Pengamalan Perilaku Tepasalira Shu Tepasalira
49
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.2 Apa yang tidak baik
dari atas tidak dilanjutkan ke bawah
Demikianlah betapa mutlak pentingnya sikap tepasalira itu untuk pedoman dalam hidup manusia. Ini yang menjadikan manusia diterima
dalam masyarakat tidak disesali dimana pun ia berada karena sikap ini tidaklah jauh dari jalan suci.
Namun demikian, selain tidak melakukan apa yang diri sendiri tidak menginginkannya, tepasalira juga menuntut sikap aktif untuk melakukan
lebih dahulu apa yang diharapkan. Adalah sebuah keniscayaan, bahwa apa yang kita harapkan orang lain lakukan terhadap kita mesti kita lakukan
lebih dahulu kepada mereka. Maka, jangan pernah berharap menerima apa pun dari orang lain bila kita tidak berbuat memberi apa pun pada
mereka. Jangan pernah berharap menerima banyak jika kita hanya memberi sedikit.
Nabi Kongzi bersabda: ”Seorang yang berpericintakasih ingin dapat tegak maka ia berusaha agar orang lain pun tegak. Ia ingin maju, maka
ia berusaha agar orang lain pun maju”. Sabda Suci. VI: 30 Ayat ini menegaskan bahwa, seiring dengan usaha membuat diri sendiri tegak
dan maju, seseorang harus berusaha membuat orang lain tegak dan maju.
Sesungguhnya, memang tidak mungkin seseorang dapat benar-benar tegak dan
maju jika tidak membantu orang lain tegak dan maju.
Selajutnya, untuk setiap hal yang diinginkan dari orang lain kepada
dirinya, ia harus menanyakan ke dalam diri, apakah hal itu sudah dilakukan lebih
dahulu? Hal ini ditegaskan di dalam kitab Tengah Sempurna Zhongyong
bab XII pasal 4, sebagai berikut:
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 3.3 Apa yang ku harapkan dari
orang lain sudah ku lakukan lebih dahulu
50
Kelas XII SMASMK
”Jalan Suci seorang Junzi ada empat yang khawatir belum satu kulakukan. Apa yang kuharapkan dari anakku, belum dapat kulakukan
terhadap orang tuaku; apa yang kuharapkan dari menteriku, belum dapat kulakukan terhadap rajaku; apa yang kuharapkan dari adikku, belum dapat
kulakukan terhadap kakakku; dan apa yang kuharapkan dari temanku belum dapat kuberikan lebih dahulu…”
”... Di dalam menjalankan Kebajikan Sempurna, berhati-hati di dalam membicarakannya, bila ada kekurangannya aku tidak berani dan
tidak sekuat tenaga mengusahakannya; dan bila ada yang berkelebihan aku tidak berani menghamburkannya; maka di dalam berkata-kata selalu
ingat akan perbuatan dan di dalam berbuat selalu ingat akan kata-kata. Bukankah demikian ketulusan hati seorang Junzi?”
Aktivitas 3.2
Diskusi Kelompok
Diskusikan maksud ayat suci berikut: ”Orang harus mengetahui yang tidak boleh dilakukan baru kemudian tahu apa yang harus
dilakukan”. Mengzi. IV B: 8
Kualitas Nabi Kongzi
Suatu hari Zixia bertanya kepada Nabi Kongzi: “Apa pendapat Anda tentang Yanhui. Nabi Kongzi menjawab: “Yanhui sangat tulus;
bahkan saya tak sanggup menyamai tingkat ketulusannya”. Zixia bertanya: Lalu, apa pendapat anda tentang Zigong?” Nabi
Kongzi menjawab: “Zigong sangat cepat dan cerdas; saya tak dapat secepat dan secerdas dia”.
Zixia bertanya: “Lalu bagaimana dengan Zilu?” Nabi Kongzi menjawab: “Zilu adalah orang yang pemberani; saya tidak begitu
pemberani”.
Hikmah Cerita
51
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Zixia bertanya lagi: “Lalu, bagaimana pendapat anda tentang Zizhang?” Nabi Kongzi menjawab: “Zizhang selalu sopan dan
bermartabat; saya tidak sepantas dia”. Zixia lalu berkata: Meski mereka semua lebih baik daripada anda,
mengapa mereka masih ingin menjadi murid anda?” Nabi Kongzi menjawab: “Meskipun tulus, Yanhui tidak supel. Ia tidak sadar
bahwa janji yang salah tak seharusnya ditepati; meskipun cerdas, Zigong kurang rendah hati; meskipun sangat pemberani, Zilu tidak
tahu kapan harus mundur atau mengalah; meskipun selalu sopan dan bermartabat, Zizhang tak tahu cara bergaul dengan sekitarnya.
Mereka semua memiliki kelebihannya masing-masing, tetapi juga memiliki kekurangan, maka mereka rela menjadi murid-murid saya”.
Sumber: Mary Ng En Tzu “Inspiration from Then Doctrin of the Mean”. PT. Elex Media Komputindo Jakarta. 2002
Penilaian Diri Skala Sikap
Petunjuk: Isilah lembar penilaian diri yang ditunjukkan dengan skala sikap, dengan
memberikan tanda checklist √ di antara empat skala sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju ST = Setuju
RR = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju
No Pernyataan
SS ST
RR TS
1 Apa yang tidak dinginkan oleh
diri sendiri janganlah diberikan kepada orang lain.
52
Kelas XII SMASMK
2 Orang yang dapat
memperlakukan orang lain dengan contoh yang dekat
diri sendiri sudah cukup untuk dinamai orang yang
berpricintakasih.
3 Kalau pemimpin tidak dapat
menempatkan diri sebagai pemimpin, pembantu tidak
sebagai pembantu, orang tua tidak sebagai orang tua, dan anak
tidak sebagai anak, meskipun berkecukupan makan orang tidak
dapat menikmati.
4 Apa yang tidak baik dari atas,
dan tidak dilanjutkan ke bawah, apa yang tidak baik dari bawah
tidak dilanjutkan ke atas, dst.
5 Apa yang kita harapkan pada
orang lain lakukan terhadap kita mesti kita lakukan lebih dahulu
kepada mereka.
Evaluasi Bab 3 A. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat dan jelas
1. Apa yang dimaksud dengan Zhong kepada Tuhan? 2. Apa yang dimaksud dengan tepasalira kepada sesama?
3. Tuliskan huruf Zhong Shu
Makna dan Sejarah Perkembangan
Kitab Suci
Bab IV
54
Kelas XII SMASMK