V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
5.1. Keadaan Geografis
Secara geografis Kota Bogor terletak di antara 106’ 48’ BT dan 6’ 26’ LS, kedudukan geografis Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor
serta lokasinya sangat dekat dengan Ibukota Negara, merupakan potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan
nasional untuk industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata. Kota Bogor mempunyai rata-rata ketinggian minimum 190 m dan maksimum 330
m dari permukaan laut. Kondisi iklim di Kota Bogor adalah: a suhu rata-rata tiap bulan adalah 26
C, dengan suhu terendah adalah 21.8 C dan suhu tertinggi
adalah 30.4 C, b kelembaban udara adalah 70 persen, dan c curah hujan rata-
rata setiap tahun adalah sekitar 3 500 – 4 000 mm, dengan curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari.
Secara umum Kota Bogor ditutupi oleh batuan vulkanik yang berasal dari endapan batuan sedimen dua gunung berapi, yaitu gunung Pangrango berupa
satuan breksi tupaankpbb dan Gunung Salak berupa aluviumkal dan kipas aluviumkpal. Lapisan batuan ini berada agak dalam dari permukaan tanah dan
jauh dari daerah aliran sungai. Endapan permukaan umumnya berupa aluvial yang tersusun oleh tanah, pasir dan kerikil hasil dari pelapukan endapan yang baik
untuk vegetasi. Dari struktur geologi tersebut, maka Kota Bogor memiliki daya dukung tanah yang berada antara 1.5 kilogramcm
2
. Luas wilayah Kota Bogor adalah 11 850 hektar yang terdiri dari 6
kecamatan dan 68 kelurahan. Dimana secara administratif Kota Bogor terdiri dari 6 wilayah kecamatan, 31 kelurahan dan 37 desa lima diantaranya termasuk desa
tertinggal yaitu desa Pamoyanan, Genteng, Balungbangjaya, Mekarwangi dan Sindangrasa, 210 dusun, 623 RW, 2 712 RT. Keenam kecamatan yang ada di
Kota Bogor adalah Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Bogor Selatan, Kecamatan Bogor Barat, Kecamatan Bogor Timur, Kecamatan Bogor Tengah dan
Kecamatan Tanah Sareal. Kota Bogor dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Bogor yaitu sebagai
berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kemang, Kecamatan
Bojong Gede, dan Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Darmaga dan Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cijeruk dan
Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Kota Bogor yang disebut sebagai Kota Hujan dialiri beberapa sungai yang
permukaan airnya jauh di bawah permukaan kota, yaitu sungai Ciliwung, sungai Cisadane, sungai Cipakancilan, sungai Cidepit, sungai Ciparigi, dan sungai
Cibalok, maka dapat dikatakan secara umum Kota Bogor aman dari bahaya banjir. Kedudukan topografis Kota Bogor ditengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor
serta lokasinya yang dekat dengan Ibukota Negara, merupakan potensi yang strategis untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.
Sebagai salah satu bagian dari propinsi Jawa Barat, Kota Bogor merupakan penyangga Ibukota Negara yang memiliki aset wisata ilmiah yang
bersifat internasional yaitu Kebun Raya. Pusat Kota Bogor terletak 100 kilometer di sebelah selatan Pelabuhan Sunda Kelapa yang pada jaman dahulu kala
merupakan pelabuhan terpenting bagi Negara Pakuan Pajajaran yang berpusat di
sekitar Batu Tulis di selatan Kota Bogor. Adanya Kebun Raya yang di dalamnya terdapat Istana Bogor dan terletak di pusat kota, merupakan tujuan wisata. Selain
itu kedudukan Kota Bogor yang berada diantara jalur tujuan wisata Puncak- Cianjur juga merupakan potensi yang strategis bagi pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan gambaran geografis Kota Bogor dapat disimpulkan bahwa komoditi talas mempunyai potensi produksi dan pemasaran yang besar karena
adanya daya dukung kondisi geografis dan tempat-tempat wisata yang merupakan potensi pasar bagi talas.
5.2. Kependudukan