On The Job Training.

memiliki program pelatihan dan sumber belajar atau fasilitas yang memadai, dana saja belum cukup. Jika dana pun tersedia, pelatihan dan sumber belajar tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak ada komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan dari pimpinan sekolah. Katakanlah, dana dan komitmen telah ada, maka faktor sumber daya manusia ahli yang mampu merancang program pelatihan dan operator sumber belajar harus dimiliki sekolah. Maka pengembangan sumber daya guru melalui pelatihan dan sumber belajar akan terlaksana belum tentu berhasil jika ada tiga faktor pendukung yaitu: 17 a. Komitmen Pimpinan Kepala sekolah harus meyakini pentingnya pengembangan sumber daya guru, karena guru membutuhkan informasi dan keterampilan baru terklait dengan perkembangan dunia pendidikan. Dengan kewenangan dan peran yang dimilikinya, kepala sekolah dapat mewujudkan kebutuhan guru tersebut, diantaranya melalui program pelatihan dan sumber belajar. Pemahaman kepala sekolah terhadap dunia pendidikan akan sangat membantu munculnya komitmen terhadap perbaikan mutu pendidikan. Maka proses pemilihan kepala sekolah harus berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan juga dalam proses pemilihan kepala sekolah seharusnya dapat dinilai seberapa besar komitmen seorang calon terhadap pengembangan mutu pendidikan umumnya. Bahwa kepala sekolah adalah orang yang memiliki kompetensi dan kredibilitas yang tinggi, sehingga ia mampu memimpin dan mengelola pendidik dan tenaga kependidikan demi tercapainya tujuan dan mutu pendidikan yang diharapkan. b. Tenaga Ahli Suatu program pelatihan hanya akan berjalan dengan baik jika direncanakan dan dirancang dengan baik oleh orang-orang yang 17 Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik, Jakarta: Kencana, 2011, cet. Ke-1, h. 12-15 memahami perkembangan dunia pendidikan, utamanya kebutuhan guru sebagai pendidik. Tenaga ahli inilah yang mendesign pelatihan dari mulai perencanaan, alokasi waktu, anggaran dana, jumlah dan kategori peserta, dan tempat pelatihan, merupakan beberapa aspek yang harus direncanakan dengan baik dan profesional. c. Biaya Biaya sering menjadi kendala utama pelaksana pelatihan, seminar, ataupun sumber belajar untuk pengembangan sumber daya guru di setiap sekolah. Penyebabnya adalah distribusi keuangan sekolah hanya mencukupi untuk operasional dan gaji guru, serta kegiatan rutin sekolah. Beberapa sekolah bahkan belum mampu menggaji guru sesuai standar Upah Minimum Regional UMR. Maka, sekolah harus menyusun strategi pendanaan pelatihan, seminar, ataupun sumber belajar, agar program tersebut dapat dilaksanakan disekolah. Diantara strategi tersebut adalah sekolah membangun relasi yang baik dengan dinas pendidikan provinsikota, perusahaan, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat LSM, kedua sekolah membuat konsep proposal pelatihan dan penyediaan fasilitas pendidikan atau sumber belajar yang baik dan rasional. Tujuannya adalah menjalin kerja sama dengan pihak-pihak tersebut yang peduli terhadap pendidikan, baik berupa materi ataupun non materi. Oleh karena itu, tiga faktor tersebut merupakan faktor pendukung pengembangan sumber daya guru, yang nantinya akan berimplikasi terhadap mutu guru. Dalam hal ini, motivasi moril saja dari kepala sekolah dan manajemen sekolah tidaklah cukup, namun perlu langkah dan kebijakan konkrit menyangkut program pelatihan dan sumber belajar yang terkait dengan pengembangan sumber daya guru, profesionalisme, dan kebutuhan guru, sebagaimana tuntutan

Dokumen yang terkait

Implikasi Hukum Dihapusnya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Dan Sekolah Bertaraf Internasional Oleh Mahkamah Konstitusi

0 4 7

Modul Mata Pelajaran Dasar Dasar Teknik Elektronika Di Sekolah Menengah Kejuruan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

0 17 219

PENGELOLAAN HUBUNGAN KERJA KEPALA SEKOLAH DAN GURU DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Hubungan Kerja Kepala Sekolah dan Guru di Rintisan sekolah Bertaraf Internasional (Studi Situs di SMP N 1 Delanggu).

0 3 14

PENGELOLAAN HUBUNGAN KERJA KEPALA SEKOLAH DAN GURUDI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Hubungan Kerja Kepala Sekolah dan Guru di Rintisan sekolah Bertaraf Internasional (Studi Situs di SMP N 1 Delanggu).

0 2 15

PERBEDAAN KREATIVITAS SISWA SMP PADA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SURAKARTA.

0 1 12

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (Studi situs di SMP Negeri 1 Ungaran).

0 0 15

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 3 16

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 1 16

PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MULTIKULTURAL DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SMAN 1 PAMEKASAN

0 1 14