Telah diuji pada Tanggal 31 Agustus 2009
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum
Anggota
: 1. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH 2. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum
3. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum 4. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Dengan banyaknya kegiatan transaksi bisnis internasional yang ratusan jumlah transaksinya setiap hari, maka semakin banyak pula kemungkinan terjadi
sengketa bisnis internasional. Secara konvensional, penyelesaian sengketa dilakukan melalui litigasi Pengadilan. Proses ini membutuhkan waktu yang lama dan biaya
yang mahal, oleh karenanya penyelesaian sengketa secara litigasi tidak lagi menjadi pilihan utama dalam dunia bisnis karena tidak sesuai dengan tuntutan
perkembangannya,
oleh karenanya diambil suatu cara sebagai alternatif terhadap proses penyelesaian sengketa sebagai suatu pola yang dikenal dengan “alternatif
penyelesaian sengketa” Alternative Dispute ResolutionADR. Dalam melakukan penulisan ini digunakan metode penelitian normatif.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dan hasil kesimpulan penelitian ini digunakan dengan metode kuantitatif
Hasil analisis penelitian, disimpulkan bahwa, ADR semakin populer, bahkan berbagai negara telah mengaturnya melalui undang-undang. Misalnya, Indonesia
mempunyai Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999.
Pada umumnya metode ADR sebagai berikut: Negosiasi, Arbitrase, Mediasi, Konsiliasi. Salah satu model alternatif penyelesaian sengketa yang berkembang
adalah arbitrase. Arbitrase dipilih oleh para pelaku bisnis antara lain disebabkan : sengketa diperiksa oleh orang-orang yang ahli mengenai masalah-masalah yang
disengketakan oleh karena itu waktu penyelesaian sengketa relatif cepat, biaya lebih ringan, serta pihak-pihak dapat menyelesaikan sengketa tanpa publikasi yang
mungkin dapat merugikan reputasi dan lain sebagainya. Selain hal-hal di atas, arbitrase mempunyai keistimewaan dibanding peradilan, yaitu dalam proses
penyelesaian sengketa arbitrase tidak terbuka upaya hukum banding, kasasi maupun peninjauan kembali. Karena putusan arbitrase bersifat ”final and binding” upaya
terakhir dan mengikat sehingga proses dalam arbitrase harusnya lebih efisien dan putusannya dapat segera dilaksanakan, namun tidak jarang para pelaku bisnis,
terutama mereka yang memenangkan perkara akan menghadapi suatu kekecewaan apabila dihadapkan pada pelaksanaan putusan arbitrase yang melibatkan Pengadilan.
Hal ini disebabkan tindakan pengadilan yang dapat membatalkan dan menolak putusan arbitrase. Penyelesaian sengketa bisnis melalui arbitrase ini, di Indonesia
masih banyak menghadapi masalah, khususnya masalah arbitrase internasional. Terhadap hal tersebut penulis ingin meneliti lebih jauh tentang sejauh mana analisis
hukum penyelesaian sengketa dalam transaksi bisnis internasional.
Kata Kunci : Transaksi bisnis internasional, Arbitrasi dan Alternatif Penyelesaian Sengketa ADR, Negosiasi, Arbitrase, Mediasi, Konsiliasi.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
With hundreds of international business transaction activities every day, more incidents of international business disputes may probably occur. Conventionally, the
resolution of the disputes is conducted through litigation court of law. This process is time consuming and costly that, in the world of business, the resolution through
legation is not a prime choice anymore because it cannot meet the demand of its own development, hence a pattern known as Alternative Dispute Resolution ADR is
taken as an alternative way in the process of solving existing disputes.
This analytical descriptive study employed a normative research method and the result of this study was concluded through quantitative method.
The result of study analysis showed that ADR becomes increasingly popular and several countries have even regulated it through their own legislation, for
example, Indonesia regulates it in Article 1 10 of Law No. 301999 on Arbitration and Alternative Dispute Resolution.
In general, ADR method follows this sequence: Negotiation, Arbitration, Mediation, and Consolidation. One of the currently developing ADR models is
arbitration. Arbitration is chosen by the business practitioners, among other things, because the dispute is examined by those who have expertise on the disputed
problems, therefore, the time taken to settle the dispute can be relatively shorter, the cost becomes cheaper, and the parties involved can solve the dispute without any
publication which may inflict reputation loss. Compared to the court of law, arbitration is more exceptional because, in the process of dispute resolution,
arbitration is not open to the attempt to lodge an appeal, a cassation or a review because the decision made through arbitration is final and binding that the process in
arbitration must be efficient and the decision can be immediately implemented, yet, sometimes, the business practitioners, especially those who have won the disputed
cases, will be disappointed when faced to the implementation of arbitrary decision involving the law of court because of the action taken by the law of court which can
cancel and refuse the arbitrary decision. In Indonesia, the resolution of business disputes through arbitration still faces some problems, especially in the case of
international arbitration. In this context, the writer would like to do a further research on to what extent the analysis of dispute resolution law is applied in
international business transaction. Key words: International Business Transaction, Arbitration, Alternative
DisputeResolution, Negotiation, Arbitration, Mediation, Consolidation
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji kepada Tuhan YME, Yang Maha Segalanya dan masih memberi waktu hingga tesis ini dapat diselesaikan.
Tesis ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk mencapai gelar Magister Ilmu Hukum pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara USU
Medan. Judul tesis ini adalah “Analisis Hukum Terhadap Penyelesaian Sengketa Dalam Transaksi Bisnis Internasional”.
Di dalam penyelesaian tesis ini penulis banyak memperoleh bantuan baik pengajaran, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak yang telah membantu
penyelesaian studi penulis yaitu: 1.
Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, Msc atas kesempatan menjadi mahasiswa Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara. 2.
Prof. Dr. Bismar Nasution, SH., MH sebagai Ketua Program Studi Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum sebagai pembimbing utama yang telah
membuka cakrawala berfikir penulis khususnya mengenai Analisis Hukum Terhadap Penyelesaian Sengketa Dalam Transaksi Bisnis Internasional.
4. Prof. Dr. Suhaidi, SH., MH dan Dr. Mahmul Siregar, SH., M. Hum selaku
komisi pembimbing yang telah banyak memberi masukan, arahan, dan selalu meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan penulis. Ucapan terima kasih juga
Universitas Sumatera Utara
5. Kepada orang tua tercinta, Ayahanda SH Harahap, SH, Ibunda CD Siregar yang
selama ini telah memberikan perhatian, dukungan moril dan materil agar penulis menyelesaikan studi ini.
6. Rekan-rekan yang banyak memberikan inspirasi, masukan dan semangat serta
berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata kepada Tuhan YME juga kita serahkan semuanya, semoga bantuan, bimbingan dan arahan yang diberikan menjadi amal ibadah dan mendapat
imbalan yang layak dari-Nya. Semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Medan, 26 Agustus 2009
Allah Henry Baskara
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
Nama : Allah Henry Baskara Harahap
TempatTanggal Lahir : Pematang Siantar 10 Agustus 1984
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Pendidikan : 1. SD Tunas Kartika 1990-I 996
2. SMP Negeri 18 Medan 1996-1999