Masyarakat peneliti Harapan Masyarakat

4.3.4. Masyarakat peneliti

Beberapa harapan peneliti terhadap keberadaan koleksi tumbuhan obat di KRB di antaranya seperti tercantum pada Tabel 12. Tabel 12 Harapan masyarakat peneliti No. Harapan-harapan 1. Memprioritaskan koleksi tumbuhan obat langka 2. Memprioritaskan koleksi tumbuhan obat khas pada suku-suku tradisional 3. Meremajakan dan mengadakan spesies tumbuhan obat yang hilang 4. Koleksi tumbuhan obat menjadi stok buat bahan penelitian 5. Sebagai sumber plasma nutfah tumbuhan obat Indonesia 6. Melakukan kegiatan komersial pengembangan khasiat tumbuhan obat 7. Melakukan penelitian kandungan biokimia dan mempublikasikannya 8. Membentuk sebuah taman obat berdasarkan kondisi lokasi, habitat dan lanskapnya atau berdasarkan pemanfaatannya 9. Memproduksi obat tradisional dan menjual ke pengunjung 10. Mengembangkan tempat medikasi ilmiah dan medikal tour 11. Sebagai sarana peraga pendidikan formal 12. Sebagai pusat informasi bagi lembaga penelitian tumbuhan obat 13. Mengadakan display khusus dan pameran tumbuhan obat secara berkala 14. Membangun taman obat yang edukatif 15. Mengadakan kerjasama dengan kementerian pendidikan nasional untuk pengadaan kurikulum tumbuhan obat di sekolah-sekolah Aktivitas terkait tumbuhan obat di KRB saat ini sebenarnya sebagian besar sudah sesuai dengan harapan peneliti. KRB adalah lembaga penelitian sehingga sebagian besar aktivitasnya tak terlepas dari kebutuhan dan tujuan peneliti. Pola pikir peneliti yang ilmiah dan alamiah menjadi dasar pengembangan koleksi tumbuhan obat di KRB seperti masalah kelangkaan dan keunikan spesies. Irisan antara harapan masyarakat peneliti dengan aktivitas KRB seperti pada Gambar 21. Gambar 21 Irisan antara harapan masyarakat peneliti dengan aktivitas KRB. harapan masyarakat peneliti fakta aktivitas KRB Harapan 1,3,8,11,12,14 Harapan-harapan peneliti pada Tabel 12 sesuai dengan karakternya lebih banyak menekankan aspek ilmiah, namun tidak melupakan unsur pendidikan dan wisata. Stimulus alamiah berupa kelangkaan dan kekhasan spesies tumbuhan obat berdasarkan etnis merupakan perhatian utama bagi para peneliti Gambar 22. Gambar 22 Harapan masyarakat peneliti, fungsi KRB dan stimulus alamiah. Keberlangsungan spesies tumbuhan obat di alam semakin terancam dan banyak mengalami kelangkaan. KRB diharapkan dapat lebih berperan untuk menyelamatkan spesies langka dan spesies khas dari berbagai etnis di Indonesia. Harapan ini sangat selaras dengan fungsi konservasi KRB terutama dalam hal pemulihan jenis-jenis tumbuhan terancam kepunahan. Terkait dengan ini maka taman koleksi obat harus ditata sedemikian rupa sehingga sesuai dengan karakter spesies maupun harapan masyarakat agar taman obat disesuaikan dengan kondisi habitat dan pengelompokan pemanfaatan. Stimulus alami berupa lanskap KRB yang menunjang dapat menjadi pendorong ke arah aktivitas yang lebih kreatif dan dinamis seperti rute etnomedical plants atau etnomedical tour Gambar 22. Stimulus alamiah: kelangkaan, lanskap KRB Masya- rakat Tumbuhan obat Fungsi terkait: Konservasi Rekreasi Harapan terkait: mengacu Tabel 12 no. 1,2,3,5,8,10,14 etnomedical tour Pusat plasma etnomedical plants Dalam rangka kelancaran penelitiannya, peneliti berharap KRB dapat menjadi salah satu penyedia tumbuhan obat sebagai bahan penelitian. Koleksi tumbuhan obat tidak hanya berada di taman display tetapi diharapkan KRB memiliki kebun khusus sebagai bahan yang dapat digunakan untuk peneliti, terutama yang berhubungan dengan kandungan biokimia. Sebagai pusat konservasi tumbuhan maka KRB juga diharap berperan sebagai pusat informasi tumbuhan obat bagi para peneliti di lembaga lain sekaligus juga sebagai pusat komersial yang profesional bagi hasil penelitian di bidang tumbuhan obat baik melalui pameran atau aktivitas menarik lainnya Gambar 23. Gambar 23 Harapan masyarakat peneliti, fungsi KRB dan stimulus manfaat. Dalam hal penyebarluasan pengetahuan tumbuhan obat Indonesia, peneliti berharap KRB dapat berperan dalam sistem pendidikan nasional. Oleh karenanya kerjasama dengan pihak pendidikan nasional perlu dijajaki agar tumbuhan obat masuk menjadi bagian kurikulum di sekolah. Tujuan pendidikan konservasi adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, keterampilan dan kemampuan masyarakat dalam mengamankan dan melestarikan sumber daya alam hayati tumbuhan Bari dan Supriatna 1999. Pendidikan untuk mengenal Stimulus manfaat: ekonomi, pengetahuan KRB Masya- rakat Tumbuhan obat Fungsi terkait: Konservasi Penelitian Rekreasi Harapan terkait: mengacu Tabel 12 no. 4,6,7,9,12,13 Pameran berkala tumbuhan obat dan hasil penelitiannya Pusat informasi tumbuhan obat tumbuhan obat tidak harus selalu di kelas atau sekolah-sekolah tetapi dapat aplikatif di alam. Taman dan pohon pelindung jalan dapat dijadikan sarana pendidikan konservasi dengan menyediakan informasi tentang spesies tumbuhan tersebut mulai dari asal-usulnya dan manfaatnya bagi manusia serta bagaimana perlindungan dan konservasi yang harus dilakukan oleh masyarakat. Gambar 24 Harapan masyarakat peneliti, fungsi KRB dan stimulus rela-religius Menurut Rideng 1999 Pendidikan konservasi tumbuhan lebih ditekankan pada penanaman sikap peduli siswa terhadap konservasi tumbuhan. Dalam hal ini stimulus berupa kerelaan berbagi ilmu pengetahuan khususnya tentang tumbuhan obat kepada generasi muda merupakan pendorong bagi KRB dan juga peneliti untuk bersama-sama menciptakan suatu sistem pendidikan yang mendukung konservasi tumbuhan obat Gambar 24. 4.4. Rancangan Program Konservasi 4.4.1. Spesies prioritas