Teori Belajar yang Mendasari Model Pembelajaran Talking Stick

4. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran, dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan siswa untuk menutup isi bacaan. 5. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. 6. Guru memberi kesimpulan. 7. Guru melakukan evaluasipenilaian. 8. Guru menutup pembelajaran. Langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah langkah-langkah model pembelajaran talking stick dengan media powerpoint merujuk pendapat ahli Aqib dan Huda: a. Guru melakukan prapembelajaran. b. Guru melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. c. Guru menjelaskan materi pokok dengan menggunakan media. d. Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok dan siswa mengerjakan tugas kelompok. e. Guru dan siswa membahas hasil diskusi. f. Guru menyiapkan tongkat dan bersama siswa memulai kegiatan menggunakan model talking stick. g. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa yang memegang tongkat. h. Siswa yang memegang tongkat menjawab pertanyaan. i. Guru dan siswa memberi kesimpulan dan evaluasi. j. Guru menutup pelajaran.

2.1.1.3 Teori Belajar yang Mendasari Model Pembelajaran Talking Stick

1. Teori Belajar Kognitivisme Teori belajar kognitivisme mengacu pada wacana psikologi kognitif yang didasarkan pada kegiatan kognitif dalam belajar. Teori ini dikemukakan oleh Piaget Lapono, 2008 : 1.18, yang memandang individu sebagai struktur kognitif, peta mental, skema atau jaringan konsep guna memahami dan menanggapi pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan. Struktur ingatan cognition dalam aktivitas belajar diartikan sebagai aktivitas mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan, dan menggunakan pengetahuan. Teori ini mendasari model talking stick karena dengan penggunaan model talking stick, ini terjadi proses belajar karena adanya interaksi dengan lingkungan dimana siswa berinteraksi dengan guru dan siswa dalam rangka mendapatkan informasi dan bertukar pikiran, kemudian siswa diharuskan memberikan pendapat atau memberikan solusi pemecahan masalah yang diberikan oleh guru. 2. Teori Belajar Behaviorisme Skinner dalam Rifa’i,2011: 106 menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku. Perilaku dalam hal ini yaitu perilaku yang tidak tampak atau perilaku tidak tampak. Hasil belajar perubahan perilaku tidak disebabkan oleh kemampuan internal manusia, tetapi karena faktor stimulus yang menimbulkan respons. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, maka stimulus harus dirancang sedemikian rupa sehingga direspon oleh siswa. Teori ini mendasari model talking stick karena dalam pembelajaran yang menggunakan model talking stick siswa akan diberikan rangsangan oleh guru berupa materi, bacaan dan pertanyaan-pertanyaan agar respon siswa terhadap pembelajaran akan semakin meningkat, karena siswa dituntut untuk memberikan jawaban ataupun pendapat tentang apa yang diberikan oleh guru. 3. Teori Belajar Humanisme Teori belajar humanisme didasarkan pada pemikiran Carl R. Rogers dalam Lapono, 2008: 1.35 yang menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan yang dilakukan seseorang memiliki kemampuan untuk mengaktualisasi diri yang disebut dorongan untuk menjadi dirinya sendiri, sehingga dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan kondisi belajar yang memungkinkan siswa untuk mengaktualisasi diri. Ketiga teori belajar mendasari model talking stick karena pada pembelajaran dengan talking stick guru akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi tanggapan atau respon sesuai pemahamannya sendiri berdasarkan materi yang diajarkan. Dan siswa akan menjadi lebih aktif pada saat pembelajaran.

2.1.2 Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TREFFINGER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI KOTA SEMARANG

4 63 491

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VC SD ISLAM HIDAYATULLAH KOTA SEMARANG

2 57 381

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN MEDIA POWERPOINT DI SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

2 28 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

3 21 300

PENERAPAN STRATEGI PETA KONSEP DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 03 KOTA SEMARANG

0 4 376

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TERPADUSTAD DAN TALKING STICK DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VSDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 4 318

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN KARANGAYU 03 KOTA SEMARANG

0 10 229

PENERAPAN MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN KAMPUNGDALEM 1 TULUNGAGUNG RIA FAJRIN RIZQY ANA

0 0 8