Uji Statistik Keadaan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia

commit to user 96 K = 5327.97 + 8.76E-07 GRW – 52.93349 AMH + 2.62323 P.. 4.4 0.0005 0.5592 0.0008 0.0000 t = 3.604571 0.586096 -3.462489 14.37608 R-squared 0.997659 DW stat 1.511276 Adjusted R-squared S.E. of Regression 0.997585 80.53462 Dari hasil regresi di atas terlihat bahwa nilai R 2 hampir sama dengan R 2 pada model Fixed Effect Model FEM, akan tetapi terdapat variabel yang tidak signifikan dan bertentangan dengan hipotesis dan teori, variabel tersebut adalah pertumbuhan ekonomi GRW. Nilai standart error juga lebih tinggi dibandingkan model Fixed Effect, dimana nilainya adalah 80,53462 . Selain itu nilai DW statistik juga kecil, sehingga model terkena masalah autokorelasi. Hal ini menunjukkan Fixed Effect Model FEM lebih baik dari Ra ndom Effect Model REM. Dari hasil pemilihan model disimpulkan bahwa model yang paling baik dan tepat digunakan adalah Fixed Effect Model FEM. Dari hasil ini selanjutnya akan dilakukan uji statistik yang meliputi uji t uji tiap-tiap individu secara variabel dan uji F secara bersama- sama. Selain itu akan dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi multikolinearlitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

b. Uji Statistik

1 Uji t Uji t merupakan pengujian variabel independen secara individual yang dilakukan untuk melihat apakah variabel commit to user 97 independen secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Apabila nilai t hitung yang diperoleh lebih kecil daripada nilai t tabel yang digunakan, maka Ho diterima yang berarti variabel independen tersebut secara signifikan tidak berbeda dengan nol. Atau sebaliknya jika nilai t hitung yang diperoleh lebih besar daripada nilai t tabel yang digunakan, maka Ho ditolak yang berarti variabel independen tersebut secara signifikan berbeda dengan nol. Cara lain yaitu dengan melihat tingkat signifikansi pada tabel hasil regresi, jika nilai signifikansinya 0,05 berarti variabel tersebut signifikan pada taraf 5 dan sebaliknya jika nilai signifikansinya 0,05 berarti variabel tersebut tidak signifikan pada taraf 5. Uji t digunakan untuk menguji hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji hipotesis tersebut: a Pengujian Hipotesis Variabel Pertumbuhan Ekonomi GRW H : ≥ 0 Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan H 1 : 0 Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. Berdasarkan persamaan 4.2 diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel pertumbuhan ekonomi GRW mempunyai tanda negatif dan besarnya adalah 7,49E-06, commit to user 98 nilai t hitung variabel pertumbuhan ekonomi adalah - 6,682284 dengan nilai probabilitas 0,0000. Dengan menggunakan α= 5, maka diperoleh t tabel sebesar 2,00, maka t hitung lebih kecil dari negatif t tabel, yaitu - 6,682284 -2,00, serta nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05. Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima -6,682284 -2,00 2,00 Gambar 4.2 Uji t untuk variabel pertumbuhan ekonomi GRW Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan, sehingga H ditolak dan H 1 diterima. Nilai koefisien sebesar 7,49E-06 menunjukkan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi GRW sebesar 1 persen akan menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 7,49E-06 ribu jiwa dengan asumsi ceteris paribus . b Pengujian Hipotesis Variabel Pendidikan AMH H : ≥ 0 Pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan H 1 : 0 Pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan. commit to user 99 Berdasarkan persamaan 4.2 diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel Pendidikan AMH mempunyai tanda negatif dan besarnya adalah 23,78010, nilai t hitung variabel pendidikan adalah -5,40688 dengan nilai probabilitas 0,000 . Dengan menggunakan α= 5, maka diperoleh t tabel sebesar 2,00, maka t hitung lebih kecil dari negatif t tabel, yaitu -5,40688 -2,00, serta nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05. Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima -5,460688 -2,00 2,00 Gambar 4.3 Uji t untuk variabel pendidikan AMH Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa pendidikan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan, sehingga H ditolak dan H 1 diterima. Nilai koefisien sebesar 23,78010 menunjukkan bahwa peningkatan pendidikan AMH sebesar 1 persen akan menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 23,78010 ribu jiwa dengan asumsi ceteris pa ribus . c Pengujian Hipotesis Variabel Pengangguran H : ≥ 0 Pengangguran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan commit to user 100 H 1 : 0 Pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan. Berdasarkan persamaan 4.2 diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel pengangguran mempunyai tanda positif dan besarnya adalah 1,629619, nilai t hitung variabel pengangguran adalah 8,272864 dengan nilai probabilitas 0,0000 . Dengan menggunakan α= 5, maka diperoleh t tabel sebesar 2,00, maka t hitung lebih besar dari t tabel, yaitu 8,272864 2,00, serta nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05. Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima -2,00 2,00 8,27286 Gambar 4.4 Uji t untuk variabel pengangguran Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa pengangguran mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan, sehingga H ditolak dan H 1 diterima. Nilai koefisien sebesar 1,629619 menunjukkan bahwa peningkatan pengangguran sebesar 1 ribu jiwa akan menaikkan tingkat kemiskinan sebesar 1,629619 ribu jiwa dengan asumsi ceteris pa ribus . commit to user 101 2 Uji F Uji F adalah uji untuk mengetahui apakah variabel independen yang ada secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependennya. Nilai F hitung yang diperoleh dari regresi model adalah sebesar 37926,40 dengan nilai probabilitas sebesar 0.000000. Dengan menggunakan α= 5, maka diperoleh F tabel sebesar 1,55, maka F hitung lebih besar dari F tabel, yaitu 37926,40 1,55, serta nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05. Ho ditolak Ho diterima 1,55 37926,40 Gambar 4.5 Uji F Hal ini berarti bahwa secara bersama-sama variabel GRW, Angka Melek Huruf dan Pengangguran berpengaruh terhadap pembentukan tinggi-rendahnya tingkat kemiskinan. 3 Uji R 2 Koefisien Determinasi Uji R 2 dimaksudkan untuk menghitung seberapa besar variasi dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Besarnya nilai statistik koefisien determinasi yang telah disesuaikan Adjusted R Squa red yang diperoleh dari regresi data panel adalah sebesar 0,999170. Ini artinya bahwa sekitar 99,9170 variasi variabel dependen perubahan tingkat kemiskinan dapat dijelaskan oleh variasi independen yang dimasukan dalam model yaitu GRW, AMH commit to user 102 dan Pengangguran. Sisanya sebanyak 0,0830 dijelaskan oleh variasi variabel lain yang tidak dimasukan dalam model. 4 Koefisien Korelasi Uji ini digunakan untuk mengetahui keeratan kuat lemahnya hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dari hasil regresi model diperoleh Adjusted R Squa red sebesar 0,999170, berarti besarnya koefisien korelasi r adalah 0,99958. sehingga dapat disimpulkan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen sangat kuat.

c. Uji Asumsi Klasik