Kritik dan harapan terhadap SOP

102 “…sarannya yah itu diadakan pelatihan kali ya.. kritiknya SOP itu jangan Cuma jadi Standar tapi diterapkan juga dalam pelayanan, selama ini pelayanannya sudah sesuai dengan SOP Cuma untuk pengetahuan lebih jauh tentang SOP masih kurang, mungkin sebagian pustakawan atau apa itu SOP. namun untuk penetahun lebih jauh untuk SOP kurang, misalnya fungsi dan manfaatnya…” 55 Pustakawan perpustakaan FITK berharap adanya pelatihan maupun pembinaan mengenai SOP, sehingga dengan adanya pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam, SOP yang telah dibuat tidak lagi hanya sebatas dokumen tetapi dapat digunakan secara maksimal. Hal ini haruslah mendapatkan perhatian dari pimpinan organisasi, baik kepala urusan perpustakan FITK maupun pihak Dekanat FITK demi keberhasilan penerapan SOP dan peningkatan kulitas pelayanan di perpustakaan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 55 Wawancara pribadi dengan Ria Maria Hidayat. 103

BAB V PENUTUP

B. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka dari penelitian ini didapatlah kesimpulan antara lain: 1. Awal mula penyusunan dan penerapan SOP perpustakaan FITK pada tahun 2008, yang di latar belakangi oleh penerapan sistem manajemen mutu SMM ISO 9001:2000. Sebagai salah satu unitsub. Bagian di lingkungan FITK maka perpustakaan FITK harus mempunyai prosedur kerja dalam hal ini POS atau lebih dikenal dengan SOP. 2. Sebagai upaya pemanfaatan dan penerapan SOP, pada awal penerapannya Perpustakaan FITK melakukan beberapa tahapan implementasi yaitu: sosialisasi, distribusi ke unit-unit, dan pembinaan pemahaman SOP. Namun pada saat sekarang sosialisasi, distribusi ke unit-unit, dan pembinaan pemahaman SOP tidak lagi dilakukan. 3. Pada awal mula diterapkan SOP, pustakawan FITK memanfatkan dan menggunakan SOP sebagai pedoman dalam melakukan pekerjaannya. Berbeda dengan keadaan saat ini, wujud SOP hanya sebatas dokumen yang kurang dimanfaatkan. Hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi, distribusi ke unit-unit, pembinaan maupun pelatihan tentang SOP dan tidak adanya pengawasan atau kontrol terhadap penerapan SOP. 104 4. Penerapan SOP diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan di perpustakaan FITK. Namun kenyataanya penerapan SOP belum mampu meningkatkan kualitas layanan. Hal ini dikarenakan pustakawan hanya sekedar disajikan dengan SOP. Tanpa adanya sosialisasi, pelatihan maupun pembinaan mengenai bagaimana tata kerja sesuai SOP dan bagaimana pelayanan yang baik sesuai dengan pelayanan prima. 5. Adapun beberapa kendala yang menghambat proses penerapan SOP pada layanan pemustaka diperpustakaan FITK yaitu: a. Jaringan internet yang lambat dan sering putus menyebabkan tehambatnya proses pelayanan. b. Ketidak jelasan struktur organisasi perpustakaan apakah di bawah FITK atau perpustakaan utama. sehingga terjadi kebimbangan untuk pedoman digunakan. apakah harus mengacu kepada pelayanan perpustakaan utama atau SOP FITK. c. Kurangnya tenaga pustakawan yang akan menerapkan SOP, mengingat tingkat pengetahuan tentang SOP dari beberapa tenaga pustakwan menyebabkan kurangnya kemampuan dalam mengaplikasikan SOP.