Perbedaan Kualitas Pelayanan Pasca Penerapan SOP

94 Paparan diatas menjelaskan bahwa menurut pustakawan FITK dengan adanya penerapan SOP diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan di perpustakaan FITK. Namun kenyataanya penerapan SOP belum mampu meningkatkan kualitas layanan. Walau pustakawan sudah berusaha semaksimal mungkin dalam melayani. seringkali dianggap jutek atau tidak ramah karena tuntutan pemustaka yang mengharuskan pustakwan untuk selalu sopan, ramah dan senyum disegala kondisi. Hal ini dikarenakan pustakwan hanya sekedar disajikan dengan SOP tanpa adanya pelatihan maupun pembinaan mengenai bagaimana tata kerja sesuai SOP, bagaimana pelayanan yang baik sesuai dengan pelayanan prima, tidak ada sosialisasi, dan kurangnya pengetahuan pustakawan mengenai SOP. sehingga penerapan SOP tidak masksimal. Menurut B. Mustafa Dengan adanya SOP, standarisasi pelaksanaan pekerjaan di perpustakaan dapat dikontrol. Dengan demikian mutu hasil pekerjaan pun pada gilirannya dapat diawasi secara bertahap, dari waktu ke waktu melalui proses monitoring dan evaluasi serta perbaikan secara berkesinambungan, dapat menuju ke layanan perpustakaan yang prima. 36 Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa SOP yang telah dibuat dengan sangat baik, harusnya dimanfaatkan dengan baik pula. Hal itu bisa terwujud bila SOP yang ada selalu disosialisasikan dan 36 B Mustafa dan Yuyu Yulia, “Memenuhi Harapan Pengguna tentang Layanan Prima Perpustakaan Melalui Penerapan SOP Standard Operation Procedure. 95 pustakwan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk menerapkan dan mengaplikasikan SOP secara maksimal. Dengan demikian penerapan SOP akan akan berjalan secara konsisten dan berkesinambungan dapat di monitoring dan dievaluasi guna meningkatkan kualitas layanan perpustakaan yang prima.

4. Kendala dan Hambatan dalam Pelaksanaan SOP pada Layanan Pemustaka di Perpustakaan FITK

a. Kendala dan Hambatan Dalam Pelaksanaan SOP

Berikut ini, jawaban para informan ketika ditanyakan apa saja yang menjadi kendala dan menghambat dalam penerapan SOP pada layanan pemustaka. “…Yah paling masalah internet yang putus, gak nyambung dan lemot, dan masalah peminjaman oleh mahasiswa dari luar FITK, dan dari pengujung kadang-kadang kurang ramah…” 37 “…Paling masalah internetjaringan, karena keika internet bermasalah pelayanan jadi terganggu…” 38 “…Kendalanya, kalau pelayanan gak ada kendala dalam pelayanan, fine-fine saja, kalau saya melihat dari kasat…” 39 “…tidak ada kesulitan karna alur kerja yang disusun sudah jelas dan mudah ,.Tidak ada kendala baik-baik saja…” 40 37 Wawancara pribadi dengan Dewi. 38 Wawancara pribadi dengan Rahmat. 39 Wawancara pribadi dengan Lolytasari. 40 Wawancara pribadi dengan Ria Maria Hidayat. 96 Jawaban AAH berbeda dengan informan lain yaitu: “Kendala yang paling utama itu ada distruktur organisasi, jadi perpustasakaan FITK sendiri ketika di ISO-kan kurang jelas apakah dibawah dekanat atau perpustakaan utama, sehingga layanan yang di SOPkan sebenarnaya mau mengacu kemana apakah mau berpedoman ke fakultas atau ke Perpustakaan utama.” Selanjutnya AAH menambahkan “SOP-nya sendiri waktu itu contohnya kita ambil di perpustakaan UI, karna itu bekas perkuliahan bapak, sehingga ketika diterapkan Di fakultas jadi agak sedikit banyak, karna ada beberapa SOP kan, artinya ketika diterapkan di fakultas, dengan adanya SOP sebanyak itu agak kedodoran juga karena tidak ada tenaga yang akan melakukannya.” Dari jawaban informan diatas menunjukan kendala penerapan SOP yaitu: a Jaringan internet Kendala yang sering terjadi hanyalah masalah jaringan internet yang lambat dan sering putus menyebabkan tehambatnya proses pelayanan. b Ketidak jelasan struktur organisasi perpustakaan Tidak ada kejelasan apakah Perpustakaan FITK dibawah FITK atau perpustakaan utama. sehingga terjadi kebimbangan untuk pedoman yang digunakan. apakah harus mengacu kepada pelayanan perpustakaan utama atau SOP FITK dan c Kurangnya tenaga pustakawan Diketahui bahwa tingkat pengetahuan mengenai SOP dari beberapa tenaga pustakwan masih kurang. hal ini menyebabkan kurangnya kemampuan dalam mengaplikasikan