Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 51 Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya, yang bersumber pada Indonesia Huma n Development Report 2001, BPS dan UNDP tahun 2001. Analisis Indeks Entropi Theil dan model diskriminan digunakan untuk menguji keempat hipotesis diatas. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang telah dikemukakan oleh penulis, terjadi kesenjangan yang semakin tinggi di Jawa antara sebelum krisis 1996 dan sesudah krisis 1998 dibuktikan dengan perhitungan indeks theil total sebesar 0.3345 dengan indeks kesenjangan dalam provinsi sebesar 0.1989 dan indeks kesenjangan antar provinsi 0.1357. Berdasarkan nilai kedua indeks tersebut disimpulkan bahwa kesenjangan spasial di Jawa pada tahun 1996 lebih banyak disebabkan oleh kesenjangan dalam satu provinsi 59,46. Hasil ini mengindikasikan konsentrasi kemiskinan spasial terjadi di wilayah kabupaten dan kota sehingga terjadi kesenjangan antar kabupatenkota yang lebih besar dibandingkan kesenjangan antar provinsi di Jawa.

C. Kerangka Pemikiran

Pertumbuhan ekonomi adalah indikator yang lazim digunakan untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat bagi pengurangan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Tambahan pendapatan dari aktivitas ekonomi akan berpengaruh terhadap kemiskinan jika mampu menyebar di setiap golongan pendapatan, termasuk golongan miskin. Semakin banyak golongan miskin commit to user 52 memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi maka kesejahteraannya akan meningkat dan lepas dari kemiskinan. Keterkaitan kemiskinan dan pendidikan sangat besar karena pendidikan memberikan kemampuan untuk berkembang lewat penguasaan ilmu dan keterampilan yang akan meningkatkan produktifitas. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka pengetahuan dan keahliannya akan meningkat, sehingga akan mendorong produktivitas kerjanya. Pada akhirnya seseorang yang memiliki produktivitas tinggi akan memperoleh kesejahteraan lebih baik, yang diperlihatkan melalui peningkatan pendapatan maupun konsumsinya. Pengangguran akan menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial kepada yang mengalaminya. Kondisi menganggur menyebabkan seseorang tidak memiliki pendapatan, akibatnya kesejahteraan yang telah dicapai akan semakin merosot. Semakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena menganggur tentunya akan meningkatkan peluang terjebak dalam kemiskinan. Perbedaan tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan dan tingkat pengangguran yang terjadi akan membuat tingkat kemiskinan disetiap provinsi di Indonesia juga akan berbeda. Perbedaan ini selanjutnya akan membuat tingkat kesejahteraan antar daerah yang berbeda, sehingga pada akhirnya akan menyebabkan tingkat kesenjangan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain semakin membesar. Untuk lebih memudahkan dalam proses analisis permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka digunakan kerangka pemikiran sebagai berikut: commit to user 53 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran D. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Pertumbuhan Ekonomi Growth dan Angka Melek Huruf diduga berpengaruh secara negatif terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia pada periode tahun 2007-2009, sedangkan variabel Pengangguran berpengaruh secara positif terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia pada tahun 2007- 2009. 2. Trend kesenjangan kemiskinan dalam pulau dan antar pulau di Indonesia diduga mengalami penurunan pada tahun 2007-2009. Pengangguran AMH Growth Tingkat Kesenjangan Dalam Wilayah Tingkat Kesenjangan Total di Indonesia Tingkat Kesenjangan Antar Wilayah Tingkat Kemiskinan Jumlah Penduduk commit to user 54

BAB III METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel

Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabel- variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan definisi operasional sebagai berikut: 1. Tingkat kemiskinan K Tingkat kemiskinan adalah jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskian di masing-masing provinsi di Indonesia tahun 2007-2009 dengan satuan ribu jiwa. 2. Pertumbuhan Ekonomi GRW Pertumbuhan ekonomi dinyatakan sebagai perubahan PDRB migas dan non migas atas dasar harga konstan di masing-masing provinsi di Indonesia tahun 2007-2009 dengan satuan persen yang dihitung dengan menggunakan rumus: ...............................................3.1 Di mana: GRW = Pertumbuhan Ekonomi Growth PDRB t = PDRB migas dan non migas atas dasar harga konstan tahun t PDRB t-1 =PDRB migas dan non migas atas dasar harga konstan tahun sebelumnya