Pengujian Hipotesis .1 Uji Koefisien Determinasi R

73

4.1.4.3 Uji Multikolinearitas

Uji ini terkait dengan adanya hubungan antar beberapa atau semua variabel bebas dalam model penelitian yang digunakan. Menurut Gujarati 2003 dalam bukunya, masalah multikolinearitas telah teratasi dengan sendirinya dengan penggunaan data panel. Dengan kata lain, data panel menjadi solusi jika data mengalami masalah multikolinearitas. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masalah multikolinearitas tidak terjadi pada model fixed effect yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan demikian, dari hasil seluruh pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis statistik selanjutnya untuk memprediksi kecukupan modal perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4.1.5 Pengujian Hipotesis 4.1.5.1 Uji Koefisien Determinasi R 2 Salah satu kriteria statistik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu model regresi adalah koefisien determinasi R 2 . Nilai R 2 dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1. Dari tabel 4.7 diketahui bahwa nilai R 2 adalah sebesar 0,575154. Hal ini mengindikasikan bahwa model regresi pada penelitian ini mampu menjelaskan kecukupan modal CAR sebesar 57,52. Atau dengan kata lain, 57,52 variasi atau perubahan dalam CAR dapat dijelaskan oleh LDR, Universitas Sumatera Utara 74 NPL, ROE, IML dan BOPO. Sedangkan sisanya sebesar 42,48 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. 4.1.5.2 Uji Signifikansi Simultan F- test Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Dari tabel 4.7 diketahui bahwa probabilitas F-statistic ρ-value adalah sebesar 0,000000. Dengan tingkat key akinan 95 α = 0,05 terlihat bahwa nilai ρ-value lebih kecil dari α sehingga hipotesis nol H penelitian ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa LDR, NPL, ROE, IML dan BOPO secara simultan berpengaruh terhadap kecukupan modal CAR.

4.1.5.3 Uji Signifikansi Parsial T- test

Dari tabel 4.7, hasil regresi menunjukkan bahwa dengan tingkat signifikansi 95 α = 0,05 variabel LDR menunjukkan nilai probabilitas p-value sebesar 0,3984. Karena nilai probabilitas lebih besar dibandingkan tingkat signi fikansi α = 0,05 maka diperoleh kesimpulan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Selain itu, nilai t-hitung sebesar -0,847660 lebih rendah daripada nilai t-tabel sebesar 1,97783. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial, variabel LDR merupakan variabel yang tidak mempengaruhi kecukupan modal CAR. Hubungan yang terjadi antara variabel LDR dengan CAR adalah hubungan negatif. Dengan tingkat signifikansi 95 α = 0,05 variabel NPL menunjukkan nilai probabilitas p-value sebesar 0,1997. Karena nilai probabilitas lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi α = 0,05 maka Universitas Sumatera Utara 75 diperoleh kesimpulan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Selain itu, nilai t- hitung sebesar -1,289698 lebih rendah daripada nilai t-tabel sebesar 1,97783. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial, variabel NPL merupakan variabel yang tidak mempengaruhi kecukupan modal CAR. Hubungan yang terjadi antara variabel NPL dengan CAR adalah hubungan negatif. Dengan tingkat signifikansi 95 α = 0,05 variabel ROE menunjukkan nilai probabilitas p-value sebesar 0,0010. Karena nilai probabilitas lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi α = 0,05 maka diperoleh kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Selain itu, nilai t- hitung sebesar -3,370871 lebih tinggi daripada nilai t-tabel sebesar 1,97783. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial, variabel ROE merupakan variabel yang mempengaruhi kecukupan modal CAR. Hubungan yang terjadi antara variabel ROE dengan CAR adalah hubungan positif. Dengan tingkat signif ikansi 95 α = 0,05 variabel IML menunjukkan nilai probabilitas p-value sebesar 0,0223. Karena nilai probabilitas lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi α = 0,05 maka diperoleh kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Selain itu, nilai t- hitung sebesar -2,317259 lebih tinggi daripada nilai t-tabel sebesar 1,97783. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial, variabel IML merupakan variabel yang mempengaruhi kecukupan modal CAR. Hubungan yang terjadi antara variabel IML dengan CAR adalah hubungan positif. Universitas Sumatera Utara 76 Dengan tingkat signifikansi 95 α = 0,05 variabel BOPO menunjukkan nilai probabilitas p-value sebesar 0,8513. Karena nilai probabilitas lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi α = 0,05 maka diperoleh kesimpulan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Selain itu, nilai t- hitung sebesar -0,187889 lebih rendah daripada nilai t-tabel sebesar 1,97783. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial, variabel BOPO merupakan variabel yang tidak mempengaruhi kecukupan modal CAR. Hubungan yang terjadi antara variabel BOPO dengan CAR adalah hubungan negatif. Berdasarkan hasil output regresi model Fixed Effect pada tabel 4.7, model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = 15,06789–0,058213 � � –0,506746 � � +0,017214 � � +0,911744 � � –0,001555 � � +e Dengan penjelasan sebagai berikut: a. konstanta sebesar 15,06789 menyatakan bahwa apabila tidak ada nilai variabel bebas yaitu LDR, NPL, ROE, IML dan BOPO, maka nilai kecukupan modal yang dilihat dari nilai Y adalah sebesar 15,06789, b. koefisien LDR sebesar -0,058213 menunjukkan bahwa setiap kenaikan LDR 1 akan diikuti oleh penurunan kecukupan modal sebesar 0,058213 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, c. koefisien NPL sebesar -0,506746 menunjukkan bahwa setiap kenaikan NPL 1 akan diikuti oleh penurunan kecukupan modal sebesar 0,506746 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, Universitas Sumatera Utara 77 d. koefisien ROE sebesar 0,017214 menunjukkan bahwa setiap kenaikan ROE 1 akan diikuti oleh kenaikan kecukupan modal sebesar 0,017214 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, e. koefisien IML sebesar 0,911744 menunjukkan bahwa setiap kenaikan IML 1 akan diikuti oleh kenaikan kecukupan modal sebesar 0,911744 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, f. koefisien BOPO sebesar -0,001555 menunjukkan bahwa setiap kenaikan BOPO 1 akan diikuti oleh penurunan kecukupan modal sebesar 0,001555 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

4.2 Analisis Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 42 104

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio, dan Operational Eficiency Terhadap Pertumbuhan Tingkat Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2009-2011

3 122 107

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan To Deposit Ratio pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 44 110

Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 41 115

Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan) ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI

5 73 103

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128