PENGUJIAN RELIABILITAS PROSES PENGUJIAN DATA

2.10.2 PENGUJIAN RELIABILITAS

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi atau repeatability dari skala yang digunakan. Kalau seorang responden diminta menjawab kuesioner yang sama sebanyak dua kali pada interval waktu yang berbeda, maka seharusnya jawabannya sama jika skala yang digunakan reliable. Skala yang reliable adalah skala yang dapat dimengerti oleh responden. Ukuran reliabilitas yang paling sering digunakan adalah cronbach’s alpha dengan batas bawah 0.7. Secara teoritis, besarnya koefisien korelasireliabilitas berkisar antara 0.00 – 1.00. Namun pada kenyataannya, koefisien 0.00 dan 1.00 tidak pernah tercapai dalam pengukuran, karena konsistensi maupun ketidakkonsistensian yang sempurna tidak dapat terjadi dalam pengukuran aspek-aspek psikologis dan sosial yang menggunakan manusia sebagai subjeknya, dimana dalam diri manusia terdapat berbagai sumber eror yang sangat mempengaruhi kecermatan hasil pengukuran. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menghitung koefisien reliabilitas Anastasi, 1973, yaitu: 1. Stabilitas, yang terdiri dari pengukuran ulang dan bentuk paralel a. Pengukuran Ulang Test-retest Teknik pengukuran ulang dilakukan dengan memberikan tes atau suatu instrumen ukur pada satu kelompok subjek sebanyak dua kali dengan selang waktu tertentu. Selang waktu antara keduanya sebaiknya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh, yaitu antara 15 – 30 hari. Dengan menghitung korelasi antara kedua hasil pengukuran tersebut, akan diperoleh koefisien yang menunjukkan tingkat kereliabilitasannya. Pendekatan ulang sesuai digunakan untuk instrumen ukur yang mengukur aspek psikologis yang relatif stabil dan tidak mudah berubah. b. Bentuk Paralel Parallel Teknik bentuk paralel dilakukan pada instrumen ukur yang mempunyai paralelnya, yaitu instrumen lain yang mempunyai tujuan yang sama dan setara isi itemnya baik secara kuantitas maupun kualitas. Kedua instrumen ukur tersebut diberikan kepada sekelompok responden yang sama. Selanjutnya koefisien reliabilitas dapat diketahui dengan menghitung korelasi antara keduanya. II - 33 2. Konsistensi Internal, yang terdiri dari konsistensi inter item dan belah dua a. Konsistensi Inter Item Interitem Consistency Teknik konsistensi inter item adalah tes untuk menguji kekonsistensian jawaban responden terhadap semua item instrumen pengukuran, dimana semakin tinggi koefisien maka semakin baik suatu instrumen ukur. Pengukuran konsistensi inter item yang paling banyak digunakan adalah Cronbach’s Alpha . b. Belah Dua Split-half Teknik belah dua dilakukan apabila instrumen ukur yang digunakan memiliki cukup banyak item pertanyaanpernyataan yang mengukur aspek yang sama. Jumlah item antara 50 – 60 adalah jumlah yang cukup memadai. Koefisien reliabilitas dapat diketahui dengan menghitung korelasi antara keduanya, dimana semakin besar jumlah item, maka reliabilitas yang diperoleh akan semakin baik. Langkah-langkah pengujian reliabilitas Singarimbun, M., 1989, yaitu: 1. Melakukan uji coba skala pengukuran tersebut pada responden yang berjumlah minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini maka distribusi nilai akan lebih mendekati kurva normal. 2. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. 3. Menghitung koefisien Cronbach’s Alpha dengan menggunakan rumus berikut ini Suhartono, I, 1995: ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ Σ − − = t v i v n n 1 1 α ................................................................................ 2. 2 dimana: n = jumlah variabelatribut v i = varians variabelatribut v t = varians nilai total Nilai r yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai r pada tabel r product moment , seperti pada uji validitas. Hasil pengukuran dikatakan dapat dipercaya apabila mampu memberikan hasil ukur yang konsisten reliable, yang berarti dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur II - 34 dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti dengan tetap menerima adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil di antara hasil beberapa kali pengukuran tersebut.

2.10.3 PENGUJIAN ATRIBUT

Dokumen yang terkait

Analisis strategi pemasaran pembiayaan sepeda motor PT. Federal Internasional Finance (F.I.F) Syariah di tinjau dari perspektif islam

7 64 108

Usulan Strategi Pemasaran Berdasarkan Segmentation, Targeting, Positioning, CA (Correspondences Analysis), dan Uji Hipotesis (Studi Kasus: Rumah Laundry Jl. Sederhana No. 30, Bandung).

0 0 20

Usulan Strategi Pemasaran Berdasarkan Segmentation, Targeting, Positioning, Customer Loyalty, Customer Satisfaction dan Importance Performance Analysis (Studi Kasus: Beng-Beng Salon).

0 1 23

Usulan Strategi Pemasaran Berdasarkan Segmentation, Targeting, Positioning, Customer Loyality, Customer Satisfaction dan Importance Performance Analysis (Studi Kasus : Beng-Beng Salon).

0 2 55

Usulan Strategi Pemasaran Berdasarkan Segmentation, Targeting, Positioning dan Importance Performance Analysis (Studi Kasus : Bumi Sari Wangi Mart).

0 0 82

Analisis Persaingan dan Usulan Strategi Pemasaran Plastik Klip Berdasarkan Segmentation, Targeting, Positioning, Importance Performance Analysis dan Correspondence Analysis (Studi Kasus: PT."X" Cabang Bandung).

0 0 45

Usulan Strategi Pemasaran Berdasarkan Segmentation, Targeting, Positioning, Importance Performance Analysis dan Analisis SWOT (Studi Kasus : Majesty Hotel Jl.Surya Sumantri No.91, Bandung).

0 0 45

Usulan Strategi Pemasaran Berdasarkan Segmentasion,Targeting,Positioning,Importance Performance Analysis Dan Analysis Swot (Studi Kasus: Majesty Hotel Jl. Suria Sumantri No. 91, Bandung.

0 0 18

6. Segmentasi Targeting Positioning

0 0 18

Mengukur Segmentasi Positioning dan Targeting

0 2 72