Hakikat Junzi Kelas 12 SMA Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti Siswa

87 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Kebalikan atau lawan dari seorang Junzi adalah Xiaoren orang berbudi rendah. Nabi Kongzi mengharapkan para muridnya untuk menjadi seorang Junzi. Dalam Kitab Sabda Suci Lunyu, Beliau menggunakan serangkaian perumpamaan yang berbeda tentang sifat masing-masing untuk memberikan dorongan kepada para muridnya agar menjadi seorang yang terbina, yang berbudi luhur Junzi bukan hidup sebagai orang yang picik, berbudi rendah Xiaoren. Karakter Junzi seyogyanya menjadi cita-cita setiap orang. Jadi cita-cita dalam hidup bukanlah hanya soal pencapaian secara materi atau pencapaian secara keduniawian, tetapi kualitas moral adalah yang utama. Nabi Kongzi berkata kepada Zixia, ”Jadilah umat Ru yang Junzi, jangan menjadi umat Ru yang Xiaoren”. Sabda Suci. VI: 13 Menjadi seorang yang berbudi luhur Junzi adalah tujuan tertinggi dalam pembinaan moral. Itulah sebabnya mengapa Agama Khonghucu menekankan komitmen menyeluruh terhadap tujuan ini. Nabi Kongzi bersabda, “Untuk menjadi seorang nabi atau seorang yang berpericinta kasih, bagaimana Aku berani mengatakan? Tetapi dalam hal belajar dengan tidak merasa jemu, mendidik orang dengan tidak merasa capai, orang boleh mengatakan hal itu bagiKu”. Sabda Suci. VII: 34 Selain itu, Beliau juga bersabda, “Biar Aku tidak dapat menjumpai seorang nabi, asal dapat menjumpai seorang Junzi, cukuplah bagi Ku. Biar Aku tidak menjumpai seorang yang sempurna kebaikannya, asal dapat menjumpai seorang yang berkemauan tetap, cukuplah bagiKu. Orang yang sesungguhnya tidak mempunyai, tetapi berlagak mempunyai; sebenarnya kosong, tetapi berlagak penuh; dan sesungguhnya kekurangan, tetapi berlagak mewah; niscaya sukar mempunyai kemauan yang tetap”. Sabda Suci. VII: 26

B. Prinsip Utama Junzi

1. Berubah Menjadi Lebih Baik

Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Artinya, bahwa segala sesuatu akan mengalami perubahan tidak ada yang tetap, kecuali perubahan. Jika perubahan adalah sebuah keniscayaan, maka pertanyaannya adalah: “Kemana arah perubahan itu?” Berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk itulah masalahnya. 88 Kelas XII SMASMK Nabi Kongzi bersabda, “Majunya seorang Junzi menuju ke atas berkembang, dan majunya seorang Xiaoren itu menuju ke bawah”. Sabda Suci. XIV: 23 Arah perubahan inilah yang secara signiikan membedakan antara seorang Junzi dan seorang Xiaoren. Seorang Junzi selalu berubah menjadi lebih baik, ini adalah prinsip dasar dan hakikat seorang Junzi. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 6.1 Seorang Junzi bergerak menuju ke atas Tidak perduli dimana level seseorang saat ini. Di manapun ia berada, prinsipnya adalah ia harus menuju ke atas berubah menjadi lebih baik, atau dengan kata lain berkembang. Serupa dengan hal itu, maka ketika seseorang berubah ke arah yang lebih buruk, makan ia adalah Xiaoren. Jadi bukan level atau kelas sebagai ukurannya, tetapi arah perubahan yang akan menentukan seseorang itu Junzi atau Xiaoren.

2. Menuntut Diri Sendiri a. Kambing Hitam

Hal pertama apa yang kalian pikirkan sebagai alasan atau penyebab ketika terlambat sampai ke suatu tempat? Jalanan macet, bertemu sekian kali lampu merah, hujan lebat atau karena tegesa-gesa sehingga mengalami insiden kecil. Kendaraan mogok, roda kendaraan yang bocor, dan karena ini danatau karena itu. Beberapa alasan tersebut memang sepertinya masuk akal terjadi di luar kendali diri, tetapi kalian tentu tahu kapan saat-saat terjadi kemacetan lalu lintas, jadi mengapa tidak berangkat lebih awal? Kalian tentu tahu bahwa lampu lalu lintas berfungsi untuk mengatur kelancaran lalu lintas, mengapa kalian tidak berpikir bagaimana