Tim Penguji Hipotesis kerja Mengapa suatu zat bisa bersifat basa? Mencari data atau keterangan yang dapat

19

C. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah non equivalent control group design yaitu desain kuasi eksperimen dengan melihat perbedaan pretest maupun posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 2. desain penelitian Pretest Perlakuan Posttest Kelas kontrol O 1 - O 2 Kelas eksperimen O 1 X O 2 Keterangan: X : Pembelajaran kimia dengan menggunakan model pembelajaran problem solving. - : Pembelajaran kimia dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional O 1 : Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi pretest O 2 : Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi posttest Di dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Tes yang dilakukan sebelum perlakuan disebut pretest dan sesudah perlakuan disebut posttest. Pada penelitian ini dikembangkan alur penelitian dengan langkah-langkah penelitian seperti pada gambar 1. 20 Gambar 1. Alur penelitian

D. Variabel Penelitian

Sebagai variabel bebas adalah model pembelajaran yang digunakan, yaitu model pembelajaran problem solving dan pembelajaran konvensional. Sebagai variabel Penyusunan perangkat pembelajaran konvensional 1. Penyusunan kisi-kisi butir soal pretest dan posttest 2. Butir soal tes pretest dan posttest Penyusunan perangkat pembelajaran problem solving Validasi pretest dan posttest Kelas kontrol Kelas eksperimen Pretest Pretest Pembelajaran konvensional Pembelajaran problem solving Posttest Posttest Tabulasi dan analisis data Kesimpulan 21 terikat adalah keterampilan memprediksi pada materi asam-basa siswa SMA N 1 Terbanggi Besar.

E. Instrumen Penelitian dan Validitasnya

Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data Arikunto, 1997. Pada peneliti-an ini, instrumen yang digunakan berupa soal-soal pretest dan posttest yang masing-masing terdiri dari soal-soal keterampilan memprediksi dalam bentuk soal uraian. Dalam pelaksanaannya kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan soal yang sama. Soal pretest adalah materi asam-basa pengetahuan awal siswa pada materi asam-basa yang terdiri lima soal uraian yang mewakili soal keterampilan memprediksi. Sedangkan soal posttest adalah materi asam-basa yang terdiri dari terdiri lima soal uraian yang juga mewakili soal keterampilan memprediksi. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebu-ah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam konteks pengujian kevalidan instrumen dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu cara judgment atau penilaian, dan pengujian empirik. Instrumen ini menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah kesesuaian antara instrumen dengan ranah atau domain yang diukur Ali, 1992. Adapun pengujian kevalidan isi ini dilakukan dengan cara judgment. Dalam hal ini pengujian 22 dilakukan dengan menelaah kisi-kisi, terutama kesesuaian antara tujuan penelitian, tujuan pengukuran, indikator, dan butir-butir pertanyaannya. Bila antara unsur-unsur itu terdapat kesesuaian, maka dapat dinilai bahwa instrumen dianggap valid untuk digunakan dalam mengumpulkan data sesuai kepentingan penelitian yang bersang-kutan. Oleh karena dalam melakukan judgment diperlukan ketelitian dan keahlian penilai, maka peneliti meminta ahli untuk melakukannya. Dalam hal ini dilakukan oleh Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si. dan Dra. Ila Rosilawati, M.Si. sebagai dosen pembimbing penelitian untuk melakukannya.

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1. Observasi pendahuluan a. Peneliti meminta izin kepada Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar untuk melaksanakan penelitian. b. Peneliti menentukan populasi kemudian menentukan sampel penelitian sebanyak 2 kelas. 2. Pelaksanaan penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu: a. Tahap persiapan Peneliti menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dan instrumen tes. b. Tahap pelaksanaan proses pembelajaran. 23 1. Memberikan pretest dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Melaksanakan pembelajaran pada materi asam-basa sesuai model pembelajaran pada masing-masing kelas. 3. Memberikan posttest dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4. Tabulasi dan analisis data 5. Penulisan pembahasan dan simpulan.

G. Analisis Data Penelitian

1. Hipotesis kerja

Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi siswa pada materi asam-basa di kelas yang diterapkan pembelajaran problem solving lebih tinggi dari keterampilan memprediksi siswa dikelas yang diterapkan pembelajaran konvensional.

2. Hipotesis statistik

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik, hipotesis dirumuskan dalam bentuk pasangan hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H 1 . Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah: H : Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi pada materi asam-basa dengan model pembelajaran problem solving lebih rendah atau sama dengan rata- rata n-Gain keterampilan memprediksi dengan pembelajaran konvensional. 24 H : µ 1x ≤ µ 2x H 1 : Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi pada materi asam-basa dengan model pembelajaran problem solving lebih tinggi daripada rata- rata n-Gain keterampilan memprediksi dengan pembelajaran konvensional. H 1 : µ 1x µ 2x Keterangan: µ 1 : Rata-rata n-Gain x keterampilan memprediksi pada materi asam-basa pada kelas yang diterapkan pembelajaran problem solving. µ 2 : Rata-rata n-Gain x keterampilan memprediksi pada materi asam-basa pada kelas dengan pembelajaran konvensional x : keterampilan memprediksi. 3. Teknik analisis data Tujuan analisis data yang dikumpulkan adalah untuk memberikan makna atau arti yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan masalah, tujuan, dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Nilai akhir pretest atau posttest dirumuskan sebagai berikut: Nilai Akhir = ∑ × 100 ...................1 Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menghitung Gain yang selanjutnya digunakan untuk menguji kenormalan dan homogenitas dua varians. 25 a Perhitungan gain ternormalisasi N-Gain merupakan perbandingan antara selisih skor pretest dan skor posttest dengan selisih skor maksimum dan skor pretest. N-Gain digunakan untuk mengukur efekti-vitas suatu pembelajaran. Melalui perhitungan ini didapatkan data n-Gain sejumlah siswa yang mengikuti test tersebut. Dalam hal ini 29 data pada kelas XI IPA 1 kelas eksperimen dan 29 data pada kelas XI IPA 2 kelas kontrol. N-Gain dirumuskan sebagai berikut: Rumus − = ...................2 b Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari kedua kelompok terdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah memakai statistik parametrik atau non parametrik. Hipotesis untuk uji normalitas : Ho = data penelitian berdistribusi normal H 1 = data penelitian berdistribusi tidak normal Untuk uji normalitas data digunakan rumus sebagai berikut : = ∑ Keterangan : = uji Chi-kuadrat f o = frekuensi observasi f e = frekuensi harapan Kriteria : Terima Ho jika hitung £ tabel. 26 c Uji homogenitas dua varians Uji homogenitas dua varians digunakan untuk mengetahui apakah dua kelompok sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. H = data penelitian mempunyai variansi yang homogen H 1 = data penelitian mempunyai variansi yang tidak homogen a. Rumusan hipotesis H ∶ = Sampel mempunyai varian yang homogen H 1 ∶ ≠ Sampel mempunyai varian yang tidak homogen Keterangan: = varians skor kelompok I = varians skor kelompok II dimana dk 1 = n 1 -1 dan dk 2 = n 2 -1 b. Rumus statistik yang digunakan adalah uji-F: = ...................3 Keterangan : = varians terbesar = varians terkecil c. Kriteria uji Pada taraf 0.05, tolak Ho hanya jika F hitung ³ F ½ a u 1 , u 2 dan tolak sebaliknya Sudjana, 2005. 27 d Teknik pengujian hipotesis Untuk data sampel yang berasal dari populasi berdistribusi normal, maka uji hipo- tesis yang digunakan adalah uji parametrik Sudjana, 1996. Teknik pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik yaitu uji perbedaan dua rata - rata, hipotesis dirumuskan dalam bentuk pasangan hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H 1 . Sehingga rumusan hipotesis menjadi: H : µ 1x ≤ µ 2x : Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi siswa pada materi asam basa yang diterapkan model pembelajaran problem solving lebih rendah atau sama dengan keterampilan memprediksi yang diterapkan model pembelajaran konvensional siswa SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. H 1 : µ 1x µ 2x : Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi siswa pada materi asam-basa yang diterapkan model pembelajaran problem solving lebih tinggi dibandingkan keterampilan memprediksi yang diterapkan dengan yang diberi model pembelajaran konvensinal siswa SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Keterangan: µ 1 : Rata-rata n-Gain x pada materi asam-basa pada kelas yang diterapkan model pembelajaran Problem Solving. µ 2 : Rata-rata n-Gain x pada materi asam-basa pada kelas dengan model pembelajaran konvensional. x: keterampilan memprediksi. 28 Uji statistik ini sangatlah bergantung homogenitas kedua varians data, karena kedua varians kelas sampel homogen = maka uji yang dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut: = ...................4 = ...................5 Keterangan: = rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi pada materi asam-basa yang diberi model pembelajaran menggunakan pembelajaran problem solving. = rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi pada materi asam-basa yang diberi model pembelajaran konvensional. = Simpangan baku gabungan. = Jumlah siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran problem solving. = Jumlah siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. = Simpangan baku siswa yang menggunakan model pembelajaran problem solving. = Simpangan baku siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dalam hal ini, kriteria pengujian adalah terima Ho jika t t 1 - a Sudjana, 2005. 29

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Analisis Data

Berdasarkan pretest dan posttest keterampilan prediksi yang diujikan pada dua kelas sampel yaitu kelas IX IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan IX IPA 2 sebagai kelas kontrol, di peroleh data berupa skor pretest dan posttest keterampilan memprediksi. Data tersebut selanjutnya dianalisis untuk menghitung n-Gain masing-masing siswa perhitungan terlampir dalam lampiran 16 hal. 215 . Dari n- Gain yang diperoleh, selanjutnya dilakukan uji statistik yaitu uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis statistik. 1. Perhitungan n-Gain Efektivitas model pembelajaran problem solving pada penelitian ini ditentukan dari n-Gain yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest keterampilan memprediksi kelas eksperimen dan kontrol. N-Gain dihitung dengan rumus: − = nil ai − nil ai nil ai maksi mal ideal − nil ai Berdasarkan hasil perhitungan, nilai n-Gain keterampilan memprediksi kelas eksperimen dan kontrol sebagai berikut: 30 Tabel 2. Rata-rata skor pretest, skor posttest dan n-Gain keterampilan memprediksi di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk memudahkan dalam melihat perbedaan skor pretest dan posttest keteram- pilan memprediksi disajikan pada gambar 2. Gambar 2. Diagram skor pretest dan posttest keterampilan memprediksi di kelas kontrol dan kelas eksperimen Pada Gambar 2 terlihat bahwa rerata skor keterampilan memprediksi awal kelas kontrol sebesar 31,61; setelah ditest keterampilan memprediksi akhir diperoleh rerata skor sebesar 76,09; sedangkan pada kelas eksperimen, rerata skor keteram- pilan memprediksi awal siswa sebesar 38,28 setelah ditest keterampilan mempre- 31.61 38.28 76.09 65.06 10 20 30 40 50 60 70 80 Kont rol Eksperim en re ra ta p e ro le h a n s k o r p re te st d a p o st te st Pret est Post t est KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL PRETEST POSTTEST N-GAIN PRETEST POSTTEST N-GAIN RATA- RATA 38,28 65,06 0,42 31,61 76,09 0,65 31 diksi akhir diperoleh rerata skor sebesar 65,06. Setelah pembelajaran diterapkan, tampak terjadi peningkatan keterampilan memprediksi, baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pada kelas kontrol peningkatan keterampilan mem- prediksi lebih besar yaitu sebesar 44,48; sedangkan pada kelas eksperimen peningkatan keterampilan memprediksi lebih kecil yaitu 26,78. Hal ini menun- jukkan bahwa keterampilan memprediksi kelas eksperimen lebih rendah bila dibandingkan kelas kontrol. Didapatkan n-Gain seperti yang disajikan pada gambar 3. Gambar 3. Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada gambar 3 tampak bahwa rerata n-Gain dalam keterampilan memprediksi kelas kontrol sebesar 0,65 sedangkan kelas eksperimen sebesar 0,42, hal tersebut menunjukkan bahwa rerata n-Gain keterampilan memprediksi kelas eksperimen lebih rendah bila dibandingkan kelas kontrol. 0.65 0.42 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 ket eram pilan m em prediksi R e ra ta n -G a in k e te ra m p il a n m e m p re d k si Kont rol Eksperim en 32 2. Uji normalitas Hasil uji normalitas keterampilan memprediksi asam-basa siswa kelas eksperimen dan kontrol berdasarkan n-Gain yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 3. Uji normalitas keterampilan memprediksi Kelas x 2 tabel x 2 hitung Keterangan Eksperimen 7,81 3,43 Normal Kontrol 7,81 5,02 Normal Dengan kriteria uji terima H jika tabel hitung 2 2 c c dan pada taraf kepercayaan α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa n-Gain keterampilan memprediksi kedua kelas berdistribusi normal. 3. Uji homogenitas Hasil uji homogenitas keterampilan memprediksi asam-basa siswa kelas eksperimen dan kontrol berdasarkan n-Gain yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 4. Uji homogenitas keterampilan memprediksi Kelas Varians F F Keterangan Eksperimen 0,108706896 1,72 1,897 homogen Kontrol 0,063300492 Dengan kriteria uji terima H jika pada taraf nyata 5, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai varians yang homogen. 33 4. Uji hipotesis statistik Hasil uji hipotesis statistik keterampilan memprediksi asam-basa siswa kelas eksperimen dan kontrol sebagai berikut: Tabel 5. Uji hipotesis statistik keterampilan memprediksi Kelas x S 2 t t tabel Keterangan Eksperimen 0,41 0,31 1,594 1,678 Terima H Kontrol 0,63 0,25 Dengan kriteria uji terima H jika t hitung t tabel dengan derajat kebebasan dk = n 1 + n 2 – 2 = 29 +29 – 2 = 56 pada taraf signifikanα = 5 maka terima H dan tolak H 1 . Artinya rata-rata keterampilan memprediksi pada materi asam-basa yang diterapkan pembelajaran problem solving lebih rendah daripada rata-rata keterampilan memprediksi dengan pembelajaran konvensional. Sehingga disimpulkan bahwa model pembelajaran problem solving tidak efektif dalam meningkatkan keterampilan memprediksi pada materi asam-basa siswa SMAN 1 Terbanggi Besar.

B. Pembahasan

Berdasarkan data penelitian dan analisisnya, rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi siswa pada pembelajaran problem solving lebih rendah daripada rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi siswa pada pembelajaran konvensio- nal. Berdasarkan uji hipotesis statistik, diperoleh bahwa pembelajaran problem solving tidak efektif dalam meningkatkan keterampilan memprediksi siswa pada materi asam-basa pada siswa kelas XI IPA SMA N 1 Terbanggi Besar. 34 Ketidakefektifan model pembelajaran problem solving ini dipengaruhi oleh ketidakmampuan guru dalam menciptakan suasana belajar yang optimal dengan menerapkan model pemebelajaran yang menyebabkan siswa kehilangan daya tarik dalam kegiatan pembelajaran. Selama ini siswa memperoleh konsep secara lang- sung dari guru mereka, namun dalam pembelajaran problem solving ini mereka harus menemukan dan membangun konsep sendiri, sehingga guru dituntut untuk dapat mengalokasikan waktu dengan baik agar kegiatan pembelajaran dapat ber- jalan dengan efektif. Namun pada pelaksanaannya, guru tidak mampu mengalo- kasikan waktu dengan baik,. Kegiatan pembelajaran terlalu lama pada tahap satu dan tiga yaitu guru membimbing siswa dalam merumuskan masalah dan meru- muskan hipotesis. Akibatnya alokasi waktu untuk tahap empat hanya sebentar sehingga siswa kurang maksimal dilatih keterampilan memprediksinya. Walaupun model pembelajaran problem solving ini tidak efektif dalam mening- katkan keterampilan memprediksi, namun dalam kegiatan pembelajarannya siswa lebih aktif dalam berdiskusi dalam kelompoknya, mengisi LKS, bertanya pada guru, dan membuat kesimpulan. Selain itu siswa juga lebih aktif mengembangkan karakter rasa ingin tahu dan lebih komunikatif serta meningkatkan keterampilan sosial siswa yaitu bertanya, mengemukakan pendapat, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi, dan bekerja sama. Hal ini sesuai dengan tahap-tahap model problem solving yang dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran siswa yang lebih aktif seperti kegiatan-kegiatan di atas, yaitu : 35 Tahap 1. Mengorientasikan siswa pada masalah. Pada pelaksanaan kelas eksperimen, guru memulai pembelajaran dengan menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Kemudian guru mengajukan fenomena untuk memunculkan masalah dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa dalam rangka memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah tesebut. Siswa diberikan fakta- fakta tentang sifat-sifat larutan asam-basa agar siswa mampu mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. Setelah itu siswa di minta menentukan permasalahan yang timbul dari fakta-fakta yang diberikan. Dalam pelaksanaannya, setelah diberikan pertanyaan-pertanyaan yang menggali rasa keingintahuan siswa, siswa mulai memikirkan adanya suatu masalah tertentu mengenai materi asam-basa. Terlihat beberapa siswa mulai memberikan pendapatnya yaitu dengan memberikan penjelasan sederhana tentang sifat-sifat larutan asam, basa, dan netral. Serta menyampaikan rumusan masalah yang timbul dari fakta-fakta itu. Hal ini sesuai dengan kegiatan asimilasi yang diungkapkan Piaget dalam Bell 1994, yaitu terjadi perpaduan data baru dengan struktur kognitif yang ada. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan bertujuan agar siswa memikirkan perma- salahan yang timbul pada fenomena itu. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya. Siswa akan mengalami kebingungan dan mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi terhadap fakta baru yang mengarah pada berkembangnya daya nalar tingkat tinggi yang diawali dengan kata-kata seperti mengapa dan bagaimana. Munculnya pertanyaan-pertanyaan tersebut 36 sekaligus merupakan indikator kesiapan siswa untuk menempuh tahap-tahap berikutnya. Tahap 2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Siswa mencari data misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya dan lain-lain. Selama pembelajaran siswa dikelompokkan secara heterogen dan diberi LKS eksperimen. Siswa dikondisikan untuk duduk berdasarkan kelompoknya. Pada tahap ini setelah siswa merumus- kan masalah, guru mendorong siswa agar mendapatkan informasi yang sesuai dan sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan penjelasan dari permasalahan yang diajukan atau menjabarkan masalah dengan jelas dan spesifik. Fakta yang terjadi pada kelas eksperimen sesuai dengan kegiatan akomodasi yang dikemukakan Piaget yaitu terjadi penyesuaian stuktur kognitif siswa terhadap situasi baru. De- ngan kata lain, karena siswa sudah mengalami asimilasi pada tahap satu, siswa ingin memahami konsep baru atau permasalahan yang timbul melalui kegiatan akomodasi. Pada awalnya ditahap dua ini, setelah siswa dikelompokkan siswa mulai melaku- kan banyak hal untuk mencari infomasi misalnya ada yang membaca buku, men- cermati LKS, berdiskusi dengan teman kelompoknya, dan lain-lain. Selama diskusi, ada dua kelompok yang membagi lembar-lembar LKS dan dikerjakan secara individu sehingga kegiatan diskusi tidak berjalan dengan baik, tetapi lebih banyak siswa yang mengerjakan LKS secara bersama-sama. Lewat diskusi kelompok, banyak pendapat yang muncul dari setiap siswa sehingga mereka dapat mempertimbangkan jawaban yang benar dari beberapa pendapat tersebut sehingga 37 jawaban dari kelompok yang mengerjakan LKS secara bersama-sama lebih leng- kap dan benar. Kemudian guru membimbing siswa agar siswa bekerjasama untuk mengerjakan LKS, kemudian seluruh kelompok siswa mengerjakan LKS bersa- ma-sama dan kegiatan diskusipun dapat berlangsung. Semakin lama kegiatan diskusi siswa semakin baik pada setiap pertemuan dan jawaban yang diberikan siswa semakin lengkap, detail, dan benar. Pengelompokan siswa yang dilakukan pada tahap ini ternyata memberi pengaruh besar bagi perkembangan potensi siswa. Siswa menjadi lebih aktif berdiskusi ketika mereka berada dalam kelompok dan bekerjasama dengan temannya. Siswa yang pendiam justru aktif berbicara ketika berada dalam diskusi kelompoknya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Vygotsky dalam Arends 2008 yang mendefi- nisikan tingkat perkembangan potensial sebagai tingkat yang dapat difungsikan atau dicapai oleh individu dengan bantuan orang lain, seperti teman sejawat yang kemampuannya lebih tinggi. Selain itu, pengelompokkan siswa dapat meningkat- kan rasa ingin tahu siswa dengan cara bertanya kepada temannya yang lain ataupun dengan gurunya dan juga berani menyampaikan pendapat. Tahap 3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah. Pada tahap ini, setelah melalui kegiatan asimilasi dan akomodasi siswa akan mengalami ketidak- seimbangan struktur kognitif coqnitive disequilibrium yaitu ada fakta-fakta yang telah dimiliki siswa sebelumnya pengetahuan lama siswa yang tidak sesuai dengan pengetahuan baru siswa. Pelaksanaan pada kelas eksperimen, guru meminta siswa untuk memberikan hipotesis awal terhadap jawaban atas perma- salahan yang dikemukakan. Siswa kembali berdiskusi dan bekerja sama dalam 38 kelompok untuk menjawab pertanyaan dan menetapkan hipotesis dari permasalah- an tersebut. Siswa merumuskan hipotesis yang artinya merumuskan kemungkin- an-kemungkinan jawaban atas masalah tersebut yang masih perlu diuji kebenaran- nya. Pada awalnya, saat siswa diminta merumuskan hipotesis, siswa masih bingung untuk merumuskannya dan rumusan hipotesisnya belum sesuai dengan fakta yang diberikan atau masih sederhana. Setelah melalui proses pembimbingan dan latihan pada setiap pertemuan, siswa pun mampu merumuskan hipotesis dengan baik. Perkembangan ini terlihat jelas pada pertemuan keempat, dimana setiap kelompok telah mampu merumuskan hipotesis dengan baik berdasarkan pengetahuan awal yang mereka miliki dan sesuai fakta yang telah diberikan. Tahap 4. Menguji kebenaran jawaban sementara. Pada tahap ini, siswa melakukan kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan fakta di lapangan mengenai masalah yang diberikan sesuai dengan langkah penyelesaian pada LKS. Dalam pelaksanaanya, siswa melakukan percobaan, percobaan ini bertujuan memberi kesempatan siswa untuk memanfaatkan panca indera semaksimal mungkin untuk mengamati fenomena-fenomena yang terjadi. Diamati bahwa kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan psikomotor yaitu keterampilan menggunakan alat-alat dan bahan dalam praktikum serta kemampuan afektif khususnya keterampilan bertanya siswa. Kebiasaan siswa berbicara dalam kelompok dan motivasi untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mampu merangsang siswa untuk aktif bertanya dan mengeluarkan pendapat di kelas. Beberapa kelompok misal- nya, termotivasi untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Setiap siswa dari kelompok tersebut melakukan percobaan bersama-sama, aktif berdiskusi 39 untuk menjawab LKS, dan beberapa siswa aktif bertanya dan aktif menyampaikan jawaban atau pendapat bila diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Pada tahap ini siswa akan mencari tahu jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana dengan cara membuktikannya melalui praktikum dan menjawab pertanyaan yang ada pada LKS. Sehingga terjadi proses menuju kesetimbangan antara konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dengan konsep-konsep yang baru dipelajari, begitu seterusnya sehingga terjadi kesetimbangan antara struktur kognitif dengan pengetahuan yang baru ekuilibrasi. Sampai pada tahap empat ini siswa telah dibimbing menjadi pebelajar yang mandiri yang mampu memba- ngun pengetahuannya sendiri. Hal ini sesuai dengan dukungan Jerome Bruner terhadap discovery learning yang menekankan pentingnya membantu siswa memahami kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, dan keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery penemuan pribadi Arends, 2008. Selanjutnya, siswa diminta untuk memprediksi sifat-sifat larutan dan pH larutan asam-basa. Dalam hal ini siswa diarahkan untuk memprediksi larutan berdasar- kan persamaan ciri-ciri yang diamati pada larutan-larutan sebelumnya. Pada awalnya siswa bingung dalam memprediksi, disinilah peneliti dituntut untuk mengarahkan siswa dengan baik agar dapat memprediksi sifat dan pH larutan berdasarkan ciri-ciri yang sama dengan larutan sebelumnya. Pada tahap ini siswa juga diberi pertanyaan mengenai keterampilan memprediksi pada LKS yang dibe- rikan untuk mengetahui tingkat keterampilan memprediksi siswa. Pada pelaksa- naannya, guru tidak mampu mengalokasikan waktu dengan baik sehingga kegia- 40 tan-kegiatan pada tahap ini yang seharusnya dapat melatih keterampilan mempre- diksi siswa tidak dapat berjalan dengan maksimal. Setelah itu siswa diarahkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS yang menghubungkan antara hasil pengamatan yang dilakukan dengan masalah yang diberikan. Pertanyaan ini diajukan agar siswa memikirkan tentang kelayak- an hipotesis dan metode pemecahan masalah serta kualitas informasi yang mereka kumpulkan Ibrahim Nur, 2005. Pada tahap ini diamati bahwa siswa telah berhasil dibimbing untuk menggali pengetahuan mereka secara bebas berdasarkan penyelidikan yang mereka lakukan. Hal ini terlihat dari jawaban tiap kelompok yang sangat variatif menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Sehingga yang terjadi adalah fokus pengajaran tidak begitu banyak pada apa yang dilakukan siswa perilaku siswa, tetapi terlebih pada apa yang mereka fikirkan kognisi siswa pada saat mereka melakukan kegiatan itu Ibrahim Nur, 2005. Melalui jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diberikan tersebut, akhirnya siswa sampai pada tahap pemecahan masalah. Tahap 5. Menarik kesimpulan. Dalam tahap ini siswa diberi kesempatan menyimpulkan hasil temuan bersama kelompoknya untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. siswa diberi kebebasan untuk mengolah semua informasi yang mereka dapatkan dan mengaitkannya dengan pengetahuan awal yang mereka miliki, proses ini membawa siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. 41 Perkembangan siswa terlihat dengan makin baiknya rumusan penyelesaian masa- lah yang mereka buat. Kelompok enam misalnya, latihan rutin yang dilakukan memberikan pengaruh yang berarti pada kelompok ini dalam menyelesaikan masalah. Rumusan penyelesaian masalah yang semula tidak berkaitan dengan masalah yang diberikan, berangsur-angsur terarah; dan pada akhirnya, pada pertemuan keempat, kelompok ini berhasil memberikan penyelesaian masalah dengan rumusan yang baik. Hal ini sesuai dengan tujuan penerapan problem solving, yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir, keterampilan menyelesaikan masalah, dan menjadi pelajar yang mandiri dan otonom Arends, 2008. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model problem solving tidak efektif dalam meningkatkan keterampilan memprediksi materi asam-basa, namun bukan berarti model tersebut gagal dalam proses pembelajaran karena berdasarkan fakta, model tersebut dapat membuat siswa menjadi lebih aktif berkomunikasi ketika mereka berada dalam diskusi dan bekerjasama. Sesuai dengan pernyataan Vygotsky dalam Arends 2008 yang lebih menekankan pada aspek sosial dari pembelajaran. 42

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Rata-rata n-Gain keterampilan memprediksi dengan model pembelajaran problem solving lebih rendah dari pada rata-rata keterampilan memprediksi dengan pembelajaran konvensional pada materi asam-basa SMA N 1 Terbanggi Besar. 2. Model pembelajaran problem solving tidak efektif dalam meningkatkan keterampilan memprediksi pada materi asam-basa SMA N 1 Terbanggi Besar. B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa: 1. Bagi calon peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian serupa agar lebih memperhatikan pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran sehingga pem- belajaran lebih efektif dan maksimal. 2. Model pembelajaran problem solving dapat dipakai sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa. 43 DAFTAR PUSTAKA Ali, M. 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Angkasa. Bandung. Arends, R.I. 2007. Learning To Teach. Edisi VII. Pustaka pelajar. Yogyakarta. Arends, R.I. 2008. Learning To Teach. Edisi VII. Pustaka pelajar. Yogyakarta. Arikunto, S. 1997. Penilaian Program Pendidikan. Edisi III. Bina Akasara. Jakarta. Bell, G. M. E. 1994. Belajar dan Membelajarkan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio. Ganesindo. Bandung. Dahar, R.W. 1985. Teori – teori Belajar. Erlangga. Jakarta. Dahar, R.W. 1996. Teori – teori Belajar. Erlangga. Jakarta. Depdiknas. 2008. Rambu – Rambu Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar PPKHB. Depdiknas. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono .2002.Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta.Jakarta. Djamarah, S.B. dan Aswan Zein. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Hartono. 2007. Profil Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Program Pendidikan Jarak Jauh S1 PGSD Universitas Sriwijaya. Seminar Proceeding of The First International Seminar on Science Education, 27 Oktober 2007. Bandung. Hidayati, M. 2006. Model Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kalor dan Perpindahannya Pada Siswa MTsN 1 Tanjung Karang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Hotang, Lasma B. dkk. 2010. Curriculum Development of Science Education in 21 Century. Proseeding of The 4th International Seminar on Science Education. UPI. Bandung. 44 Juliantara, K. 2009. Pendektan Pembelajaran Konvensional. Desember 2009. http:edukasi.kompasiana.com20091220pendekatan-pembelajaran- konvensional. Desember 2011. Meltzer, D.E. 2002. Relation between Student’ Problem-Solving Performance and Representation Format. American Journal of Physic. 73. No.5. P.465. Nur, M. 1996. Proses Belajar Mengajar dengan Metode Pendekatan Keterampilan Proses. SIC. Surabaya. Nuraeni, N.dkk. 2010. Efektivitas Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Makalah. UPI-Bandung. Bandung. Priyanto dan Harnoko.1997. Perangkat Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta. Purba, M. 2006. Kimia SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta. Purwani, Endah dan Martini. 2009. Implementasi Hasil-Hasil Penelitian untuk Peningkatan Profesionalisme di Bidang Kimia dan Pendidikan Kimia. Prosiding Seminar Nasional Kimia. Unesa University Press. Surabaya. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Sagala, S. 2010. Konsep dan makna pembelajaran. Alfabeta. Bandung. Setiawan, Puri.A. 2011. Efektifvitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Mengelompokkan Dan Penguasaan Konsep Pada Materi Pokok Asam-Basa Skripsi. Tidak diterbitkan. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Tarsito. Bandung. Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung. Suryabrata, Sumadi. 1993. Metode Penelitian. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Bandung. 45 LAMPIRAN 45 SILABUS Kelas Eksperimen Nama Sekolah : SMA N 1 Terbanggi Besar Mata Pelajaran : Kimia KelasProgram : XI IPA Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses 4.1 Mendes- kripsikan teori-teori asam-basa dengan menentu- kan sifat larutan § Pengenalan sifat asam- basa larutan § Teori asam- basa Arrhenius § Merancang dan melakukan percobaan tentang pengenalan sifat asam-basa larutan dalam kerja kelompok di laboratorium.

A. Kognitif

§ Menganalisis sifat asam-basa suatu larutan berdasarkan percobaan § Menjelaskan teori

A. Kognitif

1. Menjelaskan hasil pengamatan mengenai perubahan warna kertas lakmus merah dan biru serta § Jenis tagihan Tugas individu Tugas kelompok Ulangan · Bentuk 2 x 45 menit § Sumber Buku kimia § Bahan Lembar kerja siswa, Bahanalat untuk praktikum L AM P IRA N 1 46 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses dan menghitu ng pH larutan. § Diskusi kelompok mengenai penjelasan sifat asam-basa larutan menurut teori asam-basa Arrhenius, konsep pH, dan perhitungan pH larutan asam kuat dan basa kuat. asam-basa Arrhenius warna trayek pH indikator universal pada percobaan 2. Menjelaskan sifat asam-basa larutan berdasarkan pengamatan yang dilakukan. 3. Mencatat setiap hasil pengamatan 4. Menyimpulkan sifat asam-basa larutan berdasarkan pengamatan yang dilakukan 5. Mencari perbedaan dan persamaan Instrumen Perfor- mansi kinerja dan sikap, laporan tertulis, Tes tertulis 47 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses membandingka n perubahan warna dan pH setiap larutan yang diamati. 6. Mengontraskan ciri-ciri perubahan warna kertas lakmus dari zat-zat yang diamati. 7. Menuliskan reaksi ionisasi dari larutan yang diuji 8. Memenjelaskan pengertian asam basa menurut Arhenius 9. Memberikan data empiris 48 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses hasil percobaan dalam suatu tabel 10. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis. 11. Menjelaskan hasil percobaan. 12. Memprediksika n perubahan warna kertas lakmus pada zat-zar yang diamati dan mendiskusikan permasalahan yang diberikan dalam kelompok berdasarkan hasil yang 49 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses § Derajat keasaman pH § Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan pH menggunakan indikator universal melalui kerja kelompok di laboratorium § Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dan pengamatan data percobaan siswa § Menghitung pH larutan berdasarkan konsentrasi larutan yang diketahui § Menentukan hubungan antara besarnya harga pH terhadap kekuatan asam basa § Menentukan hubungan antara pKw, pH, dan pOH diamati 13. Menyimpulkan pengertian asam basa Arrhenius. 1. Menjelaskan hasil pengamatan pH larutan asam pada berbagai konsentrasi menggunakan indikator universal 2. Mencatat setiap hasil pengamatan 3. Membanding- kan antara besarnya konsentrasi § Jenis tagihan Tugas individu Tugas kelompok Ulangan · Bentuk Instrumen Perfor- mansi kinerja dan sikap, laporan 2 x 45 menit § Sumber Buku kimia § Bahan Lembar kerja siswa, Bahanalat untuk praktikum 50 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses menentukan pH dengan menggunakan indikator universal § kemudian menjelakan asam basa menurut Arhenius terhadap nilai pH masing- masing larutan 4. Menghitung pH masing- masing larutan 5. Membanding- kan pH hasil perhitungan dengan pH hasil pengamatan 6. Mendiskusi- kan masalah yang diberikan dalam kelompok berdasarkan hasil yang diamati 7. Mengkomuni- kasikan hasil tertulis, Tes tertulis 51 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses diskusi mengenai masalah yang diberikan 8. Menyimpul- kan hubungan antara besarnya harga pH terhadap kekuatan asam-basa berdasarkan data yang di dapat dan diskusi kelompok yang dilakukan. 9. Menghitung pOH beberapa larutan 10. Menentukan 52 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses besarnya konsentrasi H + dan OH - dalam larutan berdasarkan konsep tetapan kesetimbang an air Kw 11. Menyim- pulkan hubungan antara pKw, pH dan pOH 53 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses § Kekuatan asam-basa § Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan pH meng-gunakan indikator universal melalui kerja kelompok di laboratorium § Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dan pengamatan data percobaan , siswa menentukan pH dengan menggunakan indikator universal dari § Menjelaskan tingkat keasaman asam lemah yang lebih rendah dari asam kuat; dan tingkat kebasaan dari basa lemah yang lebih rendah dari basa kuat dalam konsentrasi dan ekivalen yang sama. § Menghitung pH asam lemah dan basa lemah. § Menghubungka n kekuatan asam atau basa dengan derajat 1. Memban- dingkan besarnya harga pH antara larutan asam kuat dengan larutan asam lemah dan besarnya harga pH antara basa kuat dengan basa lemah. 2. Mempre- diksikan harga derajat ionisasi α dari masing – masing reaksi ionisasi § Jenis tagihan Tugas individu Tugas kelompok Ulangan · Bentuk Instrumen Perfor- mansi kinerja dan sikap, laporan tertulis, Tes tertulis 2 x 45 menit § Sumber Buku kimia § Bahan Lembar kerja siswa, Bahanalat untuk praktikum 54 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses berbagai larutan § Membanding- kan harga pH asam kuat dengan asam lemah ionisasi α dan tetapan kesetim- bangan ionisasi § Menghubungka n derajat pengionan α dengan tetapan asam Ka atau tetapan basa Kb § Menghitung pH dan derajat ionisasi larutan dari data konsentrasi-nya setiap larutan 3. Menuliskan reaksi ionisasi dari asam lemah 4. Menuliskan tetapan kesetimbang an asam lemah Ka 5. Mempre- diksikan hubungan antara harga Ka dengan [H + ] 6. Menyimpul- kan hubungan antara harga Ka dengan kekuatan 55 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses asam dan pH larutan 7. Menentukan jumlah zat yang terionisasi pada asam lemah yang diketahui konsentrasi mula-mula dan derajat ionisasinya 8. Mempre- diksikan hubungan tetapan ionisasi asam Ka dengan derajat ionisasi α. 9. Menghitung 56 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses pH asam lemah 10. Menuliskan reaksi ionisasi dari basa lemah 11. Menuliskan tetapan kesetim- bangan dari basa lemah Kb 12. Mempre- diksikan hubungan antara harga Kb dengan [OH - ] 13. Mempre- diksikan hubungan antara harga 57 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses Kb dengan kekuatan basa dan pOH 14. Menentukan jumlah zat yang terionisasi pada basa lemah yang diketahui konsentrasi mula-mula dan derajat ionisasinya. 15. Memprediksi kan hubungan tetapan ionisasi basa Kb dengan derajat 58 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses ionisasi α 16. Menghitung pH basa lemah 59 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses § Indikator asam basa § Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan pH meng-gunakan indikator asam basa melalui kerja kelompok di laboratorium § Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dan pengamatan data percobaan , siswa menentukan pH dengan menggunakan indikator asam basa dari berbagai larutan § Memprediksikan pH larutan yang tidak dikenal dengan menggunakan berbagai trayek pH indikator asam basa. 1. Menjelaskan hasil pengamatan mengenai perubahan warna dari suatu indikator terhadap larutan asam ataupun basa 2. Mengkomunik asikan trayek pH dari beberapa indikator. 3. Mencatat data hasil pengamatan. 4. Memberikan data empiris hasil percobaan § Jenis tagihan Tugas individu Tugas kelompok Ulangan · Bentuk Instrumen Perfor- mansi kinerja dan sikap, laporan tertulis, Tes tertulis 2 x 45 menit § Sumber Buku kimia § Bahan Lembar kerja siswa, Bahanalat untuk praktikum 60 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses § Menentukan trayek pH berdasarkan data hasil percobaan dalam suatu tabel 5. Menyusun dan menyampaika n laporan secara sistematis. 6. Mendiskusika n pertanyaan- pertanyaan yang ada di LKS dan memprediksik an pH larutan dengan menggunakan berbagai trayek pH indikator asam-basa. 7. Membuat kesimpulan. 61 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses § Reaksi Penetralan § Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan pH menggunakan indikator universal melalui kerja kelompok di laboratorium § Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dan pengamatan data percobaan siswa menentukan sifat asam , basa atau netral § Menentukan pH berdasarkan § Siswa dapat menghitung harga pH hasil campuran larutan asam-basa § Menghitung konsentrasi larutan hasil campuran larutan asam-basa 1. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada indikator universal secara teliti dari hasil percobaan campuran larutan asam- basa 2. Membandingka n harga pH hasil perhitungan hasil pencampuran larutan asam- basa 3. Mencatat setiap hasil pengamatan dan § Jenis tagihan Tugas individu Tugas kelompok Ulangan · Bentuk Instrumen Perfor- mansi kinerja dan sikap, laporan tertulis, Tes tertulis 2 x 45 menit § Sumber Buku kimia § Bahan Lembar kerja siswa, Bahanalat untuk praktikum 62 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses hasil perhitungaan memberikan data empiris hasil percobaan dalam suatu tabel 4. Menganalisis data hasil pengamatan 63 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses § Teori asam basa Bronsted Lowry § Berdasarkan studi literatur yang dilakukan, siswa menjelaskan kelebihan dan kelemahan teori asam basa Arrhenius dan menjelaskan pengertian asam basa menurut Bronsted-Lowry § Siswa menuliskan kelemahan kelebihan teori asam-basa Bronsted Lowry § Siswa menentukan pasangan asam § Siswa dapat menjelaskan kelebihan dan kelemahan teori asam basa Arrhenius § Siswa dapat menjelaskan pengertian asam basa menurut Bronsted Lowry § Siswa dapat menjelaskan kelebihan teori asam basa Bronsted Lowry § Berdasarkan studi literatur siswa dapat menjelaskan sifat asam dan basa suatu senyawa apabila bukan dalam fasa larutan, melainkan dalam fasa gas. § Berdasarkan instruksi guru dan perintah tugas di LKS maka siswa Menunjukkan pasangan asam dan basa Bronsted Lowry § Berdasarkan instruksi dari § Jenis tagihan Tugas individu Tugas kelompok Ulangan · Bentuk Instrumen Perfor- mansi kinerja dan sikap, laporan tertulis, Tes tertulis 2 x 45 menit § Sumber Buku kimia § Bahan Lembar kerja siswa, Bahanalat untuk praktikum 64 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses basa konjugasi dari suatu reaksi guru, siswa mendiskusikan permasalahan yang diberikan dalam kelompok 65 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses § Teori asam basa Lewis § Berdasarkan studi literatur yang dilakukan, siswa menjelaskan kelemahan teori asam basa Bronsted Lowry § Siswa menjelaskan teori asam basa menurut lewis § Siswa menjelaskan kelebihan asam basa menurut Lewis § Siswa menentukan asam-basa Lewis dari suatu reaksi § Siswa dapat menjelaskan kelebihan dan kelemahan teori asam basa Bronsted Lowy § Siswa dapat menjelaskan pengertian asam basa menurut Lewis § Siswa dapat menjelaskan kelebihan teori asam basa Lewis § Berdasarkan studi literatur siswa dapat mengkomunikasi kan pasangan asam basa Lewis § Berdasarkan instruksi dari guru, siswa mendiskusikan permasalahan yang diberikan dalam kelompok § Jenis tagihan Tugas individu Tugas kelompok Ulangan · Bentuk Instrumen Perfor- mansi kinerja dan sikap, laporan tertulis, Tes tertulis 1 x 45 menit § Sumber Buku kimia § Bahan Lembar kerja siswa, Bahanalat untuk praktikum 66 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses § Pencema- ran air § Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan pH meng-gunakan indikator universal melalui kerja kelompok di laboratorium dari berbagai sampel air § Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dan pengamatan data percobaan , siswa menentukan pH dengan menggunakan § Siswa dapat menjelaskan pengertian air bersih, kualitas air dan sumber pencemaran air § Siswa dapat meneraplan konsep pH dan sifat fisis serta biologi untuk menganalisis pencemaran air § Berdasarkan hasil percobaan siswa mengamati perubahan warna yang terjadi pada pita indikator dengan skala pH secara teliti § Berdasarkan instruksi guru dan perintah tugas di LKS maka siswa membanding- kan pH hasil perhitungan dari larutan-larutan yang ada pada masalah yang diberikan. § Jenis tagihan Tugas individu Tugas kelompok Ulangan · Bentuk Instrumen Perfor- mansi kinerja dan sikap, laporan tertulis, Tes tertulis § Sumber Buku kimia § Bahan Lembar kerja siswa, Bahanalat untuk praktikum 67 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses indikator universaldari berbagai sampel air § Berdasarkan hasil percobaan siswa mencatat data hasil pengamatan. § Berdasarkan catatan data pengamatan, maka siswa memberikan data empiris hasil percobaan dalam suatu tabel § Berdasarkan kegiatan percobaan yang dilakukan, siswa menyusun dan menyampaikan laporan secara 68 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses B. Afektif Ø Karakter sistematis. § Dari hasil pengamatan pada percobaan, siswa dapat mendiskusikan permasalahan yang diberikan dalam kelompok. § Berdasarkan hasil percobaan, siswa dapat menjelaskan hasil diskusi mengenai rumusan permasalahan yang diberikan.

B. Afektif

Ø Keterampilan § Jenis tagihan Tugas individu Tugas kelompok Ulangan · Bentuk Instrumen Perfor- mansi kinerja dan sikap, laporan tertulis, Tes tertulis 69 Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat Produk Proses 1. Rasa ingin tahu 2. Komunikatif sosial 1. Bertanya 2. Mengemuka- kan pendapat 3. Pendengar yang baik 4. Berkomuni- kasi 5. Kerjasama Terbanggi besar, Januari 2012 Guru Mitra Peneliti Krisniwati, S.Pd. Kim Cahya Septiana NIP. 19681215 199203 2 011 NPM. 0853023005 Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Drs. Hi. Dasiyo P., M.Pd. NIP. 19630317 199003 1 006 70 SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN Kelas Kontrol Nama Sekolah : SMA N 1 Terbanggi Besar Mata Pelajaran : Kimia KelasProgram : XI IPA Semester : Genap Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat 4.1 Mendes- kripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. § Teori asam- basa § Menjelaskan pengertian asam basa Arrhenius, Bronsted dan Lowry serta asam basa Lewis melalui diskusi kelas. § Berlatih menentukan pasangan asam- basa Bronsted- Lowry § Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius § Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry § Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya § Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis § Jenis tagihan o Tugas individu o Tugas kelompok · Bentuk Instrumen o laporan tertulis, o Tes tertulis posttest 2 x 45 menit 2 x 45 menit 2 x 45 menit § Sumber Buku kimia § Bahan Bahanalat untuk praktikum L AM P IRAN 2 71 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat § derajat Keasaman pH § derajat ionisasi dan tetapan asam dan tetapan basa § Melalui diskusi kelas menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya sama § Menghubung- kan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan a dan tetapan asam Ka atau tetapan basa Kb § Menghitung pH dan derajat ionisasi larutan § Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya sama § Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan a dan tetapan asam Ka atau tetapan basa Kb § Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya. § Jenis tagihan o Tugas individu o Tugas kelom pok · Bentuk Instrumen o laporan t ert ulis, Tes tertulis posttest 2 x 45 menit 2 x 45 menit 2 x 45 menit § Sumber Buku kimia § Bahan Bahanalat untuk praktikum § Sumber Buku kimia § Bahan Bahanalat untuk praktikum § Sumber Buku kimia 72 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat § sifat larutan asam dan basa dari data konsentrasinya § Merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi asam dan basa dengan berbagai indikator indikator alam dan indikator kimia melalui kerja kelompok di laboratorium. § Menyimpulkan sifat asam atau basa dari suatu larutan. § Merancang dan melakukan percobaan untuk § Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator. § Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa. § Jenis tagihan o Tugas individu o Tugas kelompok · Bentuk Instrumen o laporan tertulis, Tes tertulis posttest 2 x 45 menit § Sumber Buku kimia § Bahan Bahanalat untuk praktikum 73 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat § Reaksi Penetralan § aplikasi konsep pH dalam pencemaran memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa melalui kerja kelompok laboratorium. § Menghitung pH campuran larutan asam atau basa § Meneliti dan menghitung pH air sungai di sekitar sekolahrumah dalam kerja § Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya § Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan. § Jenis tagihan o Tugas individu o Tugas kelompok · Bentuk Instrumen o laporan tertulis, 2 x 45 menit 1 x 45 menit § Sumber Buku kimia § Bahan Bahanalat untuk praktikum 74 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber bahanalat kelompok bagi daerah-daerah yang memiliki industri dapat mengukur pH limbah buangannya sebagai bahan penelitian Tes tertulis posttest Terbanggi besar, Januari 2012 Guru Mitra Peneliti Krisniwati, S.Pd. Kim Cahya Septiana NIP. 19681215 199203 2 011 NPM. 0853023005 Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Drs. Hi. Dasiyo P., M.Pd. NIP. 19630317 199003 1 006 74 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 Kelas Eksperimen Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Mata Pelajaran : Kimia Kelas Semester : XI IPA 1Genap Alokasi waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

II. Kompetensi Dasar

4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan

III. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Kognitif - Produk 1. Menganalisis sifat asam-basa suatu larutan berdasarkan percobaan. 2. Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius - Proses a. Menjelaskan hasil pengamatan mengenai perubahan warna kertas lakmus merah dan biru serta warna trayek pH indikator universal pada percobaan b. Menjelaskan sifat asam-basa larutan berdasarkan pengamatan yang dilakukan. c. Mencatat setiap hasil pengamatan d. Menyimpulkan sifat asam-basa larutan berdasarkan pengamatan yang dilakukan e. Mencari perbedaan dan persamaan membandingkan perubahan warna dan pH setiap larutan yang diamati. LAMPIRAN 3 75 f. Mengontraskan ciri-ciri perubahan warna kertas lakmus dari zat-zat yang diamati. g. Menuliskan reaksi ionisasi dari larutan yang diuji h. Memenjelaskan pengertian asam basa menurut Arhenius i. Memberikan data empiris hasil percobaan dalam suatu tabel j. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis. k. Menjelaskan hasil percobaan. l. Memprediksikan perubahan warna kertas lakmus pada zat-zar yang diamati Dan mendiskusikan permasalahan yang diberikan dalam kelompok berdasarkan hasil yang diamati m. Menyimpulkan pengertian asam basa Arrhenius. 2. Afektif Ø Karakter 3. Rasa ingin tahu 4. Komunikatif Ø Keterampilan sosial 6. Bertanya 7. Mengemukakan pendapat 8. Pendengar yang baik 9. Berkomunikasi 10. Kerjasama 3. Psikomotor 1. Kerapihan mengatur alat dan bahan 2. Keterampilan menggunakan pipet tetes 3. Keterampilan mengamati perubahan warna pada kertas lakmus 4. Keterampilan mengolah atau interpretasi data 5. Keterampilan membereskan dan membersihkan alat dan bahan 76

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif - Produk a. Siswa dapat menganalisis sifat asam-basa suatu larutan berdasarkan percobaan b. Siswa dapat menjelaskan teori asam basa Arhenius - Proses a. Berdasarkan hasil percobaan siswa menjelaskan hasil pengamatan mengenai perubahan warna kertas lakmus merah dan biru serta warna trayek pH indikator universal pada percobaan b. Berdasarkan instruksi guru dan perintah tugas di LKS maka siswa menjelaskan sifat asam-basa larutan berdasarkan pengamatan yang dilakukan. c. Berdasarkan catatan data hasil pengamatan, siswa mencari perbedaan dan persamaan membandingkan perubahan warna dan pH setiap larutan yang diamati. d. Berdasarkan hasil percobaan siswa mengontraskan ciri-ciri perubahan warna kertas lakmus dan pH dari zat-zat yang diamati e. Berdasarkan hasil percobaan siswa memprediksikan dan menuliskan reaksi ionisasi dari larutan yang diuji f. Berdasarkan reaksi ionisasi siswa memprediksikan pengertian teori asam- basa menurut Arhenius g. Berdasarkan catatan data pengamatan , siswa memberikan data empiris hasil percobaan dalam suatu tabel. h. Berdasarkan kegiatan precobaan yang dilakukan, siswa menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis. i. Dari hasil pengamatan pada percobaan, siswa menjelaskan hasil percobaan. j. Siswa dapat menghubungkan hasil pengamatan dari hasil percobaan untuk menarik kesimpulan. k. Dari hasil pengamatan pada percobaan, siswa memprediksikan perubahan warna kertas lakmus pada zat-zar yang diamati dan mendiskusikan 77 permasalahan yang diberikan dalam kelompok berdasarkan hasil yang diamati 2. Afektif a. Karakter: Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup dalam menunjukkan karakter rasa ingin tahu dan komunikatif. b. Keterampilan sosial: Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup dalam menunjukkan perlaku keterampilan sosial bertanya, mengemukakan pendapat, pendengar yang baik, perkomunikasi, dan kerjasama. 3. Psikomotor: a. Dengan memperhatikan instruksi guru, siswa terampil mengatur alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum serta dapat terampil menggunakan pipet tetes. b. Berdasarkan prosedur percobaan, siswa memasukkan larutan yang akan diuji kedalam tabung reaksi. c. Berdasarkan prosedur percobaan, siswa mencelupkan sepotong kertas lakmus merah dan biru, kemudian mengamati perubahan warna pada kertas lakmus. d. Membersihkan dan merapikan alat dan bahan percobaan dengan maksud agar alat percobaan menjadi terawat dan laboratorium tetap tertata rapi dan bersih

V. Materi Pembelajaran

Suatu zat yang bersifat asam akan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah dan warna kertas lakmus merah tetap merah; sedangkan jika diukur dengan indikator universal akan menunjukan trayek pH kurang dari 7 pH7. Sedangkan suatu zat yang bersifat basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru dan warna kertas lakmus biru tetap biru; sedangkan jika 78 diukur dengan indikator universal akan menunjukan trayek pH lebih dari 7 pH7. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H + . Dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H + . Asam Arrhenius dapat dirumuskan sebagai H x Z dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut : H x Z xH + aq + Z x- aq Sedangkan basa menurut Arrhenius adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida OH - . Jadi, pembawa sifat basa adalah ion OH - . Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, dapat dirumuskan sebagai MOH x , dan dalam air mengion sebagai berikut MOH x M x+ aq + xOH - aq

VI. Strategi Pembelajaran

6.1 Model Pembelajaran : Problem Solving 6.2 Pendekatan : Konstruktivisme 6.3 Metode : Diskusi kelompok dan eksperimen 79 Kegiata n Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4 Pendahuluan Inti Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kognitif, afektif, psikomotor, karakter dan kerampilan sosial. MENGORIENTASIKAN SISWA PADA MASALAH Guru : a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran b. Guru mengajukan fenomena untuk memunculkan masalah dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa dalam rangka memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah tesebut Berdasarkan dengan sifat keasamannya, larutan dapat dibedakan kedalam tiga golongan , yaitu larutan yang bersifat asam, basa atau bersifat netral tidak asam dan tidak basa. Asam dan basa ini sangat dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari manusia. Bagaimanakah sifat larutan yang ada disekitarmu? Siswa : a. Mendengarkan dengan baik dan memberikan komentar terhadap masalah yang diajukan

b. Menyumbang ide atau berpendapat serta berkomunikasi

dalam 80 Kegiata n Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4 memberikan penjelasan sederhana dan menyebutkan contoh Masalah : 1. Mengapa suatu zat bisa bersifat asam? 2. Mengapa suatu zat bisa bersifat basa? Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Guru : 1. Menjelaskan hubungan permasalahan yang diajukan dengan materi pembelajaran 2. Membagi siswa menjadi 6 kelompok heterogen yang terdiri 4-5 orang setiap kelompok dan membagi LKS. 3. Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang sesuai dan sebanyak – banyaknya untuk mendapatkan penjelasan dari permasalahan yang diajukan Siswa : 1. Siswa mencari dan mengumpulkan berbagai macam literatur untuk mendapatkan informasi sebanyak – banyaknya tentang masalah yang diajukan 81 Kegiata n Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4 2. Siswa mendengarkan dengan baik penjelasan yang diberikan oleh guru. MENETAPKAN JAWABAN SEMENTARA DARI MASALAH TERSEBUT Guru : Meminta siswa untuk memberikan hipotesis awal terhadap jawaban atas permasalahan yang dikemukakan Siswa 1. Berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah pada LKS 1 tentang asam-basa.

2. Siswa memberikan ide atau berpendapat

sebagai hipotesis awal terhadap jawaban atas permasalahan yang dikemukakan MENGUJI KEBENARAN JAWABAN SEMENTARA TERSEBUT Guru 1. Memantau kegiatan siswa dalam kelompoknya.

2. Mendorong siswa bekerja sama dalam

melakukan percobaan untuk mendapatkan data untuk menguji 82 Kegiata n Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4 kebenaran jawaban sementara. 3. Memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS. 4. Meminta siswa memprediksi perubahan warna kertas lakmus merah dan biru bila dicelupkan ke dalam keringat, larutan H 2 SO 4 , dan air detergen. 5. Meminta siswa pada setiap kelompok untuk menyusun hasil diskusi dan pengamatannya secara sistematis. 6. Meminta perwakilan siswa dari masing – masing kelompok untuk menyajikan hasil karyanya di depan kelas presentasi kelompok 7. Menilai keaktifan siswa dalam kelompoknya. Siswa : 1. Siswa mendengarkan dengan baik penjelasan yang diberikan oleh guru.

2. Siswa mengembangkan rasa ingin tahu

nya dengan melakukan percobaan tentang asam basa dan berkerja sama untuk dapat memahami konsep asam basa 3. Memprediksi perubahan warna kertas lakmus merah dan biru bila dicelupkan ke dalam keringat, larutan H 2 SO 4 , dan air detergen. 83 Kegiata n Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4 Penutup 4. Siswa membuat tabel hasil pengamatan. 5. Siswa mengerjakan soal diskusi yang ada di LKS diantaranya memprediksi perubahan warna kertas lakmus bila dicelupkan ke dalam larutan-larutan yang diuji. 6. Perwakilan siswa mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas 7. Menanggapi hasil karya presentasi dari kelompok lain. 8. Memberikan alasan terhadap jawaban dari permasalahan yang diajukan MENARIK KESIMPULAN Guru dan siswa membuat simpulan tentang hasil dari pemecahan masalah yang diajukan 1. Melakukan tanya jawab untuk mengetahui tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran 2. Guru memberi tugas mandiri dan tugas studi kepustakaan untuk pertemuan berikutnya

VII. Media Pembelajaran

Referensi : Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga. Bahan ajar : Lembar kerja siswa MediaAlat : LKS berbasis problem solving, alat dan bahan percobaan 84

VIII. Penilaian

1. Penilaian kognitif LP dan kunci terlampir a Penilaian KPS : pretest dan posttest b Jenis tagihan : LKS dan tugas individu 2. Penilaian afektif LP dan kunci terlampir 3. Penilaian psikomotor LP dan Kunci terlampir Daftar Pustaka Tim Penyusun. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan Petrucci, R. H., a.b. Suminar. 1992. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI Jilid 2A. Jakarta: Erlangga. Terbanggi besar, Januari 2012 Guru Mitra Peneliti Krisniwati, S.Pd. Kim Cahya Septiana NIP. 19681215 199203 2 011 NPM. 0853023005 Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Drs. Hi. Dasiyo P., M.Pd. NIP. 19630317 199003 1 006 85 LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF 1. Berikut ini merupakan suatu data hasil pengamatan terhadap beberapa larutan: NO LARUTAN LAKMUS MERAH LAKMUS BIRU 1 A Merah Merah 2 B Merah Merah 3 C Biru Biru 4 D Merah Biru 5 E Biru Biru 6 F Merah Biru 7 G Merah Merah Berdasarkan tabel pengamatan tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: a. Tuliskan apa yang dapat Anda informasikan dari data nomor 1, 3 dan 6 b. Jika diketahui larutan yang memerahkan lakmus biru merupakan larutan Asam, maka sebutkanlah larutan-larutan asam dari pengamatan tersebut c. HCl merupakan larutan asam. Apa yang dapat diamati jika larutan tersebut dicelupkan lakmus merah dan lakmus biru memprediksi 2. Seorang siswa baru saja melakukan pengamatan kadar pH menggunakan kertas pH terhadap beberapa larutan dan setelah mencocokkannya dengan peta indikator siswa tersebut mendapatkan data sebagai berikut: - Larutan V memiliki pH 6 - Larutan W memiliki pH 3 - Larutan X memiliki pH 10 - Larutan Z memiliki pH 12 Berdasarkan data tersebut, maka: a. Buatlah tabel hasil pengamatan yang sesuai 86 b. Secara teori diketahui bahwa larutan yang memiliki pH 7 tergolong larutan asam. Kelompokkanlah larutan – larutan yang tergolong asam pada pengamatan yang telah dilakukan c. Tentukan reaksi ionisasi dari larutan H 3 PO 4 , H 2 CO 3, dan AlOH 3 dan berdasarkan reaksi ionisasi itu, apakah larutan – larutan di atas merupakan asam, basa, atau netral? memprediksi Jawaban : Kriteria Penilaian Skor a. Nomor 1 1 Larutan A tidak mengubah warna lakmus merah tetap tetapi mengubah warna lakmus biru menjadi merah 2 Larutan A tidak mengubah warna lakmus merah lakmus merah tetap 3 Larutan A mengubah warna lakmus biru menjadi merah Nomor 3: 1 Larutan C mengubah warna lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap 2 Larutan C mengubah warna lakmus merah menjadi biru 3 Larutan C tidak mengubah warna lakmus biru Nomor 6 1 Larutan F tidak mengubah warna lakmus merah dan lakmus biru lakmus merah dan lakmus biru tetap b. Kelompok asam: 1 Larutan A 2 Larutan B 3 Larutan G c. Pengamatan pada HCl 1 Lakmus merah tetap dan lakmus biru menjadi merah 2 Lakmus merah tetap merah 3 Lakmus biru menjadi merah 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 87 Kriteria Penilaian Skor a. o Jenis Larutan pH . Larutan V 6 . Larutan W 3 . Larutan X 10 . Larutan Z 12 b. Larutan yang tergolong asam adalah: Larutan V, dan Larutan W c. H 3 PO 4 → 3 H + +PO 4 3- = Asam H 2 CO 3 → 2 H + + CO 3 2- = Asam AlOH 3 → Al 3+ + 30H - = basa 2 1 1 2 2 2 88 88 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2 Kelas Eksperimen Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Mata Pelajaran : Kimia Kelas Semester : XI IPA 1Genap Alokasi waktu : 2 x 45 menit

IX. Standar Kompetensi

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

X. Kompetensi Dasar

4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan

XI. Indikator Pencapaian Kompetensi

4. Kognitif - Produk a. Menghitung pH larutan berdasarkan konsentrasi larutan yang diketahui b. Menentukan hubungan antara besarnya harga pH terhadap kekuatan asam basa c. Menentukan hubungan antara pKw, pH, dan pOH - Proses § Menjelaskan hasil pengamatan pH larutan asam pada berbagai konsentrasi menggunakan indikator universal § Mencatat setiap hasil pengamatan § Membandingkan antara besarnya konsentrasi terhadap nilai pH masing-masing larutan § Menghitung pH masing-masing larutan § Membandingkan pH hasil perhitungan dengan pH hasil pengamatan 89 § Mendiskusikan masalah yang diberikan dalam kelompok berdasarkan hasil yang diamati § Mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai masalah yang diberikan § Menyimpulkan hubungan antara besarnya harga pH terhadap kekuatan asam-basa berdasarkan data yang di dapat dan diskusi kelompok yang dilakukan. § Menghitung pOH beberapa larutan § Menentukan besarnya konsentrasi H + dan OH - dalam larutan berdasarkan konsep tetapan kesetimbangan air Kw § Menyimpulkan hubungan antara pKw, pH dan pOH 5. Afektif Ø Karakter 5. Rasa ingin tahu 6. Komunikatif Ø Keterampilan sosial 11. Bertanya 12. Mengemukakan pendapat 13. Pendengar yang baik 14. Berkomunikasi 15. Kerjasama 6. Psikomotor 1. Kerapihan mengatur alat dan bahan 2. Keterampilan menggunakan pipet tetes 3. Keterampilan mengamati perubahan warna pada indicator univeral 4. Keterampilan mengolah atau interpretasi data 5. Keterampilan membereskan dan membersihkan alat dan bahan 90

XII. Tujuan Pembelajaran

4. Kognitif - Produk c. Siswa dapat menghitung pH larutan berdasarkan kosentrasi larutan yang diketahui d. Siswa dapat menentukan hubungan antara besarnya harga pH terhadap kekuatan asam basa e. Siswa dapat menentukan hubungan antara pKw, pH, dan pOH - Proses 1. Dilakukan percobaan tentang hubungan konsentrasi larutan terhadap pH siswa membandingkan pH larutan asam pada berbagai konsentrasi 2. Diberikan rumus perhitungan pH, siswa dapat menghitung pH larutan yang diuji 3. Berdasarkan perhitungan pH yang didapat siswa dapat membandingkan pH larutan berdasarkan perhitungan dengan pH berdasarkan hasil pengamatan 4. Siswa mendiskusikan masalah yang diberikan dalam kelompok berdasarkan hasil yang diamati 5. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai masalah yang diberikan 6. Siswa dapat menyimpulkan hubungan antara besarnya harga pH terhadap kekuatan asam-basa berdasarkan data yang di dapat dan diskusi kelompok yang dilakukan 7. Diberikan harga tetapan kesetimbangan airKw, siswa dapat menentukan konsentrasi H + dan OH - air. 8. Siswa dapat menghitung konsentrasi H + dan OH - beberapa larutan berdasarkan hubungan antara konsentrasi H + dan OH - dalam air. 9. Berdasarkan konsep tetapan kesetimbangan air, siswa dapat menyimpulkan hubungan antara pKw, pH dan pOH 91 5. Afektif 1. Karakter: Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup dalam menunjukkan karakter logis, berfikir kreatif, tanggung jawab, berprilaku santun, teliti dan jujur. 2. Keterampilan sosial: Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup dalam menunjukkan perlaku keterampilan sosial bertanya, menjawab pertanyaan, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik, kerjasama dan berkomunikasi . XIII. Materi Pembelajaran a. pH Sorensen 1868-1939, seorang kimiawan Denmark, mengusul-kan ide cemerlang tentang hal tersebut. Ia mengusulkan konsep pH, yaitu parameter yang menyatakan tingkat keasaman suatu larutan, yang besarnya negatif logaritma dari konsentrasi H + . Secara matematis, pH dituliskan sebagai berikut : pH = -log [H + ] b. pOH Sama halnya dengan pH, pOH adalah parameter yang menyatakan konsentrasi ion OH - dalam suatu larutan, yang besarnya negative logaritma konsentrasi ion OH - . Secara matematis pOH dinyatakan : pOH = -log [OH - ] c. Tetapan kesetimbangan air K w Pada kelas X anda telah mengetahui bahwa air bersifat elektrolit meskipun sangat lemah. Hal ini diakibatkan karena sebagian kecil molekul air akan terionisasi menjadi H + dan OH - menurut reaksi kesetimbangan berikut : H 2 O ↔ H + + OH - 92 Tetapan kesetimbangan air adalah : K c = [H + ] [OH - ] [H 2 O] Karena [H 2 O] dapat dianggap konstan, maka hasil kali [H 2 O] dengan K c merupakan suatu konstanta yang disebut tetapan kesetimbangan air K w , yang besarnya 10 -14 K c [H 2 O] = [H + ] [OH - ] K w = [H + ] [OH - ] 10 -14 = [H + ] [OH - ] d. Hubungan pH dan pOH Jika persamaan diatas lebih dijabarkan, maka akan didapat hubungan sebagai berikut : 10 -14 = [H + ] [OH - ] [H + ] = 10 -14 [OH - ] -log [H + ] = -log 10 -14 [OH - ] -log [H + ] = -log 10 -14 - -log [OH - ] pH = 14 - pOH

XIV. Strategi Pembelajaran

6.1 Model Pembelajaran : Problem Solving 6.2 Pendekatan : Konstruktivisme 6.3 Metode : Diskusi kelompok, eksperimen, dan tanya jawab 93 Kegia tan Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh pengamat 1 2 3 4 Pendahuluan Inti Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kognitif, afektif, psikomotor, karakter dan kerampilan sosial. MENGORIENTASIKAN SISWA PADA MASALAH Guru : 1. Guru mengajukan fenomena untuk memunculkan masalah dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa dalam rangka memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah tesebut “Dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentunya mengenal begitu banyak makanan dan buah-buahan yang memiliki rasa yang asam, misalkan saja jeruk nipis dan belimbing uluh. Pada jeruk nipis dan belimbing banyak mengandung asam sitrat yang membawa rasa asam itu. Namun, apakah sama tingkat keasaman antara air jeruk nipis dengan air belimbing ? Lalu, manakah yang lebih asam antara air jeruk nipis dengan air belimbing ?” Siswa : c. Mendengarkan dengan baik dan memberikan komentar terhadap masalah yang diajukan

d. Menyumbang ide atau berpendapat

1 94 Kegia tan Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh pengamat 1 2 3 4 serta berkomunikasi dalam memberikan penjelasan sederhana dan menyebutkan contoh Masalah : 1. Bagaimanakah kita dapat menentukan tingkat keasaman suatu larutan? 2. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi H + terhadap tingkat keasaman larutan ? MENCARI DATA ATAU KETERANGAN YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH Guru : 4. Menjelaskan hubungan permasalahan yang diajukan dengan materi pembelajaran 5. Membagi siswa menjadi 6 kelompok heterogen yang terdiri 4-5 orang setiap kelompok dan membagi LKS. 6. Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang sesuai dan sebanyak – banyaknya untuk mendapatkan penjelasan dari permasalahan yang diajukan Siswa : 3. Siswa mencari dan mengumpulkan berbagai macam literatur untuk mendapatkan informasi sebanyak – banyaknya tentang masalah yang diajukan

4. Siswa mendengarkan dengan baik

penjelasan yang diberikan oleh guru. 95 Kegia tan Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh pengamat 1 2 3 4 MENETAPKAN JAWABAN SEMENTARA DARI MASALAH TERSEBUT Guru : Meminta siswa untuk memberikan hipotesis awal terhadap jawaban atas permasalahan yang dikemukakan Siswa 3. Berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah pada LKS 2 tentang asam-basa.

4. Siswa memberikan ide atau berpendapat

sebagai hipotesis awal terhadap jawaban atas permasalahan yang dikemukakan MENGUJI KEBENARAN DARI JAWABAN SEMENTARA Guru : 8. Memantau kegiatan siswa dalam kelompoknya.

9. Mendorong siswa bekerja sama dalam

melakukan percobaan untuk mendapatkan data untuk menguji kebenaran jawaban sementara. 10. Memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS. 6 96 Kegia tan Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh pengamat 1 2 3 4 11. Meminta siswa pada setiap kelompok untuk menyusun hasil diskusi dan pengamatannya secara sistematis. 12. Meminta perwakilan siswa dari masing – masing kelompok untuk menyajikan hasil karyanya di depan kelas presentasi kelompok 13. Menilai keaktifan siswa dalam kelompoknya. Siswa : 9. Siswa mendengarkan dengan baik penjelasan yang diberikan oleh guru. 10. Siswa mengembangkan rasa ingin tahu nya dengan melakukan percobaan tentang hubungan konsentrasi dengan harga pH dan berkerja sama untuk dapat memahami konsep hubungan konsentrasi dengan harga pH 11. Dengan teliti, mengamati perbedaan nilai pH berdasarkan warna indikator universal yang dicelupkan pada larutan asam dengan konsentrasi yan berbeda 12. Siswa membuat tabel hasil pengamatan. 13. Diberikan informasi tentang perhitungan pH, siswa menghitung pH larutan yang diuji. 14. Siswa membandingkan pH larutan 97 Kegia tan Aktivitas SiswaGuru Penilaian oleh pengamat 1 2 3 4 Penutup berdasarkan perhitungan dengan berdasarkan hasil pengamatan 15. Perwakilan siswa mempresentasikan dengan mengkomunikasikan hasil karyanya di depan kelas 16. Menanggapi hasil karya presentasi dari kelompok lain. 17. Memberikan alasan terhadap jawaban dari permasalahan yang diajukan MENARIK KESIMPULAN Guru dan siswa membuat simpulan tentang hasil dari pemecahan masalah yang diajukan 1. Melakukan tanya jawab untuk mengetahui tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran 2. Guru memberi tugas individu dan tugas studi kepustakaan untuk pertemuan berikutnya 1

XV. Media Pembelajaran

Referensi : Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga. Bahan ajar : Lembar kerja siswa MediaAlat : LKS berbasis problem solving, alat dan bahan percobaan 98

XVI. Penilaian

4. Penilaian kognitif LP dan kunci terlampir c Penilaian KPS : pretest dan posttest d Jenis tagihan : LKS dan tugas individu 5. Penilaian afektif LP dan kunci terlampir 6. Penilaian psikomotor LP dan Kunci terlampir Daftar Pustaka Tim Penyusun. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan Petrucci, R. H., a.b. Suminar. 1992. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI Jilid 2A. Jakarta: Erlangga. Terbanggi besar, Januari 2012 Guru Mitra Peneliti Krisniwati, S.Pd. Kim Cahya Septiana NIP. 19681215 199203 2 011 NPM. 0853023005 Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Drs. Hi. Dasiyo P., M.Pd. NIP. 19630317 199003 1 006 99 LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF 1. Perhatikan tabel di bawah untuk menjawab soal NO LARUTAN [H + ] pH 1 HX 1 x 10 -3 3 2 HY 2 x 10 -4 3,7 3 H 2 A 5 x 10 -6 5,3 4 H 3 Z 8 x 10 -5 4,1 a. Buatlah grafik hubungan antara [H + ] dengan pH larutan-larutan tersebut b. Urutkanlah larutan-larutan tersebut berdasarkan kenaikan tingkat keasamannya lalu prediksikan hubungan antara pH terhadap kekuatan asam basa Jawaban : Kriteria Penilaian Skor a. Tipe 1 b. HX HY H 3 Z H 2 A “makin kecil pH suatu larutan, makin kuat tingkat keasaman larutan tersebut” 5 5 20 40 60 80 100 Series 3 Series 2 Series 1 100 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I Kelas kontrol

2. IDENTITAS MATA PELAJARAN

a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Terbanggi Besar b. Kelas : XI c. Semester : Genap d. Program : IPA e. Mata Pelajaran : Kimia f. Jumlah Pertemuan : 1

3. STANDAR KOMPETENSI

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya

4. KOMPETENSI DASAR

4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.

5. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

· Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius · Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry · Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya · Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis

6. TUJUAN PEMBELAJARAN ·

Siswa dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius · Siswa dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry · Siswa dapat menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya · Siswa dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis LAMPIRAN 4 101

7. MATERI AJAR

Suatu zat yang bersifat asam akan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah dan warna kertas lakmus merah tetap merah; sedangkan jika diukur dengan indikator universal akan menunjukan trayek pH kurang dari 7 pH7. Sedangkan suatu zat yang bersifat basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru dan warna kertas lakmus biru tetap biru; sedangkan jika diukur dengan indikator universal akan menunjukan trayek pH lebih dari 7 pH7.

8. ALOKASI WAKTU

2 x 45 menit

9. METODE PEMBELAJARAN

Ceramah,eksperimen, diskusi, dan pemberian tugas Sintak Pembelajaran : No Kegiatan Alokasi Waktu 1 Kegiatan awal : 1. Guru membuka pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok secara heterogen 15 menit 2 Kegiatan inti : 1. Guru menjelaskan pengertian asam-basa Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan asam-basa Lewis. 2. Guru memberikan penjelasan tentang angkah kerja praktikum yang akan dilakukan yang tertulis pada LKS. 3. Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan. 4. Guru meminta siswa mendiskusikan hasil percobaan yang mereka dapat dalam kelompoknya. 5. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mengemukakan hasil percobaan dan diskusi kelompok mereka. 6. Guru memberikan respons terhadap hasil yang dikemukakan dari masing-masing kelompok dan meluruskan hasil percobaan dan diskusi yang mungkin muncul dari uraian masing-masing kelompok. 60 menit 102 No Kegiatan Alokasi Waktu 7. Guru meminta siswa untuk membuat laporan tertulis individu serta kelompok sesuai dengan apa yang mereka dapatkan. 3 Kegiatan akhir : . 1. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan yang telah mereka buat 2. Guru mengecek tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari dengan memberikan pertanyaan kepada siswa secara acak. 3. Guru menutup pelajaran. 15 menit

9. ALAT PEMBELAJARANSUMBER PEMBELAJARAN

9.1 Alat Pembelajaran Perangkat KBM, LKS, alat dan bahan praktikum. 9.2 Sumber Buku Silabus, Buku paket Kimia Kelas XI

10. SOAL DAN KRITERIA PENILAIAN.

a Soal 1. Berikut ini merupakan suatu data hasil pengamatan terhadap beberapa larutan: NO LARUTAN LAKMUS MERAH LAKMUS BIRU 1 A Merah Merah 2 B Merah Merah 3 C Biru Biru 4 D Merah Biru 5 E Biru Biru 6 F Merah Biru 7 G Merah Merah Berdasarkan tabel pengamatan tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: a. Tuliskan apa yang dapat Anda informasikan dari data nomor 1, 3 dan 6 b. Jika diketahui larutan yang memerahkan lakmus biru merupakan larutan Asam, maka sebutkanlah larutan-larutan asam dari pengamatan tersebut 103 c. HCl merupakan larutan asam. Apa yang dapat diamati jika larutan tersebut dicelupkan lakmus merah dan lakmus biru memprediksi 2. Seorang siswa baru saja melakukan pengamatan kadar pH menggunakan kertas pH terhadap beberapa larutan dan setelah mencocokkannya dengan peta indikator siswa tersebut mendapatkan data sebagai berikut: - Larutan V memiliki pH 6 - Larutan W memiliki pH 3 - Larutan X memiliki pH 10 - Larutan Z memiliki pH 12 Berdasarkan data tersebut, maka: a. Buatlah tabel hasil pengamatan yang sesuai b. Secara teori diketahui bahwa larutan yang memiliki pH 7 tergolong larutan asam. Kelompokkanlah larutan – larutan yang tergolong asam pada pengamatan yang telah dilakukan c. Tentukan reaksi ionisasi dari larutan H 3 PO 4 , H 2 CO 3, dan AlOH 3 dan berdasarkan reaksi ionisasi itu, apakah larutan – larutan di atas merupakan asam, basa, atau netral? b Kriteria Penilaian Kriteria Penilaian Skor a. Nomor 1 1.Larutan A tidak mengubah warna lakmus merah tetap tetapi mengubah warna lakmus biru menjadi merah 2.Larutan A tidak mengubah warna lakmus merah lakmus merah tetap 3. Larutan A mengubah warna lakmus biru menjadi merah b.Nomor 3: 1.Larutan C mengubah warna lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap 2.Larutan C mengubah warna lakmus merah menjadi biru 3.Larutan C tidak mengubah warna lakmus biru Nomor 6 : 1.Larutan F tidak mengubah warna lakmus merah dan lakmus biru lakmus merah dan lakmus biru tetap b. Kelompok asam: 1. Larutan A 2. Larutan B 3. Larutan G c.Pengamatan pada HCl 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 104 1. Lakmus merah tetap dan lakmus biru menjadi merah 2. Lakmus merah tetap merah 3. Lakmus biru menjadi merah 2 1 1 Kriteria Penilaian Skor a. o Jenis Larutan pH . Larutan V 6 . Larutan W 3 . Larutan X 10 . Larutan Z 12 Larutan yang tergolong asam adalah: Larutan V, dan Larutan W b. H 3 PO 4 → 3 H + +PO 4 3- = Asam H 2 CO 3 → 2 H + + CO 3 2- = Asam AlOH 3 → Al 3+ + 30H - = basa 2 1 1 2 2 2 Terbanggi besar, Januari 2012 Guru Mitra Peneliti Krisniwati, S.Pd. Kim Cahya Septiana NIP. 19681215 199203 2 011 NPM. 0853023005 Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Drs. Hi. Dasiyo P., M.Pd. NIP. 19630317 199003 1 006 105 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II Kelas Kontrol

3. IDENTITAS MATA PELAJARAN

a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Terbanggi Besar b. Kelas : XI c. Semester : Genap d. Program : IPA e. Mata Pelajaran : Kimia f. Jumlah Pertemuan : 1

4. STANDAR KOMPETENSI

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya

5. KOMPETENSI DASAR

4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.

6. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

· Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya sama

1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan siswa dapat: · Siswa dapat menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya sama

6. MATERI AJAR

Berdasarkan pengamatannya, Arrhenius mengemukakan suatu teori asam- basa yang disebut teori asam-basa Arrhenius, sebagai berikut : 1. Asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H + 2. Basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan mennghasilkan ion OH 106 a. pH Sorensen 1868-1939, seorang kimiawan Denmark, mengusul-kan ide cemerlang tentang hal tersebut. Ia mengusulkan konsep pH, yaitu parameter yang menyatakan tingkat keasaman suatu larutan, yang besarnya negative logaritma dari konsentrasi H + . Secara matematis, pH dituliskan sebagai berikut : pH = -log [H + ] b. pOH Sama halnya dengan pH, pOH adalah parameter yang menyatakan konsentrasi ion OH - dalam suatu larutan, yang besarnya negative logaritma konsentrasi ion OH - . Secara matematis pOH dinyatakan : pOH = -log [OH - ] c. Tetapan kesetimbangan air K w Pada kelas X anda telah mengetahui bahwa air bersifat elektrolit meskipun sangat lemah. Hal ini diakibatkan karena sebagian kecil molekul air akan terionisasi menjadi H + dan OH - menurut reaksi kesetimbangan berikut : H 2 O ↔ H + + OH - Tetapan kesetimbangan air adalah : K c = [H + ] [OH - ] [H 2 O] Karena [H 2 O] dapat dianggap konstan, maka hasil kali [H 2 O] dengan K c merupakan suatu konstanta yang disebut tetapan kesetimbangan air K w , yang besarnya 10 -14 K c [H 2 O] = [H + ] [OH - ] K w = [H + ] [OH - ] 10 -14 = [H + ] [OH - ] d. Hubungan pH dan pOH Jika persamaan diatas lebih dijabarkan, maka akan didapat hubungan sebagai berikut : 10 -14 = [H + ] [OH - ] [H + ] = 10 -14 107 [OH - ] -log [H + ] = -log 10 -14 [OH - ] -log [H + ] = -log 10 -14 - -log [OH - ] pH = 14 - pOH e. Kekuatan asam-basa Seperti yang telah dijabarkan diatas, bahwa spesi pembawa sifat asam adalah H + , sedangkan spesi pembawa sifat basa adalah OH - , jadi dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut : 1. Semakin banyak konsentrasi ion H + maka, akan semakin asam atau semakin kuat keasaman suatu larutan. Atau dengan kata lain, semakin kecil pH suatu larutan maka akan semakin asam atau semakin kuat keasaman suatu larutan 2. Semakin banyak konsentrasi ion OH - maka, akan semakin basa atau semakin kuat sifat basa suatu larutan. Atau dengan kata lain, semakin besar pH suatu larutan maka akan semakin basa atau semakin kuat sifat basa suatu larutan.

7. ALOKASI WAKTU

2 x 45 menit

8. METODE PEMBELAJARAN

Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas Sintak Pembelajaran : 108 No Kegiatan Alokasi Waktu 1 Kegiatan awal : 1. Guru membuka pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Guru menanyakan kembali tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya yakni tentang sifat asam-basa larutan yang telah di teliti. 15 menit 2 Kegiatan inti : 1. Guru menjelaskan konsep pH 2. Guru menjelaskan cara perhitungan pH dari suatu larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya diketahui. 3. Guru meminta siswa untuk mengerjakan suatu latihan tentang cara perhitungan pH. 4. Guru menjelaskan kekuatan asam-basa. 60 menit 3 Kegiatan akhir : 4. Guru mengecek tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan dengan menanyakan suatu pertanyaan kepada beberapa orang siswa secara acak. 5. Guru memberikan tugas mengenai materi yang telah dipelajari. 6. Guru meminta siswa untuk mempelajari tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. 15 menit 9. ALAT PEMBELAJARANSUMBER PEMBELAJARAN. 9.1 Alat Pembelajaran Perangkat KBM, LKS 9.2 Sumber Buku Silabus, Buku paket Kimia Kelas XI 109

10. SOAL DAN KRITERIA PENILAIAN

a Soal 3. Perhatikan tabel di bawah untuk menjawab soal NO LARUTAN [H + ] pH 1 HX 1 x 10 -3 3 2 HY 2 x 10 -4 3,7 3 H 2 A 5 x 10 -6 5,3 4 H 3 Z 8 x 10 -5 4,1 c. Buatlah grafik hubungan antara [H + ] dengan pH larutan-larutan tersebut d. Jika diketahui: urutkanlah larutan-larutan tersebut berdasarkan kenaikan tingkat keasamannya lalu prediksikan hubungan antara pH terhadap kekuatan asam basa b Kriteria Penilaian 1. Perhatikan tabel di bawah untuk menjawab soal No LARUTAN [H + ] pH 1 HX 1 x 10 -3 3 2 HY 2 x 10 -4 3,7 3 H 2 A 5 x 10 -6 5,3 4 H 3 Z 8 x 10 -5 4,1 e. Buatlah grafik hubungan antara [H + ] dengan pH larutan-larutan tersebut f. Jika diketahui: urutkanlah larutan-larutan tersebut berdasarkan kenaikan tingkat keasamannya lalu prediksikan hubungan antara pH terhadap kekuatan asam basa memprediksi 110 Kriteria Penilaian Skor c. Tipe 1 d. HX HY H 3 Z H 2 A “makin kecil pH suatu larutan, makin kuat tingkat keasaman larutan tersebut” 5 5 Terbanggi besar, Januari 2012 Guru Mitra Peneliti Krisniwati, S.Pd. Kim Cahya Septiana NIP. 19681215 199203 2 011 NPM. 0853023005 Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Drs. Hi. Dasiyo P., M.Pd. NIP. 19630317 199003 1 006 20 40 60 80 100 Series 3 Series 2 Series 1