Metode Analisis Spesifikasi Kapal dan Alat Tangkap Ikan

56

3.8.4 Metode Analisis Spesifikasi Kapal dan Alat Tangkap Ikan

Kapal Perikanan sesuai dengan undang- undang terbaru mengenai Perikanan No. 31 Tahun 2004 disebutkan bahwa kapal, perahu atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidaya ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan dan penelitianeksplorasi perikanan. Armada penangkapan ikan adalah merupakan kesatuan sarana penangkapan ikan yang meliputi kapal perikanan yang terdiri dari kapal penangkap ikan, dan alat penangkapan ikan serta alat bantu penangkapan ikan baik alat perlengkapan di atas kapal maupun alat bantu operasional penangkapan ikan yang bertujuan untuk mengumpulkan ikan seperti rumpon atau lampu pengumpul ikan. Secara struktural, armada penangkapan ikan dibedakan menurut kategori besarnya ukuran kapal perikanan yaitu armada tradisional dan modern. Armada penangkapan ikan tradisional umumnya terdiri dari perahu tanpa motor, perahu motor tempel sampai dengan kapal motor tidak lebih besar dari 30 GT. Armada penangkapan ikan modern menggunakan kapal motor di atas 30 GT dan dilengkapi pula dengan berbagai alat bantu penangkapan ikan yang sarat dengan muatan teknologi penangkapan dan pengolahan pasca panen hasil perikanan. Menurut cara operasional, armada penangkapan ikan diklasifikasikan berdasarkan jenis alat penangkapan ikan yang digunakan. Bila dilihat dari segi oseanografi, keadaan topografi dasar perairan, banyaknya jenis-jenis ikan, udang dan biota lainnya dengan tingkah laku dan sifat yang berbeda-beda, sudah tentu memerlukan alat penangkap dan cara penangkapan yang berbeda-beda pula di dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan. Di Indonesia, banyak terdapat jenis alat penangkap, baik untuk ikan, udang maupun biota la ut lainnya. Beberapa alat penangkap sederhana yang telah lama diusahakan secara tradisional oleh nelayan di Indonesia, antara lain : tombak, sero, bubu, pancing dan jala. Kemudian menyusul alat penangkap lain, seperti : berbagai jenis pukat kantong dan berbagai jenis jaring insang. Dalam perkembangan lebih lanjut kemudian muncul alat penangkap yang lebih produktif dan efisien, seperti pukat udang, pukat cincin, rawai, huhate dan lain, sebagainya. 57 Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia telah mengklasifikasikan berbagai macam alat penangkap yang ada di Indonesia ini ke dalam sepuluh 10 kelompok, yaitu : 1 Pukat udang ; 2 Pukat cincin ; 3 Pukat kantong ; 4 Jaring insang ; 5 Jaring angkat ; 6 Pancing; 7 Perangkap ; 8 Alat pengumpul kerang dan rumput laut ; 9 Muro-ami, termasuk soma mallalugis dan 10 Alat penangkap lainnya. 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Profil