“AccounTainment” Media Pembelajaran Akuntansi
36 bahan ajar serta ilmu-ilmu yang berkaitan dengan mata pelajaranbidang
studi yang diajarkan, menguasai teori-teori dan praktek mendidik, teori kurikulum metode pengajaran, teknologi pendidikan, teori evaluasi dan
psikologi belajar dan sebagainya. Ungkapan tersebut mengandung arti bahwa seorang guru juga harus bisa menciptakan, memilih, dan
menggunakan media pembelajaran teknologi pendidikan yang sesuai dengan materi maupun karakteristik siswa. Oleh karena itu, respon
positif guru terhadap media pembelajaran dapat menjadi salah satu indikator keefektivan suatu media.
Berkaitan dengan konsep belajar tuntas mastery learning, Sudjana 1995 : 8 mengungkapkan bahwa,
“siswa dikatakan berhasil apabila siswa telah menguasai atau dapat mencapai sekitar 75-80 dari
tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai ”.
Namun, perlu diperhatikan pula bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran bukan satu-satunya yang
dapat mempengaruhi ketuntasan belajar siswa. Media pembelajaran bukanlah satusatunya elemen yang harus diperhatikan dalam
pembelajaran. Seperti yang diungkapkan Jenkins dan Keefe dalam Prajitno dan Mulyantini 2008 : 302-303 bahwa ada beberapa elemen
pembelajaran, antara lain : a. Peran ganda guru, yakni sebagai pelatih coach dan sekaligus
sebagai penasihat advisor
37 b. Karakteristik-karakteristik belajar murid yang relevan didiagnosis
dan rencana belajar dikonstruksikan c. Sebuah budaya sekolah yang kolegiat ditumbuhkan, dimana guru
dan murid bekerja di dalam tim d. Lingkungan belajar yang interaktif
e. Pengajaran dengan dijadwalkan dan diberikan dengan kecepatan yang fleksibel
f. Metode authentic assessment digunakan secara regular dan ujian diselenggarakan bila murid sudah siap menjalaninya
Adapun kriteria efektivitas software diungkapkan Forcier dan Descy 2008:32 yang telah disimpulkan bahwa: keefektivan software
diantaranya meliputi kemenarikan, kemampuan peningkatan aktivitas pembelajaran, peningkatan pemahaman, serta penggunaan yang
optimal. Oleh karena itu, dalam pengembangan ataupun evaluasi media perlu memperhatikan karakteristik ataupun kriteria-kriteria keefektivan
suatu media. Seperti yang diungkapkan Utari Sumarmo dalam Pedoman Pengembangan Media Interaktif bahwa karakteristik Media yang
mampu meningkatkan motivasi dan efektivitas penggunaannya adalah sebagai berikut:
a. Self Instructional: Media dapat memfasilitasi siswa untuk belajar
mandiri. b.
Self Contained: Yang dimaksud dengan self contained yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu kompetensi atau subkompetensi yang
38 dipelajari terdapat di dalam satu media secara utuh. Tujuan dari
konsep ini adalah memberikan kesempatan kepada user untuk mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, Karena materi
dikemas dalam satu kesatuan yang utuh. c.
Stand Alone: Atau berdiri sendiri yaitu media yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan
bersama-sama dengan bahan ajar lain. d. Adaptif: Suatu media dikatakan adaptif jika media tersebut dapat
menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan di berbagai tempat sampai kurun waktu tertentu.
e. User Friendly: Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil
bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan
keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah
satu bentuk user friendly. f. Representasi Isi: Pembelajaran interaktif tidak sekedar memindahkan
teks dalam buku atau modul, tetapi materi diseleksi yang betul-betul representatif untuk dibuat pembelajaran interaktif.
g. Visualisasi dengan Media video, animasi, suara, teks, gambar: Materi dikemas secara Media terdapat didalamnya teks, animasi,
sound, dan video sesuai tuntutan materi.