Deep Fat Frying Karakteristik Pati Beras Pragelatinisasi Terhadap Penurunan Penyerapan Minyak Dalam Proses Penggorengan
                                                                                akan  memerangkap  udara  lebih  banyak  dalam  tekanan  kapilaritas  selama pendinginan. Tekanan kapilaritas yang tinggi ini akan menyebabkan kadar lemak
yang  tinggi  Moreira  et  al.  1997.  Porositas  yang  meningkat  akan  memberikan kerenyahan pada tortilla chips Kawas et al. 2001. Penyerapan minyak memiliki
korelasi terhadap ukuran pori yaitu ukuran pori akan meningkat akibat penurunan penyerapan minyak Rajkumar et al. 2003.
Kadar air awal bahan pangan yang tinggi akan membentuk ukuran porositas yang kecil selama penggorengan karena laju difusi air yang lebih tinggi dan atau
massa gas yang lebih rendah sedangkan produk yang memiliki kadar air awal yang lebih rendah memiliki porositas awal yang tinggi sehingga cenderung membentuk
tekanan dan menyebabkan perlebaran ukuran pori serta penyerapan minyak terjadi selama pendinginan Moreira et al. 1997.
Peningkatan  penyerapan  minyak  disertai  dengan  peningkatan  hilangnya  air dalam bahan pangan selama proses penggorengan. Kadar lemak akan rendah ketika
air  yang  hilang  berjalan  dengan  lambat  dan  kontinu  tanpa  pembentukan  sisi permukaan bahan pangan yang rusak Gamble et al. 1987. Evaporasi yang cepat
pada  awal  penggorengan  akan  menyebabkan  tekanan  internal  dalam  produk meningkat  sehingga  dapat  menghancurkan  permukaan  produk  dengan
pembentukkan  lubang.  Lubang  yang  besar  pada  permukaan  produk  berpati  akan meningkatkan air yang hilang selama penggorengan Rahimi et al. 2014.
Gazmuri et al. 2009 menyatakan bahwa penyerapan minyak tidak berkaitan dengan jumlah air yang hilang secara jelas melainkan mikrostruktur produk. Proses
air yang hilang dan penyerapan minyak ini merupakan proses yang secara langsung berkaitan  dengan  waktu  dan  suhu  penggorengan  Ngadi  et  al.  2007.  Suhu
penggorengan yang tinggi akan menyebabkan evaporasi air yang parsial sehingga minyak  yang  masuk  ke  dalam  bahan  pangan  dalam  jumlah  yang  lebih  sedikit.
Penurunan  kadar  air  terjadi  secara  signifikan  dengan  waktu  penggorengan  yang meningkat pada awal penggorengan Nasiri et al. 2011.
Komponen  bahan  pangan  lainnya  yang  terkandung  dalam  bahan  pangan seperti  kandungan  protein  dapat  mempengaruhi  penyerapan  minyak.  Shih  dan
Daigle 1999 menyatakan gluten pada tepung terigu bersifat hidrofobik sehingga memiliki  afinitas  yang  tinggi  terhadap  minyak  daripada  tepung  beras.
Pengembangan  adonan  yang  disebabkan  oleh  gluten  menyebabkan  adonan  lebih berpori  sehingga  dapat  meningkatkan  pengeluaran  air  yang  mengakibatkan
terjadinya  penyerapan  minyak  Shih  dan  Daigle  1999.  Namun  Gazmuri  et  al. 2009 menjelaskan bahwa kadar gluten yang tinggi dapat menurunkan penyerapan
minyak  pada  produk  kadar  air  yang  rendah.  Gluten  dapat  membentuk  film  yang melapisi  produk  gorengan  sehingga  menghalangi  minyak  yang  masuk  dan
penguapan air Albert dan Mittal 2002.
Kemampuan  protein  dalam  membentuk  film  dan  gel  dapat  menyebabkan penghambatan pada minyak yang masuk Brannan et al. 2014 seperti albumin telur
Myers et al. 2012, isolat protein whey Mah et al. 2008 namun kuning telur dapat meningkatkan penyerapan minyak. Kuning telur dapat meningkatkan penyerapan
minyak  karena  protein  yang  terbentuk  dalam  lipoprotein  dan  fosfoprotein  dapat menurunkan  tegangan  permukaan  antara  air  dan  minyak  sehingga  penyerapan
minyak  meningkat  Parkinson  2006.  Ovalbumin  dapat  mengurangi  penyerapan minyak  pada  produk  gorengan  karena  sifatnya  yang  lipofobik  Kato  dan  Nakai
1980.
12 Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  penyerapan  minyak  selama  proses
penggorengan secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.
                