41
Dengan asumsi bahwa depresiasi=0 atau tidak ada depresiasi, maka Δk=i
atau perubahan persediaan modal=investasi. Karena investasi merupakan perubahan persediaan modal
Δk bukan persediaan modal K itu sendiri atau dengan kata lain pada kenyataanya data persediaan modal tidak tersedia, maka
untuk menghitung output dengan model Solow digunakan data investasi PMDN dan PMA sebagai proksi dari persediaan modal K.
3.2. Investasi
Investasi disebut juga dengan penanaman modal atau pembentukan modal. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanam-penanam
modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan- perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-
barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian Sukirno, 2006. Menurut Mankiw 2003 investasi juga dapat diartikan pembelian barang-
barang yang digunakan untuk masa depan. Investasi terdiri dari Dornbush dan Fischer, 1997; Mankiw, 2003; dan Sukirno, 2006: 1 investasi tetap bisnis
adalah pembelian pabrik dan peralatan baru oleh perusahaan, 2 investasi residensi yaitu pembelian rumah baru oleh rumah tangga dan tuan tanah, dan
3 investasi persediaan yaitu peningkatan persediaan barang perusahaan jika investasi gagal, persediaan negatif. Delong 2002 membedakan investasi
menjadi empat jenis, yaitu 1 investasi residensi, 2 investasi non residensi, 3 investasi untuk membeli peralatan dan 4 investasi persediaan. Sedangkan
menurut Mangkoesoebroto dan Algifari 1998 investasi terdiri dari dua jenis, yaitu investasi riil dan investasi finansial. Investasi riil adalah investasi terhadap
barang-barang yang tahan lama barang-barang modal yang akan digunakan
42 untuk proses produksi. Tiga komponen investasi riil yaitu investasi tetap
perusahaan business fixed investment, investasi untuk perumahan, dan investasi perubahan bersih persediaan perusahaan net change in business inventory.
Selanjutnya yang dimaksud dengan investasi finansial merupakan investasi terhadap surat berharga misalnya pembelian saham, obligasi dan lain sebagainya.
Pertimbangan-pertimbangan utama yang perlu dilakukan dalam memilih suatu jenis investasi adalah tingkat bunga yang berlaku, tingkat pengembalian
rate of return dari proyek investasi dan prospek harapan berkembang dari proyek investasi pada waktu yang akan datang Mangoesoebroto dan Algifari,
1998. Hal senada juga diungkapkan oleh Mankiw 2003 bahwa investasi bergantung pada tingkat bunga. Tingkat bunga yang dimaksud disini adalah
tingkat bunga riil. Tingkat bunga riil mengukur biaya pinjaman yang sebenarnya sehingga menentukan jumlah investasi. Jadi ketika tingkat bunga riil naik,
semakin sedikit proyek investasi yang menguntungkan. Sedangkan tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga yang dilaporkan. Tingkat bunga inilah yang dibayar
investor untuk meminjam uang
Tingkat bunga
riil, r
Fungsi Investasi, Ir
Kuantitas investasi, I
Gambar 7. Hubungan Antara Tingkat Bunga Riil dengan Kuantitas Investasi
Sumber: Mankiw 2003
43
Hubungan antara tingkat bunga riil dengan investasi yang berbanding terbalik antara satu dengan yang lain bersifat negatif dapat ditunjukkan secara
grafis pada Gambar 7. Menurut Delong 2002 selain suku bunga, faktor lain yang menentukan
suatu perusahaan untuk melakukan investasi adalah jumlah uang yang tersedia di perusahaan dan total keuntungan. Sukirno 2006 melengkapi apa yang telah
dinyatakan oleh Mangosoebroto dan Delong, bahwa selain suku bunga dan keuntungan perusahaan, keputusan untuk berinvestasi ditentukan juga oleh
1 ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan, 2 kemajuan teknologi, dan 3 tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
3.3. Inflasi