Masyarakat industri obat tradisional

4.3.2. Masyarakat industri obat tradisional

Konsumsi tumbuhan obat terus berkembang seiring berkembangnya industri obat tradisional. Produksi industri obat tradisional tidak saja dipasarkan di Indonesia, tetapi meluas ke mancanegara. Hal ini membangkitkan sebagian masyarakat untuk berlomba-lomba mengeksplorasi sekaligus mengeksploitasi sumberdaya alam bahan baku industri obat. Eksploitasi spesies tropika oleh negara-negara barat sebagai sumber obat-obatan relatif banyak terjadi saat ini, namun sejauh ini kebun raya belum berperan sebagai bagian penting dari kondisi demikian Heywood 1991. Kegiatan eksplorasi sudah banyak dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan industri maupun perorangan namun hasilnya tidak terdokumentasi dengan baik sehingga kita tidak memiliki literatur yang utuh tentang tumbuhan obat dan ramuan pengobatannya Hasnam et al. 2000. Beberapa harapan yang terungkap dari masyarakat industri obat tradisional IOT terhadap KRB adalah seperti pada Tabel 10 berikut: Tabel 10 Harapan masyarakat industri obat tradisional No. Harapan-harapan 1. Memprioritaskan koleksi tumbuhan obat untuk bahan baku obat tradisional 2. Sebagai ajang pameran produksi obat tradisiona 3. Mendukung produksi obat tradisional melalui penelitian ilmiahnya 4. Sebagai sumber informasi ilmiah bagi industri obat tradisional 5. Menjadi jembatan produksi obat tradisional dengan masyarakat Selama ini KRB belum melakukan aktivitas seperti yang diharapkan oleh masyarakat IOT. Pada umumnya aktivitas yang berhubungan dengan IOT terbatas pada upaya perbanyakan dan budidaya bahan baku jamu di beberapa daerah penghasil jamu. Irisan antara harapan masyarakat IOT dengan fakta aktivitas KRB saat ini seperti tampak pada Gambar 13. Gambar 13 Irisan antara harapan masyarakat IOT dengan aktivitas KRB. harapan masyarakat IOT fakta aktivitas KRB Belum terjadi irisan Sebagai salah satu lembaga ilmiah, KRB dituntut memberi kontribusi nyata dalam peningkatan pengetahuan masyarakat. Oleh karena itu harapan masyarakat industri obat tradisional agar KRB dapat berkiprah dalam penelitian tumbuhan bahan baku obat perlu ditindaklanjuti. Penelitian bersama KRB-IOT pernah dilakukan antara tahun 1996-2000 di daerah Cilacap dan Kediri. Pada saat itu penelitian lebih ditekankan kepada aspek teknik budidaya beberapa bahan baku obat tradisional. Menurut Djumidi et al. 1999 upaya budidaya merupakan salah satu usaha konservasi secara ex situ yang strategis bagi pemanfaatan tumbuhan obat berkelanjutan. Beberapa industri obat tradisional mulai mengembangkan budidaya tumbuhan obat. Saat ini beberapa industri membutuhkan KRB sebagai mitra yang mendukung dalam penelitian kandungan bahan obat alami dan kualitas bahan baku obat yang bersangkutan. Dengan demikian KRB seharusnya mulai memperkuat dasar penelitian di bidang fitokimia dan farmakologi untuk mendukung kerjasama dengan pihak industri Gambar 14. Gambar 14 Harapan masyarakat industri, fungsi KRB dan stimulus alamiah. Selain kerjasama penelitian, selama ini KRB belum pernah mengadakan pameran bertema obat tradisional, sedangkan pameran tumbuhan obat pernah dilakukan sekali. Dalam sepuluh tahun terakhir ini tidak ada kiprah KRB dalam pengembangan industri obat tradisional sementara harapan beberapa industri, Stimulus alamiah- ilmiah KRB Masya- rakat Tumbuhan obat Fungsi terkait: Penelitian Pendidikan Harapan terkait: mengacu Tabel 10 no. 3,4 Penelitian bersama KRB-IOT: fitokimia farmakologi terutama industri kecil obat tradisional adalah KRB dapat berperan sebagai salah satu bagian promosi produk mereka. Stimulus manfaat pengetahuan tumbuhan obat dan dalam rangka peningkatan perekonomian masyarakat industri, tumbuhan obat merupakan pijakan bersama ke arah kegiatan ini Gambar 15. Melalui pameran obat tradisional yang berbasis ilmiah, KRB dapat menjalankan fungsi konservasinya terutama dalam pemanfaaatan sumberdaya hayati secara berkelanjutan. Gambar 15 Harapan masyarakat industri, fungsi KRB dan stimulus manfaat. Selain stimulus alamiah-ilmiah dan stimulus manfaat, kemitraan dengan industri obat tradisional dapat berpijak pada stimulus rela-religius. Kerelaan KRB untuk memberi pelayanan dan kemudahan demi pemanfaatan berkelanjutan dan berkeadilan dalam konservasi tumbuhan obat perlu dibangkitkan. Beberapa industri mengharapkan informasi yang pasti dari KRB baik tentang kebenaran material bahan obat alami maupun potensi pasar dari obat tradisional yang dihasilkan. Kerelaan berkorban pihak industri untuk mendatangi KRB secara langsung maupun berkomunikasi melalui surat dan telpon merupakan pertanda bahwa KRB adalah salah satu lembaga yang diandalkan untuk informasi. Oleh Stimulus manfaat: ekonomi, pengetahuan KRB Masya- rakat Tumbuhan obat Fungsi terkait: Konservasi Penelitian Pendidikan Harapan terkait: mengacu Tabel 10 no. 1,2,5 Pameran obat tradisional berbahan baku tumbuh-tumbuhan karenanya pembentukan KRB sebagai sumber informasi bahan baku obat alami dan pemasaran layak untuk ditindaklanjuti Gambar 16.

4.3.3. Masyarakat praktisi obat tradisional