Pelayanan Administrasi Pelayanan Dokter

5.2.1 Pelayanan Administrasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan administrasi pasien rawat inap peserta Askes sosial di RSUD Dr. Pirngadi Medan belum sepenuhnya baik, sehingga pasien tidak puas. Sebanyak 53,8 pasien masih mengeluh tentang ketersedian tempat menunggu giliran untuk diperiksa kurang nyaman, 31,2 mengeluh tentang petugas administrasi kurang memberikan pelayanan yang informatif, ramah dan sopan dan prosedur pelayanan pasien di bagian administrasi kadang-kadang berbelit-belit dinyatakan sebanyak 28,0 responden. Menurut Philip Kotler dalam Rangkuti 2005, kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang. Seorang pelanggan yang puas adalah pelanggan yang merasa mendapatkan value dari pemasok atau produsen atau penyedia jasa. Value bisa berasal dari produk, pelayanan, sistem atau sesuatu yang bersifat emosi Supranto, 2000. Dalam konteks teori consumer behavior, kepuasan lebih banyak didefinisikan dari perspektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa. Salah satu definisi dikemukakan Richard Oliver :” kepuasan adalah respon pemenuhan dari konsumen. Kepuasan adalah hasil dari penilaian dari konsumen bahwa produk atau pelayanan telah memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau kurang “ Supranto, 2000. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Tukimin 2005, yang mengatakan bahwa umumnya orang yang sibuk dan berpendidikan serta para Universitas Sumatera Utara wiraswasta mempunyai motto “the time is money”, sehingga kelompok ini akan mengukur suatu pelayanan yang memuaskan adalah yang dapat dijalankan dengan cepat sehingga mereka dapat menjalankan tugas lain dan pekerjaan mereka tidak terbengkalai.

5.2.2 Pelayanan Dokter

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan dokter kepada pasien rawat inap peserta Askes sosial di RSUD Dr. Pirngadi Medan belum sepenuhnya baik, sehingga pasien tidak puas. Sebanyak 46,2 pasien masih mengeluh tentang kesediaan dokter dihubungi setiap waktu, 40,9 mengeluh tentang komunikasi pasien dengan dokter atas penjelasan keadaan pasien dan mengeluh tentang penentuan penyakit yang diderita pasien dan tindakan medis selanjutnya dinyatakan sebanyak 41,9 responden. Responden mengharapkan dokter harus mampu melakukan diagnosis dengan tepat dan menginformasikan hasil pemeriksaan secara rinci kepada pasien. Pemberian informasi ini menjadi penting karena kepatuhan seorang pasien sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang didapatkannya. Sejalan dengan pendapat Mansjoer 2000, yang mengungkapkan bahwa penegakan diagnosa akan menunjang pada proses kesembuhan pasien. Didukung oleh pendapat Azwar 2000 yang mengemukakan bahwa peranan keterampilan dan sikap adalah sangat penting sekali bagi petugas kesehatan, karena dengan baiknya sikap dan keterampilan petugas berdampak terhadap kepuasan pasien yang dilayani dan akhirnya meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit. Universitas Sumatera Utara Pasien rawat inap peserta Askes sosial mengharapkan petugas lain juga ikut memperhatikan dan merespon keluhannya. Hal ini bila dikaitkan dengan karakteristik responden yang sebagian besar adalah telah berusia dewasa tua 57,0, dimana pada usia tersebut seseorang lebih matang dan mengharapkan perlakuan yang lebih apalagi responden juga sebagian besar adalah berpendidikan tinggi dan PNS yang bergolongan III dan IV. Secara umum bila dilihat dari karakteristik responden yang sebagian besar adalah berpendidikan tinggi 45,2, maka hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa pendidikan dapat memengaruhi harapan seseorang tentang pelayanan yang akan diterimanya, dimana seseorang dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi cenderung mempunyai harapan yang lebih besar dibandingkan dengan seseorang dengan latar belakang pendidikan yang lebih rendah Irawan, 2008.

5.2.3 Pelayanan Perawat

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Pada Mutu Pelayanan Di Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2013

1 89 59

Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe

7 97 94

Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe

12 147 94

Pengaruh Pelayanan Petugas Kesehatan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Peserta Askes Sosial Di Rumah Sakit Umum Tebing Tinggi Tahun 2006

0 50 67

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Haemodialisa Peserta Askes Sosial di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

4 43 175

Pengaruh Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Askes Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005.

3 41 73

Pengaruh Pelayanan Makanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

11 102 140

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas Pelayanan Kesehatan - Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Haemodialisa Peserta Askes Sosial di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

0 0 42

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Haemodialisa Peserta Askes Sosial di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

0 0 11

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Haemodialisa Peserta Askes Sosial di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

0 2 17