c. Pembelajaran Menulis
Menurut Jamaluddin melalui Agustina dkk, 2013: 142, pembelajaran merupakan suatu upaya yang disengaja dan direncanakan sedemikian rupa oleh
pihak pengajar sehingga memungkinkan terciptanya suasana dan aktivitas belajar yang kondusif bagi para siswanya. Sementara menurut Usman melalui Agustina
dkk, 2013: 142, pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik diatas hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Maka berdasar pada dua pendapat yang dikemukakan sebelumnya dapat
disimpulkan pembelajaran adalah suatu proses yang direncanakan untuk suatu kegiatan edukatif yang didalamnya terdapat hubungan timbal balik antara guru
dengan siswa. Menurut Suparno dan Yunus melalui Syamsi, 2012: 3, menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai medianya. Maka dari itu berdasar dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan kembali bahwa pembelajaran menulis adalah proses terencana untuk
suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan media bahasa tulis yang bersifat edukatif dan terdapat timbal balik antara guru dengan siswanya.
d. Ciri-ciri Tulisan yang Baik
Menulis bukan hanya sekedar menuangkan gagasan yang dimiliki ke dalam bentuk tulisan, akan tetapi lebih dari itu penulis harus memperhatikan
komponen-komponen agar tulisan tersebut bisa dikatakan sebagai tulisan yang baik. Menurut Mc. Mahan Day via Tarigan, 2008:7, ciri-ciri tulisan dapat
dikatakan sebagai tulisan yang baik apabila berisi hal yang jujur, jelas, singkat, dan beraneka ragam.
Jujur, tulisan yang baik adalah tulisan yang jujur, dengan kata lain tidak memalsukan gagasan atau ide yang dimiliki penulis.Jelas, tulisan yang baik
adalah tulisan yang jelas, jelas dimaksudkan bahwa tulisan ini tidak membingungkan pembaca akan tetapi justru memudahkan pembaca yang
membacanya.Singkat, terkadang beberapa penulis menyukai gaya menulis yang menghasilkan tulisan yang panjang sedangkan inti tulisan tersebut sebenarnya
sudah berada di depan. Hal ini yang sering terjadi sehingga tulisan memboroskan waktu para pembaca karena tidak langsung memberikan intinya kepada pembaca.
Usahakan keanekaragaman, penulis harus pandai dalam membuat kalimat yang beranekaragam dan berkarya dengan penuh kegembiraan sehingga pembaca tidak
jenuh saat membaca tulisan tersebut.
e. Pembelajaran Menulis Puisi
Menurut Sulistyorini 2010: 12, Kurikulum 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menyebutkan bahwa menulis merupakan keterampilan
yang harus dibelajarkan dan dikuasai oleh siswa. Salah satu keterampilan menulis pada siswa kelas VII adalah menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi
menggunakan pilihan kata yang sesuai dengan unsur-unsur pembentuk puisi. Menurut Sulistyorini melalui Nugraha, 2014: 34, pembelajaran menulis puisi
memiliki manfaat membantu siswa mengkespresikan perasaan melalui bahasa yang indah dalam bentuk puisi siswa juga dapat menjadikan puisi sebagai media