41
Tabel 9 Nilai skala perbandingan berpasangan
Intensitas Kepentingan
Definisi Variabel Keterangan
1 Sama pentingnya
Kedua elemen memberikan kontribusi 3
Elemen yang satu sedikit lebih penting terhadap yang
lain Pengalaman atau judgement sedikit
memihak pada sebuah elemen dibandingkan elemen yang lainnya
5 Elemen yang satu mempunyai
tingkat kepentingan yang kuat atau esensial terhadap yang
lainnya Pengalaman atau judgement secara kuat
memihak pada sebuah elemen dibanding elemen yang lainnya
7 Tingkat kepentingan yang
jelas lebih kuat Sebuah elemen secara kuat disukai dan
dominasinya tampak dalam praktek 9
Tingkat kepentingannya mutlak
Bukti bahwa suatu elemen lebih penting dari elemen yang lainnya adalah sangat
jelas 2,4,6,8
Nilai-nilai tengah diantara 2 judgement
yang berdampingan
Nilai ini diberikan bila diperlukan adanya kompromi antara dua judgement
Kebalikan dari nilai di
atas Bila komponen i mendapat salah satu nilai di atas non zero saat
dibandingkan dengan elemen j, maka elemen j mempunyai nilai sebaliknya saat dibandingkan dengan i.
3. 5 Analisis Finansial
1 Benefit-Cost Ratio
Untuk pengembangan armada penangkapan ikan di daerah Ternate diperlukan suatu ukuran yang menyeluruh sebagai dasar pemikiranpenolakan
terhadap kegiatanproyek yang akan dilaksanakan. Salah satunya adalah Benefit Cost Ratio
. Pada BenefitCost Ratio penekanannya ditujukan kepada manfaat benefit bagi kepentingan umum.
Adapun rumus yang digunakan adalah : Nilai Sekarang
Benefit PV B
Nilai Sekarang PV C
BCR =
Biaya =
Biaya C pada Rumus di atas dapat dianggap sebagai biaya pertama Cf sehingga rumusnya menjadi :
PV B BCR =
Cf
42
Dimana : BCR
= Perbandingan manfaat terhadap biaya benefit-cost ratio PV B
= Nilai Sekarang Benefit PV C
= Nilai Sekarang Biaya
Adapun criteria BCR akan memberikan petunjuk sebagai berikut : BCR
1 Usulan proyekKegiatan diterima BCR
1 Usulan proyekkegiatan ditolak BCR
= 1 Netral
2 Net Present Value NPV
NPV merupakan selisih antara Present Value dari benefit dan Present Value dari biaya. Rumusannya sebagai berikut :
B
t
Merupakan benefit sosial kotor sehubungan dengan suatu proyek pada tahun t;
C
t
merupakan biaya sosial kotor sehubungan dengan proyek pada tahun t, tidak dilihat apakah biaya tersebut dianggap bersifat modal pembelian
peralatan, tanah, konstruksi, dan sebagainya atau rutin; N
Adalah umur ekonomis dari proyek I
Merupakan Social Opportunity Cost of Capital, yang ditunjuk sebagai Social Discount Rate
Dalam evaluasi suatu proyek tertentu tanda “go” dinyatakan oleh nilai NPV = 0. Jika NPV = 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis sebesar Social
Opportunity Cost of Capital . Jika NPV 0, proyek supaya ditolak, artinya ada
B
1
B
2
B
n
C
1
C
2
C
n
NPV =
[
1+i +
1+i
2
+ … 1+i
n
]
-
[
1+i +
1+i
2
+ … 1+i
n
]
N B
t
- C
t
? =
t=1 1+i
t
43
penggunaan lain yang lebih menguntungkan untuk sumber-sumber yang diperlukan proyek.
3 Internal Rate of Return IRR
IRR adalah nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan nol, yaitu :
n B
t
- C
t
? t=1
1+iIRR
t
= 0 IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam
suatu proyek, asal setiap benefit bersih yang diwujudkan yaitu setiap B
t
– C
t
yang bersifat positif secara otomatis ditanam kembali dalam tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan i yang sama yang diberi bunga selama sis a
umur proyek.
3.6 Linear Goal Programming