Potensi Kepariwisataan GAMBARAN UMUM KAWASAN

d. Potensi Kepariwisataan

Bumi Tangkahan memang merupakan salah satu anugrah Tuhan Yang Mahapencipta yang menitipkannya kepada bangsa Indonesia untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan umat manusia. Harmonisasi kehidupan makhluk ciptaanNya dapat dilihat dan dirasakan apabila kita memasuki kawasan ini dengan perasaan yang ikhlas sebagai manusia insan ciptaanNya yang paling mulia. Melihat dan menapakkan kaki di bumi Tangkahan memberi kesadaran kepada kita betapa Mahabesarnya Allah SWT yang menjadikan seisi alam ini dengan keanekaragaman ciptaanNya yang mampu melahirkan decak kagum yang tidak berkesudahan. Bumi Tangkahan hanyalah salah satu dari bukti kebesaran dan kekuasaan Yang Mahapencipta. Bumi Tangkahan hanyalah sebagian dari harta kekayaan yang dilimpakan kepada bangsa Indonesia untuk dijaga, dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kelangsungan kehidupan yang harmonis antar sesama makhluk hidup untuk saling berdampingan dan harga-menghargai. Oleh karena itulah pemnfaatan dengan perhitungan dan perencanaan yang cermat dan benar sangat dituntut bagi pengembangan kawasan Tangkahan sebagai kawasan objek ekowisata, agar kekayaan yang dimiliki bumi Tangkahan dapat pula menjadi kekayaan filisofis kehidupan umat manusia di manapun berada. Kawasan Tangkahan terletak pada pertemuan dua sungai yaitu sungai Buluh dan sungai Batang Serangan, yang bergerak mengalirke hilir dan bertemu dengan dengan Sungai Musam. Sungai Batang Seranganlah yang mengalir membelah kota Tanjung Pura sebelum sampai di Pantai Timur Sumatera. Kawasan Tangkahan pada bagian Taman Nasional Gunung Leuser, memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang sangat kaya. Sebagian besar kawasan Tangkahan merupakan hutan hujan tropis, mulai dari hutan primer Dipterocarpaceae dan hutan primer campuran. Oleh sebab itu kawasan ini secara umum didominasi oleh tumbuhan dari family Dipterocarpaceae, Meliaceae, Burceraceae, Euphorbiaceae dan Myrtaceae. Pohon-pohon besar dengan diameter di atas satu meter seperti pohon Haris Sutan Lubis : Perencanaan Pengembangan Ekowisata Berbasis Komunitas di Kawasan Wisata Tangkahan Kabupaten Langkat..., 2006 USU e-Repository © 2008 kayu jenis damar, meranti, raja dan cendana masih dapat disaksikan pada jalur-jalur yang relatif mudah dicapai di dalam kawasan hutan yang asri, sehingga sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai daya tarik bagi kegiatan kepariwisataan. Demikian juga halnya dengan hutan-hutan di Taman Nasional Gunung Leuser di kawasan Tangkahan terdapat enam spesiesprimata seperti Orang Utan Sumatera pong pygmaeus abelii, Siamang hylobates syndactilus, Owa Hylobates lar, Kedih presbytis sp, Monyet ekor panjang macaca fascicularis, dan beruk macaca namestrina. Sementara jenis fauna lainnya juga terdapat di kawasan ini adalah Tupai kecil tupaia minor, Burung Rangkong buceros Rhinoceros, Srigunting Batu dicrurus paradiceus, Elang haliastur sp, yang dengan mudah dapat dilihat diselurh kawasan dan didalam hutan. Orang hutan dan Ku phasianidae dapat dilihat pada waktu-waktu tertentu saja. Selain keanekaragaman flora dan fauna, bentang alam di kawasan Tangkahan baik yang berada di dalam maupun di luar Taman Nasional Gunung Leuser merupakan pula sumberdaya yang dapat dijadikan aset bagi pengembangan kepariwisataan. Hutan yang alami dan asri, perkebunan kelapa sawit dan karet yang menghijau serta perkebuanan jeruk manis yang indah ditambah suasana pedesaan yang sejuk dan tenang, merupakan sumberdaya alam yang sangat dapat diunggulkan, disamping sungai- sungai yang mengalir jernih, bukit dan tebing, goa-goa alam, lembah, air terjun dan air panas sebagai bagian dari sumberdaya alam yang akan melahirkan inspirasibagi wisatawan dan tentunya merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung kelak. Kawasan Tangkahan memang memiliki bentuka-bentukan alami yang dapat menjadi potensi kepariwisataan khususnya ekowisata. Beberapa potensi andalan seperti sumber mata air panas di Sei Beluh, Sei Sekucip, dan Sei Glugur, Air Terjun Umang, Air Terjun Gambir, Gua dan Tebing merupakan daya tarik tersendiri yang sangat dapat diandalkan bagi pengembangan kawasan Tangkahan sebagai kawasan wisata nantinya. Lembaga Pariwisata Tangkahan LPT pernah mengidentifikasi Haris Sutan Lubis : Perencanaan Pengembangan Ekowisata Berbasis Komunitas di Kawasan Wisata Tangkahan Kabupaten Langkat..., 2006 USU e-Repository © 2008 obyek wisata alam dan wisata minat khusus lainnya di kawasan Tangkahan yang berjumlah tujuh belas buah obyek wisata yaitu : No. Nama Objek wisata 1. Air Terjun Sungai Buluh 2. Air Panas Sungai Buluh 3. Air Terjun Sungai Garut 4. Air Terjun Sungai Umang 5. Air Terjun Tala-Tala 6. Air Terjun Grogoh Kiri 7. Air Terjun Batak 8. Air Terjun Cengke-Cengke 9. Air Terjun Murbe 10. Air Terjun Alor Grogoh Kanan 11. Air Terjun Sungai Gambir 12. Air Terjun Alur Simpang Kanan Haris Sutan Lubis : Perencanaan Pengembangan Ekowisata Berbasis Komunitas di Kawasan Wisata Tangkahan Kabupaten Langkat..., 2006 USU e-Repository © 2008 13. Air Terjun Alur Simpang Kiri 14. Goa Kalong 15. Goa Sungai Putih 16. Air Panas Sekucip 17. Air Panas Sungai Glugur. Tabel 4 : Sumber LPT Sumberdaya alam yang luar biasa ini diyakini dapat dikembangkan menjadi obyek wisata alam dan ekowisata yang potensial, meskipun mungkin tidak secara keseluruhan dalam waktu yang bersamaan, mengingat dan mempertimbangkan sarana dan prasarana pendukung dari setiap kawasan obyek tersebut berada disamping prioritas pengembangan obyek-obyek tersebut harus pula disesuaikan dengan prioritas pengembangan kawasan. Melihat kekayaan sumberdaya alamnya yang sangat tinggi dan partisipasi masyarakat yang sangat sadar akan potensi tersebut, wajarlah kiranya kawasan Tangkahan direncanakan sebagai salah satu kawasan tujuan wisata baik bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal. Haris Sutan Lubis : Perencanaan Pengembangan Ekowisata Berbasis Komunitas di Kawasan Wisata Tangkahan Kabupaten Langkat..., 2006 USU e-Repository © 2008 Gambar 10 : Peta Potensi SDA Tangkahan Sumber LPT

e. Kearifan Tradisional dan Peranannya