19
C. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah non equivalent control group design yaitu desain kuasi
eksperimen dengan melihat perbedaan pretest maupun posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 2. desain penelitian Pretest
Perlakuan Posttest
Kelas kontrol O
1
- O
2
Kelas eksperimen O
1
X O
2
Keterangan: X
: Pembelajaran kimia dengan menggunakan model pembelajaran problem solving.
- : Pembelajaran kimia dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional
O
1
: Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi pretest O
2
: Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi posttest Di dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan
sesudah diberikan perlakuan. Tes yang dilakukan sebelum perlakuan disebut pretest dan sesudah perlakuan disebut posttest.
Pada penelitian ini dikembangkan alur penelitian dengan langkah-langkah penelitian seperti pada gambar 1.
20 Gambar 1. Alur penelitian
D. Variabel Penelitian
Sebagai variabel bebas adalah model pembelajaran yang digunakan, yaitu model pembelajaran problem solving dan pembelajaran konvensional. Sebagai variabel
Penyusunan perangkat
pembelajaran konvensional
1. Penyusunan kisi-kisi butir soal pretest dan posttest
2. Butir soal tes pretest dan posttest
Penyusunan perangkat
pembelajaran problem solving
Validasi pretest dan posttest
Kelas kontrol Kelas eksperimen
Pretest Pretest
Pembelajaran konvensional
Pembelajaran problem solving
Posttest Posttest
Tabulasi dan analisis data
Kesimpulan
21 terikat adalah keterampilan memprediksi pada materi asam-basa siswa SMA N 1
Terbanggi Besar.
E. Instrumen Penelitian dan Validitasnya
Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan sesuatu.
Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data Arikunto, 1997. Pada
peneliti-an ini, instrumen yang digunakan berupa soal-soal pretest dan posttest yang masing-masing terdiri dari soal-soal keterampilan memprediksi dalam
bentuk soal uraian. Dalam pelaksanaannya kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan soal yang
sama. Soal pretest adalah materi asam-basa pengetahuan awal siswa pada materi asam-basa yang terdiri lima soal uraian yang mewakili soal keterampilan
memprediksi. Sedangkan soal posttest adalah materi asam-basa yang terdiri dari terdiri lima soal uraian yang juga mewakili soal keterampilan memprediksi.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebu-ah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam konteks pengujian kevalidan instrumen dapat dilakukan dengan dua macam cara,
yaitu cara judgment atau penilaian, dan pengujian empirik. Instrumen ini menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah kesesuaian antara
instrumen dengan ranah atau domain yang diukur Ali, 1992. Adapun pengujian kevalidan isi ini dilakukan dengan cara judgment. Dalam hal ini pengujian
22 dilakukan dengan menelaah kisi-kisi, terutama kesesuaian antara tujuan
penelitian, tujuan pengukuran, indikator, dan butir-butir pertanyaannya. Bila antara unsur-unsur itu terdapat kesesuaian, maka dapat dinilai bahwa instrumen
dianggap valid untuk digunakan dalam mengumpulkan data sesuai kepentingan penelitian yang bersang-kutan. Oleh karena dalam melakukan judgment
diperlukan ketelitian dan keahlian penilai, maka peneliti meminta ahli untuk melakukannya. Dalam hal ini dilakukan oleh Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si. dan
Dra. Ila Rosilawati, M.Si. sebagai dosen pembimbing penelitian untuk melakukannya.
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1. Observasi pendahuluan
a. Peneliti meminta izin kepada Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar untuk melaksanakan penelitian.
b. Peneliti menentukan populasi kemudian menentukan sampel penelitian sebanyak 2 kelas.
2. Pelaksanaan penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
a. Tahap persiapan Peneliti menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dan
instrumen tes. b. Tahap pelaksanaan proses pembelajaran.
23 1. Memberikan pretest dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. 2. Melaksanakan pembelajaran pada materi asam-basa sesuai model
pembelajaran pada masing-masing kelas. 3. Memberikan posttest dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. 4. Tabulasi dan analisis data
5. Penulisan pembahasan dan simpulan.
G. Analisis Data Penelitian
1. Hipotesis kerja
Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi siswa pada materi asam-basa di kelas yang diterapkan pembelajaran problem solving lebih tinggi dari keterampilan
memprediksi siswa dikelas yang diterapkan pembelajaran konvensional.
2. Hipotesis statistik
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik, hipotesis dirumuskan dalam bentuk pasangan hipotesis nol H
dan hipotesis alternatif H
1
. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah:
H : Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi pada materi asam-basa
dengan model pembelajaran problem solving lebih rendah atau sama dengan rata- rata n-Gain keterampilan memprediksi dengan pembelajaran
konvensional.
24 H
: µ
1x
≤ µ
2x
H
1
: Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi pada materi asam-basa dengan model pembelajaran problem solving lebih tinggi daripada rata-
rata n-Gain keterampilan memprediksi dengan pembelajaran konvensional.
H
1
: µ
1x
µ
2x
Keterangan: µ
1 :
Rata-rata n-Gain x keterampilan memprediksi pada materi asam-basa pada kelas yang diterapkan pembelajaran problem solving.
µ
2 :
Rata-rata n-Gain x keterampilan memprediksi pada materi asam-basa pada kelas dengan pembelajaran konvensional
x : keterampilan memprediksi. 3.
Teknik analisis data
Tujuan analisis data yang dikumpulkan adalah untuk memberikan makna atau arti yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan masalah,
tujuan, dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Nilai akhir pretest atau posttest dirumuskan sebagai berikut:
Nilai Akhir =
∑
× 100
...................1 Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menghitung Gain yang
selanjutnya digunakan untuk menguji kenormalan dan homogenitas dua varians.
25
a Perhitungan gain ternormalisasi
N-Gain merupakan perbandingan antara selisih skor pretest dan skor posttest dengan selisih skor maksimum dan skor pretest. N-Gain digunakan untuk
mengukur efekti-vitas suatu pembelajaran. Melalui perhitungan ini didapatkan data n-Gain sejumlah siswa yang mengikuti test tersebut. Dalam hal ini 29 data
pada kelas XI IPA
1
kelas eksperimen dan 29 data pada kelas XI IPA
2
kelas kontrol. N-Gain dirumuskan sebagai berikut:
Rumus −
=
...................2
b Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari kedua kelompok terdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah
memakai statistik parametrik atau non parametrik. Hipotesis untuk uji normalitas :
Ho = data penelitian berdistribusi normal H
1
= data penelitian berdistribusi tidak normal Untuk uji normalitas data digunakan rumus sebagai berikut :
=
∑
Keterangan : = uji Chi-kuadrat
f
o
= frekuensi observasi f
e
= frekuensi harapan Kriteria : Terima Ho jika
hitung £
tabel.
26
c Uji homogenitas dua varians
Uji homogenitas dua varians digunakan untuk mengetahui apakah dua kelompok sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak.
H = data penelitian mempunyai variansi yang homogen
H
1
= data penelitian mempunyai variansi yang tidak homogen a. Rumusan hipotesis
H ∶
=
Sampel mempunyai varian yang homogen H
1
∶ ≠
Sampel mempunyai varian yang tidak homogen Keterangan:
=
varians skor kelompok I
=
varians skor kelompok II dimana dk
1
= n
1
-1 dan dk
2
= n
2
-1
b. Rumus statistik yang digunakan adalah uji-F:
=
...................3 Keterangan :
=
varians terbesar
=
varians terkecil c. Kriteria uji
Pada taraf 0.05, tolak Ho hanya jika F hitung ³
F ½ a
u
1
, u
2
dan tolak sebaliknya Sudjana, 2005.
27
d Teknik pengujian hipotesis
Untuk data sampel yang berasal dari populasi berdistribusi normal, maka uji hipo- tesis yang digunakan adalah uji parametrik Sudjana, 1996. Teknik pengujian
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik yaitu uji perbedaan dua rata - rata, hipotesis dirumuskan dalam bentuk pasangan hipotesis nol H
dan hipotesis alternatif H
1
. Sehingga rumusan hipotesis menjadi: H
: µ
1x
≤ µ
2x
: Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi siswa pada materi asam basa yang diterapkan model pembelajaran problem solving
lebih rendah atau sama dengan keterampilan memprediksi yang diterapkan model pembelajaran konvensional siswa SMA Negeri
1 Terbanggi Besar. H
1
: µ
1x
µ
2x
: Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi siswa pada materi asam-basa yang diterapkan model pembelajaran problem solving
lebih tinggi dibandingkan keterampilan memprediksi yang diterapkan dengan yang diberi model pembelajaran konvensinal
siswa SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Keterangan:
µ
1 :
Rata-rata n-Gain x pada materi asam-basa pada kelas yang diterapkan model pembelajaran Problem Solving.
µ
2 :
Rata-rata n-Gain x pada materi asam-basa pada kelas dengan model pembelajaran konvensional.
x: keterampilan memprediksi.
28 Uji statistik ini sangatlah bergantung homogenitas kedua varians data, karena
kedua varians kelas sampel homogen
=
maka uji yang dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:
=
...................4
=
...................5 Keterangan:
= rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi pada materi asam-basa yang diberi model pembelajaran menggunakan pembelajaran problem solving.
= rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi pada materi asam-basa yang diberi model pembelajaran konvensional.
= Simpangan baku gabungan. = Jumlah siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran
problem solving. = Jumlah siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
= Simpangan baku siswa yang menggunakan model pembelajaran problem solving.
= Simpangan baku siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Dalam hal ini, kriteria pengujian adalah terima Ho jika t t
1 - a
Sudjana, 2005.
29
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Analisis Data
Berdasarkan pretest dan posttest keterampilan prediksi yang diujikan pada dua kelas sampel yaitu kelas IX IPA
1
sebagai kelas eksperimen dan IX IPA
2
sebagai kelas kontrol, di
peroleh data berupa skor pretest dan posttest keterampilan memprediksi. Data tersebut selanjutnya dianalisis untuk menghitung n-Gain
masing-masing siswa perhitungan terlampir dalam lampiran 16 hal. 215
. Dari n-
Gain yang diperoleh, selanjutnya dilakukan uji statistik yaitu uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis statistik.
1. Perhitungan n-Gain Efektivitas model pembelajaran problem solving pada penelitian ini ditentukan
dari n-Gain yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest keterampilan memprediksi kelas eksperimen dan kontrol. N-Gain dihitung dengan rumus:
−
= nil ai
−
nil ai nil ai maksi mal ideal
−
nil ai
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai n-Gain keterampilan memprediksi kelas eksperimen dan kontrol sebagai berikut:
30 Tabel
2. Rata-rata skor pretest, skor posttest dan n-Gain keterampilan memprediksi di kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Untuk memudahkan dalam melihat perbedaan skor pretest dan posttest keteram- pilan memprediksi disajikan pada gambar 2.
Gambar 2. Diagram skor pretest dan posttest keterampilan memprediksi di kelas kontrol dan kelas eksperimen
Pada Gambar 2 terlihat bahwa rerata skor keterampilan memprediksi awal kelas kontrol sebesar 31,61; setelah ditest keterampilan memprediksi akhir diperoleh
rerata skor sebesar 76,09; sedangkan pada kelas eksperimen, rerata skor keteram- pilan memprediksi awal siswa sebesar 38,28 setelah ditest keterampilan mempre-
31.61 38.28
76.09 65.06
10 20
30 40
50 60
70 80
Kont rol Eksperim en
re ra
ta p
e ro
le h
a n
s k
o r
p re
te st
d a
p o
st te
st
Pret est Post t est
KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL
PRETEST POSTTEST
N-GAIN PRETEST
POSTTEST N-GAIN
RATA- RATA
38,28 65,06
0,42 31,61
76,09 0,65
31 diksi akhir diperoleh rerata skor sebesar 65,06. Setelah pembelajaran diterapkan,
tampak terjadi peningkatan keterampilan memprediksi, baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pada kelas kontrol peningkatan keterampilan mem-
prediksi lebih besar yaitu sebesar 44,48; sedangkan pada kelas eksperimen peningkatan keterampilan memprediksi lebih kecil yaitu 26,78. Hal ini menun-
jukkan bahwa keterampilan memprediksi kelas eksperimen lebih rendah bila dibandingkan kelas kontrol. Didapatkan n-Gain seperti yang disajikan pada
gambar 3.
Gambar 3. Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi di kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Pada gambar 3 tampak bahwa rerata n-Gain dalam keterampilan memprediksi kelas kontrol sebesar 0,65 sedangkan kelas eksperimen sebesar 0,42, hal tersebut
menunjukkan bahwa rerata n-Gain keterampilan memprediksi kelas eksperimen lebih rendah bila dibandingkan kelas kontrol.
0.65
0.42
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7
ket eram pilan m em prediksi
R e
ra ta
n -G
a in
k e
te ra
m p
il a
n m
e m
p re
d k
si
Kont rol Eksperim en
32 2. Uji normalitas
Hasil uji normalitas keterampilan memprediksi asam-basa siswa kelas eksperimen dan kontrol berdasarkan
n-Gain yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Uji normalitas keterampilan memprediksi
Kelas x
2 tabel
x
2 hitung
Keterangan
Eksperimen 7,81
3,43 Normal
Kontrol 7,81
5,02 Normal
Dengan kriteria uji terima H jika
tabel hitung
2 2
c c
dan pada taraf kepercayaan α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa n-Gain keterampilan memprediksi
kedua kelas berdistribusi normal. 3. Uji homogenitas
Hasil uji homogenitas keterampilan memprediksi asam-basa siswa kelas eksperimen dan kontrol berdasarkan n-Gain yang diperoleh adalah sebagai
berikut: Tabel 4. Uji homogenitas keterampilan memprediksi
Kelas Varians
F F
Keterangan Eksperimen 0,108706896
1,72 1,897
homogen Kontrol
0,063300492
Dengan kriteria uji terima H jika
pada taraf nyata 5, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai varians yang homogen.
33 4. Uji hipotesis statistik
Hasil uji hipotesis statistik keterampilan memprediksi asam-basa siswa kelas eksperimen dan kontrol sebagai berikut:
Tabel 5. Uji hipotesis statistik keterampilan memprediksi Kelas
x S
2
t
t
tabel
Keterangan Eksperimen
0,41 0,31
1,594 1,678
Terima H Kontrol
0,63 0,25
Dengan kriteria uji terima H jika t
hitung
t
tabel
dengan derajat kebebasan dk = n
1
+ n
2
– 2 = 29 +29 – 2 = 56 pada taraf signifikanα = 5 maka terima H
dan tolak H
1
. Artinya rata-rata keterampilan memprediksi pada materi asam-basa yang diterapkan pembelajaran problem solving lebih rendah daripada rata-rata
keterampilan memprediksi dengan pembelajaran konvensional. Sehingga disimpulkan bahwa model pembelajaran problem solving tidak efektif dalam
meningkatkan keterampilan memprediksi pada materi asam-basa siswa SMAN 1 Terbanggi Besar.
B. Pembahasan
Berdasarkan data penelitian dan analisisnya, rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi siswa pada pembelajaran problem solving lebih rendah daripada
rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi siswa pada pembelajaran konvensio- nal. Berdasarkan uji hipotesis statistik, diperoleh bahwa pembelajaran problem
solving tidak efektif dalam meningkatkan keterampilan memprediksi siswa pada materi asam-basa pada siswa kelas XI IPA SMA N 1 Terbanggi Besar.
34 Ketidakefektifan model pembelajaran problem solving ini dipengaruhi oleh
ketidakmampuan guru dalam menciptakan suasana belajar yang optimal dengan menerapkan model pemebelajaran yang menyebabkan siswa kehilangan daya tarik
dalam kegiatan pembelajaran. Selama ini siswa memperoleh konsep secara lang- sung dari guru mereka, namun dalam pembelajaran problem solving ini mereka
harus menemukan dan membangun konsep sendiri, sehingga guru dituntut untuk dapat mengalokasikan waktu dengan baik agar kegiatan pembelajaran dapat ber-
jalan dengan efektif. Namun pada pelaksanaannya, guru tidak mampu mengalo- kasikan waktu dengan baik,. Kegiatan pembelajaran terlalu lama pada tahap satu
dan tiga yaitu guru membimbing siswa dalam merumuskan masalah dan meru- muskan hipotesis. Akibatnya alokasi waktu untuk tahap empat hanya sebentar
sehingga siswa kurang maksimal dilatih keterampilan memprediksinya. Walaupun model pembelajaran problem solving ini tidak efektif dalam mening-
katkan keterampilan memprediksi, namun dalam kegiatan pembelajarannya siswa lebih aktif dalam berdiskusi dalam kelompoknya, mengisi LKS, bertanya pada
guru, dan membuat kesimpulan. Selain itu siswa juga lebih aktif mengembangkan karakter rasa ingin tahu dan lebih komunikatif serta meningkatkan keterampilan
sosial siswa yaitu bertanya, mengemukakan pendapat, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi, dan bekerja sama. Hal ini sesuai dengan tahap-tahap model
problem solving yang dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran siswa yang lebih aktif seperti kegiatan-kegiatan di atas, yaitu :
35
Tahap 1. Mengorientasikan siswa pada masalah.
Pada pelaksanaan kelas eksperimen, guru memulai pembelajaran dengan menyampaikan indikator dan
tujuan pembelajaran. Kemudian guru mengajukan fenomena untuk memunculkan masalah dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa dalam rangka memotivasi
siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah tesebut. Siswa diberikan fakta- fakta tentang sifat-sifat larutan asam-basa agar siswa mampu mendeskripsikan
teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
Setelah itu siswa di minta menentukan permasalahan yang timbul dari fakta-fakta yang diberikan. Dalam pelaksanaannya, setelah diberikan pertanyaan-pertanyaan
yang menggali rasa keingintahuan siswa, siswa mulai memikirkan adanya suatu masalah tertentu mengenai materi asam-basa. Terlihat beberapa siswa mulai
memberikan pendapatnya yaitu dengan memberikan penjelasan sederhana tentang sifat-sifat larutan asam, basa, dan netral. Serta menyampaikan rumusan masalah
yang timbul dari fakta-fakta itu. Hal ini sesuai dengan kegiatan asimilasi yang diungkapkan Piaget dalam Bell
1994, yaitu terjadi perpaduan data baru dengan struktur kognitif yang ada. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan bertujuan agar siswa memikirkan perma-
salahan yang timbul pada fenomena itu. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya. Siswa akan mengalami kebingungan dan
mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi terhadap fakta baru yang mengarah pada berkembangnya daya nalar tingkat tinggi yang diawali dengan kata-kata
seperti mengapa dan bagaimana. Munculnya pertanyaan-pertanyaan tersebut
36 sekaligus merupakan indikator kesiapan siswa untuk menempuh tahap-tahap
berikutnya.
Tahap 2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah.
Siswa mencari data misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya dan lain-lain. Selama pembelajaran siswa
dikelompokkan secara heterogen dan diberi LKS eksperimen. Siswa dikondisikan untuk duduk berdasarkan kelompoknya. Pada tahap ini setelah siswa merumus-
kan masalah, guru mendorong siswa agar mendapatkan informasi yang sesuai dan sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan penjelasan dari permasalahan yang
diajukan atau menjabarkan masalah dengan jelas dan spesifik. Fakta yang terjadi pada kelas eksperimen sesuai dengan kegiatan akomodasi yang dikemukakan
Piaget yaitu terjadi penyesuaian stuktur kognitif siswa terhadap situasi baru. De- ngan kata lain, karena siswa sudah mengalami asimilasi pada tahap satu, siswa
ingin memahami konsep baru atau permasalahan yang timbul melalui kegiatan akomodasi.
Pada awalnya ditahap dua ini, setelah siswa dikelompokkan siswa mulai melaku- kan banyak hal untuk mencari infomasi misalnya ada yang membaca buku, men-
cermati LKS, berdiskusi dengan teman kelompoknya, dan lain-lain. Selama diskusi, ada dua kelompok yang membagi lembar-lembar LKS dan dikerjakan
secara individu sehingga kegiatan diskusi tidak berjalan dengan baik, tetapi lebih banyak siswa yang mengerjakan LKS secara bersama-sama. Lewat diskusi
kelompok, banyak pendapat yang muncul dari setiap siswa sehingga mereka dapat mempertimbangkan jawaban yang benar dari beberapa pendapat tersebut sehingga
37 jawaban dari kelompok yang mengerjakan LKS secara bersama-sama lebih leng-
kap dan benar. Kemudian guru membimbing siswa agar siswa bekerjasama untuk mengerjakan LKS, kemudian seluruh kelompok siswa mengerjakan LKS bersa-
ma-sama dan kegiatan diskusipun dapat berlangsung. Semakin lama kegiatan diskusi siswa semakin baik pada setiap pertemuan dan jawaban yang diberikan
siswa semakin lengkap, detail, dan benar. Pengelompokan siswa yang dilakukan pada tahap ini ternyata memberi pengaruh
besar bagi perkembangan potensi siswa. Siswa menjadi lebih aktif berdiskusi ketika mereka berada dalam kelompok dan bekerjasama dengan temannya. Siswa
yang pendiam justru aktif berbicara ketika berada dalam diskusi kelompoknya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Vygotsky dalam Arends 2008 yang mendefi-
nisikan tingkat perkembangan potensial sebagai tingkat yang dapat difungsikan atau dicapai oleh individu dengan bantuan orang lain, seperti teman sejawat yang
kemampuannya lebih tinggi. Selain itu, pengelompokkan siswa dapat meningkat- kan rasa ingin tahu siswa dengan cara bertanya kepada temannya yang lain
ataupun dengan gurunya dan juga berani menyampaikan pendapat.
Tahap 3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah. Pada tahap ini,
setelah melalui kegiatan asimilasi dan akomodasi siswa akan mengalami ketidak- seimbangan struktur kognitif coqnitive disequilibrium yaitu ada fakta-fakta yang
telah dimiliki siswa sebelumnya pengetahuan lama siswa yang tidak sesuai dengan pengetahuan baru siswa. Pelaksanaan pada kelas eksperimen, guru
meminta siswa untuk memberikan hipotesis awal terhadap jawaban atas perma- salahan yang dikemukakan. Siswa kembali berdiskusi dan bekerja sama dalam
38 kelompok untuk menjawab pertanyaan dan menetapkan hipotesis dari permasalah-
an tersebut. Siswa merumuskan hipotesis yang artinya merumuskan kemungkin- an-kemungkinan jawaban atas masalah tersebut yang masih perlu diuji kebenaran-
nya. Pada awalnya, saat siswa diminta merumuskan hipotesis, siswa masih bingung untuk merumuskannya dan rumusan hipotesisnya belum sesuai dengan
fakta yang diberikan atau masih sederhana. Setelah melalui proses pembimbingan dan latihan pada setiap pertemuan, siswa pun mampu merumuskan hipotesis
dengan baik. Perkembangan ini terlihat jelas pada pertemuan keempat, dimana setiap kelompok telah mampu merumuskan hipotesis dengan baik berdasarkan
pengetahuan awal yang mereka miliki dan sesuai fakta yang telah diberikan.
Tahap 4. Menguji kebenaran jawaban sementara.
Pada tahap ini, siswa melakukan kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan fakta di lapangan mengenai
masalah yang diberikan sesuai dengan langkah penyelesaian pada LKS. Dalam pelaksanaanya, siswa melakukan percobaan, percobaan ini bertujuan memberi
kesempatan siswa untuk memanfaatkan panca indera semaksimal mungkin untuk mengamati fenomena-fenomena yang terjadi. Diamati bahwa kegiatan ini mampu
meningkatkan kemampuan psikomotor yaitu keterampilan menggunakan alat-alat dan bahan dalam praktikum serta kemampuan afektif khususnya keterampilan
bertanya siswa. Kebiasaan siswa berbicara dalam kelompok dan motivasi untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mampu merangsang siswa untuk
aktif bertanya dan mengeluarkan pendapat di kelas. Beberapa kelompok misal- nya, termotivasi untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Setiap siswa
dari kelompok tersebut melakukan percobaan bersama-sama, aktif berdiskusi
39 untuk menjawab LKS, dan beberapa siswa aktif bertanya dan aktif menyampaikan
jawaban atau pendapat bila diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Pada tahap ini siswa akan mencari tahu jawaban atas pertanyaan mengapa dan
bagaimana dengan cara membuktikannya melalui praktikum dan menjawab pertanyaan yang ada pada LKS. Sehingga terjadi proses menuju kesetimbangan
antara konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dengan konsep-konsep yang baru dipelajari, begitu seterusnya sehingga terjadi kesetimbangan antara struktur
kognitif dengan pengetahuan yang baru ekuilibrasi. Sampai pada tahap empat ini siswa telah dibimbing menjadi pebelajar yang mandiri yang mampu memba-
ngun pengetahuannya sendiri. Hal ini sesuai dengan dukungan Jerome Bruner terhadap discovery learning yang menekankan pentingnya membantu siswa
memahami kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, dan keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery
penemuan pribadi Arends, 2008. Selanjutnya, siswa diminta untuk memprediksi sifat-sifat larutan dan pH larutan
asam-basa. Dalam hal ini siswa diarahkan untuk memprediksi larutan berdasar- kan persamaan ciri-ciri yang diamati pada larutan-larutan sebelumnya. Pada
awalnya siswa bingung dalam memprediksi, disinilah peneliti dituntut untuk mengarahkan siswa dengan baik agar dapat memprediksi sifat dan pH larutan
berdasarkan ciri-ciri yang sama dengan larutan sebelumnya. Pada tahap ini siswa juga diberi pertanyaan mengenai keterampilan memprediksi pada LKS yang dibe-
rikan untuk mengetahui tingkat keterampilan memprediksi siswa. Pada pelaksa- naannya, guru tidak mampu mengalokasikan waktu dengan baik sehingga kegia-
40 tan-kegiatan pada tahap ini yang seharusnya dapat melatih keterampilan mempre-
diksi siswa tidak dapat berjalan dengan maksimal. Setelah itu siswa diarahkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS
yang menghubungkan antara hasil pengamatan yang dilakukan dengan masalah yang diberikan. Pertanyaan ini diajukan agar siswa memikirkan tentang kelayak-
an hipotesis dan metode pemecahan masalah serta kualitas informasi yang mereka kumpulkan Ibrahim Nur, 2005.
Pada tahap ini diamati bahwa siswa telah berhasil dibimbing untuk menggali pengetahuan mereka secara bebas berdasarkan penyelidikan yang mereka lakukan.
Hal ini terlihat dari jawaban tiap kelompok yang sangat variatif menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Sehingga yang terjadi adalah fokus
pengajaran tidak begitu banyak pada apa yang dilakukan siswa perilaku siswa, tetapi terlebih pada apa yang mereka fikirkan kognisi siswa pada saat mereka
melakukan kegiatan itu Ibrahim Nur, 2005. Melalui jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diberikan tersebut, akhirnya siswa sampai pada tahap pemecahan
masalah.
Tahap 5. Menarik kesimpulan. Dalam tahap ini siswa diberi kesempatan
menyimpulkan hasil temuan bersama kelompoknya untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. siswa diberi kebebasan untuk mengolah semua informasi yang
mereka dapatkan dan mengaitkannya dengan pengetahuan awal yang mereka miliki, proses ini membawa siswa untuk mengembangkan kemampuan
berfikirnya.
41 Perkembangan siswa terlihat dengan makin baiknya rumusan penyelesaian masa-
lah yang mereka buat. Kelompok enam misalnya, latihan rutin yang dilakukan memberikan pengaruh yang berarti pada kelompok ini dalam menyelesaikan
masalah. Rumusan penyelesaian masalah yang semula tidak berkaitan dengan masalah yang diberikan, berangsur-angsur terarah; dan pada akhirnya, pada
pertemuan keempat, kelompok ini berhasil memberikan penyelesaian masalah dengan rumusan yang baik. Hal ini sesuai dengan tujuan penerapan problem
solving, yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir, keterampilan menyelesaikan masalah, dan menjadi pelajar yang mandiri
dan otonom Arends, 2008. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model
problem solving tidak efektif dalam meningkatkan keterampilan memprediksi materi asam-basa, namun bukan berarti model tersebut gagal dalam proses
pembelajaran karena berdasarkan fakta, model tersebut dapat membuat siswa menjadi lebih aktif berkomunikasi ketika mereka berada dalam diskusi dan
bekerjasama. Sesuai dengan pernyataan Vygotsky dalam Arends 2008 yang lebih menekankan pada aspek sosial dari pembelajaran.
42
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi dengan model pembelajaran problem solving lebih rendah dari pada rata-rata keterampilan memprediksi
dengan pembelajaran konvensional pada materi asam-basa SMA N 1
Terbanggi Besar.
2. Model pembelajaran problem solving tidak efektif dalam meningkatkan
keterampilan memprediksi pada materi asam-basa SMA N 1 Terbanggi Besar. B.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa: 1. Bagi calon peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian serupa agar lebih
memperhatikan pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran sehingga pem- belajaran lebih efektif dan maksimal.
2. Model pembelajaran problem solving dapat dipakai sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat
disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa.
43
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Angkasa. Bandung. Arends, R.I. 2007. Learning To Teach. Edisi VII. Pustaka pelajar. Yogyakarta.
Arends, R.I. 2008. Learning To Teach. Edisi VII. Pustaka pelajar. Yogyakarta. Arikunto, S. 1997. Penilaian Program Pendidikan. Edisi III. Bina Akasara.
Jakarta. Bell, G. M. E. 1994. Belajar dan Membelajarkan. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta. Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio.
Ganesindo. Bandung. Dahar, R.W. 1985. Teori – teori Belajar. Erlangga. Jakarta.
Dahar, R.W. 1996. Teori – teori Belajar. Erlangga. Jakarta. Depdiknas. 2008. Rambu – Rambu Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil
Belajar PPKHB. Depdiknas. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono .2002.Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta.Jakarta.
Djamarah, S.B. dan Aswan Zein. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.
Jakarta. Hartono. 2007. Profil Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Program
Pendidikan Jarak Jauh S1 PGSD Universitas Sriwijaya. Seminar Proceeding of The First International Seminar on Science Education, 27 Oktober 2007.
Bandung. Hidayati, M. 2006. Model Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Kalor dan Perpindahannya Pada Siswa MTsN 1 Tanjung Karang. Skripsi. Tidak diterbitkan.
Hotang, Lasma B. dkk. 2010. Curriculum Development of Science Education in 21 Century. Proseeding of The 4th International Seminar on Science
Education. UPI. Bandung.
44 Juliantara, K. 2009. Pendektan Pembelajaran Konvensional. Desember 2009.
http:edukasi.kompasiana.com20091220pendekatan-pembelajaran- konvensional. Desember 2011.
Meltzer, D.E. 2002. Relation between Student’ Problem-Solving Performance and Representation Format. American Journal of Physic. 73. No.5. P.465.
Nur, M. 1996. Proses Belajar Mengajar dengan Metode Pendekatan Keterampilan Proses. SIC. Surabaya.
Nuraeni, N.dkk. 2010. Efektivitas Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Makalah. UPI-Bandung. Bandung. Priyanto dan Harnoko.1997. Perangkat Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta.
Purba, M. 2006. Kimia SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta. Purwani, Endah dan Martini. 2009. Implementasi Hasil-Hasil Penelitian untuk
Peningkatan Profesionalisme di Bidang Kimia dan Pendidikan Kimia. Prosiding Seminar Nasional Kimia. Unesa University Press. Surabaya.
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Sagala, S. 2010. Konsep dan makna pembelajaran. Alfabeta. Bandung.
Setiawan, Puri.A. 2011. Efektifvitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk
Meningkatkan Keterampilan Mengelompokkan Dan Penguasaan Konsep Pada Materi Pokok Asam-Basa Skripsi. Tidak diterbitkan.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Tarsito. Bandung. Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.
Suryabrata, Sumadi. 1993. Metode Penelitian. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Bandung.
45
LAMPIRAN
45
SILABUS Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMA N 1 Terbanggi Besar
Mata Pelajaran : Kimia
KelasProgram : XI IPA
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
Kompetensi dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber bahanalat
Produk Proses
4.1 Mendes-
kripsikan teori-teori
asam-basa dengan
menentu- kan sifat
larutan
§
Pengenalan sifat asam-
basa larutan
§
Teori asam- basa
Arrhenius
§
Merancang dan melakukan
percobaan tentang
pengenalan sifat asam-basa
larutan dalam kerja kelompok
di laboratorium.
A. Kognitif
§
Menganalisis sifat asam-basa suatu
larutan berdasarkan
percobaan
§
Menjelaskan teori
A. Kognitif
1. Menjelaskan hasil
pengamatan mengenai
perubahan warna kertas
lakmus merah dan biru serta
§
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
· Bentuk
2 x 45 menit
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Lembar kerja
siswa, Bahanalat
untuk praktikum
L AM
P IRA
N 1
46 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses dan
menghitu ng pH
larutan.
§
Diskusi kelompok
mengenai penjelasan sifat
asam-basa larutan menurut
teori asam-basa Arrhenius,
konsep pH, dan perhitungan pH
larutan asam kuat dan basa
kuat. asam-basa
Arrhenius warna trayek
pH indikator universal pada
percobaan
2. Menjelaskan sifat asam-basa
larutan berdasarkan
pengamatan yang dilakukan.
3. Mencatat setiap hasil
pengamatan 4. Menyimpulkan
sifat asam-basa larutan
berdasarkan pengamatan
yang dilakukan
5. Mencari perbedaan dan
persamaan Instrumen
Perfor- mansi
kinerja dan
sikap, laporan
tertulis,
Tes tertulis
47 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses membandingka
n perubahan warna dan pH
setiap larutan yang diamati.
6. Mengontraskan ciri-ciri
perubahan warna kertas
lakmus dari zat-zat yang
diamati.
7. Menuliskan reaksi ionisasi
dari larutan yang diuji
8. Memenjelaskan pengertian asam
basa menurut Arhenius
9. Memberikan data empiris
48 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses hasil percobaan
dalam suatu tabel
10. Menyusun dan menyampaikan
laporan secara sistematis.
11. Menjelaskan hasil percobaan.
12. Memprediksika n perubahan
warna kertas lakmus pada
zat-zar yang diamati dan
mendiskusikan permasalahan
yang diberikan dalam
kelompok berdasarkan
hasil yang
49 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses
§
Derajat keasaman
pH
§
Merancang dan melakukan
percobaan untuk
menentukan pH menggunakan
indikator universal
melalui kerja kelompok di
laboratorium
§
Berdasarkan percobaan yang
dilakukan, dan pengamatan data
percobaan siswa
§
Menghitung pH larutan
berdasarkan konsentrasi larutan
yang diketahui
§
Menentukan hubungan antara
besarnya harga pH terhadap kekuatan
asam basa
§
Menentukan hubungan antara
pKw, pH, dan pOH
diamati 13. Menyimpulkan
pengertian asam basa Arrhenius.
1. Menjelaskan hasil
pengamatan pH larutan
asam pada berbagai
konsentrasi menggunakan
indikator universal
2. Mencatat setiap hasil
pengamatan 3. Membanding-
kan antara besarnya
konsentrasi
§
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
· Bentuk
Instrumen Perfor-
mansi kinerja
dan sikap,
laporan 2 x 45
menit
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Lembar kerja
siswa, Bahanalat
untuk praktikum
50 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses menentukan pH
dengan menggunakan
indikator universal
§
kemudian menjelakan
asam basa menurut
Arhenius terhadap nilai
pH masing- masing larutan
4. Menghitung pH masing-
masing larutan 5. Membanding-
kan pH hasil perhitungan
dengan pH hasil
pengamatan
6. Mendiskusi- kan masalah
yang diberikan dalam
kelompok berdasarkan
hasil yang diamati
7. Mengkomuni- kasikan hasil
tertulis, Tes
tertulis
51 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses diskusi
mengenai masalah yang
diberikan
8. Menyimpul- kan hubungan
antara besarnya harga
pH terhadap kekuatan
asam-basa berdasarkan
data yang di dapat dan
diskusi kelompok
yang dilakukan.
9. Menghitung pOH beberapa
larutan 10. Menentukan
52 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses besarnya
konsentrasi H
+
dan OH
-
dalam larutan
berdasarkan konsep
tetapan kesetimbang
an air Kw
11. Menyim- pulkan
hubungan antara pKw,
pH dan pOH
53 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses
§
Kekuatan asam-basa
§
Merancang dan melakukan
percobaan untuk
menentukan pH meng-gunakan
indikator universal
melalui kerja kelompok di
laboratorium
§
Berdasarkan percobaan yang
dilakukan, dan pengamatan data
percobaan , siswa
menentukan pH dengan
menggunakan indikator
universal dari
§
Menjelaskan tingkat
keasaman asam lemah yang
lebih rendah dari asam kuat;
dan tingkat kebasaan dari
basa lemah yang lebih
rendah dari basa kuat dalam
konsentrasi dan ekivalen yang
sama.
§
Menghitung pH asam lemah dan
basa lemah.
§
Menghubungka n kekuatan
asam atau basa dengan derajat
1. Memban- dingkan
besarnya harga pH
antara larutan asam
kuat dengan larutan asam
lemah dan besarnya
harga pH antara basa
kuat dengan basa lemah.
2. Mempre- diksikan
harga derajat ionisasi α
dari masing – masing
reaksi ionisasi
§
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
· Bentuk
Instrumen Perfor-
mansi kinerja
dan sikap,
laporan tertulis,
Tes tertulis
2 x 45 menit
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Lembar kerja
siswa, Bahanalat
untuk praktikum
54 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses berbagai larutan
§
Membanding- kan harga pH
asam kuat dengan asam
lemah ionisasi α dan
tetapan kesetim- bangan ionisasi
§
Menghubungka n derajat
pengionan α dengan tetapan
asam Ka atau tetapan basa
Kb
§
Menghitung pH dan derajat
ionisasi larutan dari data
konsentrasi-nya setiap larutan
3. Menuliskan reaksi
ionisasi dari asam lemah
4. Menuliskan tetapan
kesetimbang an asam
lemah Ka
5. Mempre- diksikan
hubungan antara harga
Ka dengan [H
+
] 6. Menyimpul-
kan hubungan
antara harga Ka dengan
kekuatan
55 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses asam dan pH
larutan 7. Menentukan
jumlah zat yang
terionisasi pada asam
lemah yang diketahui
konsentrasi mula-mula
dan derajat ionisasinya
8. Mempre- diksikan
hubungan tetapan
ionisasi asam Ka dengan
derajat ionisasi α.
9. Menghitung
56 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses pH asam
lemah 10. Menuliskan
reaksi ionisasi dari
basa lemah
11. Menuliskan tetapan
kesetim- bangan dari
basa lemah Kb
12. Mempre- diksikan
hubungan antara harga
Kb dengan [OH
-
] 13. Mempre-
diksikan hubungan
antara harga
57 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses Kb dengan
kekuatan basa dan
pOH
14. Menentukan jumlah zat
yang terionisasi
pada basa lemah yang
diketahui konsentrasi
mula-mula dan derajat
ionisasinya.
15. Memprediksi kan
hubungan tetapan
ionisasi basa Kb dengan
derajat
58 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses ionisasi α
16. Menghitung pH basa
lemah
59 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses
§
Indikator asam basa
§
Merancang dan melakukan
percobaan untuk
menentukan pH meng-gunakan
indikator asam basa melalui
kerja kelompok di laboratorium
§
Berdasarkan percobaan yang
dilakukan, dan pengamatan data
percobaan , siswa
menentukan pH dengan
menggunakan indikator asam
basa dari berbagai larutan
§
Memprediksikan pH larutan yang
tidak dikenal dengan
menggunakan berbagai trayek
pH indikator asam basa.
1. Menjelaskan hasil
pengamatan mengenai
perubahan warna dari
suatu indikator terhadap
larutan asam ataupun basa
2. Mengkomunik asikan trayek
pH dari beberapa
indikator.
3. Mencatat data hasil
pengamatan. 4. Memberikan
data empiris hasil
percobaan
§
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
· Bentuk
Instrumen Perfor-
mansi kinerja
dan sikap,
laporan tertulis,
Tes tertulis
2 x 45 menit
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Lembar kerja
siswa, Bahanalat
untuk praktikum
60 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses
§
Menentukan trayek pH
berdasarkan data hasil percobaan
dalam suatu tabel
5. Menyusun dan menyampaika
n laporan secara
sistematis.
6. Mendiskusika n pertanyaan-
pertanyaan yang ada di
LKS dan memprediksik
an pH larutan dengan
menggunakan berbagai
trayek pH indikator
asam-basa.
7. Membuat kesimpulan.
61 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses
§
Reaksi Penetralan
§
Merancang dan
melakukan percobaan
untuk menentukan pH
menggunakan indikator
universal melalui kerja
kelompok di laboratorium
§
Berdasarkan percobaan yang
dilakukan, dan pengamatan data
percobaan siswa
menentukan sifat asam , basa
atau netral
§
Menentukan pH berdasarkan
§
Siswa dapat menghitung harga
pH hasil campuran larutan asam-basa
§
Menghitung konsentrasi larutan
hasil campuran larutan asam-basa
1. Mengamati perubahan
warna yang terjadi pada
indikator universal secara
teliti dari hasil percobaan
campuran larutan asam-
basa
2. Membandingka n harga pH
hasil perhitungan
hasil pencampuran
larutan asam- basa
3. Mencatat setiap hasil
pengamatan dan
§
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
· Bentuk
Instrumen Perfor-
mansi kinerja
dan sikap,
laporan tertulis,
Tes tertulis
2 x 45 menit
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Lembar kerja
siswa, Bahanalat
untuk praktikum
62 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses hasil
perhitungaan memberikan
data empiris hasil percobaan
dalam suatu tabel
4. Menganalisis data hasil
pengamatan
63 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses
§
Teori asam basa
Bronsted Lowry
§
Berdasarkan studi literatur
yang dilakukan, siswa
menjelaskan kelebihan dan
kelemahan teori asam basa
Arrhenius dan menjelaskan
pengertian asam basa menurut
Bronsted-Lowry
§
Siswa menuliskan
kelemahan kelebihan teori
asam-basa Bronsted Lowry
§
Siswa menentukan
pasangan asam
§
Siswa dapat menjelaskan
kelebihan dan kelemahan teori
asam basa Arrhenius
§
Siswa dapat menjelaskan
pengertian asam basa menurut
Bronsted Lowry
§
Siswa dapat menjelaskan
kelebihan teori asam basa
Bronsted Lowry
§
Berdasarkan studi literatur
siswa dapat menjelaskan
sifat asam dan basa suatu
senyawa apabila bukan dalam
fasa larutan, melainkan
dalam fasa gas.
§
Berdasarkan instruksi guru
dan perintah tugas di LKS
maka siswa Menunjukkan
pasangan asam dan basa
Bronsted Lowry
§
Berdasarkan instruksi dari
§
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
· Bentuk
Instrumen Perfor-
mansi kinerja
dan sikap,
laporan tertulis,
Tes tertulis
2 x 45 menit
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Lembar kerja
siswa, Bahanalat
untuk praktikum
64 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses basa konjugasi
dari suatu reaksi guru, siswa
mendiskusikan permasalahan
yang diberikan dalam
kelompok
65 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses
§
Teori asam basa Lewis
§
Berdasarkan studi literatur
yang dilakukan, siswa
menjelaskan kelemahan teori
asam basa Bronsted Lowry
§
Siswa menjelaskan
teori asam basa menurut lewis
§
Siswa menjelaskan
kelebihan asam basa menurut
Lewis
§
Siswa menentukan
asam-basa Lewis dari suatu
reaksi
§
Siswa dapat menjelaskan
kelebihan dan kelemahan teori
asam basa Bronsted Lowy
§
Siswa dapat menjelaskan
pengertian asam basa menurut
Lewis
§
Siswa dapat menjelaskan
kelebihan teori asam basa Lewis
§
Berdasarkan studi literatur
siswa dapat mengkomunikasi
kan pasangan asam basa Lewis
§
Berdasarkan instruksi dari
guru, siswa mendiskusikan
permasalahan yang diberikan
dalam kelompok
§
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
· Bentuk
Instrumen Perfor-
mansi kinerja
dan sikap,
laporan tertulis,
Tes tertulis
1 x 45 menit
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Lembar kerja
siswa, Bahanalat
untuk praktikum
66 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses
§
Pencema- ran air
§
Merancang dan melakukan
percobaan untuk
menentukan pH meng-gunakan
indikator universal
melalui kerja kelompok di
laboratorium dari berbagai
sampel air
§
Berdasarkan percobaan yang
dilakukan, dan pengamatan data
percobaan , siswa
menentukan pH dengan
menggunakan
§
Siswa dapat menjelaskan
pengertian air bersih, kualitas air
dan sumber pencemaran air
§
Siswa dapat meneraplan
konsep pH dan sifat fisis serta
biologi untuk menganalisis
pencemaran air
§
Berdasarkan hasil percobaan
siswa mengamati
perubahan warna yang
terjadi pada pita indikator
dengan skala pH secara teliti
§
Berdasarkan instruksi guru
dan perintah tugas di LKS
maka siswa membanding-
kan pH hasil perhitungan dari
larutan-larutan yang ada pada
masalah yang diberikan.
§
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
· Bentuk
Instrumen Perfor-
mansi kinerja
dan sikap,
laporan tertulis,
Tes tertulis
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Lembar kerja
siswa, Bahanalat
untuk praktikum
67 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses indikator
universaldari berbagai sampel
air
§
Berdasarkan hasil percobaan
siswa mencatat data hasil
pengamatan.
§
Berdasarkan catatan data
pengamatan, maka siswa
memberikan data empiris
hasil percobaan dalam suatu
tabel
§
Berdasarkan kegiatan
percobaan yang dilakukan,
siswa menyusun dan
menyampaikan laporan secara
68 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses
B.
Afektif
Ø
Karakter sistematis.
§
Dari hasil pengamatan
pada percobaan, siswa dapat
mendiskusikan permasalahan
yang diberikan dalam
kelompok.
§
Berdasarkan hasil percobaan,
siswa dapat menjelaskan
hasil diskusi mengenai
rumusan permasalahan
yang diberikan.
B. Afektif
Ø
Keterampilan
§
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
· Bentuk
Instrumen Perfor-
mansi kinerja
dan sikap,
laporan tertulis,
Tes tertulis
69 Kompetensi
dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat Produk
Proses 1. Rasa ingin tahu
2. Komunikatif sosial
1. Bertanya 2. Mengemuka-
kan pendapat 3. Pendengar
yang baik 4. Berkomuni-
kasi 5. Kerjasama
Terbanggi besar, Januari 2012 Guru Mitra
Peneliti
Krisniwati, S.Pd. Kim Cahya Septiana
NIP. 19681215 199203 2 011 NPM. 0853023005
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
Drs. Hi. Dasiyo P., M.Pd.
NIP. 19630317 199003 1 006
70
SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN Kelas Kontrol
Nama Sekolah
: SMA N 1 Terbanggi Besar
Mata Pelajaran : Kimia
KelasProgram : XI IPA
Semester : Genap
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat 4.1 Mendes-
kripsikan teori-teori
asam-basa dengan
menentukan sifat larutan
dan menghitung
pH larutan.
§
Teori asam- basa
§
Menjelaskan pengertian asam
basa Arrhenius, Bronsted dan
Lowry serta asam basa
Lewis melalui diskusi kelas.
§
Berlatih menentukan
pasangan asam- basa Bronsted-
Lowry
§
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut
Arrhenius
§
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut
Bronsted dan Lowry
§
Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa
menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan
pasangan asam dan basa konjugasinya
§
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut
Lewis
§
Jenis tagihan
o Tugas
individu o
Tugas kelompok
· Bentuk
Instrumen o
laporan tertulis,
o Tes tertulis
posttest 2 x 45 menit
2 x 45 menit 2 x 45 menit
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Bahanalat
untuk praktikum
L AM
P IRAN
2
71 Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat
§
derajat Keasaman
pH
§
derajat ionisasi dan
tetapan asam dan tetapan
basa
§
Melalui diskusi kelas
menyimpulkan hasil
pengukuran pH dari beberapa
larutan asam dan larutan basa
yang konsentrasinya
sama
§
Menghubung- kan kekuatan
asam atau basa dengan derajat
pengionan a
dan tetapan asam Ka atau
tetapan basa Kb
§
Menghitung pH dan derajat
ionisasi larutan
§
Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan
menyimpulkan hasil pengukuran pH dari
beberapa larutan asam dan larutan basa yang
konsentrasinya sama
§
Menghubungkan kekuatan asam atau basa
dengan derajat pengionan a
dan tetapan asam Ka atau tetapan basa
Kb
§
Menghitung pH larutan asam atau basa yang
diketahui konsentrasinya.
§
Jenis tagihan
o
Tugas individu
o
Tugas kelom pok
· Bentuk
Instrumen o
laporan t ert ulis,
Tes tertulis posttest
2 x 45 menit
2 x 45 menit
2 x 45 menit
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Bahanalat
untuk praktikum
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Bahanalat
untuk praktikum
§
Sumber Buku kimia
72 Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat
§
sifat larutan asam dan
basa dari data
konsentrasinya
§
Merancang dan melakukan
percobaan untuk mengidentifikasi
asam dan basa dengan berbagai
indikator indikator alam
dan indikator kimia melalui
kerja kelompok di laboratorium.
§
Menyimpulkan sifat asam atau
basa dari suatu larutan.
§
Merancang dan melakukan
percobaan untuk
§
Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa
dengan berbagai indikator.
§
Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang
tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek
perubahan warna berbagai indikator asam
dan basa.
§
Jenis tagihan
o Tugas
individu o
Tugas kelompok
· Bentuk
Instrumen o
laporan tertulis,
Tes tertulis posttest
2 x 45 menit
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Bahanalat
untuk praktikum
73 Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat
§
Reaksi Penetralan
§
aplikasi konsep pH
dalam pencemaran
memperkirakan pH suatu larutan
elektrolit yang tidak dikenal
berdasarkan hasil pengamatan
trayek perubahan warna berbagai
indikator asam dan basa melalui
kerja kelompok laboratorium.
§
Menghitung pH campuran
larutan asam atau basa
§
Meneliti dan menghitung pH
air sungai di sekitar
sekolahrumah dalam kerja
§
Menghitung pH larutan asam atau basa yang
diketahui konsentrasinya
§
Menjelaskan penggunaan konsep pH
dalam lingkungan.
§
Jenis tagihan
o Tugas
individu o
Tugas kelompok
· Bentuk
Instrumen o
laporan tertulis,
2 x 45 menit
1 x 45 menit
§
Sumber Buku kimia
§
Bahan Bahanalat
untuk praktikum
74 Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber
bahanalat
kelompok bagi daerah-daerah
yang memiliki industri dapat
mengukur pH limbah
buangannya sebagai bahan
penelitian Tes tertulis
posttest
Terbanggi besar, Januari 2012 Guru Mitra
Peneliti
Krisniwati, S.Pd. Kim Cahya Septiana
NIP. 19681215 199203 2 011 NPM. 0853023005
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
Drs. Hi. Dasiyo P., M.Pd.
NIP. 19630317 199003 1 006
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas Semester : XI IPA 1Genap
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
II. Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
III. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Kognitif - Produk
1. Menganalisis sifat asam-basa suatu larutan berdasarkan percobaan. 2. Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius
- Proses a. Menjelaskan hasil pengamatan mengenai perubahan warna kertas lakmus
merah dan biru serta warna trayek pH indikator universal pada percobaan b. Menjelaskan sifat asam-basa larutan berdasarkan pengamatan yang
dilakukan. c. Mencatat setiap hasil pengamatan
d. Menyimpulkan sifat asam-basa larutan berdasarkan pengamatan yang dilakukan
e. Mencari perbedaan dan persamaan membandingkan perubahan warna dan pH setiap larutan yang diamati.
LAMPIRAN 3
75 f. Mengontraskan ciri-ciri perubahan warna kertas lakmus dari zat-zat yang
diamati. g. Menuliskan reaksi ionisasi dari larutan yang diuji
h. Memenjelaskan pengertian asam basa menurut Arhenius i. Memberikan data empiris hasil percobaan dalam suatu tabel
j. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis. k. Menjelaskan hasil percobaan.
l. Memprediksikan perubahan warna kertas lakmus pada zat-zar yang diamati Dan mendiskusikan permasalahan yang diberikan dalam kelompok
berdasarkan hasil yang diamati m. Menyimpulkan pengertian asam basa Arrhenius.
2. Afektif
Ø
Karakter 3. Rasa ingin tahu
4. Komunikatif
Ø
Keterampilan sosial 6. Bertanya
7. Mengemukakan pendapat 8. Pendengar yang baik
9. Berkomunikasi 10. Kerjasama
3. Psikomotor 1. Kerapihan mengatur alat dan bahan
2. Keterampilan menggunakan pipet tetes 3. Keterampilan mengamati perubahan warna pada kertas lakmus
4. Keterampilan mengolah atau interpretasi data 5. Keterampilan membereskan dan membersihkan alat dan bahan
76
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif - Produk
a. Siswa dapat menganalisis sifat asam-basa suatu larutan berdasarkan
percobaan b. Siswa dapat menjelaskan teori asam basa Arhenius
- Proses a. Berdasarkan hasil percobaan siswa menjelaskan hasil pengamatan
mengenai perubahan warna kertas lakmus merah dan biru serta warna trayek pH indikator universal pada percobaan
b. Berdasarkan instruksi guru dan perintah tugas di LKS maka siswa menjelaskan sifat asam-basa larutan berdasarkan pengamatan yang
dilakukan. c. Berdasarkan catatan data hasil pengamatan, siswa mencari perbedaan dan
persamaan membandingkan perubahan warna dan pH setiap larutan yang diamati.
d. Berdasarkan hasil percobaan siswa mengontraskan ciri-ciri perubahan warna kertas lakmus dan pH dari zat-zat yang diamati
e. Berdasarkan hasil percobaan siswa memprediksikan dan menuliskan reaksi ionisasi dari larutan yang diuji
f. Berdasarkan reaksi ionisasi siswa memprediksikan pengertian teori asam- basa menurut Arhenius
g. Berdasarkan catatan data pengamatan , siswa memberikan data empiris hasil percobaan dalam suatu tabel.
h. Berdasarkan kegiatan precobaan yang dilakukan, siswa menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis.
i. Dari hasil pengamatan pada percobaan, siswa menjelaskan hasil percobaan.
j. Siswa dapat menghubungkan hasil pengamatan dari hasil percobaan untuk menarik kesimpulan.
k. Dari hasil pengamatan pada percobaan, siswa memprediksikan perubahan warna kertas lakmus pada zat-zar yang diamati dan mendiskusikan
77 permasalahan yang diberikan dalam kelompok berdasarkan hasil yang
diamati 2. Afektif
a. Karakter: Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup dalam
menunjukkan karakter rasa ingin tahu dan komunikatif.
b. Keterampilan sosial: Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup dalam
menunjukkan perlaku keterampilan sosial bertanya, mengemukakan pendapat, pendengar yang baik, perkomunikasi, dan kerjasama.
3. Psikomotor: a. Dengan memperhatikan instruksi guru, siswa terampil mengatur alat dan
bahan yang akan digunakan dalam praktikum serta dapat terampil menggunakan pipet tetes.
b. Berdasarkan prosedur percobaan, siswa memasukkan larutan yang akan diuji kedalam tabung reaksi.
c. Berdasarkan prosedur percobaan, siswa mencelupkan sepotong kertas lakmus merah dan biru, kemudian mengamati perubahan warna pada kertas
lakmus. d. Membersihkan dan merapikan alat dan bahan percobaan dengan maksud
agar alat percobaan menjadi terawat dan laboratorium tetap tertata rapi dan bersih
V. Materi Pembelajaran
Suatu zat yang bersifat asam akan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah dan warna kertas lakmus merah tetap merah; sedangkan jika diukur dengan
indikator universal akan menunjukan trayek pH kurang dari 7 pH7.
Sedangkan suatu zat yang bersifat basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru dan warna kertas lakmus biru tetap biru; sedangkan jika
78 diukur dengan indikator universal akan menunjukan trayek pH lebih dari 7
pH7. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H
+
. Dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H
+
. Asam Arrhenius dapat dirumuskan sebagai H
x
Z dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut : H
x
Z xH
+
aq + Z
x-
aq Sedangkan basa menurut Arrhenius adalah senyawa yang dalam air dapat
menghasilkan ion hidroksida OH
-
. Jadi, pembawa sifat basa adalah ion OH
-
. Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, dapat dirumuskan sebagai
MOH
x
, dan dalam air mengion sebagai berikut MOH
x
M
x+
aq + xOH
-
aq
VI. Strategi Pembelajaran
6.1 Model Pembelajaran : Problem Solving 6.2 Pendekatan
: Konstruktivisme 6.3 Metode
: Diskusi kelompok dan eksperimen
79
Kegiata n
Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh
Pengamat 1
2 3
4 Pendahuluan
Inti
Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kognitif, afektif, psikomotor,
karakter dan kerampilan sosial.
MENGORIENTASIKAN SISWA PADA MASALAH
Guru :
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran b. Guru mengajukan fenomena untuk
memunculkan masalah dan
mengembangkan rasa ingin tahu siswa
dalam rangka memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah
tesebut Berdasarkan dengan sifat keasamannya,
larutan dapat dibedakan kedalam tiga golongan , yaitu larutan yang bersifat
asam, basa atau bersifat netral tidak asam dan tidak basa. Asam dan basa ini
sangat dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari manusia. Bagaimanakah sifat
larutan yang ada disekitarmu?
Siswa : a. Mendengarkan dengan baik dan
memberikan komentar terhadap masalah yang diajukan
b. Menyumbang ide atau berpendapat serta berkomunikasi
dalam
80
Kegiata n
Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh
Pengamat 1
2 3
4
memberikan penjelasan sederhana dan menyebutkan contoh
Masalah :
1. Mengapa suatu zat bisa bersifat asam?
2. Mengapa suatu zat bisa bersifat basa? Mencari data atau keterangan yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah. Guru :
1. Menjelaskan hubungan permasalahan yang diajukan dengan materi
pembelajaran 2. Membagi siswa menjadi 6 kelompok
heterogen yang terdiri 4-5 orang setiap kelompok dan membagi LKS.
3. Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang sesuai dan
sebanyak – banyaknya untuk mendapatkan penjelasan dari
permasalahan yang diajukan
Siswa :
1. Siswa mencari dan mengumpulkan berbagai macam literatur untuk
mendapatkan informasi sebanyak – banyaknya tentang masalah yang
diajukan
81
Kegiata n
Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh
Pengamat 1
2 3
4 2. Siswa mendengarkan dengan baik
penjelasan yang diberikan oleh guru.
MENETAPKAN JAWABAN SEMENTARA DARI MASALAH
TERSEBUT Guru :
Meminta siswa untuk memberikan hipotesis awal terhadap jawaban atas permasalahan
yang dikemukakan
Siswa 1. Berdiskusi dan bekerja sama dalam
kelompok untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah pada LKS 1
tentang asam-basa.
2. Siswa memberikan ide atau berpendapat
sebagai hipotesis awal terhadap jawaban atas permasalahan
yang dikemukakan
MENGUJI KEBENARAN JAWABAN SEMENTARA TERSEBUT
Guru
1. Memantau kegiatan siswa dalam kelompoknya.
2. Mendorong siswa bekerja sama dalam
melakukan percobaan untuk mendapatkan data untuk menguji
82
Kegiata n
Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh
Pengamat 1
2 3
4
kebenaran jawaban sementara. 3. Memberikan bantuan kepada siswa yang
mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS.
4. Meminta siswa memprediksi perubahan warna kertas lakmus merah dan biru bila
dicelupkan ke dalam keringat, larutan H
2
SO
4
, dan air detergen. 5. Meminta siswa pada setiap kelompok
untuk menyusun hasil diskusi dan pengamatannya secara sistematis.
6. Meminta perwakilan siswa dari masing – masing kelompok untuk menyajikan
hasil karyanya di depan kelas presentasi kelompok
7. Menilai keaktifan siswa dalam kelompoknya.
Siswa : 1. Siswa mendengarkan dengan baik
penjelasan yang diberikan oleh guru.
2. Siswa mengembangkan rasa ingin tahu
nya dengan melakukan percobaan
tentang asam basa dan berkerja sama
untuk dapat memahami konsep asam basa 3. Memprediksi perubahan warna kertas
lakmus merah dan biru bila dicelupkan ke dalam keringat, larutan H
2
SO
4
, dan air detergen.
83
Kegiata n
Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh
Pengamat 1
2 3
4
Penutup
4. Siswa membuat tabel hasil pengamatan. 5. Siswa mengerjakan soal diskusi yang ada
di LKS diantaranya memprediksi perubahan warna kertas lakmus bila
dicelupkan ke dalam larutan-larutan yang diuji.
6. Perwakilan siswa mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas
7. Menanggapi hasil karya presentasi dari kelompok lain.
8. Memberikan alasan terhadap jawaban dari permasalahan yang diajukan
MENARIK KESIMPULAN
Guru dan siswa membuat simpulan tentang hasil dari pemecahan masalah yang diajukan
1. Melakukan tanya jawab untuk mengetahui tercapainya indikator dan
tujuan pembelajaran 2. Guru memberi tugas mandiri dan tugas
studi kepustakaan untuk pertemuan berikutnya
VII. Media Pembelajaran
Referensi : Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta :
Erlangga. Bahan ajar
: Lembar kerja siswa MediaAlat
: LKS berbasis problem solving, alat dan bahan percobaan
84
VIII. Penilaian
1. Penilaian kognitif LP dan kunci terlampir a Penilaian KPS : pretest dan posttest
b Jenis tagihan : LKS dan tugas individu 2. Penilaian afektif LP dan kunci terlampir
3. Penilaian psikomotor LP dan Kunci terlampir
Daftar Pustaka
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan
Petrucci, R. H., a.b. Suminar. 1992. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga
Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI Jilid 2A. Jakarta: Erlangga.
Terbanggi besar, Januari 2012 Guru Mitra
Peneliti
Krisniwati, S.Pd. Kim Cahya Septiana
NIP. 19681215 199203 2 011 NPM. 0853023005
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
Drs. Hi. Dasiyo P., M.Pd.
NIP. 19630317 199003 1 006
85
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
1. Berikut ini merupakan suatu data hasil pengamatan terhadap beberapa larutan:
NO LARUTAN
LAKMUS MERAH LAKMUS BIRU
1 A
Merah Merah
2 B
Merah Merah
3 C
Biru Biru
4 D
Merah Biru
5 E
Biru Biru
6 F
Merah Biru
7 G
Merah Merah
Berdasarkan tabel pengamatan tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a. Tuliskan apa yang dapat Anda informasikan dari data nomor 1, 3 dan 6 b. Jika diketahui larutan yang memerahkan lakmus biru merupakan larutan
Asam, maka sebutkanlah larutan-larutan asam dari pengamatan tersebut c. HCl merupakan larutan asam. Apa yang dapat diamati jika larutan tersebut
dicelupkan lakmus merah dan lakmus biru memprediksi 2. Seorang siswa baru saja melakukan pengamatan kadar pH menggunakan kertas
pH terhadap beberapa larutan dan setelah mencocokkannya dengan peta indikator siswa tersebut mendapatkan data sebagai berikut:
- Larutan V memiliki pH 6
- Larutan W memiliki pH 3
- Larutan X memiliki pH 10
- Larutan Z memiliki pH 12
Berdasarkan data tersebut, maka: a. Buatlah tabel hasil pengamatan yang sesuai
86 b. Secara teori diketahui bahwa larutan yang memiliki pH 7 tergolong
larutan asam. Kelompokkanlah larutan – larutan yang tergolong asam pada pengamatan yang telah dilakukan
c. Tentukan reaksi ionisasi dari larutan H
3
PO
4
, H
2
CO
3,
dan AlOH
3
dan berdasarkan reaksi ionisasi itu, apakah larutan – larutan di atas merupakan
asam, basa, atau netral? memprediksi Jawaban :
Kriteria Penilaian Skor
a. Nomor 1 1 Larutan A tidak mengubah warna lakmus merah tetap
tetapi mengubah warna lakmus biru menjadi merah 2 Larutan A tidak mengubah warna lakmus merah lakmus
merah tetap 3 Larutan A mengubah warna lakmus biru menjadi merah
Nomor 3: 1 Larutan C mengubah warna lakmus merah menjadi biru dan
lakmus biru tetap 2 Larutan C mengubah warna lakmus merah menjadi biru
3 Larutan C tidak mengubah warna lakmus biru Nomor 6
1 Larutan F tidak mengubah warna lakmus merah dan lakmus
biru lakmus merah dan lakmus biru tetap b. Kelompok asam:
1 Larutan A 2 Larutan B
3 Larutan G
c. Pengamatan pada HCl 1 Lakmus merah tetap dan lakmus biru menjadi merah
2 Lakmus merah tetap merah 3 Lakmus biru menjadi merah
2 1
1
2 1
1 1
1 1
1
2 1
1
87
Kriteria Penilaian Skor
a.
o Jenis Larutan
pH
.
Larutan V 6
.
Larutan W 3
.
Larutan X 10
.
Larutan Z 12
b. Larutan yang tergolong asam adalah: Larutan V, dan
Larutan W c. H
3
PO
4
→ 3 H
+
+PO
4 3-
= Asam H
2
CO
3
→ 2 H
+
+ CO
3 2-
= Asam AlOH
3
→ Al
3+
+ 30H
-
= basa 2
1 1
2 2
2
88
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2 Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas Semester : XI IPA 1Genap
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
IX. Standar Kompetensi
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
X. Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
XI. Indikator Pencapaian Kompetensi
4. Kognitif - Produk
a. Menghitung pH larutan berdasarkan konsentrasi larutan yang diketahui b. Menentukan hubungan antara besarnya harga pH terhadap kekuatan
asam basa c. Menentukan hubungan antara pKw, pH, dan pOH
- Proses
§
Menjelaskan hasil pengamatan pH larutan asam pada berbagai konsentrasi menggunakan indikator universal
§
Mencatat setiap hasil pengamatan
§
Membandingkan antara besarnya konsentrasi terhadap nilai pH masing-masing larutan
§
Menghitung pH masing-masing larutan
§
Membandingkan pH hasil perhitungan dengan pH hasil pengamatan
89
§
Mendiskusikan masalah yang diberikan dalam kelompok berdasarkan hasil yang diamati
§
Mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai masalah yang diberikan
§
Menyimpulkan hubungan antara besarnya harga pH terhadap kekuatan asam-basa berdasarkan data yang di dapat dan diskusi kelompok yang
dilakukan.
§
Menghitung pOH beberapa larutan
§
Menentukan besarnya konsentrasi H
+
dan OH
-
dalam larutan berdasarkan konsep tetapan kesetimbangan air Kw
§
Menyimpulkan hubungan antara pKw, pH dan pOH 5. Afektif
Ø
Karakter 5. Rasa ingin tahu
6. Komunikatif
Ø
Keterampilan sosial 11. Bertanya
12. Mengemukakan pendapat 13. Pendengar yang baik
14. Berkomunikasi 15. Kerjasama
6. Psikomotor 1. Kerapihan mengatur alat dan bahan
2. Keterampilan menggunakan pipet tetes 3. Keterampilan mengamati perubahan warna pada indicator univeral
4. Keterampilan mengolah atau interpretasi data 5. Keterampilan membereskan dan membersihkan alat dan bahan
90
XII. Tujuan Pembelajaran
4. Kognitif - Produk
c. Siswa dapat menghitung pH larutan berdasarkan kosentrasi larutan yang diketahui
d. Siswa dapat menentukan hubungan antara besarnya harga pH terhadap kekuatan asam basa
e. Siswa dapat menentukan hubungan antara pKw, pH, dan pOH - Proses
1. Dilakukan percobaan tentang hubungan konsentrasi larutan terhadap pH siswa membandingkan pH larutan asam pada berbagai konsentrasi
2. Diberikan rumus perhitungan pH, siswa dapat menghitung pH larutan yang diuji
3. Berdasarkan perhitungan pH yang didapat siswa dapat membandingkan pH larutan berdasarkan perhitungan dengan pH berdasarkan hasil
pengamatan 4. Siswa mendiskusikan masalah yang diberikan dalam kelompok
berdasarkan hasil yang diamati 5. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai masalah yang
diberikan 6. Siswa dapat menyimpulkan hubungan antara besarnya harga pH terhadap
kekuatan asam-basa berdasarkan data yang di dapat dan diskusi kelompok yang dilakukan
7. Diberikan harga tetapan kesetimbangan airKw, siswa dapat menentukan konsentrasi H
+
dan OH
-
air. 8. Siswa dapat menghitung konsentrasi H
+
dan OH
-
beberapa larutan berdasarkan hubungan antara konsentrasi H
+
dan OH
-
dalam air. 9. Berdasarkan konsep tetapan kesetimbangan air, siswa dapat
menyimpulkan hubungan antara pKw, pH dan pOH
91 5. Afektif
1. Karakter: Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup dalam
menunjukkan karakter logis, berfikir kreatif, tanggung jawab, berprilaku santun, teliti
dan jujur.
2. Keterampilan sosial: Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup dalam
menunjukkan perlaku keterampilan sosial bertanya, menjawab pertanyaan, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik,
kerjasama dan berkomunikasi
. XIII.
Materi Pembelajaran
a. pH
Sorensen
1868-1939, seorang kimiawan Denmark, mengusul-kan ide cemerlang tentang hal tersebut. Ia mengusulkan konsep pH, yaitu parameter
yang menyatakan tingkat keasaman suatu larutan, yang besarnya negatif logaritma dari konsentrasi H
+
. Secara matematis, pH dituliskan sebagai berikut :
pH = -log [H
+
]
b. pOH Sama halnya dengan pH, pOH adalah parameter yang menyatakan konsentrasi
ion OH
-
dalam suatu larutan, yang besarnya negative logaritma konsentrasi ion OH
-
. Secara matematis pOH dinyatakan :
pOH = -log [OH
-
]
c. Tetapan kesetimbangan air K
w
Pada kelas X anda telah mengetahui bahwa air bersifat elektrolit meskipun sangat lemah. Hal ini diakibatkan karena sebagian kecil molekul air akan
terionisasi menjadi H
+
dan OH
-
menurut reaksi kesetimbangan berikut :
H
2
O ↔
H
+
+ OH
-
92 Tetapan kesetimbangan air adalah :
K
c
= [H
+
] [OH
-
] [H
2
O]
Karena [H
2
O] dapat dianggap konstan, maka hasil kali [H
2
O] dengan K
c
merupakan suatu konstanta yang disebut tetapan kesetimbangan air K
w
, yang besarnya 10
-14
K
c
[H
2
O] = [H
+
] [OH
-
] K
w
= [H
+
] [OH
-
] 10
-14
= [H
+
] [OH
-
]
d. Hubungan pH dan pOH Jika persamaan diatas lebih dijabarkan, maka akan didapat hubungan sebagai
berikut : 10
-14
= [H
+
] [OH
-
] [H
+
] = 10
-14
[OH
-
] -log [H
+
] = -log 10
-14
[OH
-
] -log [H
+
] = -log 10
-14
- -log [OH
-
]
pH = 14 - pOH
XIV. Strategi Pembelajaran
6.1 Model Pembelajaran : Problem Solving 6.2 Pendekatan
: Konstruktivisme 6.3 Metode
: Diskusi kelompok, eksperimen, dan tanya jawab
93
Kegia tan
Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh
pengamat 1
2 3
4 Pendahuluan
Inti
Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kognitif, afektif, psikomotor,
karakter dan kerampilan sosial.
MENGORIENTASIKAN SISWA PADA MASALAH
Guru :
1. Guru mengajukan fenomena untuk memunculkan masalah dan
mengembangkan rasa ingin tahu siswa
dalam rangka memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah tesebut
“Dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentunya mengenal begitu banyak makanan
dan buah-buahan yang memiliki rasa yang asam, misalkan saja jeruk nipis dan
belimbing uluh. Pada jeruk nipis dan belimbing banyak mengandung asam sitrat
yang membawa rasa asam itu. Namun, apakah sama tingkat keasaman antara air
jeruk nipis dengan air belimbing ? Lalu, manakah yang lebih asam antara air jeruk
nipis dengan air belimbing ?”
Siswa : c. Mendengarkan dengan baik dan
memberikan komentar terhadap masalah yang diajukan
d. Menyumbang ide atau berpendapat
1
94
Kegia tan
Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh
pengamat 1
2 3
4 serta berkomunikasi
dalam memberikan penjelasan sederhana dan menyebutkan
contoh
Masalah :
1. Bagaimanakah kita dapat menentukan tingkat keasaman suatu larutan?
2. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi H
+
terhadap tingkat keasaman larutan ?
MENCARI DATA ATAU KETERANGAN YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MEMECAHKAN MASALAH Guru :
4. Menjelaskan hubungan permasalahan yang diajukan dengan materi
pembelajaran 5. Membagi siswa menjadi 6 kelompok
heterogen yang terdiri 4-5 orang setiap kelompok dan membagi LKS.
6. Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang sesuai dan
sebanyak – banyaknya untuk mendapatkan penjelasan dari
permasalahan yang diajukan
Siswa :
3. Siswa mencari dan mengumpulkan berbagai macam literatur untuk
mendapatkan informasi sebanyak – banyaknya tentang masalah yang diajukan
4. Siswa mendengarkan dengan baik
penjelasan yang diberikan oleh guru.
95
Kegia tan
Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh
pengamat 1
2 3
4 MENETAPKAN JAWABAN
SEMENTARA DARI MASALAH TERSEBUT
Guru :
Meminta siswa untuk memberikan hipotesis awal terhadap jawaban atas permasalahan yang
dikemukakan
Siswa 3. Berdiskusi dan bekerja sama dalam
kelompok untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah pada LKS 2 tentang
asam-basa.
4. Siswa memberikan ide atau berpendapat
sebagai hipotesis awal terhadap jawaban atas permasalahan yang
dikemukakan
MENGUJI KEBENARAN DARI JAWABAN SEMENTARA
Guru :
8. Memantau kegiatan siswa dalam kelompoknya.
9. Mendorong siswa bekerja sama dalam
melakukan percobaan untuk mendapatkan data untuk menguji kebenaran jawaban
sementara. 10. Memberikan bantuan kepada siswa yang
mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS.
6
96
Kegia tan
Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh
pengamat 1
2 3
4
11. Meminta siswa pada setiap kelompok untuk menyusun hasil diskusi dan
pengamatannya secara sistematis. 12. Meminta perwakilan siswa dari masing –
masing kelompok untuk menyajikan hasil karyanya di depan kelas presentasi
kelompok 13. Menilai keaktifan siswa dalam
kelompoknya.
Siswa : 9. Siswa mendengarkan dengan baik
penjelasan yang diberikan oleh guru. 10.
Siswa mengembangkan rasa ingin tahu
nya dengan melakukan percobaan tentang hubungan konsentrasi dengan harga
pH dan berkerja sama untuk dapat
memahami konsep hubungan konsentrasi dengan harga pH
11. Dengan teliti, mengamati perbedaan
nilai pH berdasarkan warna indikator universal yang dicelupkan pada larutan
asam dengan konsentrasi yan berbeda 12.
Siswa membuat tabel hasil pengamatan.
13. Diberikan informasi tentang
perhitungan pH, siswa menghitung pH larutan yang diuji.
14. Siswa membandingkan pH larutan
97
Kegia tan
Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh
pengamat 1
2 3
4
Penutup
berdasarkan perhitungan dengan berdasarkan hasil pengamatan
15. Perwakilan siswa mempresentasikan
dengan mengkomunikasikan hasil
karyanya di depan kelas 16.
Menanggapi hasil karya presentasi dari kelompok lain.
17. Memberikan alasan terhadap jawaban
dari permasalahan yang diajukan
MENARIK KESIMPULAN
Guru dan siswa membuat simpulan tentang hasil dari pemecahan masalah yang diajukan
1. Melakukan tanya jawab untuk mengetahui tercapainya indikator dan tujuan
pembelajaran 2. Guru memberi tugas individu dan tugas
studi kepustakaan untuk pertemuan berikutnya
1
XV. Media Pembelajaran
Referensi : Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta :
Erlangga. Bahan ajar
: Lembar kerja siswa MediaAlat
: LKS berbasis problem solving, alat dan bahan percobaan
98
XVI. Penilaian
4. Penilaian kognitif LP dan kunci terlampir c Penilaian KPS : pretest dan posttest
d Jenis tagihan : LKS dan tugas individu 5. Penilaian afektif LP dan kunci terlampir
6. Penilaian psikomotor LP dan Kunci terlampir
Daftar Pustaka
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan
Petrucci, R. H., a.b. Suminar. 1992. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga
Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI Jilid 2A. Jakarta: Erlangga.
Terbanggi besar, Januari 2012 Guru Mitra
Peneliti
Krisniwati, S.Pd. Kim Cahya Septiana
NIP. 19681215 199203 2 011 NPM. 0853023005
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
Drs. Hi. Dasiyo P., M.Pd.
NIP. 19630317 199003 1 006
99
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
1. Perhatikan tabel di bawah untuk menjawab soal
NO LARUTAN
[H
+
] pH
1 HX
1 x 10
-3
3 2
HY 2 x 10
-4
3,7 3
H
2
A 5 x 10
-6
5,3 4
H
3
Z 8 x 10
-5
4,1 a. Buatlah grafik hubungan antara [H
+
] dengan pH larutan-larutan tersebut b. Urutkanlah larutan-larutan tersebut berdasarkan kenaikan tingkat
keasamannya lalu prediksikan hubungan antara pH terhadap kekuatan asam basa
Jawaban :
Kriteria Penilaian Skor
a. Tipe 1
b. HX HY H
3
Z H
2
A “makin kecil pH suatu larutan, makin kuat tingkat keasaman
larutan tersebut” 5
5
20 40
60 80
100
Series 3 Series 2
Series 1
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I Kelas kontrol
2. IDENTITAS MATA PELAJARAN
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
b. Kelas : XI
c. Semester : Genap
d. Program : IPA
e. Mata Pelajaran : Kimia
f. Jumlah Pertemuan : 1
3. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
4. KOMPETENSI DASAR
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
5. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
· Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius
· Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry
· Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry
dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya ·
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis
6. TUJUAN PEMBELAJARAN ·
Siswa dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius ·
Siswa dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry
· Siswa dapat menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut
Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya
· Siswa dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis
LAMPIRAN 4
101
7. MATERI AJAR
Suatu zat yang bersifat asam akan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah dan warna kertas lakmus merah tetap merah; sedangkan jika
diukur dengan indikator universal akan menunjukan trayek pH kurang dari 7 pH7.
Sedangkan suatu zat yang bersifat basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru dan warna kertas lakmus biru tetap biru; sedangkan jika
diukur dengan indikator universal akan menunjukan trayek pH lebih dari 7 pH7.
8. ALOKASI WAKTU
2 x 45 menit
9. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah,eksperimen, diskusi, dan pemberian tugas
Sintak Pembelajaran :
No Kegiatan Alokasi Waktu
1
Kegiatan awal :
1. Guru membuka pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok secara heterogen
15 menit
2 Kegiatan inti :
1. Guru menjelaskan pengertian asam-basa Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan asam-basa Lewis.
2. Guru memberikan penjelasan tentang angkah kerja praktikum yang akan dilakukan yang tertulis pada
LKS. 3. Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan
sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan. 4. Guru meminta siswa mendiskusikan hasil percobaan
yang mereka dapat dalam kelompoknya. 5. Guru meminta perwakilan dari masing-masing
kelompok untuk mengemukakan hasil percobaan dan diskusi kelompok mereka.
6. Guru memberikan respons terhadap hasil yang dikemukakan dari masing-masing kelompok dan
meluruskan hasil percobaan dan diskusi yang mungkin muncul dari uraian masing-masing kelompok.
60 menit
102
No Kegiatan Alokasi Waktu
7. Guru meminta siswa untuk membuat laporan tertulis individu serta kelompok sesuai dengan apa yang
mereka dapatkan.
3 Kegiatan akhir :
.
1. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan
yang telah mereka buat
2. Guru mengecek tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari dengan memberikan
pertanyaan kepada siswa secara acak. 3. Guru menutup pelajaran.
15 menit
9. ALAT PEMBELAJARANSUMBER PEMBELAJARAN
9.1 Alat Pembelajaran Perangkat KBM, LKS, alat dan bahan praktikum.
9.2 Sumber Buku Silabus, Buku paket Kimia Kelas XI
10. SOAL DAN KRITERIA PENILAIAN.
a Soal
1. Berikut ini merupakan suatu data hasil pengamatan terhadap beberapa larutan:
NO LARUTAN
LAKMUS MERAH LAKMUS BIRU
1 A
Merah Merah
2 B
Merah Merah
3 C
Biru Biru
4 D
Merah Biru
5 E
Biru Biru
6 F
Merah Biru
7 G
Merah Merah
Berdasarkan tabel pengamatan tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a. Tuliskan apa yang dapat Anda informasikan dari data nomor 1, 3 dan 6 b. Jika diketahui larutan yang memerahkan lakmus biru merupakan larutan
Asam, maka sebutkanlah larutan-larutan asam dari pengamatan tersebut
103 c. HCl merupakan larutan asam. Apa yang dapat diamati jika larutan tersebut
dicelupkan lakmus merah dan lakmus biru memprediksi 2. Seorang siswa baru saja melakukan pengamatan kadar pH menggunakan
kertas pH terhadap beberapa larutan dan setelah mencocokkannya dengan peta indikator siswa tersebut mendapatkan data sebagai berikut:
- Larutan V memiliki pH 6 - Larutan W memiliki pH 3
- Larutan X memiliki pH 10 - Larutan Z memiliki pH 12
Berdasarkan data tersebut, maka: a.
Buatlah tabel hasil pengamatan yang sesuai
b.
Secara teori diketahui bahwa larutan yang memiliki pH 7 tergolong larutan asam. Kelompokkanlah larutan – larutan yang tergolong asam
pada pengamatan yang telah dilakukan
c.
Tentukan reaksi ionisasi dari larutan H
3
PO
4
, H
2
CO
3,
dan AlOH
3
dan berdasarkan reaksi ionisasi itu, apakah larutan – larutan di atas
merupakan asam, basa, atau netral?
b Kriteria Penilaian
Kriteria Penilaian Skor
a. Nomor 1 1.Larutan A tidak mengubah warna lakmus merah tetap tetapi
mengubah warna lakmus biru menjadi merah 2.Larutan A tidak mengubah warna lakmus merah lakmus merah
tetap 3. Larutan A mengubah warna lakmus biru menjadi merah
b.Nomor 3: 1.Larutan C mengubah warna lakmus merah menjadi biru dan
lakmus biru tetap 2.Larutan C mengubah warna lakmus merah menjadi biru
3.Larutan C tidak mengubah warna lakmus biru Nomor 6 :
1.Larutan F tidak mengubah warna lakmus merah dan lakmus biru lakmus merah dan lakmus biru tetap
b. Kelompok asam:
1. Larutan A 2. Larutan B
3. Larutan G c.Pengamatan pada HCl
2 1
1
2
1 1
1 1
1 1
104 1. Lakmus merah tetap dan lakmus biru menjadi merah
2. Lakmus merah tetap merah
3.
Lakmus biru menjadi merah 2
1 1
Kriteria Penilaian Skor
a.
o Jenis Larutan
pH
.
Larutan V 6
.
Larutan W 3
.
Larutan X 10
.
Larutan Z 12
Larutan yang tergolong asam adalah: Larutan V, dan
Larutan W b. H
3
PO
4
→ 3 H
+
+PO
4 3-
= Asam H
2
CO
3
→ 2 H
+
+ CO
3 2-
= Asam AlOH
3
→ Al
3+
+ 30H
-
= basa 2
1 1
2 2
2
Terbanggi besar, Januari 2012 Guru Mitra
Peneliti
Krisniwati, S.Pd. Kim Cahya Septiana
NIP. 19681215 199203 2 011 NPM. 0853023005
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
Drs. Hi. Dasiyo P., M.Pd.
NIP. 19630317 199003 1 006
105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II Kelas Kontrol
3. IDENTITAS MATA PELAJARAN
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
b. Kelas : XI
c. Semester : Genap
d. Program : IPA
e. Mata Pelajaran : Kimia
f. Jumlah Pertemuan : 1
4. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
5. KOMPETENSI DASAR
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
6. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
· Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil
pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya sama
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan siswa dapat: ·
Siswa dapat menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan larutan basa yang
konsentrasinya sama
6. MATERI AJAR
Berdasarkan pengamatannya, Arrhenius mengemukakan suatu teori asam- basa yang disebut teori asam-basa Arrhenius, sebagai berikut :
1. Asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H
+
2. Basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan mennghasilkan ion OH
106 a. pH
Sorensen 1868-1939, seorang kimiawan Denmark, mengusul-kan ide cemerlang tentang hal tersebut. Ia mengusulkan konsep pH, yaitu parameter yang
menyatakan tingkat keasaman suatu larutan, yang besarnya negative logaritma dari konsentrasi H
+
. Secara matematis, pH dituliskan sebagai berikut : pH = -log [H
+
] b. pOH
Sama halnya dengan pH, pOH adalah parameter yang menyatakan konsentrasi ion OH
-
dalam suatu larutan, yang besarnya negative logaritma konsentrasi ion OH
-
. Secara matematis pOH dinyatakan :
pOH = -log [OH
-
] c. Tetapan kesetimbangan air K
w
Pada kelas X anda telah mengetahui bahwa air bersifat elektrolit meskipun sangat lemah. Hal ini diakibatkan karena sebagian kecil molekul air akan terionisasi
menjadi H
+
dan OH
-
menurut reaksi kesetimbangan berikut : H
2
O ↔
H
+
+ OH
-
Tetapan kesetimbangan air adalah : K
c
= [H
+
] [OH
-
] [H
2
O] Karena [H
2
O] dapat dianggap konstan, maka hasil kali [H
2
O] dengan K
c
merupakan suatu konstanta yang disebut tetapan kesetimbangan air K
w
, yang besarnya 10
-14
K
c
[H
2
O] = [H
+
] [OH
-
] K
w
= [H
+
] [OH
-
] 10
-14
= [H
+
] [OH
-
] d. Hubungan pH dan pOH
Jika persamaan diatas lebih dijabarkan, maka akan didapat hubungan sebagai berikut :
10
-14
= [H
+
] [OH
-
] [H
+
] = 10
-14
107 [OH
-
]
-log [H
+
] = -log 10
-14
[OH
-
]
-log [H
+
] = -log 10
-14
- -log [OH
-
] pH = 14 - pOH
e. Kekuatan asam-basa Seperti yang telah dijabarkan diatas, bahwa spesi pembawa sifat asam adalah H
+
, sedangkan spesi pembawa sifat basa adalah OH
-
, jadi dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut :
1. Semakin banyak konsentrasi ion H
+
maka, akan semakin asam atau semakin kuat keasaman suatu larutan. Atau dengan kata lain, semakin kecil pH suatu
larutan maka akan semakin asam atau semakin kuat keasaman suatu larutan 2. Semakin banyak konsentrasi ion OH
-
maka, akan semakin basa atau semakin kuat sifat basa suatu larutan. Atau dengan kata lain, semakin besar pH suatu
larutan maka akan semakin basa atau semakin kuat sifat basa suatu larutan.
7. ALOKASI WAKTU
2 x 45 menit
8. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas Sintak Pembelajaran :
108
No Kegiatan Alokasi Waktu
1 Kegiatan awal :
1. Guru membuka pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Guru menanyakan kembali tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya yakni tentang sifat asam-basa
larutan yang telah di teliti. 15 menit
2
Kegiatan inti :
1. Guru menjelaskan konsep pH 2. Guru menjelaskan cara perhitungan pH dari suatu
larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya diketahui.
3. Guru meminta siswa untuk mengerjakan suatu latihan tentang cara perhitungan pH.
4. Guru menjelaskan kekuatan asam-basa. 60 menit
3
Kegiatan akhir : 4. Guru mengecek tingkat pemahaman siswa tentang
materi yang telah diajarkan dengan menanyakan suatu
pertanyaan kepada beberapa orang siswa secara acak.
5. Guru memberikan tugas mengenai materi yang telah
dipelajari.
6. Guru meminta siswa untuk mempelajari tentang materi
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
15 menit
9.
ALAT PEMBELAJARANSUMBER PEMBELAJARAN.
9.1 Alat Pembelajaran Perangkat KBM, LKS
9.2 Sumber Buku Silabus, Buku paket Kimia Kelas XI
109
10. SOAL DAN KRITERIA PENILAIAN
a Soal 3. Perhatikan tabel di bawah untuk menjawab soal
NO LARUTAN
[H
+
] pH
1 HX
1 x 10
-3
3 2
HY 2 x 10
-4
3,7 3
H
2
A 5 x 10
-6
5,3 4
H
3
Z 8 x 10
-5
4,1 c. Buatlah grafik hubungan antara [H
+
] dengan pH larutan-larutan tersebut
d. Jika diketahui: urutkanlah larutan-larutan tersebut berdasarkan kenaikan tingkat
keasamannya lalu prediksikan hubungan antara pH terhadap kekuatan asam basa
b Kriteria Penilaian 1. Perhatikan tabel di bawah untuk menjawab soal
No LARUTAN
[H
+
] pH
1 HX
1 x 10
-3
3 2
HY 2 x 10
-4
3,7 3
H
2
A 5 x 10
-6
5,3 4
H
3
Z 8 x 10
-5
4,1 e. Buatlah grafik hubungan antara [H
+
] dengan pH larutan-larutan tersebut f. Jika diketahui:
urutkanlah larutan-larutan tersebut berdasarkan kenaikan tingkat keasamannya lalu prediksikan hubungan antara pH terhadap kekuatan asam basa
memprediksi
110
Kriteria Penilaian Skor
c. Tipe 1
d. HX HY H
3
Z H
2
A “makin kecil pH suatu larutan, makin kuat tingkat keasaman
larutan tersebut” 5
5
Terbanggi besar, Januari 2012 Guru Mitra
Peneliti
Krisniwati, S.Pd. Kim Cahya Septiana
NIP. 19681215 199203 2 011 NPM. 0853023005
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
Drs. Hi. Dasiyo P., M.Pd.
NIP. 19630317 199003 1 006
20 40
60 80
100
Series 3 Series 2
Series 1