Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

C. Penelitian yang Relevan

Skripsi yang disusun oleh Susanti tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Laju Reaksi” hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa dengan hasil uji-t data posttest menunjukkan bahwa t hitung 6,13 lebih besar dibandingkan t tabel 1,99. 69 Jurnal mengenai sikap terhadap pembelajaran berbasis masalah pada kurikulum baru kesehatan Turki yang judul aslinya adalah Attitudes Toward Problem Based Learning in a New Turkish Medicine Curriculum, penelitian ini menyimpulkan, dari kedua kelas yang menjadi sampel penelitian selama dua kali dalam dua tahun tersebut baik wanita atau laki-laki memiliki sikap positif terhadap PBL. Sebagian besar siswa dapat memanfaatkan web untuk pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu untuk memecahkan memecahkan masalah PBL. 70 Jurnal tahun 2009 Universitas Negeri Yogyakarta, Muhson dalam penelitiannya yaitu Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa melalui Penerapan Problem Based Learning, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa implementasi metode PBL mampu meningkatkan minat belajar mahasiswa, dan proses pembelajaran dengan metode PBL telah mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa. 71 Jurnal 2013 Muderawan dkk, Pascasarjan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa”. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment yang bertujuan untuk menyelidiki perbedaan keterampilan proses sains antara 69 Wulan Susanti. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Laju Reaksi.Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:2014. Skripsi Pendidikan Kimia. h.63 70 Ayfer Alfer, Attitudes Toward Problem Based Learning in a New Turkish Medicine Curriculum.World Applied Sciences Journal 4 6: 830-836, ISSN 1818-4952 © IDOSI Publications, 2008 71 Ali Muhson, Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa melalui Penerapan Problem Based Learning. Jurnal Kependidikan Volume 39, Nomor 2, November 2009, hal. 171-182 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat diterapkan oleh guru-guru di sekolah khususunya pada topik laju reaksi dan kesetimbangan kimia guna mengoptimalkan perolehan keterampilan proses sains siswa. 72 Selaras dengan penelitian yang dilakukan Fauziah, Abdullah, dan Hakim yaitu tentang Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah, hasil penelitiannya menunjukkan RPP berbasis pendekatan saintifik melalui model pembelajaran PBL berhasil memotivasi dan menanmkan sikap internal pada peserta didik. 73 D. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Hipotesis nol H0 : tidak terdapat pengaruh model Problem Based Learning PBL terhadap Keterampilan Proses Sains KPS siswa pada materi laju reaksi. Hipotesis Kerja H1 = terdapat pengaruh model Problem Based Learning PBL terhadap Keterampilan Proses Sains KPS siswa pada materi laju reaksi. 72 IB. Siwa, I W. Muderawan dkk, Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa. e- journal Pascasarjan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Jurnal vol.3 tahun 2013 73 Resti Fauziah, dkk. Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah. Bandung:INVOTEC,Volume IX, No.2,Agustus 2013. h.177

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil, yaitu pada tanggal 10 sampai 29 November 2014 pada materi Laju Reaksi. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA Madrasah Aliyah Mauk Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang.

B. Metode dan Desain Penelitian

Berdasarkan tujuannya, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar basic research, penelitian terapan applied research, dan penelitian pengembangan research and development. 1 Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka penelitian ini termasuk pada penelitian terapan. Karena dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Penyusunan penelitian ini dilakukan penelitian kuantitatif, menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya metode penelitian pendidikan, bahwa dalam penelitian kuantitatif menggunakan instrumen-instrumen yang formal, standar dan bersifat mengukur. 2 Hasil penelitian kuantitatif disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 3 Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji suatu teori yang menjelaskan tentang hubungan antara kenyataan sosial, pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah teori yang ditetapkan didukung oleh kenyataan atau bukti-bukti empiris atau tidak. 4 Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk menguji adakah pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap Keterampilan Proses Sians siswa yang diujikan pada siswa-siswi kelas XI IPA MAN Mauk. 1 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung:Alfabeta,2009. h.4 2 Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya h.95 3 Ibnu Hadjar. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada h.30 4 Ibid. h.34 33

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperiment, bentuk desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 5 Hal tersebut dikarena sampel pada penelitian ini tidak akan diambil secara acak dari populasi yang ada karena siswa secara alami telah terbentuk dalam satu kelompokkelas.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design, pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. 6 Kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal siswa, apakah terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol atau tidak. Setelah itu keduanya diberi perlakuan, kelompok yang diberi perlakuan dengan model Problem Based Learning PBL dinamakan kelompok Eksperimen, dan kelompok pembanding yang diberikan perlakuan pendekatan konvensional dinamakan kelompok kontrol. Dan setelah itu diberikan postest. Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Sebelum Perlakuan Sesudah Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kontrol O 1 X 2 O 2 Keterangan: O 1 = Tes Awal O 2 = Tes akhir X 1 = Pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning PBL X 2 = Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional 5 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta, 2009. h.77 6 Ibid. h.79