KeadaanMurid Gambaran Umum SD Islam Cikal Harapan-1

lainnya. Dalam perencanaan ini, tujuan dalam pelatihan tersebut terlebih dahulu dirancang, agar semua tim mengetahui dan paham untuk apa pelatihan ini di laksanakan, supaya tidak adanya pemborosan karena banyaknya kesalahan pada awal perencanaan, selain itu peserta yang akan mengikuti pelatihan pun direncanakan terlebih dahulu, baik itu peserta dari luar sekolah ataupun peserta dari sekolah cikal sendiri, juga untuk tema pelatihan yang akan di ambil disesuaikan dengan kebutuhan para peserta. Tujuan. Menurut kepala sekolah cikal, ada dua tujuan yang paling utama dalam melaksanakan pelatihan ini pertama, dengan adanya pengembangan ini, maka produktifitas kerja sebagai seorang pendidik akan meningkat, kualitas dan kuantitas mengajar semakin baik. Kedua. dengan pengembangan, maka motivasi para pendidik akan semakin meningkat, hal ini dikarenakan keahlian dan keterampilannya dapat sesuai dengan pekerjaannya, sehingga para guru sangat antusias untuk menyelesaikan tugasnya sebagai seorang pendidik.

2. Penentuan sasaran

Setiap pengembangan harus terlebih dahulu ditetapkan secara jelas sasaran apa yang ingin dicapai. Apakah pengembangan itu sasarannya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis dalam mengerjakan pekerjaan atau yang disebut dengan technicalskills, atau untuk meningkatkan kemampuan memimpin saja, atau bahkan dalam meningkatkan terhadap perubahan perilaku seorang pendidik. Oleh karena itu, pelatihan yang diadakan di Rintisan Sekolah Dasar Islam Cikal Harapan, menentukan sasarannya dalam pelatihan dengan melalui musyawarah yang dilaksanakan oleh tim, dengan ketentuan sasaran pada pelatihan tahunan ini yaitu yang pertama: untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis dalam mengerjakan pekerjaan technical skills , dan tentunya teknis dalam mengajar sebagai seorang pendidik. Dan kedua yaitu untuk meningkatkan perubahan perilaku pendidik dalam mendidik. Dalam wawancara selanjutnya kepala sekolah mengatakan bahwa, semua guru Cikal Harapan I pada pelatihan Tahunan yang diadakan oleh yayasan ini selalu diikutsertakan dan diberi kesempatan untuk selalu menambah wawasannya, selain melalui pelatihan tahunan ini, juga pada pelatihan-pelatihan lainnya.

3. Penentuan Program

Dalam menentukan program pelatihan, ini biasanya sudah ditetapkan oleh pihak yayasan, karena pelatihan yang akan diberikan disesuaikan dengan kebutuhan para peserta. Hal ini bertujuan agar pelatihan yang diberikan tepat sasaran dan sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak yayasan. Berdasarkan hasil wawancara, banyak materi-materi baru yang didapatkan oleh para peserta dalam setiap pelatihannya. Contohnya seperti metode pembelajaran. Salah satu nara sumber memberikan metode pembelajaran baru kepada para peserta pelatihan seperti metode pembelajaran anak usia dini melalui pendekatan BCCT. Tentunya ini dilaksanakan pada pelatihan tahunan.

4. Prinsip-prinsip Belajar

Pada proses berlangsungnya pelatihan, semua para peserta diharapkan mampu untuk mengikuti jalannya proses pelatihan, dikarenakan adanya prinsip-prinsip belajar yang akan mampu memberikan kenyamanan dalam mengikuti pelatihan, dengan kata lain para peserta akan merasakan bahwa proses belajar dalam pelatihan itu cepat dikarenakan adanya prinsip belajar yang diterapkan tepat. Pada wawancara dengan kepala sekolah dan guru, mereka mengatakan bahwa prinsip-prinsip belajar yang digunakan dalam pelatihan tahunan ini, yaitu pertama partisipasi, ini dilakukan karena guru-guru akan lebih cepat juga keterampilan dan pengetahuan yang diberikan akan lebih lama diingat oleh para peserta, dengan contoh pada pelatihan matematika. oleh sebab itu para peserta akan lebih mengingat terus karena partisipasinya pada

Dokumen yang terkait

Implikasi Hukum Dihapusnya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Dan Sekolah Bertaraf Internasional Oleh Mahkamah Konstitusi

0 4 7

Modul Mata Pelajaran Dasar Dasar Teknik Elektronika Di Sekolah Menengah Kejuruan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

0 17 219

PENGELOLAAN HUBUNGAN KERJA KEPALA SEKOLAH DAN GURU DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Hubungan Kerja Kepala Sekolah dan Guru di Rintisan sekolah Bertaraf Internasional (Studi Situs di SMP N 1 Delanggu).

0 3 14

PENGELOLAAN HUBUNGAN KERJA KEPALA SEKOLAH DAN GURUDI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Hubungan Kerja Kepala Sekolah dan Guru di Rintisan sekolah Bertaraf Internasional (Studi Situs di SMP N 1 Delanggu).

0 2 15

PERBEDAAN KREATIVITAS SISWA SMP PADA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SURAKARTA.

0 1 12

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (Studi situs di SMP Negeri 1 Ungaran).

0 0 15

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 3 16

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 1 16

PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MULTIKULTURAL DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SMAN 1 PAMEKASAN

0 1 14