commit to user 14
yaitu: saling ketergantungan positif, tanggungjawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, evaluasi proses kelompok.
a. Saling ketergantungan positif. Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan
kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya
sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. b. Tanggungjawab perseorangan. Unsur ini merupakan akibat langsung
dari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran Cooperative Learning, setiap siswa akan
merasa bertanggungjawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam
penyusunan tugasnya. c. Tatap muka. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar
untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. d. Komunikasi antar anggota. Keberhasilan suatu kelompok juga
bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.
e. Evaluasi proses kelompok. Perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil
kerjasama agar selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih efektif.
2. Metode TGT
Teams Games Tournament
Ada beberapa tipe pembelajaran kooperatif dan salah satunya adalah Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament. Metode
pembelajaran Teams Games Tournament adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif dengan menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis
dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil mereka dengan anggota tim lain Slavin, 2009:163.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT pembentukan tim sama dengan tipe STAD Slavin, 2009:144 yaitu dibentuk kelompok-kelompok kecil yang
mewakili seluruh bagian kelas terdiri 4-5 siswa yang heterogen baik dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas.
Ada lima komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT Slavin, 2009:166 yaitu:
a. Presentasi di kelas Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam presentasi kelas,
biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah,
commit to user 15
diskusi yang dipimpin guru. Pada saat presentasi kelas ini, siswa harus benar- benar memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru, karena
akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
b. Tim Kelompok biasanya terdiri atas 4-5 orang siswa. Fungsi kelompok adalah
untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan
optimal pada saat game.
c. Permainan Game Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji
pengetahuan yang didapat siswa dari presentasi kelas dan pelaksanaan kerja tim.
d. Turnamen Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung. Biasanya
berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap
lembar kegiatan.
e. Penghargaan kelompok team recognise Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing
team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan.
Dari penjelasan diatas maka pembelajaran kooperatif tipe TGT diharapkan dapat merangsang siswa sehingga termotivasi untuk belajar geografi
dan menjadikan materi geografi lebih diminati dan asyik dipelajari oleh siswa SMP. Cukup banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar menguasai
materi IPS terutama dalam hal ini adalah Geografi. Kesulitan dalam belajar lebih disebabkan tingkat minat baca yang rendah, serta ketergantungan siswa dalam
belajar terhadap guru. Jika tidak ada guru atau guru tidak hadir maka siswa yang kurang mandiri dan tidak terbiasa belajar secara mandiri akan memilih menunggu
atau bahkan bermain dan bercanda dengan rekan sekelasnya. Prinsip belajar yang menyenangkan, bebas, kreatif, belajar sambil bermain, dengan persentase
keterlibatan siswa yang tinggi perlu diterapkan didalam pembelajaran Geografi. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis menerapkan pembelajaran kooperatif
tipe TGT dengan permainan TTS Teka Teki Silang. Teka Teki Silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan di mana kita
harus mengisi ruang-ruang kosong berbentuk kotak putih dengan huruf-huruf
commit to user 16
yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori Mendatar dan Menurun tergantung posisi kata-
kata yang harus diisi http:id.wikipedia.orgwikiTeka-teki_silang. Teka Teki Silang juga merupakan salah satu sarana untuk dapat mengetahui dan mengingat
pengetahuan yang kita miliki untuk dituangkan dalam jawaban pertanyaan yang ada baik dalam baris atau kolom.
Teka Teki Silang yang digunakan dalam metode TGT ini dimaksudkan bahwa selain ada unsur permainannya dimana dengan mengisi Teka Teki Silang
tersebut secara tidak sadar siswa belajar ilmu geografi sehingga diharapkan selain kesenangan juga didapatkan pengetahuan dan pemahaman materi pelajaran. Maka
diharapkan dengan membuka, membaca, dan mencari jawaban Teka Teki Silang tersebut, siswa dapat memahami dan mengerti materi pelajaran geografi tersebut.
3. Motivasi Belajar Siswa