Karakteristik Perke mbangang Bahasa SD Kelas Rendah
b. Usia 12-16 Bulan
Pada masa ini anak sudah bisa mengucapakan kata Yusuf, 2010: 158. Sepatah kata merupakan kalimat, tetapi kalimat tidak lengkap. Pada usia ini anak
juga sudah dapat menirukan suara-suara, seperti suara kucing, burung, dan kendaraan.
c. Usia 16-24 Bulan
Pada masa ini anak sudah mulai timbul kesadaran bahwa semua orang dan benda mempunyai nama Yusuf, 2010: 158. Pada masa ini anak sering berbicara
sendiri, baik berbicara dengan diri sendiri atau dengan mainannya. d.
Usia 2-2,6 Tahun Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna Yusuf,
2010: 170. Sudah mampu memahami tentang perbandingan. Anak banyak menanyakan nama dan tempat. Selain itu anak sudah menggunakan kata
berawalan dan yang berakhiran. e.
Usia 2,6-6 Tahun Anak sudah dapat menggunakan kalimat majemuk beserta anak kalimatnya
Yusuf, 2010: 170. Tingkat berpikir anak sudah mulai maju, anak dapat menanyakan soal waktu, sebab-akibat melalui pertanyaan.
f. Usia 6-12 Tahun
Usia anak sekolah dasar ini merupakan usia berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata Yusuf, 2010: 179.
Pada awal masa ini anak sudah menguasai sekitar 2.500 kata dan pada masa akhir usia 11-12 tahun telah dapat menguasai sekitar 50.000 kata. Usia ini anak sudah
bersekolah, sehingga diberikan pelajaran bahasa diharapkan anak dapat mengusai dan mempergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain,
menyatakan isi hati, memahami keterampilan mengolah informasi yang diterimanya, menyatakan pendapat, dan mengembangkan kepribadiannya.
Slamet menyatakan hal yang hampir sama dengan hal yang dikemukakan Yusuf tentang tahap perkembangan bahasa. Terdapat 4 tahap perkembangan
bahasa menurut Tarigan. Perkembangan bahasa tersebut antara lain Slamet, 2014: 8-10:
a. Tahap Pralinguistik lahir
– 12 bulan Tahap ini berlangsung pada saat anak baru lahir sampai dengan usia 12
bulan. Tahap pralinguistik, yaitu tahap perkembangan bahasa dimana anak belum mampu menghasilkan bunyi yang bermakna Slamet, 2014: 8. Bunyi yang
dihasilkan anak misalnya, tangisan, rengekan, dekutan, dan celoteh, hanya sebagai sarana anak untuk melatih gerak artikulatorisnya sampai ia mengucapkan kata
yang bermakna. b.
Tahap Satu Kata 12 – 18 bulan
Tahap ini berlangsung ketika anak berusia 12 sampai dengan 18 tahun. Pada tahap ini, anak menggunakan satu kata yang memiliki arti Slamet, 2014: 9. Satu
kata yang memiliki arti mewakili ide dan keseluruha tuturan yang dimaksud. c.
Tahap Dua Kata 18 – 24 bulan
Tahap ini berlangsung ketika anak berusia 18 – 24 bulan. Pada tahap ini,
anak hanya menggunakan dua kata dalam berbicara Slamet, 2014: 10. Dua kata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang dituturkan anak dalam berbicara merupakan dua kata yang penting untuk menunjukkan maksudnya.
d. Tahap Banyak Kata 3
– 6 tahun Tahap ini berlangsung ketika anak berusia 3
– 6 tahun. Pada tahap ini tuturan anak mulai lebih panjang dan tatabahasanya lebih teratur Slamet, 2014:
10. Anak tidak lagi menggunakan hanya dua kata, tetapi tiga kata atau lebih. Anak telah mampu menggunakan bahasa dalam berbagai cara untuk berbagai
keperluannya. Meggit mengemukakan hal yang mendukung terhadap tahap perkembangan
bahasa yang dikemukakan oleh Yusuf dan Tarigan. Tahap perkembangan bahasa yang dimaksud Meggit adalah sebagai berikut Meggit, 2013: 70-186:
a. Usia baru lahir
– 18 bulan Pada minggu awal kelahirannya hingga 16 minggu kelahirannya, anak akan
mengeluarkan tangisan dan baru mulai belajar mengoceh sebagai cara untuk berkomunikasi Meggit, 2013: 70-105. Memasuki usia 4 bulan anak mulai
menggunakan ocehan dari huruf vokal maupun konsonan. Sekitar usia 6 – 9
bulan, anak mulai memahami kata- kata seperti ‘atas’ dan ‘bawah’, meniru suara
orang dewasa di sekitarnya, dan lebih banyak mengoceh. Me nginjak usia 9 – 12
bulan ocehan anak lebih ekspresif dan bernada. Anak juga mulai mamakai kata perkiraan, misalnya ‘dadda’ = ayah. Pada usia 12 – 18 bulan anak mampu
mengucapkan dua sampai enam kata. Kosakata anak berkembang sampai 20 – 50
kata pada saat anak mencapai usia 18 bulan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Usia 18 bulan
– 3 tahun Pada usia ini anak mulai mengalami periode ledakan bahasa Meggit, 2013:
105-115. Setiap aspek berbahasa mulai berkembang secara cepat pada masa- masa ini. Anak telah mampu menunjuk serta menyebutkan nama bagian tubuh,
benda, orang, serta gambar di buku. Anak telah memakai satu kata untuk menjelaskan banyak hal. Anak juga telah mampu menamai bermacam- macam
benda dan aktivitas yang mereka lakukan. c.
Usia 3 – 5 tahun
Pada periode ini, kemampuan berbahasa a nak berkembang sangat cepat Meggit, 2013: 116-130. Anak mulai memakai lebih banyak kosa kata, mulai dari
kata sifat, kata kerja, kata benda, kalimat utuh dll. Anak juga mulai berbicara mengikuti tata bahasa. Pada rentang usia ini anak mulai melemparkan bermacam-
macam pertanyaan menggunakan kata ‘apa’, ‘kenapa’, ‘bagaimana’, ‘siapa’, dan ‘kapan’.
d. Usia 5
– 8 tahun Pada usia ini anak memasuki periode melek huruf Meggit, 2013: 130-141.
Anak mulai memperlajari bunyi-bunyi huruf yang berbeda dalam alfabet untuk mengembangkan keterampilan membaca. Anak pada rentang usia ini mulai
memahami bahasa buku serta mempelajari bahwa cerita-cerita memiliki karakter. e.
Usia 8 – 12 tahun
Pada usia 8 hingga 9 tahun anak mulai menggunakan dan memahami kalimat-kalimat yang rumit Meggit, 2013: 142-166. Anak senang membuat
cerita dan menceritakan lelucon. Memasuki usia 10 hingga mencapai usia 12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tahun anak telah mampu menulis cerita yang panjang. Cerita ya ng ditulis anak menunjukkan imajinasi dan kemampuan tata bahasa yang meningkat.
f. Usia 12
– 16 tahun Pada usia ini perkembangan bahasa anak berkembang dengan level yang
lebih tinggi 167-186. Anak mampu memahami penggunaan bahasa yang abstrak. Pada rentang usia ini, anak telah mampu memproses makna teks dan abstrak,
menghubungkan makna sebuah kata dengan konteks terkait, memahami tanda baca serta membentuk struktur sintaktik yang rumit.
Perkembangan bahasa merupakan suatu rangkaian kegiatan ucap dari bunyi- bunyi yang sederhana menuju tuturan yang kompleks yang berlangsung secara
bertahap. Tahap perkembangan bahasa seseorang berjalan seiring dengan tahap perkembangan fisik, intelektual, dan sosialnya. Tahap perkembangan bahasa anak
kelas rendah berada pada rentang usia 6 atau 7 tahun hingga atau 9 atau 10 tahun. Karakteristik tahap perkembangan anak kelas rendah yaitu 1 anak telah mampu
menguasai lebih dari 2.500 kosa kata yang menunjuk pada hal- hal disekitarnya, 2 perbendaharaan kata anak berkembang pesat, 3 anak telah dapat
menggunakan kalimat majemuk, 4 anak telah mampu bertanya menggunakan kata apa, siapa, bagaimana, kapan, dan mengapa, 5 anak mampu
menggunakan bahasa untuk berbagai keperluan anak, 6 anak telah memasuki periode melek huruf, karena pada usia ini anak mulai mempelajari bunyi-bunyi
huruf yang berbeda pada alfabet untuk keperluan membaca, 7 anak mulai memahami bahasa buku, anak memahami bahwa cerita yang dibaca memiliki
tokoh karakter dan alur, 8 memasuki usia 10 tahun anak mulai mampu menulis cerita.