Makna Kitab Suci Kelas 12 SMA Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti Siswa
58
Kelas XII SMASMK
Lebih jelasnya, makna kitab suci bagi penganut suatu agama diuraikan oleh Nabi Kongzi lewat sabdanya yang tertulis di dalam Kitab Li Ji XXIII:
1-2. ”Memasuki sebuah negara akan dapat diketahui pendidikan apa yang telah diberikan. Bila orang-orangnya ramah, lembut, tulus dan baik, mereka telah
menerima pendidikan kitab sanjak Shi Jing. Bila orang-orangnya mempunyai pengetahuan yang luas dan menembusi, dan mengetahui apa yang telah jauh
dan kuno, mereka telah menerima pendidikan kitab Dokumen Sejarah Shu Jing. Bila orang-orangnya luas dan murah hati, terbuka dan jujur, mereka telah
menerima pendidikan Kitab Musik Yue Jing. Bila orang-orangnya bersih, tenang, mengerti makna inti dan lembut, mereka telah menerima pendidikan
Kitab Perubahan Yi Jing. Bila orang-orangnya berperilaku hormat, cermat, berwibawa dan penuh kesungguhan, mereka telah menerima pendidikan Kitab
Kesusilaan Li Jing. Bila orang-orangnya mampu menyesuaikan bahasanya dengan apa yang hendak mereka katakan, mereka telah menerima pendidikan
Kitab Chun Qiu Chun Qiu Jing. Maka yang gagal menerima pendidikan kitab sanjak Shi Jing, akan menjadi orang dungubodoh; yang gagal menerima
pendidikan Kitab Dokumen Sejarah Shu Jing, akan menjadi orang yang suka memitnah munaik; yang gagal menerima pendidikan Kitab Musik Yue
Jing, akan menjadi orang yang pemboros; yang gagal menerima pendidikan Kitab Perubahan Yi Jing, akan menjadi orang yang merusak akal sehat; yang
gagal menerima pendidikan Kitab Kesusilaan Li Jing, akan menjadi orang yang rewel; dan, yang gagal menerima pendidikan Kitab Chun Qiu Chun Qiu
Jing, akan menjadi orang yang suka mengacau”.
”Orang yang ramah, lembut, halus, baik dan tidak dungubodoh, tentu karena dalam pemahamannya tentang Kitab Sanjak Shi Jing. Orang yang
luas dan menembusi; mengetahui apa yang telah jauh dan kuno, serta tidak munaik, tentu karena dalam pemahamannya tentang Kitab Dokumen Sejarah
Shu Jing. Orang yang luas dan murah hati, terbuka dan jujur, serta tidak cenderung boros, tentu karena dalam pemahamannya tentang Kitab Musik Yue
Jing. Orang yang bersih, tenang, mengerti makna inti dan lembut, dan tidak suka merusak akal sehat, tentu karena dalam pemahamannya tentang Kitab
Perubahan Yi Jing. Orang yang perilakunya hormat, cermat, berwibawa dan penuh kesungguhan, dan tidak rewel atau mudah kesalmarah tentu karena
dalam pemahamannya tentang Kitab Kesusilaan Li Jing. Orang yang mampu menyesuaikan bahasanya dengan apa yang hendak mereka katakan, dan tidak
suka mengacau, tentu karena dalam pemahamannya tentang Kitab Chun Qiu Chun Qiu Jing”.
59
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Demikianlah makna penting kitab suci bagi penganut suatu agama, dan gagal memahami tentang kitab suci maka akan gagal perilakumoralitasnya.
Di samping berisikan ajaran moral, kitab suci suatu agama juga disucikan oleh para pengikutnya, dihormati dan dijaga keaslian isinya.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 4.4 Su King Shi Jing salah satu bagian dari kitan yang lima Wujing
Bangsawan Ji Memandang Salju
Saat musim dingin, pada periode musim semi dan gugur zaman Chun Qiu, terjadi hujan salju yang lebat selama
beberapa hari. Bangsawan Jing dari Qi berada di istana dengan mengenakan jubah dari bulu rubah seraya mengagumi
pemandangan yang diliputi salju di luar jendela. Ia berkata dengan riang kepada perdana menteri Yan Ying yang berada di
sebelahnya: “Aneh ya, meskipun di luar sana salju turun begitu lebat selama beberapa hari, saya tidak merasa kedinginan. Indah
sekali suasana setelah salju turun; saya berharap salju tetap turun beberapa hari lagi. Ha, ha ha”.
Namun Yan Ying berkata dengan serius kepada bangsawan Jing: “Raja Agung, bagi Anda mungkin pendangan salju itu
indah, tetapi bagi rakyat mungkin ini suatu keadaan yang kejam. Di istana, Anda memiliki pemanas untuk menghangatkan
tempat ini, dan Anda memiliki jubah dari bulu rubah yang dapat
Hikmah Cerita
60
Kelas XII SMASMK
menghangatkan diri Anda; tentu saja Anda tidak merasa kedinginan. Saya dengan raja-raja bijak terdahulu terus-
menerus memikirkan rakyatnya, bahkan ketika sedang makan dan memakai pakaian yang hangat.
Meraka akan berpikir apakah rakyat sudah mendapat makan, atau apakah mereka menderita karena cuaca dingin. Akan
menjadi perhatian bagi rakyat bila Anda dapat menempatkan diri pada posisi mereka”.
Sumber: Mary Ng En Tzu “Inspiration from Then Great Learning”. PT Elex Media Komputindo Jakarta. 2002