5 Analisis Finansial Linear Goal Programming

41 Tabel 9 Nilai skala perbandingan berpasangan Intensitas Kepentingan Definisi Variabel Keterangan 1 Sama pentingnya Kedua elemen memberikan kontribusi 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting terhadap yang lain Pengalaman atau judgement sedikit memihak pada sebuah elemen dibandingkan elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu mempunyai tingkat kepentingan yang kuat atau esensial terhadap yang lainnya Pengalaman atau judgement secara kuat memihak pada sebuah elemen dibanding elemen yang lainnya 7 Tingkat kepentingan yang jelas lebih kuat Sebuah elemen secara kuat disukai dan dominasinya tampak dalam praktek 9 Tingkat kepentingannya mutlak Bukti bahwa suatu elemen lebih penting dari elemen yang lainnya adalah sangat jelas 2,4,6,8 Nilai-nilai tengah diantara 2 judgement yang berdampingan Nilai ini diberikan bila diperlukan adanya kompromi antara dua judgement Kebalikan dari nilai di atas Bila komponen i mendapat salah satu nilai di atas non zero saat dibandingkan dengan elemen j, maka elemen j mempunyai nilai sebaliknya saat dibandingkan dengan i.

3. 5 Analisis Finansial

1 Benefit-Cost Ratio Untuk pengembangan armada penangkapan ikan di daerah Ternate diperlukan suatu ukuran yang menyeluruh sebagai dasar pemikiranpenolakan terhadap kegiatanproyek yang akan dilaksanakan. Salah satunya adalah Benefit Cost Ratio . Pada BenefitCost Ratio penekanannya ditujukan kepada manfaat benefit bagi kepentingan umum. Adapun rumus yang digunakan adalah : Nilai Sekarang Benefit PV B Nilai Sekarang PV C BCR = Biaya = Biaya C pada Rumus di atas dapat dianggap sebagai biaya pertama Cf sehingga rumusnya menjadi : PV B BCR = Cf 42 Dimana : BCR = Perbandingan manfaat terhadap biaya benefit-cost ratio PV B = Nilai Sekarang Benefit PV C = Nilai Sekarang Biaya Adapun criteria BCR akan memberikan petunjuk sebagai berikut : BCR 1 Usulan proyekKegiatan diterima BCR 1 Usulan proyekkegiatan ditolak BCR = 1 Netral 2 Net Present Value NPV NPV merupakan selisih antara Present Value dari benefit dan Present Value dari biaya. Rumusannya sebagai berikut : B t Merupakan benefit sosial kotor sehubungan dengan suatu proyek pada tahun t; C t merupakan biaya sosial kotor sehubungan dengan proyek pada tahun t, tidak dilihat apakah biaya tersebut dianggap bersifat modal pembelian peralatan, tanah, konstruksi, dan sebagainya atau rutin; N Adalah umur ekonomis dari proyek I Merupakan Social Opportunity Cost of Capital, yang ditunjuk sebagai Social Discount Rate Dalam evaluasi suatu proyek tertentu tanda “go” dinyatakan oleh nilai NPV = 0. Jika NPV = 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis sebesar Social Opportunity Cost of Capital . Jika NPV 0, proyek supaya ditolak, artinya ada B 1 B 2 B n C 1 C 2 C n NPV = [ 1+i + 1+i 2 + … 1+i n ] - [ 1+i + 1+i 2 + … 1+i n ] N B t - C t ? = t=1 1+i t 43 penggunaan lain yang lebih menguntungkan untuk sumber-sumber yang diperlukan proyek. 3 Internal Rate of Return IRR IRR adalah nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan nol, yaitu : n B t - C t ? t=1 1+iIRR t = 0 IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek, asal setiap benefit bersih yang diwujudkan yaitu setiap B t – C t yang bersifat positif secara otomatis ditanam kembali dalam tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan i yang sama yang diberi bunga selama sis a umur proyek.

3.6 Linear Goal Programming