Validitas Item Daya Beda Tingkat Kesukaran

3.7.1.2 Reliabilitas

Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas tes uraian adalah rumus Alpha Arikunto, 2009:109: dengan : reliabilitas yang dicari : banyaknya item soal : jumlah varians skor tiap item : varians total Hasil perhitungan dibandingkan dengan dengan taraf kesalahan 5. Jika maka item soal tersebut dikatakan reliabel.

3.7.2 Analisis Instrumen Item

3.7.2.1 Validitas Item

Sebuah instrumen tes setelah diuji validitas tes harus diuji validitas item. Untuk menguji validitas item bentuk uraian digunakan rumus Pearson Product Moment Corelation dengan : koefisien korelasi skor item dan skor total n : banyaknya subyek : jumlah skor item : jumlah skor total : jumlah perkalian skor item dengan skor total : jumlah kuadrat skor item : jumlah kuadrat skor total Hasil perhitungan r xy dibandingkan dengan r tabel dengan taraf kesalahan 5. Jika r xy r tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid Sugiyono, 2007: 357.

3.7.2.2 Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai menguasai materi dengan siswa yang kurang pandai kurangtidak menguasai materi. Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda bagi tes bentuk uraian adalah dengan menghitung dua rata-rata mean yaitu antara rata-rata dari kelompok atas dengan rata-rata kelompok bawah dari tiap-tiap soal. Untuk menghitung daya pembeda soal uraian dapat digunakan rumus: Keterangan: DP = daya pembeda = rata-rata kelompok atas = rata-rata kelompok bawah = skor maksimum Kriteria untuk membandingkan daya beda adalah sebagai berikut. 0,40 ke atas = sangat baik 0,30 – 0,39 = baik 0,20 – 0,29 = cukup 0,19 ke bawah = kurang baik Arifin, 2009:133

3.7.2.3 Tingkat Kesukaran

Menurut Arifin 2009: 134 tingkat kesukaran adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini biasanya dinyatakan dengan proporsi yang besarnya antara 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal uraian, dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut. a. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus: b. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus: c. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria menurut Arifin 2009: 272 sebagai berikut. 1 adalah soal mudah 2 adalah soal sedang 3 adalah soal sukar d. Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan koefisien tingkat kesukaran poin b dengan kriteria poin c.

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap yaitu metode untuk analisis data tahap awal dan metode untuk analisis data akhir. Masing-masing metode tersebut dijelaskan sebagai berikut.

3.8.1 Analisis Data Tahap Awal

Untuk mengetahui kedua kelas berangkat dari kondisi yang sama, analisis yang pertama dilakukan adalah uji normalitas data. Setelah disimpulkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal, maka analisis selanjutnya adalah uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui ukuran penyebaran data. Untuk mengetahui kedua kelas berangkat dari kondisi yang sama, tidak cukup hanya dilakukan uji homogenitas. Perlu dilakukan uji kesamaan dua rata- rata untuk mengetahui ukuran pemusatan data. Setelah disimpulkan bahwa kedua kelas homogen, maka uji kesamaan dua rata-rata yang dilakukan menggunakan uji . Uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

3.8.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan Chi Kuadrat  2 . Hipotesisnya adalah sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS DENGAN STRATEGI TS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 18 223

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 6 256

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENILAIAN SERUPA PISA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MATERI SEGIEMPAT

1 13 331

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII

2 77 435

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGACU PADA MISSOURI MATHEMATICS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMP N 21 SEMARANG

0 9 216

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII

16 97 444

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AIR BERBANTUAN WORKSHEET TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII PADA MATERI HIMPUNAN

2 17 157

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VII.

0 0 476

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH POKOK MATERI SEGIEMPAT DI MTS NEGERI 1 PALEMBANG

0 1 92