Analisis Model Efek Inefisiensi Teknis Tahapan Analisis

3. Jika produsen tidak menyukai risiko maka θ 0, di sisi lain λ akan menjadi positif jika produsen itu risk averter karena dampak kenaikan u terhadap profit adalah lawan dari kenaikan v ketika positif. Rata-rata nilai θ yang dibandingkan dengan rata-rata nilai λ dari frekuensi distribusi θ dan λ dapat menunjukkan bahwa risiko produksi mempengaruhi relatif terhadap inefisiensi teknis dalam keputusan alokasi penggunaan input f΄ j Xi = w j - θ.g΄ j Xi – λ.q΄ j Xi + η j . Metode MLE tahap pertama dianalisis dengan menggunakan program Frontier 4.1. pada tingkat kepercayaan α 25 persen. Hasil pengolahan program Frontier 4.1 menurut Aigner et al. 1977, Jondrow et al. 1982 ataupun Greene 1993 dalam Coelli 1996, akan memberikan nilai perkiraan varians dalam bentuk sebagai berikut: σ 2 = σ v 2 + σ u 2 ……………………...….……………………………....4.10 γ = σ u 2 σ v 2 ………………...………….…………………………...…4.11 Parameter dari varians ini dapat mencari nilai γ, oleh sebab itu 0 ≤ γ ≤ 1. Nilai parameter γ merupakan kontribusi dari efisiensi teknis di dalam efek residual. Selanjutnya nilai u i yang diperoleh dari MLE tahap 1 digunakan untuk menganalisis sumber-sumber inefisiensi teknis.

4.5.2. Analisis Model Efek Inefisiensi Teknis

Analisis sumber-sumber inefisiensi teknis menggunakan model efek inefisiensi teknis yang dikembangkan oleh Battese dan Coelli 1995 dalam Coelli et al. 1998 dan Madau 2007 sebagai berikut: TI = δ + + + + + + W i …...............….…..4.12 dimana: TI = nilai inefisiensi teknis Z 1 = pendidikan, diukur dengan satuan lamanya tahun pendidikan formal Z 2 = variabel dummy sumber pendapatan lain, bernilai 1 jika memiliki sumber pendapatan lain dan bernilai 0 jika tidak memiliki sumber pendapatan lain Z 3 = variabel dummy status kepemilikan lahan, bernilai 1 jika lahan milik sendiri dan bernilai 0 jika lainnya Z 4 = pengalaman usahatani, diukur dengan satuan lamanya tahun pengalaman usahatani Z 5 = umur, diukur dengan satuan lamanya tahun W i = random error term yang diasumsikan bebas dan distribusinya terpotong normal dengan N 0, σ 2 Tanda yang diharapkan untuk masing-masing parameter efek inefisiensi δ 1 sampai dengan δ 5 diatas adalah negatif. Uji statistik generalised likelihood-ratio untuk efek inefisiensi teknis dihitung dengan: LR = - 2.[ln{LH0}ln{LH1}] = - 2.[ln{LH0}- ln{LH1}]…… 4.13 dimana: LH0 = nilai fungsi log-likelihood untuk model full stochastic frontier nilai log-likelihood dari model yang diadopsi LH1 = nilai OLS fit dari fungsi produksi nilai log-likelihood dari model yang direstriksi Hipotesa nol untuk generalised likelihood-ratio yaitu H : γ = δ = δ 1 = … = δ 5 = 0. Kriteria uji LR: Jika LR galat χ 2 restriksi tabel Kodde dan Palm maka tolak H Jika LR galat χ 2 restriksi tabel Kodde dan Palm maka terima H Kodde dan Palm, 1986.

4.5.3. Tahapan Analisis

Tahapan analisis model fungsi produksi frontier dengan fungsi risiko produksi dan fungsi inefisiensi teknis serta sumber-sumber inefisiensi teknis adalah sebagai berikut: 1. Mengestimasi dengan cara: a. Meregres y terhadap Xi dan mendapatkan nilai residual e menggunakan metode OLS b. Mencari nilai dengan menggunakan rumus: = { − 1 + 2 } dimana = 1 − dan m adalah central moment dari nilai residual e. c. Ketika diperoleh maka nilai a, b dan c dapat diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut = ; = ; dan = − 1 . 2. Mengestimasi fungsi inefisiensi teknis dengan cara meregresikan | | terhadap qx 1 + dengan menggunakan metode Maximum Likelihood dan menggunakan program LIML SAS 9.1. 3. Mengestimasi fungsi produksi dan efek inefisiensi teknis dengan cara meregresikan + = dimana = 2 dengan metode Maximum Likelihood dan menggunakan program Frontier 4.1. 4. Mencari nilai inefisiensi teknis = . dimana = 5. Mengestimasi fungsi risiko dengan cara meregres v i = e i – u i terhadap gx dengan metode Maximum Likelihood dan menggunakan program Frontier 4.1. 6. Mengestimasi parameter-parameter yang terdapat dalam θ dan λ dengan menggunakan rumus: θ = . . . . . . . λ = {a + AR . qXi.a 2 + b 2 + ½ DR . [g 2 Xi.a + q 2 Xi c + 3a 2 b + a 3 ]} {1 + AR . qXi.a + ½ DR . [g 2 Xi + q 2 Xi b 2 + a 2 ]} dimana: μ П = fx,z – w.x; AR = - Uμ П U’μ П ; DR = U’μ П U’μ П Kriteria pilihan risiko petani adalah: a. Jika θ = 0 dan λ = 0 maka petani bersifat netral terhadap risiko. b. Jika θ 0 dan λ 0 maka petani bersifat risk averter. c. Jika petani berada dalam efisiensi penuh u = 0 maka perilaku risiko produsen ditentukan oleh θ. d. Jika θ 0 dan λ 0 maka petani bersifat risk taker. 7. Nilai tingkat inefisiensi teknis yang diperoleh dari tahapan olah data yang keempat digunakan untuk menghitung tingkat efisiensi teknis dengan menggunakan rumus TE = 1 – TI 8. Identifikasi sumber-sumber inefisiensi teknis dengan meregresikan: TI = δ + + + + + + ε …...........……...…..4.14 dengan metode Maximum Likelihood dan menggunakan program Frontier 4.1. dimana: TI = nilai inefisiensi teknis Z 1 = pendidikan, diukur dengan satuan lamanya tahun pendidikan formal Z 2 = variabel dummy sumber pendapatan lain, bernilai 1 jika memiliki sumber pendapatan lain dan bernilai 0 jika tidak memiliki sumber pendapatan lain Z 3 = variabel dummy status kepemilikan lahan, bernilai 1 jika lahan milik sendiri dan bernilai 0 jika lainnya Z 4 = pengalaman usahatani, diukur dengan satuan lamanya tahun pengalaman usahatani Z 5 = umur, diukur dengan satuan lamanya tahun W i = random error term yang diasumsikan bebas dan distribusinya terpotong normal dengan N 0, σ 2 Kumbhakar, 2002 dan Fauziyah, 2010.

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN