Penelitian ini akan meneliti nilai-nilai patriotisme yang terdapat dalam novel Sang Patriot karya Irma Devita dengan tinjauan sosiologi sastra, maka
peneliti akan menggunakan pendekatan Damono yang kedua, yaitu
mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelaahan yang kemudian dicari aspek- aspek sosial dari karya sastra tersebut. Sastra dalam hal ini digunakan untuk
menemukan nilai-nilai patriotisme yang terdapat dalam novel tersebut. Pedoman yang digunakan peneliti untuk merelevansikan nilai-nilai
patriotisme dalam pembelajaran sastra di kelas XII SMA semester II adalah sastra mengajarkan sesuatu dengan cara menghibur. Dengan pedoman tersebut,
diharapkan peserta didik akan merasa senang dengan pembelajaran sastra.
2.2.4 Konsep Nilai Patriotisme
2.2.4.1 Nilai Patriotisme
Darminta 2006:24 mengatakan bahwa nilai memberikan arah perjalanan, seperti rel kereta api, agar tidak lepas dari jalur perjalanan. Lahirnya kemerdekaan
bagi sebuah bangsa yang dijajah pasti tidak lepas dari usaha dan kerja keras para pejuang. Perjuangan panjang para pejuang tidak semudah yang kita bayangkan.
Dibutuhkan sikap patriotisme dalam mewujudkan sebuah kemerdekaan. Patriotisme KBBI, 2005:837 adalah sikap seseorang yang bersedia
mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya. Patriotisme adalah sikap yang bersumber dari perasaan cinta tanah air semangat
kebangsaan dan nasionalisme sehingga menimbulkan kerelaan berkorban untuk
bangsa dan negaranya Kurniawan, 2012:224. Patriotisme memerlukan komitmen pemimpin dan semua golongan rakyat. Mempertahankan negara dari musuh dan
ancaman luar merupakan tanggung jawab bersama. Ada beberapa bentuk nilai patriotisme Rahim dan Rashid, 2004:5, seperti
kesetiaan, keberanian, rela berkorban, kesukarelaan, dan cinta pada tanah air. Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas mengenai nilai keberanian, rela
berkorban dan cinta tanah air.
2.2.4.2 Keberanian
Keberanian adalah suatu keadaan berani KBBI, 2005:837. Berani adalah mempunyai hati yang mantap dan percaya diri yang besar dalam menghadapi
bahaya dan
kesulitan KBBI,
2005:138. Brian
Klemmer http:books.google.co.idbooks?id=CxEcqHu4wp4Cpg=PA182lpg=PA182
focus=viewportdq=keberanian+adalah+hl=idoutput=html_text berpendapat
bahwa keberanian adalah sikap menghadapi, dan menangani segala sesuatu yang dianggap berbahaya, sulit, atau menyakitkan, bukan menghindarinya.
2.2.4.3 Rela Berkorban
Bukan saja keberanian yang ditanamkan dalam diri para pejuang untuk mengusir penjajah. Mereka juga menanamkan rasa rela berkorban. Simanjutak
berpendapat bahwa rela berkorban berarti kesediaan dengan iklas umtuk memberikan segala sesuatu yang dimilikinya sekalipun menimbulkan penderitaan
bagi dirinya
sendiri demi
kepentingan bangsa
dan negara
http:books.google.co.idbooks?id=3YBV8iOuQsCpg=PT23dq=rela+berkor ban+adalahhl=idsa=Xei=fFI_VNb3BOKomgWW6ICoBQv=onepageq=r
ela20berkorban20adalahf=false . Dalam KBBI 2005:595 rela berkorban
adalah bersedia dengan iklas hati menyatakan kebaktian, kesetiaan, menjadi korban, dan menderita.
2.2.4.4 Cinta Tanah Air Cinta tanah air merupakan salah satu bentuk dari nilai patriotisme. Jika
tidak ada rasa cinta kepada tanah airnya, para pejuang tidak akan mau bersusah payah untuk mengusir para penjajah. Cinta tanah air adalah cara berpikir,
bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas.
2.2.5 Pembelajaran Sastra di SMA kelas XII
Sastra adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, dan keindahan dalam isi serta
ungkapan Sudjiman, 1990: 71. Sastra bisa berupa sastra non imajinatif dan sastra imajinatif. Dalam penelitian ini membahas tentang sastra imajinatif. Karya
imajinatif dapat berupa puisi, cerita pendek, novel, atau pun drama.