Pada tahap ini siswa diharapkan dapat memahami kondisi soal atau masalah yang diberikan. Memahami disini meliputi mengenal soal, menganalisis soal
dan menerjemahkan informasi yang diketahui dan ditanyakan soal. b.
Menyusun rencana, artinya siswa dapat membuat beberapa alternatif cara penyelesaian yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Pada
tahap ini siswa diharapkan dapat menggunakan persamaan atau aturan serta pengetahuan yang sudah dimilikinya untuk membuat suatu rencana
penyelesaian. c.
Melakukan rencana, artinya siswa dapat melaksanakan langkah b dan mencoba melakukan semua kemungkinan yang dapat dilakukan. Pada
langkah ini siswa telah siap melakukan perhitungan dengan segala macam hal yang diperlukan termasuk aturankonsep dan rumus yang sesuai.
d. Memeriksa kembali hasil dengan cara menyimpulkan, artinya siswa dapat
melengkapi langkah-langkah yang telah dibuatnya ataupun membuat alternatif jawaban lain. Pada tahap ini siswa diharapkan berusaha mengecek
kembali dan menelaah dengan teliti setiap tahap yang telah dilakukan.
2.2 Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Zakaria 2007: 36, saat ini tantangan dalam dunia pendidikan adalah untuk melakukan pengajaran secara efektif berdasarkan kemampuan siswa
yang berbeda dalam belajar. Pendidik diharapkan mengajar dengan cara yang memungkinkan siswa untuk belajar konsep matematika serta kemampuan
memecahkan masalah. Salah satu pembelajaran yang dianggap paling efektif
adalah pembelajaran kooperatif karena siswa dituntut aktif dalam berdiskusi dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas.
Slavin 1995: 2 menjelaskan pembelajaran kooperatif sebagai berikut. Cooperative learning refers to a variety of teaching methods in which
students work in small groups to help one another learn academic content. In cooperative classrooms, student are expected to help each
other, to discuss and argue with each othe, to assess each other’s current knowledge and fill in gaps in each other’s understanding.
Pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan
suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya. Model pembelajaran kooperatif dapat melatih siswa untuk mendengarkan
pendapat-pandapat orang lain dan merangkum pendapat atau temuan-temuan dalam bentuk tulisan. Tugas-tugas kelompok akan dapat memacu siswa untuk
bekerja sama, saling membantu dalam mengintegrasikan pengetahuan- pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Apabila diatur
dengan baik, siswa-siswa dalam kelompok kooperatif akan belajar satu sama lain untuk memastikan bahwa tiap orang dalam kelompok telah menguasai konsep-
konsep yang telah dipelajari. Keberhasilan mereka sebagai kelompok tergantung pada kemampuan mereka untuk memastikan bahwa semua orang sudah
memegang ide kuncinya. Menurut Slavin, sebagaimana dikutip oleh Isjoni 2009: 23, pembelajaran
kooperatif berbeda dengan pengajaran tradisional karena siswa bekerja sama dan bukan untuk bersaing satu dengan yang lain. Pembelajaran kooperatif terjadi
ketika siswa bekerjasama di tempat yang sama dalam suatu proyek yang
terstruktur pada suatu kelompok kecil. Kelompok ini terdiri dari siswa dengan berbagai macam keahlian yang bisa sangat membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuan sosial mereka. Menurut Ibrahim, sebagaimana dikutip oleh Iru 2012: 54, langkah-
langkah penerapan model pembelajaran kooperatif pada proses pembelajaran dapat terlihat seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
FASE TINGKAH LAKU GURU
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa Fase 2
: Menyajikan informasi
Fase 3: Mengorganisasikan siswa
kedalam kelompok- kelompok belajar
Fase 4: Membimbing kelompok
bekerja dan belajar Fase 5:
Evaluasi Fase 6:
Memberikan penghargaan Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
2.3 Metode IMPROVE