Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data

uang Berpenampilan tidak sopan 22, 24, 25, 26 23 5 Membawa benda- benda tajam ke sekolah 27 1 Berbicara kotor dan tidak sopan 8 9 2 Bolos 2, 3, 4, 5 4 Berbohong 15, 16 2 Menyontek 17, 18 2 Merokok 14 1 Kurangnya didikan Agama 1 1 Membuat kericuhan 28, 29 2 Berkelahi 6, 7 2 TOTAL 30

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah data kuantitatif diperoleh dengan alat pengumpulan data di atas, maka selanjutnya diadakan pengolahan dan analisis data, sehingga data-data yang telah ada dapat dipahami kemudian diuraikan dan diinterpretasikan melalui analisis data. Metode pengolahan data angket dilakukan dengan menjumlahkan skor jawaban dari masing-masing siswa, kemudian menjumlahkan seluruh skor jawaban dari 38 siswa yang dijadikan sampel tersebut, ini dinamakan sebagai variabel X peranan guru. Untuk variabel Y kenakalan remaja diambil juga dari 38 siswa yang dijadikan SMP Dwi Putra, kemudian dijumlahkan sseluruhnya. Variabel X dan variabel Y ini akan digunakan memperoleh koefisien pengaruh antara peranan guru dan kenakalan remaja dengan menggunakan program komputer SPSS 20. Dalam pengelolahan data peneliti menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau kuesioner yang berhasil di kumpulkan 2. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket sebagai berikut: dalam sekala ini terdapat empat katagori jawaban yaitu: selalu, sering, jarang, dan tidak pernah. Item-item di beri skor berdasarkan jawaban yang di pilih dan jenis-jenis pertanyaan yang sesuai dengan variabel dan tidak sesuai dengan variabel. Pada penilaian ini pertanyaan yang sesuai dengan variabel X Peran Guru diberi nilai 4,3,2,1, sedangkan untuk pertanyaan yang tidak sesuai diberi nilai sebaliknya 1,2,3,4. Penilaian pertanyaan yang sesuai dengan variabel Y Tingkah Kenakalan Remaja diberi nilai 4,3,2,1, sedangkan untuk pertanyaan yang tidak sesuai diberi nilai sebaliknya 1,2,3,4. 3. Tabulating, yaitu mentabulasikan data jawaban yang berhasil di kumpulkan kedalam tabel yang telah di sediakan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa inferensia, yaitu teknik analisa yang dilakukan untuk menarik kesimpulan, menggeneralisasi populasi berdasarkan hasil pengujian hipotesis dari data sampel. 7

1. Uji Validitas

Uji validitas untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu instrumen yang diperoleh dari angket kuesioner untuk mendapatkan data tentang variabel peranan guru dan kenakalan siswa. Pengujian validitas dilakukan menggunakan program SPSS 20 dengan metode Korelasi Product Moment dari Pearson, dengan melihat angka koefisien korelasi r yang menyatakan hubungan antara skor per item dengan skor total. Dengan rumus sebagai berikut: 8 7 Pedoman Penelitian Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan FITK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, h. 68 8 Syofian Siregar, Statistik Parametrik, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h.77 √ | Keterangan: r xy : Angka Indeks Korelasi “r” product Moment N : Number of Cases ∑XY : Jumlah hasil perkalian skor X dan Y ∑X : Jumlah seluruh skor X ∑Y : Jumlah seluruh skor Y

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berfungsi untuk meyakinkan apakah instrumen yang dipakai dapat dipercaya untuk menggali data atau tidak. Pengujian reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS 20 dengan koefisien Cronbach’s Alpha dan corrected item total correlation dengan rumusnya yaitu 9 : [ ] [ Dimana, rumus Varians: r = Realibilitas instrumenkoefisien alfa k = Banyaknya butir soal = Jumlah varians butir = Total varians N = Jumlah responden 9 Syofian Siregar, Ibid., h. 117

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dimiliki peneliti berdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas yang digunakan dalam perhitungan data penelitian ini menggunakan program SPSS 20 dengan uji Liliefors dengan rumus 10 : Keterangan: L h = Nilai Liliefors hitung Fz = Peluang angka baku Sz = Proporsi angka baku Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, maka nilai L h dibandingkan dengan nilai kritis L L tabel L t pada taraf nyata 5 0.05. Kriteria pengujian sampel dianggap normal jika nilai L h lebih kecil dari L t L h L t , dan sebaliknya sampel dianggap tidak normal jika nilai L h lebih besar dari L t L h L t .

4. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel atau data yang diteliti memiliki tingkat keragaman yang sama atau berbeda. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F untuk data yang independen, dengan rumus: Keterangan: F h = Nilai hitung dari uji F 10 Syofian Siregar, Ibid., h. 153 L h = Nilai terbesar dari |Fz – Sz| Dimana ̅ ̅ S² = Nilai Varian dari masing-masing data Untuk mengetahui apakah sampel memiliki tingkat keragaman yang sama atau berbeda, maka F h dikonsultasikan ke dalam tabel nilai kritis F dengan taraf nyata 5 0.05. Dalam pengujian ini data dianggap homogen keragaman sama apabila nilai F h lebih kecil dari F t F h F t .

5. Uji Hipotesis

Pada uji hipotesis ini peneliti menggunakan perhitungan korelasi Product Moment. Dimana Product Moment Correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antara dua variabel yang kerap kali digunakan. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl Pearson. Rumus korelasi Product Moment Karl Pearson, yaitu:              2 2 2 2 y y N x x N y x xy N Keterangan: r xy = koefisien korelasi variable X dengan variable Y ∑ XY = jumlah dari hasil perkalian antara skor variable X dan skor variable Y X = skor variabel X Y = skor variabel Y Tabel 3.5 Besarnya “r” Product Moment r xy Interpretasi 0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat kolerasi, akan tetapi kolerasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga kolerasi itu diabaikan dianggap tidak ada kolerasi atau pengaruh antara variabel X dan variabel Y 0,20 -0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat

Dokumen yang terkait

Peranan guru bimbingan konseling dalam menanggulangi perilaku menyimpang siswa di SMP Muhammadiyah 44 Pamulang

2 6 95

UPAYA GURU MATA PELAJARAN AKHLAK DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN Upaya Guru Mata Pelajaran Akhlak Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di Smp Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 1 16

UPAYA GURU MATA PELAJARAN AKHLAK DALAM MMENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMP Upaya Guru Mata Pelajaran Akhlak Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di Smp Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 1 19

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di SMK Muhammadiyah Kartasura.

0 1 15

PENDAHULUAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di SMK Muhammadiyah Kartasura.

1 2 17

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di SMK Muhammadiyah Kartasura.

0 2 16

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI BOYOLALI Peran Pendidikan Karakter Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di Smp Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI BOYOLALI Peran Pendidikan Karakter Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di Smp Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 13

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Desa Kedunglengkong, Simo, Boyolali.

0 1 15

STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF GURU PAI DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMK BRAWIJAYA KEPUNG KEDIRI

0 0 22