Prakarya dan Kewirausahaan 145
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau hubungan-hubungan baru antarunsur, data, variabel yang sudah ada
sebelumnya. Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah dan memanfaat- kan suatu peluang didasari oleh sifat kreativitas dari para pengelolanya, yaitu
kemampuan untuk menciptakan gagasan baru dan menemukan cara baru dalam menyikapi masalah dan memanfaatkan peluang. Inovasi adalah kemam-
puan untuk menerapkan gagasan-gagasan baru atau pemecahan kreatif terhadap berbagai masalah dan dalam memanfaatkan peluang. Pengertian kreativitas
dan inovasi secara singkat sering dianalogkan : creativity– thinking new things, innovations = doing new things.
Kreativitas tidak selalu dihasilkan dari sesuatu yang tidak ada, sering sekali merupakan perbaikan dari sesuatu yang telah ada. Sering juga gagasan baru
timbul secara kebetulan. Yang penting untuk dipahami mengapa kreativitas dan inovasi tersebut merupakan ciri-ciri yang melekat kepada wirausaha.
Seperti kita ketahui wirausaha merupakan sumber pemikiran kreatif dan inovasi. Di mana pada alam pikiran seseorang wirausaha selalu tertanam hal-hal
sebagai berikut: 1 Seorang wirausaha selalu mengimpikan gagasan baru.
2 Selalu mencari peluang baru atau mencari cara baru menciptakan peluang
baru. 3 Selalu berorientasi kepada tindakan.
4 Seorang pemimpi besar, meskipun mimpinya tidak selalu cepat direal- isasikan.
5 Tidak malu untuk memulai sesuatu, walau dari skala kecil. 6 Tidak pernah memikirkan untuk menyerah, selalu mencoba lagi.
7 Tidak pernah takut gagal.
Struktur prioritas kewiraswastaan terdiri dari 4 empat lapisan. Lapisan terda- lam merupakan inti core, 3 lapisan berikutnya merupakan pendukung yang
ideal untuk mencapai kesempurnaan prestasi. Struktur ini berlaku universal, tidak hanya bagi mereka yang berkarir dijalur wiraswasta. Para pejabat,
karyawan, buruh, kaum-kaum profesional, dan siapa pun seyogyanya memiliki pola dasar ini. Struktur nilai kewirausahaan dimaksud terdiri dari elemen-
elemen seperti pada Gambar 3.12
Keterampilan Tata Laksana
Sikap Mental Kepemimpinan
Gambar 3.12 Struktur Prioritas Kewirausahaan
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK 146
1. Merintis Usaha Baru Pada umumnya ada 3 tiga cara yang dikenal untuk memasuki suatu usaha
bisnis, yaitu: 1 merintis Usaha baru sejak dari awal,
2 membeli perusahaan yang ada, dan 3 kerjasama manajemen Franchising.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru antara lain, yaitu:
1 bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis, 2 bentuk usaha dan bentuk kepemilikan usaha yang akan dipilih, dan
3 tempat atau lokasi usaha yang akan dipilih.
Untuk mengelola usaha tersebut harus diwali dengan: i perencanaan usaha, ii pengelolaan keuangan, iii aksi strategis usaha, dan iv teknik pengemban
usaha
2. Kompetensi Kewirausahaan Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
individu personality yang langsung berpengaruh pada kinerja. Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang selalu ingin dicapainya.
a. Intelectual Capital = Competency x Commitment Artinya, meskipun ia memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi apabila
tidak disertai dengan komitmen tinggi, wirausaha tersebut tidak akan dapat menggunakan modal intelektualnya.
b. Competence = Capability x Authority
Artinya, bahwa wirausaha yang kompeten adalah wirausaha yang memiliki kemampuan dan wewenang sendiri dalam pengelolaan usahanya
kemandirian. Wirausaha selalu bebas menentukan usahanya, tidak tergan- tung pada orang lain.
c. Capability = Skill x knowledge
Artinya, bahwa kapabilitas wirausaha sangat ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan atau kecakapan.
3. Langkah Memulai Wirausaha
Waktu yang tepat untuk memulai adalah saat ini, tidak ada penundaan, karena setiap waktu sangat berharga. Makin cepat memulai, kesuksesan akan makin
cepat diraih. Dalam memulai wirausaha, tidak ada langkah yang baku, banyak hal yang menjadi faktor, tetapi sebagai acuan, pada Gambar 3.13 bisa dilihat
langkah-langkah memulai usaha.
Prakarya dan Kewirausahaan 147
4. Perencanaan Bisnis Business Plan
Dalam dunia bisnis, perencanaan tidak boleh diabaikan, apalagi untuk penca- paian tujuan. Dalam dunia bisnis, diperlukan pengorbanan yang sangat besar,
apakah itu modal, tenaga, pikiran ataupun pengorbanan-pengorbanan yang lain. Oleh karena itu, perencanaan bisnis hendaknya dilakukan secara cermat,
akurat, serta dapat meyakinkan.
Dalam perencanaan bisnis, pertama-tama yang harus dipikirkan adalah memilih bisnis yang tepat. Jika pilihan terhadap bisnis yang akan diterjuni, salah maka
dengan sendirinya akan mengganggu jalannya perusahaan. Bahkan, dapat menyebabkan kegagalan perusahaan yang bersangkutan.
Di tahap awal, perlu dibuat perencanaan bisnis secara tertulis sehingga bisa menjadi acuan dalam pengembangan bisnis yang akan dilakukan. Tahapan
perencanaan bisnis tersebut bisa meliputi hal-hal berikut. a. Ringkasan Eksekutif, berupa highlight perencanaan bisnis, yaitu gambaran
perencanaan bisnis secara singkat. b. Latar belakang dan tujuan, yaitu latar belakang memilih bisnis itu dan tujuan
pendiriannya. c. Aspek umum, yaitu pemilihan lokasi, pengurusan perizinan, dll.
d. Aspek produksi, yaitu perencanaan yang berhubungan dengan produksi, misalnya penentuan kapasitas produksi, pemilihan supplier bahan baku dan
bahan kemasan, proses produksi yang dipilih, konsep pengawasan mutu, dll.
LANGKAH MEMULAI
BISNIS Teguhkanlah niat
Jagalah potensi mental kewirausahaan Percaya diri, berani ambil resiko, kemampuan
memecahkanmasalah, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil keputusan, memiliki tenaga dalam
sabar, tekun, ulet, tenang, kreatif inovatif, dan pantang menyerah, mampu berpikiran, berperasaan dan
bertindak yang positif
Memeriksa kembali gagasan bisnis yang ada aspek pasar, keuangan, manajemen, teknis,
produksi, ekonomi, hukum, lingkungan
Cepat bertindak menangkap peluang
Gambar 3.13 Langkah-langkah memulai bisnis