Derajat Gelatinisasi Karakteristik Pati Beras Pragelatinisasi
26 kadar pati yang tidak tergelatinisasi tinggi akibat pati tidak tergelatinisasi sempurna
Hagenimana et al. 2006. Berdasarkan hasil penelitian ini, viskositas puncak pati pada setiap jenis pati
tidak berbeda nyata. Hal ini berbeda dengan penelitian Chung et al. 2011, beras ketan memiliki viskositas puncak yang lebih tinggi daripada beras beramilosa tinggi
karena granula pati beras ketan mudah mengembang selama proses gelatinisasi sehingga dengan cepat dan besar vikositasnya meningkat. Demikian juga dengan
viskositas puncak pati beras pragelatinisasi pada setiap perlakuan cenderung sama. Berbeda dengan Hagenimana et al. 2006, tepung hasil proses ekstrusi memiliki
viskositas puncak yang lebih rendah daripada pati yang tidak tergelatinisasi. Penurunan viskositas puncak terjadi karena degradasi granula pati yang meningkat
akibat penggunaan suhu proses gelatinisasi yang tinggi Lin et al. 2010 sehingga tidak memiliki kemampuan pengembangan granula yang besar seperti pati native.
Tabel 8 Suhu pasting pati pada jenis pati dan suhu permukaan drum tertentu
Suhu permukaan drum C
Suhu pasting C
iii
Suhu pasting pada rata-rata suhu
permukaan drum
ii
Pati Ketan Pati IR 42
Kontrol 67.10 ± 0.28b
82.82 ± 0.04c 74.96 ± 9.08c
63.75 ± 0.21 50.15 ± 0.71a
85.92 ± 0.25d 68.04 ± 20.66a
74.65 ± 2.19 50.18 ± 0.04a
86.95 ± 0.00d 68.56 ± 21.23ab
82.35 ± 1.34 50.38 ± 0.32a
88.35 ± 0.28e 69.36 ± 21.93b
94.10 ± 0.14 85.70 ± 0.07d
86.15 ± 1.77d 85.92 ± 1.05d
Suhu pasting pada rata- rata jenis pati
i
60.70 ± 14.87a 86.04 ± 2.01b
i
Huruf yang berbeda pada baris rata-rata jenis pati menunjukkan berbeda nyata p0.05 terhadap suhu pasting;
ii
Huruf yang berbeda pada kolom rata-rata suhu permukaan drum menunjukkan berbeda nyata p0.05 terhadap suhu pasting;
iii
Huruf yang berbeda pada kolom iii pati ketan dan pati IR 42 menunjukkan berbeda nyata p0.05 terhadap suhu pasting; native
Tabel 9 Viskositas puncak pada jenis pati dan suhu permukaan drum tertentu
Suhu permukaan drum C
Viskositas puncak cP
iii
Viskositas puncak pada rata-rata suhu
permukaan drum
ii
Pati Ketan Pati IR 42
Kontrol 3802 ± 87ab
4410 ± 16bc 4106 ± 355a
63.75 ± 0.21 5241 ± 138cd
2928 ± 16a 4084 ± 1338a
74.65 ± 2.19 3722 ± 410ab
4318 ± 15bc 4020 ± 418a
82.35 ± 1.34 3248 ± 319ab
4212 ± 38bc 3730 ± 587a
94.10 ± 0.14 5893 ± 409d
5098 ± 1515cd 5495 ± 1016b
Viskositas puncak pada rata-rata jenis pati
i
4381 ± 1086a 4193 ± 898a
i
Huruf yang sama pada baris rata-rata jenis pati menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap viskositas puncak;
ii
Huruf yang berbeda pada kolom rata-rata suhu permukaan drum menunjukkan berbeda nyata p0.05 terhadap viskositas puncak;
iii
Huruf yang berbeda pada kolom iii pati ketan dan pati IR 42 menunjukkan berbeda nyata p0.05 terhadap viskositas puncak; native
Kestabilan pati selama pemanasan pada perlakuan tertentu serta hasil analisis ragamnya disajikan pada Tabel 10. Jenis pati, suhu permukaan drum serta interaksi
keduanya berpengaruh nyata terhadap viskositas breakdown relatif pati.
Ketidakstabilan pati beras ketan selama pemanasan signifikan lebih tinggi dibandingkan beras IR 42. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh Nakorn et al.
2009 dan Singh et al. 2010 bahwa kadar amilosa memiliki korelasi yang negatif terhadap breakdown. Menurut Varavinit et al. 2003, breakdown pada beras ketan
tinggi karena kemampuan granula pati yang mudah pecah selama pemanasan setelah viskositas puncak tercapai.
Perlakuan gelatinisasi dengan berbagai suhu menyebabkan kestabilan pati pragelatinisasi selama pemanasan cenderung tidak berbeda kecuali pada suhu
94.10±0.14 C. Kestabilan pati beras ketan pragelatinisasi selama pemanasan
menurun pada suhu permukaan drum yang lebih rendah kemudian meningkat kembali pada suhu permukaan drum yang lebih tinggi. Menurut Han et al. 2001,
perbedaan viskositas breakdown ini berhubungan dengan panjang rantai cabang amilopektin. Jumlah rantai pendek amilopektin pada pati pragelatinisasi yang tinggi
akan menurunkan viskositas breakdown. Sementara itu, pati beras IR42 pragelatinisasi memiliki kestabilan selama pemanasan yang cenderung sama ketika
suhu permukaan drum ditinggikan.
Kestabilan pati selama pendinginan pada perlakuan tertentu serta hasil analisis ragamnya dapat dilihat pada Tabel 11. Jenis pati, suhu permukaan drum
serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap viskositas setback relatif p0.05. Viskositas setback relatif pati beras ketan lebih rendah secara signifikan
dibandingkan pati beras IR 42. Kemampuan setback yang tinggi pada pati beras IR 42 menunjukkan kemudahan pati pragelatinisasi teretrogradasi Varavinit et al.
2003. Perlakuan pragelatinisasi pati pada suhu permukaan drum yang berbeda cenderung menghasilkan viskositas setback relatif yang tidak berbeda.
Sebaliknya, menurut Wadchararat et al. 2006 dan Patindol et al. 2012 menyatakan bahwa tepung beras pragelatinisasi memiliki setback yang lebih rendah
daripada pati native. Amilosa bebas yang keluar dari granula pati akibat gelatinisasi akan menurunkan viskositas setback Park et al. 2007. Sementara itu setback pati
beras ketan pragelatinisasi dengan peningkatan suhu permukaan drum cenderung meningkat seperti yang dinyatakan oleh Lai et al. 2001 sedangkan pada pati beras
IR 42 pragelatinisasi cenderung sama.
Tabel 10
Viskositas breakdown relatif pada jenis pati dan suhu permukaan drum tertentu Suhu permukaan drum
C Viskositas breakdown relatif
cP
iii
Viskositas breakdown relatif
pada rata-rata suhu permukaan drum
ii
Pati Ketan Pati IR 42
Kontrol 0.56 ± 0.03d
0.31 ± 0.00b 0.44 ± 0.14b
63.75 ± 0.21 0.74 ± 0.01f
0.20 ± 0.01a 0.46 ± 0.31bc
74.65 ± 2.19 0.72 ± 0.01ef
0.32 ± 0.01b 0.52 ± 0.23d
82.35 ± 1.34 0.66 ± 0.02e
0.31 ± 0.00b 0.49 ± 0.20cd
94.10 ± 0.14 0.40 ± 0.01c
0.34 ± 0.07bc 0.37 ± 0.05a
Viskositas breakdown relatif pada rata-rata jenis pati
i
0.61±0.13b 0.29±0.06a
i
Huruf yang berbeda pada baris rata-rata jenis pati menunjukkan berbeda nyata p0.05 terhadap viskositas breakdown relatif;
ii
Huruf yang sama pada kolom rata-rata suhu permukaan drum menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap viskositas breakdown relatif;
iii
Huruf yang berbeda pada kolom iii pati ketan dan pati IR 42 menunjukkan berbeda nyata p0.05 terhadap viskositas
breakdown relatif; relatif terhadap viskositas puncak; nativ