Analisis Rasio Keuntungan atas Biaya BC Ratio

114

5.4.2 Analisis Rasio Keuntungan atas Biaya BC Ratio

Dalam melaksanakan suatu usaha, terlebih itu merupakan usaha di bidang pertanian maka sasaran utama adalah mendapatkan hasil semaksimal mungkin. Oleh karena itu diperlukan sesuatu yang diberikan inputi pada komoditi pertanian yang dibisniskan, baik mengeluarkan biaya atau tidak sehingga dapat diperoleh sesuatu output. Upaya para pelaku usaha dalam memperhitungkan input dan output semakin nyata dilakukan dan dikenal dengan sebutan analisis usaha yang salah satu alatnya adalah analisis BC Ratio. Perbandingan antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha seperti usaha jamur tiram putih di P4S Nusa Indah ini merupakan analisis yang digunakan untuk melihat tingkat nilai pendapatan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Nilai BC ratio yang digunakan pada analisis ini meliputi nilai BC ratio atas biaya tunai dan nilai BC ratio atas biaya total. Komponen rasio keuntungan atas biaya pada usaha jamur tiram putih P4S Nusa Indah dapat dilihat pada Tabel 28 di bawah ini. Tabel 28. Analisis Rasio Keuntungan atas Biaya Usaha Jamur Tiram Putih P4S Nusa Indah, Periode November 2010 - Mei 2011 No. Uraian Nilai Rp 1 Penerimaan 284.020.250 2 Biaya Tunai 237.422.390 3 Biaya yang Diperhitungkan 8.429.850 4 Biaya Total 2 + 3 245.852.240 5 Pendapatan atas Biaya Tunai 1 - 2 46.597.860 6 Pendapatan atas Biaya Total 1 - 4 38.168.010 7 BC ratio atas Biaya Tunai E B 0,20 8 BC ratio atas Biaya Total F D 0,16 Sumber : Data Primer, diolah 115 Berdasarkan Tabel 28 tersebut, dapat diketahui bahwa nilai BC ratio atas biaya tunai selama periode November 2010 - Mei 2011 sebesar 0,20 yang mengindikasikan bahwa setiap Rp. 1.000,- biaya tunai yang dikeluarkan untuk usaha jamur tiram putih akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 200,-. Sedangkan nilai BC ratio atas biaya total sebesar 0,16 dapat mengandung arti bahwa setiap Rp. 1.000,- yang dikeluarkan untuk biaya total pada unit usaha jamur tiram putih P4S Nusa Indah akan memberikan pendapatan sebesar Rp. 160,-. Perbedaan pada hasil perhitungan BC ratio atas biaya tunai dengan BC ratio atas biaya total dikarenakan perbedaan pada biaya yang dipakai dalam perhitungan sehingga membuat nilai BC raio atas biaya total lebih kecil dibandingkan BC ratio atas biaya tunai. Nilai BC ratio atas biaya total menggunakan biaya secara keseluruhan baik biaya tunai maupun biaya yang diperhitungkan dalam perhitungan perbandingan dengan keuntungan yang diperoleh. Nilai BC ratio atas biaya tunai dan BC ratio atas biaya total memang menunjukkan perbedaaan. Akan tetapi jika dilihat lebih lanjut akan menunjukkan bahwa usaha jamur tiram putih yang dijalankan unit usaha jamur tiram putih P4S Nusa Indah masih mendatangkan keuntungan mengingat baik nilai BC ratio atas biaya tunai maupun BC ratio atas biaya total lebih besar dari nol BC ratio 0. Hal ini berarti usaha jamur tiram putih tersebut dapat memberikan manfaat dan bahkan dapat dikatakan layak untuk terus dilanjutkan. 116

5.4.3 Analisis Break Even Point BEP