Uji Hipotesis 3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Lembar Pengamatan Kualitas Pembelajaran Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

4.1.4.3 Uji Hipotesis 1 Uji Proporsi

Uji yang digunakan untuk hipotesis 1 adalah uji proporsi satu pihak pihak kanan. Dalam penelitian ini, pembelajaran dikatakan tuntas secara klasikal apabila proporsi siswa yang mendapat nilai mencapai . Kriteria pengujiannya adalah ditolak apabila . Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh = 2,093 sedangkan = 1,64. Karena , maka ditolak. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 43 halaman 261.

4.1.4.4 Uji Hipotesis 2 Uji Kesamaan Dua Proporsi

Uji yang digunakan untuk hipotesis 2 adalah uji proporsi satu pihak pihak kanan. Kriteria pengujiannya adalah ditolak apabila . Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh . Dengan , dari daftar distribusi normal baku diperoleh . Dari perhitungan data, diperoleh. Karena , maka H ditolak. Perhitungan selengkapnya dimuat dalam Lampiran 44 halaman 263.

4.1.4.5 Uji Hipotesis 3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji t. Hipotesis yang diuji yaitu H : dan H 1 : . Kriteria yang digunakan adalah tolak H jika . Dari hasil perhitungan diperoleh . Untuk nilai dan diperoleh . Oleh sebab maka H ditolak. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 45 halaman 265.

4.1.4.6 Lembar Pengamatan Kualitas Pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan kualitas pembelajaran pada kelas eksperimen, semua kegiatan sudah dilaksanakan oleh peneliti. Akan tetapi masih ada beberapa kegiatan yang belum terlaksana dengan baik seperti membimbing siswa untuk menggunakan langkah Polya dalam menyelesaikan masalah. Berikut hasil pengamatan kualitas pembelajaran pada kelas eksperimen. Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kualitas Pembelajaran Pengamat Pertemuan ke- Persentase Kriteria 1 1 2 Rata-rata 77,33 83,33 80,33 Baik Baik Baik 2 1 2 Rata-rata 78,67 82,67 80,67 Baik Baik Baik Berdasarkan tabel diatas, diperoleh rata-rata kualitas pembelajaran oleh pengamat 1 adalah 80,33 sedangkan rata-rata kualitas pembelajaran untuk pengamat dua adalah 80,67. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran yang telah berlangsung di kelas yang diterapkan metode IMPROVE dengan pendekatan PMRI memenuhi kriteria baik. Untuk analisis selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 38 halaman 224.

4.1.4.7 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa, sebagian besar aktivitas siswa yang diharapkan oleh penenliti telah terlaksana. Meskipun demikian, masih ada beberapa aktivitas yang hanya dilakukan oleh sedikit siswa seperti bertanya dan mempresentasikan hasil diskusi. Berikut hasil pengamatan aktivitas siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Pertemuan ke- Persentase Kriteria Eksperimen 1 2 Rata-rata 74,28 82,85 78,57 Aktif Aktif Aktif Kontrol 1 2 Rata-rata 63,63 74,54 69, 09 Cukup Aktif Aktif Aktif Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika, sedangkan siswa kelas kontrol kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 39 halaman 241.

4.2 Pembahasan

Analisis data awal diketahui bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Pada uji kesamaan rata-rata diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata data awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka kedua kelas dapat digunakan sebagai sampel karena memiliki keadaan awal yang sama. Selanjutnya kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran metode IMPROVE dengan pendekatan PMRI sedangkan kelas kontrol diberi pembelajaran ekspositori. Setelah kedua kelas diberi perlakuan

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS DENGAN STRATEGI TS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 18 223

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 6 256

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENILAIAN SERUPA PISA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MATERI SEGIEMPAT

1 13 331

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS GALLERY WALK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII

2 77 435

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGACU PADA MISSOURI MATHEMATICS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMP N 21 SEMARANG

0 9 216

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII

16 97 444

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AIR BERBANTUAN WORKSHEET TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII PADA MATERI HIMPUNAN

2 17 157

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VII.

0 0 476

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH POKOK MATERI SEGIEMPAT DI MTS NEGERI 1 PALEMBANG

0 1 92