Kreatifitas Kerja Tabel 4.45 Distribusi Frekuensi Kreatifitas Kerja Pengetahuan Kerja

107 Interval Skor Interval persentase Kriteria 252-300 85 - 100 Sangat Tinggi 204-252 69 - 84 Tinggi 156-204 53 - 68 Sedang 108-156 37 - 52 Rendah 60-108 20 - 36 Sangat Rendah Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Hasil penelitian tentang kuantitas kerja pada lampiran diperoleh total skor sebesar 220, sehingga diperoleh rata-rata 219 : 300 x 100 = 73,33 dan termasuk dalam kriteria tinggi. Berdasarkan tabel 4.43 dan 4.44 dapat diambil kesimpulan bahwa kuantitas yang dihasilkan karyawan tinggi.

c. Kreatifitas Kerja Tabel 4.45 Distribusi Frekuensi Kreatifitas Kerja

Kriteria Frekuensi Persentase Sangat Tinggi 18 30.00 Tinggi 29 48.33 Sedang 12 20.00 Rendah 1 1.67 Sangat Rendah 0.00 Jumlah 60 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 30 indikator kreatifitas kerja tergolong dalam kriteria sangat tinggi; 48,33 kreatifitas kerja berada dalam 108 kriteria tinggi; 20 tergolong sedang, dan 1,67 kreatifitas kerja dalam kriteria rendah. Berdasarkan analisis deskriptif persentase diketahui pada indikator kreatifitas kerja digunakan 3 butir pernyataan, masing-masing pernyataan skornya adalah dari 1 sampai 5, sehingga diperoleh skor minimal 1 x 3 x 60 = 180 dan skor maksimal 5 x 3 x 60 = 900. Interval 900-180 : 5 = 144. Tabel 4.46 Persentase Skor Kreatifitas Kerja Interval Skor Interval persentase Kriteria 756-900 85 - 100 Sangat Tinggi 612-756 69 - 84 Tinggi 468-612 53 - 68 Sedang 324-468 37 - 52 Rendah 180-324 20 - 36 Sangat Rendah Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Hasil penelitian tentang kreatifitas kerja pada lampiran diperoleh total skor sebesar 703, sehingga diperoleh rata-rata 703 : 900 x 100 = 78,11 dan termasuk dalam kriteria tinggi. Berdasarkan tabel 4.45 dan 4.46 dapat disimpulkan bahwa kreatifitas karyawan tergolong tinggi. Karyawan melakukan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan kinerjanya.

d. Pengetahuan Kerja

109 Tabel 4.47 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kerja Kriteria Frekuensi Persentase Sangat Tinggi 7 11.67 Tinggi 36 60.00 Sedang 16 26.67 Rendah 1 1.67 Sangat Rendah 0.00 Jumlah 60 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 11,67 indikator pengetahuan kerja kerja tergolong dalam kriteria sangat tinggi; 60 pengetahuan kerja berada dalam kriteria tinggi; 26,67 tergolong sedang, dan 1,67 kreatifitas kerja dalam kriteria rendah. Berdasarkan analisis deskriptif persentase diketahui pada indikator kuantitas kerja digunakan 1 butir pernyataan, masing-masing pernyataan skornya adalah dari 1 sampai 5, sehingga diperoleh skor minimal = 1 x 1 x 60 = 60 dan skor maksimal 5 x 1 x 60 = 300. Interval 300-60 : 5 = 48. Tabel 4.48 Persentase Skor Pengetahuan Kerja Interval Skor Interval persentase Kriteria 252-300 85 - 100 Sangat Tinggi 204-252 69 - 84 Tinggi 156-204 53 - 68 Sedang 108-156 37 - 52 Rendah 60-108 20 - 36 Sangat Rendah 110 Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Hasil penelitian tentang pengetahuan kerja pada lampiran diperoleh total skor sebesar 229, sehingga diperoleh rata-rata 229 : 300 x 100 = 76,33 dan termasuk dalam kriteria tinggi. Berdasarkan tabel 4.47 dan 4.48 dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki pengetahuan kerja yang tinggi dan dengan pengetahuan yang tinggi maka akan meningkatkan kinerja karyawan.

4.1.1.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normaslitas

Kenormalan data dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnof berdasarkan nilai unstandardized residual e. Data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 16.0. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat berdasarkan output SPSS versi 16,0 seperti pada tabel berikut : Tabel 4.49 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parameters a Mean 30.8500000 Std. Deviation 3.46317749 Most Extreme Differences Absolute .098 Positive .058 Negative -.098 Kolmogorov-Smirnov Z .762 111 Asymp. Sig. 2-tailed .606 Test distribution is normal Berdasarkan tabel 4.49 pada baris Asymp. Sig untuk dua sisi diperoleh nilai signifikansi untuk kinerja karyawan sebagai variabel dependen adalah sebesar 0,606 0,05 yang berarti bahwa Ho diterima atau model regresi yang diperoleh berdistribusi normal. Di samping menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, analisis kenormalan data ini juga dapat dilihat pada grafik normalitas dan didukung dengan Plot of Regression Standardized Residual. Apabila grafik yang diperoleh berdasarkan output SPSS versi 16.0 ternyata titik-titik mendekati garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal. Lebih jelasnya hasil uji normalitas data dapat dilihat pada gambar berikut: 112 Gambar 4.1 Grafik Normalitas Gambar 4.2 Normal P-P Plot Berdasarkan gambar 4.2, titik-titik mendekati garis diagonal yang berarti bahwa model regresi berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Syarat berlakunya model regresi ganda adalah antar variabel bebasnya tidak memiliki hubungan sempurna atau tidak mengandung multikolinieritas. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna diantara beberapa atau semua variabel independen yang menjelaskan model regresi. Pengujian multikolinieritas ini dapat dilihat berdasarkan 113 nilai variance inflation factor VIF. Antara variabel bebas dikatakan multikolinearitas apabila tolerance-nya 0,1 dan VIF 10. Hasil pengujian multikoliniaritas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.50 Uji Multikolinearitas coefficient a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF constant Motivasi .555 1.802 Disiplin .386 2.593 Kepuasan .281 3.564 Dependen Variabel : kinerja karyawan Berdasarkan tabel 4.50 diketahui nilai Variance Inflaction Faktor VIF ketiga variable di bawah 10 dan nilai tolerance-nya di atas 0,1. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas motivasi, disiplin, dan kepuasan kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan bagian produksi di CV. Cahaya Mandiri Garmen Ungaran.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian gangguan yang berbeda antara satu observasi ke observasi yang lain. Model yang bebas berdasarkan heteroskedastisitas memiliki 114 grafik Scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y atau tidak adanya pola tertentu pada gambar Scatterplot 4.3 berikut ini: Gambar 4.3 Scatterplot Dari gambar scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas ataupun di bawah 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan variabel independen motivasi,disiplin dan kepuasan kerja. 115

4.1.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada pengaruh motivasi,disiplin, dan kepuasan terhadap kinerja karyawan bagian produksi CV. Cahaya Mandiri Garmen Ungaran. Dari analisis regresi diperoleh model regresi linier yang menyatakan pengaruh motivasi X 1 , disiplin X 2 dan kepuasan kerja X 3 terhadap kinerja karyawan Y sebagai berikut: Tabel 4.51 Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.275 3.225 2.256 .028 Motivasi .165 .081 .226 2.039 .046 Disiplin .172 .082 .277 2.090 .041 Kepuasan .210 .085 .386 2.480 .016 a. Dependent Variable: Kinerja Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh hasil koefisien untuk variabel motivasi sebesar 0,165; koefisien variabel disiplin sebesar 0,172; koefisien variable kepuasan kerja sebesar 0,210 dan konstanta sebesar 7,275 sehingga model regresi yang dihasilkan adalah : Y = 7,275 + 0,165 X 1 + 0,172 X 2 + 0,210X 3 116 Persamaan regresi tersebut bertanda positif artinya kenaikkan variabel independen akan diikuti kenaikkan variabel dependen. Persamaan regresi memiliki arti sebagai berikut : 1. Nilai konstanta = 7,275 Jika variabel motivasi, disiplin dan kepuasan kerja diasumsikan tetap atau 0, maka kinerja karyawan sebesar 7,275 2. Koefisien Motivasi Kerja X 1 Nilai koefisien motivasi kerja menunjukkan angka sebesar 0,165 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 poin untuk motivasi kerja maka akan diikuti terjadinya kenaikan kinerja karyawan sebesar 0,165. 3. Koefisien Disiplin X 2 Nilai koefisien disiplin menunjukan angka sebesar 0,172 menyatakan bahwa apabila terjadi kenaikan 1 poin untuk disiplin maka akan diikuti terjadinya kenaikan kinerja karyawan sebesar 0,172. 4. Koefisien Kepuasan Kerja X 3 Nilai koefisien kepuasan kerja menunjukan angka sebesar 0,210 menyatakan bahwa apabila terjadi kenaikan 1 poin untuk kepuasan kerja maka akan diikuti terjadinya kenaikan kinerja karyawan sebesar 0,210. 4.1.1.4 Uji Hipotesis 4.1.1.4.1 Uji Partial Uji-t Untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi, disiplin dan kepuasan kerja terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan, maka perlu dilakukan uji-t. 117 Pengujian secara partial dapat dilihat dari uji-t, apabila nilai probabilitasnya 0,05, maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan. Hasil uji partial dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.52 Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlation B Std. Error Beta partial 1 Constant 7.275 3.225 2.256 .028 Motivasi .165 .081 .226 2.039 .046 .263 Disiplin .172 .082 .277 2.090 .041 .269 Kepuasan .210 .085 .386 2.480 .016 .315 a. Dependent Variable: Kinerja Hasil uji t yang tercantum pada tabel 4.52 dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2,039; sedangkan nilai t tabel sebesar 1,67; sehingga nilai t hitung t tabel, dan taraf signifikansinya sebesar 0,046 0,05; yang berarti Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa secara parsial hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan diterima. Besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan secara parsial adalah sebesar 0,263 2 × 100 = 0,0692 atau 6,92. b. Pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2.090; nilai t tabel sebesar 1,67 sehingga nilai t hitung t tabel, dan taraf signifikansinya sebesar 0,041 0,05, ini berarti Ha diterima; sehingga 118 dapat dikatakan bahwa secara parsial hipotesis yang menyatakan bahwa disiplin berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan bagian produksi CV. Cahaya Mandiri Garmen Ungaran diterima. Besarnya pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan secara parsial adalah sebesar 0,269 2 × 100 = 0,0724 atau 7,24. c. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 2480; nilai t tabel sebesar 1,67 sehingga nilai t hitung t tabel, dan taraf signifikansinya sebesar 0,016 0,05, ini berarti Ha diterima; sehingga dapat dikatakan bahwa secara parsial hipotesis yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan bagian produksi CV. Cahaya Mandiri Garmen Ungaran diterima. Besarnya pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial adalah sebesar 0,315 2 × 100 = 0,0992atau 9,92.

4.1.1.4.2 Uji Simultan Uji F

Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi, disiplin dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan dilakukan dengan uji F. Kriteria pengambilan keputusannya adalah dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel = 5. Apabila nilai lebih besar dari maka diterima. 119 Hasil uji statistik F dapat dilihat dari output SPSS versi 16.0 pada tabel berikut ini : Tabel 4.53 Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 707.622 3 235.874 30.433 .000 a Residual 434.028 56 7.750 Total 1141.650 59 a. Predictors: Constant, KepuasanKerja, Motivasi, Disiplin b. Dependent Variable: Kinerja Hasil uji F diperoleh sebesar 30,433 dengan nilai signifikasi 0,000 0,05 maka diterima. Hal ini menunjukkan bahwa H 4 yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara motivasi, disiplin dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan diterima.

4.1.1.5 Koefisien Determinasi 1. Simultan

Untuk mengetahui besarnya kontribusi motivasi, disiplin dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan atau bersama-sama dapat diketahui berdasarkan nilai Adjusted R Square pada tabel model summary. Alasan menggunakan nilai Adjusted R Square dan bukannya nilai R Square dikarenakan nilai R Square bias terhadap jumlah variable independen yang dimasukkan ke 120 dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R Square pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R Square, nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Tabel 4.54 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Sig. F Change 1 .787 a .620 .599 2.78397 .000 a. Predictors: Constant, Kepuasan, Motivasi, Disiplin b. Dependent Variable: Kinerja Berdasarkan tampilan output SPSS model summary besarnya Adjusted R Square adalah 0,599. Hal ini berarti 59,9 variabel kinerja dapat dijelaskan oleh ke tiga variabel bebas motivasi, disiplin dan kepuasan kerja. Sedangkan sisanya 100 - 59,9 = 40,1 dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain di luar model.

2. Partial

Besarnya pengaruh variabel bebas secara partial dapat diketahui dari kuadrat partial correlation pada tabel di bawah ini: 121 Tabel 4.55 Koefisien Variabel Bebas Coefficients a Model Correlations Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant Motivasi .615 .263 .168 .555 1.802 Disiplin .688 .269 .172 .386 2.593 Kepuasan .753 .315 .204 .281 3.564 a. Dependent Variable: Kinerja Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS diketahui bahwa besarnya koefisien motivasi terhadap kinerja secara partial sebesar 0,263 sehingga dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh X 1 terhadap Y sebesar 0,263 2 sama dengan 0,0692 atau 6,92. Besarnya koefisien disiplin terhadap kinerja secara partial sebesar 0,269 sehingga dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh X 2 terhadap Y sebesar 0,289 2 sama dengan 0,0724 atau 7,24. Sedangkan besarnya koefisien kepuasan kerja terhadap kinerja secara partial sebesar 0,315 sehingga dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh X 3 terhadap Y sebesar 0,315 2 sama dengan 0,0992 atau 9,92.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Di CV Cahaya Berkat Bersama Bandung

1 15 126

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA Pengaruh Lingkungan Kerja,Motivasi Kerja Dan Disiplin kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Surakarta (Mikro).

0 2 16

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Lingkungan Kerja,Motivasi Kerja Dan Disiplin kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Surakarta (Mikro).

0 3 15

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI CV. ROWN DIVISION ARIA Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di CV. Rown Division Aria Bersama Di Surakarta.

0 2 12

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI CV. ROWN DIVISION ARIA Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di CV. Rown Division Aria Bersama Di Surakarta.

0 3 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Rs.Asy-Syifa’ Sambi.

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Rs.Asy-Syifa’ Sambi.

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 12

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 20

343059926 pengaruh motivasi kepuasan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

1 1 58