siswa cenderung meningkat. Demikian pula sebaliknya, makin rendah lingkungan belajar siswa maka semakin rendah pula
prestasi belajar akuntansi siswa. Uji signifikan berdasarkan pada probabilitas jika
probabilitas 0,05 maka H
01
diterima dan sebaliknya jika probabilitas 0,05 maka H
01
ditolak dan H
a1
diterima. Tingkat signifikansi koefisien korelasi diukur dari probabilitas
menghasilkan angka 0,041. Oleh karena probabilitas 0,041 0,05, maka H
a1
diterima dan H
01
ditolak yang berarti bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan
belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa. Rangkuman hasil perhitungan analisis korelasi antara
masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.8
Hasil Korelasi antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat Variabel
Bebas Variabel
Terikat Df
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan X
1
X
2
X
3
Y Y
Y 20
20 20
0,004 0,011
0,041 0,05
0,05 0,05
Signifikan Signifikan
Signifikan
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi Dari hasil analisis data, diketahui bahwa hipotesis pertama
yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa diterima. Pernyataan ini didasarkan dari hasil analisis koefisien korelasi hitung
yang menunjukkan bahwa probabilitas yaitu sebesar 0,004 0,05. Hal ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diprediksi dari
tinggi rendahnya motivasi belajar akuntansi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.
Hasil penelitian ini memberikan suatu masukan baik bagi siswa untuk senantiasa termotivasi dalam belajar, sehingga prestasi
belajar yang sudah dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan. Motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan pengenalan
tugas-tugas belajar, motivasi siswa untuk berprestasi, tujuan akhir belajar siswa, mendapatkan informasi tentang pengerjaan tugas-tugas
yang salah, melihat model atau contoh yang baik sehingga dapat dicontoh, menentukan nilai-nilai dan tingkah laku proposial, harapan
untuk mendapat penghargaan, sedangkan pengalaman yang mencemaskan dan stres dapat mengakibatkan prestasi menjadi rendah.
Hasil ini sejalan dengan dengan penelitian Indrawati Tahun 2004 dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Antara Motivasi
Belajar, Disiplin Belajar, dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar mahasiswa, menunjukkan bahwa motivasi belajar mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar, maka hal ini memberikan suatu masukan bagi para siswa untuk senantiasa
termotivasi dalam belajar, lebih rajin dalam belajar sehingga prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar siswa dapat dipertahankan dan semakin dapat ditingkatkan. Sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi motivasi belajar siswa
semakin tinggi pula prestasi belajarnya. 2. Hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi
Dari hasil analisis data, diketahui bahwa hipotesis kedua yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin
belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa diterima. Pernyataan ini didasarkan dari hasil analisis koefisien korelasi hitung yang
menunjukkan bahwa probabilitas yaitu sebesar 0,011 0,05. Hal ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diprediksi dari
tinggi rendahnya disiplin belajar akuntansi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.
Hasil penelitian ini memberikan suatu masukan baik bagi siswa untuk senantiasa menanamkan disiplin baik disiplin diri ataupun
disiplin sosial dalam diri siswa sendiri terutama dalam hal belajar, sehingga prestasi belajar yang sudah dapat dipertahankan dan terus
ditingkatkan. Untuk dapat mencapai hasil belajar atau prestasi belajar yang baik, seorang siswa perlu mempersiapkan mata pelajaran atau
belajar terlebih dahulu sebelum mata pelajaran disampaikan oleh guru. Dengan keteraturan dan disiplin segala usaha yang ingin dicapai
hasilnya akan lebih baik. Disiplin, selain akan membuat seseorang memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan
proses arah pembentukan watak yang baik. Hubungan dengan belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disiplin belajar mempengaruhi prestasi belajar karena siswa yang mempunyai disiplin yang tinggi dan teratur akan memiliki sikap yang
positif dan senang akan hal tersebut, sehingga dapat membantu dalam pencapaian prestasi belajar ke arah yang lebih baik. Ini berarti
semakin tinggi disiplin belajar seoarng siswa maka semakin tinggi prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Indrawati Tahun 2004, yang menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan. Maka hal ini memberikan satu masukan bagi siswa untuk senantiasa mendisiplinkan diri dalam
belajar sehingga prestasi belajarnya dapat ditingkatkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar yang tinggi akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa menjadi lebih tinggi. 3. Hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi
Dari hasil analisis data, diketahui bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara
lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa diterima. Pernyataan ini didasarkan dari hasil analisis koefisien korelasi hitung
yang menunjukkan bahwa probabilitas yaitu sebesar 0,041 0,05. Hal ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diprediksi dari
tinggi rendahnya lingkungan belajar akuntansi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seorang siswa akan memiliki prestasi belajar yang tinggi jika lingkungan belajar di sekitarnya juga mendukung. Lingkungan belajar
merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya dalam membantu meningkatkan prestasi belajar. Lingkungan belajar yang berpengaruh
terhadap prestasi siswa dapat berupa dorongan dari orang tua, dorongan dari teman, hubungan dengan masyarakat sekitar dan
kegiatan di masyarakat itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketagangan dalam keluarga, demograti atau tata
letak rumah, semuanya dapat memberikan dampak yang lebih baik atau lebih buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai anak.
Agar anak dapat berhasil dalam pendidikannya maka harus diperhatikan segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan
belajarnya. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, dan teman- teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam
hal belajar, oleh karena itu anak akan berusaha rajin belajar untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Indrawati 2004 yang menunjukkan bahwa lingkungan belajar mempunyai hubungan yang
positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa, maka hal ini memberikan suatu masukkan bagi para siswa yaitu dalam lingkungan
belajar di keluarha diharapkan para siswa dapat mempergunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
fasilitas yang tersedia dan selalu menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga prestasi belajar tidak hanya cukup tetapi lebih dari
cukup, dalam lingkungan belajar di sekolah diharapkan siswa selalu menanggapi dukungan yang positif yang menunjang kegiatan yang
diberikan oleh pihak sekolah sehingga berkat dukungan tersebut para siswa menjadi termotivasi untuk belajar dan akhirnya prestasi belajar
bisa lebih ditingkatkan, dalam lingkungan belajar di masyarakat diharapkan masyarakat turut serta dalam menciptakan suasana belajar
yang kondusif di dalam lingkungan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
BAB VI PENUTUP