77
6. Koefisien regresi Current Ratio CR = 3,005
Artinya apabila Current Ratio meningkat 1 satuan maka Pertumbuhan Laba akan meningkat sebesar 3,005 .
4.2.4. Analisis Jalur Path Analysis
Analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh mediasi dari suatu model penelitian melalui variabel intervening. Variabel intervening dalam
penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Berikut ini adalah hasil analisis jalur dalam penelitian ini.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Jalur R Square Regresi 1
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.792
a
.627 .607
15.072 a. Predictors: Constant, PL, PER, CR, DER, ROA, PBV
b. Dependent Variable: CG
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Universitas Sumatera Utara
78
Tabel 4.9 Hasil Analisis Jalur Coefficients Regresi 1
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
-.097 .157
-.616 .539
ROA .021
.012 .189
2.156 .042
DER -.060
.058 -.104
-1.031 .305
PER .000
.002 .014
.128 .898
PBV .169
.047 .395
3.623 .000
CR .003
.039 .007
.072 .943
PL -5.738
.000 -.018
2.187 .002
a. Dependent Variable: CG
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Tabel 4.10 Hasil Analisis Jalur R Square Regresi 2
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.854
a
.729 .708
17.193 a. Predictors: Constant, CR, ROA, DER, PBV, PER
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Universitas Sumatera Utara
79
Tabel 4.11 Hasil Analisis Jalur Coefficients Regresi 2
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -15.250
52.214 -.292
.771 ROA
6.166 3.827
.177 2.611
.010 DER
-24.714 19.168
-.134 -1.289
.200 PER
.163 .642
.028 .254
.800 PBV
42.240 14.847
.309 2.845
.005 CR
3.005 12.990
.023 .231
.818 a. Dependent Variable: PL
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan dua model regresi di atas yang menguji pertumbuhan laba sebagai variabel intervening antara variabel Return on Asset ROA, Debt to
Equty Ratio DER, Price Earning Ratio PER, Price Book Value PBV, dan Current Ratio CR terhadap variabel capital gain dapat diketahui nilai
koefisien beta dari masing-masing variabel melalui gambar berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
80
P
yx1
= 0,021
P
yx2
= -0,060
P
yx3
= 0,000
P
yx4
= 0,169,
P
yx5
= 0,003 P
x6x1
= 0,177 P
x6x2
= -0,134 P
x6x3
= 0,028
P
x6x4
= 0,309 P
x6x5
= 0,023 P
yx6
= -5,738
e
1
= 0,611 e
2
= 0,520
Gambar 4.2 Model Analisis Jalur
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa Return on Asset ROA memiliki nilai koefisien beta = 0,021 dan memiliki signifikansi sebesar
0,042. Nilai koefisien beta pada ROA merupakan nilai jalur Pyx
1
=0,021. Nilai koefisien beta untuk Pertumbuhan Laba PL sebesar -5,738
merupakan nilai jalur Pyx
6
=-5,738. Persamaan regresi 2 yang ditunjukkan dengan Tabel 4.11, menunjukkan nilai standardized beta untuk return on
asset ROA sebesar 0,177 yang merupakan nilai jalur Px
6
x
1
=0,177. Besarnya nilai e
1
= √1 – 0,627 = 0,611 dan besarnya nilai e
2
= √1 – 0,729 = 0,520.
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui pengaruh langsung variabel return on asset ROA ke capital gain CG sebesar 0,021, sedangkan
ROA
DER
PER
PBV
CR Pertumbuhan Laba
Capital Gain
Universitas Sumatera Utara
81
pengaruh tidak langsung variabel ROA ke capital gain sebesar -5,738 x 0,177 = -1,016. Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih besar
dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara variabel ROA ke capital gain, sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan laba PL
bukan merupakan variabel intervening. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa debt to equity ratio
DER memiliki nilai koefisien beta = -0,060 dan memiliki signifikansi sebesar 0,305. Nilai koefisien beta pada debt to equity ratio DER
merupakan nilai jalur Pyx
2
= -0,060. Nilai koefisien beta untuk pertumbuhan laba PL sebesar -5,738 merupakan nilai jalur Pyx
6
=-5,738. Persamaan regresi 2 yang ditunjukkan dengan Tabel 4.11, menunjukkan nilai
standardized beta untuk DER sebesar -0,134 yang merupakan nilai jalur Px
6
x
2
=-0,134. Berdasarkan perhitungan di atas diketahui pengaruh langsung variabel
debt to equity ratio DER ke capital gain CG sebesar –0,060, sedangkan
pengaruh tidak langsung variabel DER ke capital gain CG sebesar -5,738 x -0,134 = 0,769. Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih kecil
dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara variabel DER ke capital gain, sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan laba PL
merupakan variabel intervening. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa price earning ratio
PER memiliki nilai koefisien beta = 0,000 dan memiliki signifikansi sebesar 0,898. Nilai koefisien beta pada price earning ratio PER
Universitas Sumatera Utara
82
merupakan nilai jalur Pyx
3
= 0,000. Nilai koefisien beta untuk pertumbuhan laba PL sebesar -5,738 merupakan nilai jalur Pyx
6
=-5,738. Persamaan regresi 2 yang ditunjukkan dengan Tabel 4.11, menunjukkan nilai
standardized beta untuk PER sebesar 0,028 yang merupakan nilai jalur Px
6
x
3
=0,028. Berdasarkan perhitungan di atas diketahui pengaruh langsung variabel
price earning ratio PER ke capital gain CG sebesar 0,000, sedangkan pengaruh tidak langsung variabel PER ke capital gain CG sebesar -5,738
x 0,028 = -0,161. Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara variabel PER ke
capital gain, sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan laba PL bukan merupakan variabel intervening.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa price to book value PBV memiliki nilai koefisien beta = 0,169 dan memiliki signifikansi
sebesar 0,000. Nilai koefisien beta pada price to book value PBV merupakan nilai jalur Pyx
4
=0,169. Nilai koefisien beta untuk pertumbuhan laba PL sebesar -5,738 merupakan nilai jalur Pyx
6
=-5,738. Persamaan regresi 2 yang ditunjukkan dengan Tabel 4.11, menunjukkan nilai
standardized beta untuk PBV sebesar 0,309 yang merupakan nilai jalur Px
6
x
4
=0,309. Berdasarkan perhitungan di atas diketahui pengaruh langsung variabel
price to book value PBV ke capital gain CG sebesar 0,169, sedangkan pengaruh tidak langsung variabel PBV ke capital gain CG sebesar -5,738
Universitas Sumatera Utara
83
x 0,309 = -1,773. Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara variabel PBV ke
capital gain, sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan laba PL bukan merupakan variabel intervening.
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa current ratio CR memiliki nilai koefisien beta = 0,003 dan memiliki signifikansi sebesar
0,943. Nilai koefisien beta pada current ratio CR merupakan nilai jalur Pyx
5
= 0,003. Nilai koefisien beta untuk pertumbuhan laba PL sebesar - 5,738 merupakan nilai jalur Pyx
6
=-5,738. Persamaan regresi 2 yang ditunjukkan dengan Tabel 4.11, menunjukkan nilai standardized beta untuk
CR sebesar 0,023 yang merupakan nilai jalur Px
6
x
5
=0,023. Berdasarkan perhitungan di atas diketahui pengaruh langsung variabel
current ratio CR ke capital gain CG sebesar 0,003, sedangkan pengaruh tidak langsung variabel CR ke capital gain CG sebesar -5,738 x 0,023 =
-0,132. Pengaruh langsung memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung antara variabel CR ke capital gain,
sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan laba PL bukan merupakan variabel intervening.
Universitas Sumatera Utara
84
4.2.5. Uji Hipotesis 4.2.5.1. Koefisien Determinasi