Ekowisata Berbasis Komunitas GAMBARAN UMUM KAWASAN

Fasilitas kawasan yang akan disediakan guna mendukung terwujudnya Kawasan Wisata Tangkahan yang nyaman bagi pengunjung, adalah sebagai berikut : a. Gerbang Kawasan b. Pusat Informasi dan Administrasi Kawasan Wisata Tangkahan a. Fasilitas Akomodasi b. Pasar Souvenir c. Restoran dan warung kopi d. Poliklinik e. Musholla f. Dermaga Tubing g. Kantor Pengelola Utilitas Kawasan h. Toilet Umum i. Terminal Kenderaan umum dan pribadi.

5.4 Ekowisata Berbasis Komunitas

Perencanaan pengembangan ekowisata berbasis komunitas dikawasan Tangkahan seharusnya mampu memberikan nuansa baru bagi upaya pencerahan kehidupan masyarakat setempat ke depan. Oleh karena itu pngembangan industri pariwisata yang direncanakan haruslah merupakan sarana penciptaan lapangan kerja dan mampu melahirkan pemerataan pendapatan secara struktural. Wacana ini memberi pengertian bahwa perluasan lapangan kerja dapat dilakukan melalui pembangunan infrastruktur kepariwisataan, terutama bila pembangunan tersebut berbasis pada pola pengegembangan ekonomi masyarakat. Kerterlibatan masyarakat di sekitar kawasan akan turut memberikan pencerahan usaha bagi setiap aktivitas produksi yang dilakukan oleh masyarakat, sehingga nilai tambah ekonomi dapat Haris Sutan Lubis : Perencanaan Pengembangan Ekowisata Berbasis Komunitas di Kawasan Wisata Tangkahan Kabupaten Langkat..., 2006 USU e-Repository © 2008 dirasakan langsung dan momentum tersebut dapat memberdayakan masyarakat secara nyata. Partisipasi masyarakat dalam setiap usaha pembangunan infrastruktur kepariwisataan merupakan pula upaya untuk menyadarkan masyarakat akan perlunya kawasan kepariwisataan bagi pengembangan usaha dan aktivitas mereka, yang pada gilirannya akan menciptakan pemerataan pendapatan yang berdampak kepada tumbuhnya rasa memiliki sense of belonging terhadap kawasan maupun objek wisata yang terdapat di wilayahnya. Pembangunan infrastruktur kepariwisataan di suatu sisi harus pula mampu memberikan prioritas pada pemanfaatan sumber-sumber lokal khususnya yang dimiliki oleh masyarakat, meskipun pembangunan infrastruktur kepariwisataan yang dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat akan mengakibatkan biaya produksi lebih mahal. Namun di sisi lain aktivitas kebersamaan ini memiliki tingkat sosialisasi yang tinggi karena memanfaatkan berbagai potensi masyarakat setempat, sehingga masyarakat turut dilibatkan. Di samping itu pemanfaatan sumber-sumber lokal yang dimiliki oleh masyarakat akan memberikan keuntungan ganda, yakni melahirkan nuansa dan tema kepariwisataan yang sejalan dengan tuntutan perubahan dunia kepariwisataan -- exoti tourism -- ,dan di sisi lain dapat pula meningkatkan harkat dan martabat masyarakat lokal selaku pemilik adat, budaya dan kehidupan sosial yang unik dan langka, serta mempunyai nilai jual yang tinggi. Dalam konteks kualitas sumberdaya manusia sebagai pelaku utama pengembangan kepariwisataan merupakan pula salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Ada tiga komponen utama dalam pengelolaan manajemen kepariwisataan, yakni unsur pemerintah, swasta dan masyarakat. Oleh karena itu kepada ketiga komponen ini perlu diberikan pelatihan-pelatihan yang mengarah kepada peningkatan kapasitas maupun skil dalam rangka pengelolaan manajemen kepariwisataan tersebut. Implikasi dari pendidikan ataupun pelatihan ini diharapkan meningkatkan kemampuan dan skil pelaku utama dalam mengelola dan mengembangkan kepariwisataan terutama di daerah, dan juga Haris Sutan Lubis : Perencanaan Pengembangan Ekowisata Berbasis Komunitas di Kawasan Wisata Tangkahan Kabupaten Langkat..., 2006 USU e-Repository © 2008 meningkatkan kesempatan masyarakat lokal untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pengelolaan manajemen kepariwisataan di daerahnya bertempat. Pengelolaan program pendidikan ataupun pelatihan ini seharusnya ditangani oleh suatu lembaga pelatihan yang berada di dalam instansi daerah atau sektoral yang terkait dengan kepariwisataan. Pelatihan juga merupakan salah satu upaya memberdayakan masyarakat lokal untuk terlibat aktif. Oleh karena itu kepada masyarakat Tangkahan harus diberi peluang seluas-luasnya mempersiapkan diri menjadi pemandu wisata yang handal melalui program pelatihan yang difokuskan untuk membentuk tenaga-tenaga pramuwisata yang mempunyai pengetahuan dan skil dalam memandu kegiatan atraksi wisata pada semua zona yang ditetapkan. Pelatihan yang disarankan ini sebenarnya bukan hanya ditujukan bagi lembaga pariwisata Tangkahan sebagai representasi masyarakat Tangkahan, tapi juga perlu untuk staf lapangan TNGL maupun bagi staf Dinas Kepariwisataan Kabupaten Langkat. Beberapa bentuk pelatihan yang perlu bagi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang dimaksud adalah : a. persepsi dan wawasan mengenai ekowisata, b. bentuk-bentuk pengelolaan kawasan yang berkelanjutan, c. peningkatan kemampuan dalam pemanduan dan interpretasi, d. peningkatan pengetahuan dalam pelayanan jasa pariwisata, e. peningkatan kemampuan dalam P3K dan SAR serta keamanan secara menyeluruh, dan f. peningkatan kemampuan berbahasa asing. Dalam konteks perencanaan pengembangan ekowisata produk-produk kegiatan wisata dilakukan kawasan wisata Tangkahan dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk, yakni pengembangan kegiatan wisata alam dan wisata budaya. Haris Sutan Lubis : Perencanaan Pengembangan Ekowisata Berbasis Komunitas di Kawasan Wisata Tangkahan Kabupaten Langkat..., 2006 USU e-Repository © 2008 Kedua bentuk paket ini lebih lagi ditekankan pada pola pengembangan usaha yang berbasis pada potensi ekologi dan budaya yang nantinya diharapkan mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, konservasi sumberdaya alam dan lingkungan sekaligus konservasi terhadap budaya lokal.

5.4.1 Paket Produk Wisata

Dalam rangka perencanaan pengembangan kawasan Tangkahan sebagai daerah tujuan ekowisata maka melalui bebrapa diskusi yang telah di lakukan dengan masyarakat setempat terutama dengan Lembaga Pariwisata Tangkahan LPT dan Tangkahan Simalem Ranjer ditetapkan beberapa hal seperti pengidentifikasian potensi pariwisata, jumlah dan kegiatan wisata yang di inginkan, penetapan tata ruang pariwisata serta bentuk model pengelolaan dengan prinsip kemitraan. Dirinci juga beberapa bentuk pelibatan yang dapat dilakukan dalam konteks pengembangan produkwisata sebagai salah satu upaya peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat secara langsung. Beberapa produk wisata yang akan ditawarkan adalah sebagai berikut :

a. Wisata Pendidikan Konservasi