Penanaman Modal Asing Inflasi

61 investasi. Oleh karena data ketersediaan listrik tidak tersedia maka data tersebut diproksi dengan data produksi listrik yang dibangkitkan. Selain itu, teknologi juga berperan penting dalam investasi. Semakin tinggi teknologi maka semakin tinggi investasi. Dalam penelitian ini teknologi direpresentasikan oleh tren waktu. Berdasarkan uraian di atas maka bentuk persamaan PMDN adalah: PMDNR t = b + b 1 PDRB t -PDRB t-1 + b 2 IRR t -IRR t-1 + b 3 UMPR1 t + b 4 LIS t-1 + b 5 JLN t -JLN t-1 + b 6 T + b 7 PMDNR t-1 + U 2 ................................................................................ 4.7 dimana: PMDNR t = Penanaman Modal Dalam Negeri riil tahun t Rp juta PDRB t = Produk Domestik Regional Bruto tahun t Rp milyar PDRB t-1 = Produk Domestik Regional Bruto tahun sebelumnya Rp milyar IRR t = Suku bunga riil tahun t Persentahun IRR t-1 = Suku bunga riil tahun sebelumnya Persentahun UMPR1 t = Rasio Upah Minimum Provinsi riil per tenaga kerja dengan total upah tahun t Rptahun LIS t-1 = Produksi listrik yang dibangkitkan tahun sebelumnya Kwh JLN t = Panjang jalan tahun t Km 2 JLN t-1 = Panjang jalan tahun seblumnya Km 2 PMDNR t-1 = Penanaman Modal Dalam Negeri riil tahun sebelumnya Rp juta U 2 = Peubah pengganggu Diharapkan bahwa b 1, b 4, b 5, b 6 0; b 2 , b 3 0 dan 0 b 7 1

4.3.4. Penanaman Modal Asing

Sama halnya dengan PMDN, PMA juga dipengaruhi oleh PDRB, suku bunga bank riil, Upah Minimum Provinsi riil, produksi listrik yang dibangkitkan, panjang jalan, dummy otonomi daerah, tren waktu dan PMA tahun sebelumnya. Alasan penggunaan variabel dummy otonomi daerah karena untuk melihat perbedaan investasi sebelum dan sesudah otonomi daerah. Dummy otonomi 62 daerah diduga berpengaruh positif terhadap investasi PMA karena dengan adanya otonomi daerah memungkinkan para investor untuk mengajukan ijin investasi langsung ke daerah. Kemudahan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah investasi yang masuk ke Jawa Timur. Selain itu besarnya PMA juga dipengaruhi oleh nilai tukar riil. Semakin tinggi nilai tukar riil maka investasi makin menurun. Formula untuk memperoleh niai tukar riil adalah Mankiw, 2003: Nilai tukar riil = Nilai tukar nominal x IHK Indonesia ....................... 4.8 IHK Amerika Serikat Bentuk persamaan dari PMA adalah sebagai berikut: PMAR t = c + c 1 PDRB t-1 + c 2 IRR t + c 3 ERR t + c 4 UMPR t + c 5 LIS t + c 6 JLN t + c 7 DD + c 8 T + c 9 PMAR t-1 + U 3 ........................ 4.9 dimana: PMAR t = Penanaman Modal Asing riil tahun t US ribu IRR t = Suku Bunga riil tahun t Persentahun ERR t = Nilai tukar riil tahun t RupiahUS UMPR t = Upah Minimum Provinsi riil tahun t Rptahun LIS t = Produksi listrik yang dibangkitkan tahun t Kwh JLN t = Panjang jalan tahun t Km PMAR t-1 = Penanaman Modal Asing riil tahun sebelumnya US ribu U 3 = Peubah pengganggu Diharapkan bahwa c 1, c 5, c 6, c 7, c 8 0; c 2 , c 3, c 4 0 dan 0 c 9 1

4.3.5. Inflasi

Besarnya inflasi dipengaruhi oleh tingkat upah riil dan PDRB. Tingkat upah merupakan salah satu komponen biaya produksi. Apabila upah riil meningkat berarti terjadi peningkatan biaya produksi bagi perusahaan. Peningkatan biaya produksi ini akan mendorong meningkatnya harga jual produk sehingga mendorong laju inflasi. Inflasi yang demikian disebut cost push inflation. 63 Sedangkan kenaikan pendapatan atau PDRB akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga masyarakat akan menambah permintaan akan barang dan jasa. Apabila kemampuan memproduksi barang terbatas atau telah mencapai kesempatan kerja penuh maka pertambahan permintaan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga sehingga terjadilah inflasi. Inflasi yang diakibatkan oleh adanya kenaikan permintaan disebut inflasi tarikan permintaan. Selanjutnya inflasi juga berkaitan erat dengan pengangguran yang disebut dengan trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran. Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa terdapat hubungan negatif antara pengangguran dan inflasi, apabila pengangguran tinggi maka inflasi rendah. Bentuk persamaan inflasi adalah sebagai berikut: INF t = d + d 1 PDRB t + d 2 UMPR t UMPR t -1 + d 3 UN t + d 4 T + d 5 INF t -1 + U 4 ................................................................. 4.10 dimana: INF t = Inflasi tahun t Persentahun UMPR t = Rasio Upah Minimum Provinsi riil tahun t Rptahun UMPR t-1 = Rasio Upah Minimum Provinsi riil tahun sebelumnya Rptahun UN t = Pengangguran tahun t Jiwa INF