Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan model PTK Kemmis dan Mc. Taggart Arikunto, 2011: 29 yang terdiri atas empat
tahap di tiap-tiap siklusnya, yaitu antara lain:
1. Perencanaan
Tahap ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimaa tindakan tersebut akan
dilakukan. 2.
Tindakan Implementasi atau penerapan isi rancangan didalam kancah,
yaitu melakukan tindakan di kelas. 3.
Pengamatan Observasi Pelaksanaan pengamatan oleh pengamat ketika guru
tersebut sedang melakukan tindakan. 4.
Refleksi Kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
terjadi, tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum.
Apabila hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal belajar bahasa Indonesia yaitu sebesar 70, maka
guru dan peneliti perlu mempersiapkan rencana tindakan selanjutnya untuk
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
memperbaiki sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II dan seterusnya.Untuk keperluan penelitian, maka nilai kriteria ketuntasan minimal
belajar bahasa Indonesia yang dibutuhkan sebesar 85.
E. Definisi Operasional
Metode permainan bahasa adalah cara sistematis dan terpikir secara baik untuk mencapai tujuan. Caranya adalah dengan menggunakan
permainan sebagai suatu bantuan bagi siswa untuk memahami materi dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar. Salah satu
permainan yang digunakan dalam penelitian ini adalah permaina bahasa teka-teki silang.
Teka-teki silang adalah permainan dimana siswa harus mengisi ruang kosong dengan huruf-huruf untuk selanjutnya dijadikan sebuah kata
berdasarkan petunjuk yang telah diberikan. Petunjuk biasanya dibagai kedalam kategori mendatar dan menurun tergantung pada posisi kata yang
harus diisi. Materi yang diambil dalam penelitian ini adalah materi sinonim
dan antonim. Sinonim berartikan persamaan kata, sedangkan antonim memiliki arti lawan kata. Dalam kenyataannya ditemukan bahwa siswa
memiliki kesulitan ketika dihadapkan dengan materi sinonim dan antonim, oleh karena itu peneliti ini melakukan penelitian dengan sinonim dan
antonim sebagai materi utama dalam meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan metode permainan bahasa teka-teki silang.
F. INSTRUMEN PENELITIAN