Tujuan Supervisi Supervisi Klinis 1. Pengertian Supervisi

31 Huber, 2006. Supervisi adalah proses yang memacu anggota unit kerja untuk berkontribusi secara positif agar tujuan organisasi tercapai Yaslis, 2003. Menurut Swansburg Swansburg 1999, supervisi adalah suatu proses kemudahan untuk menyelesaikan tugas-tugas keperawatan. Swansburg 1999 melihat dimensi supervisi sebagai suatu proses kemudahan sumber-sumber yang diperlukan untuk penyelesaian suatu tugas. Sementara itu, Kron dan Gray 1987, dalam Arwani 2005 mengartikan supervisi sebagai kegiatan yang merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai dan mengevaluasi secara berkesinambungan anggota secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki anggota. Supervisi dalam konteks keperawatan sebagai suatu proses kegiatan pemberian dukungan sumber-sumber resources yang dibutuhkan perawat dalam rangka menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.2. Tujuan Supervisi

Supervisi sebagai salah satu kegiatan dalam lingkup fungsi manajemen yaitu fungsi pengawasan Arwani, 2006. Supervisi merupakan kegiatan penting para manajer yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan bahkan pelayanan kesehatan di rumah sakit pada umumnya. Kualitas dan kuantitas supervisi dapat ditentukan oleh falsafah hidup seseorang dan kemampuan dalam menggunakan bermacam-macam teknik supervisi yang dimiliki. Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam keperawatan ada hubungan langsung antara supervisi yang diterima oleh perawat dan kualitas layanan Universitas Sumatera Utara 32 keperawatan yang dapat mereka berikan. Dengan kata lain layanan keperawatan yang tidak professional yang diberikan oleh perawat dapat merupakan sebagai dampak dari supervisi yang diterimanya Kron Gray, 1987. Supervisi bertujuan untuk mengarahkan bawahan secara langsung agar dapat meningkatkan kinerjanya dan bukan mencari kesalahan bawahan, hal ini sesuai dengan pendapat dari berbagai ahli. Tujuan supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan secara langsung sehingga bawahan akan memiliki bekal yang cukup untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya dengan hasil yang baik. Tujuan utamanya adalah untuk lebih meningkatkan kinerja bawahan dan bukan mencari kesalahan Suarli Bahtiar, 2009. Kegiatan supervisi akan mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang kondusif dan nyaman yang mencakup lingkungan fisik, atmosfer kerja dan jumlah sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memudahkan pelaksanaan tugas. Tujuan supervisi diarahkan pada kegiatan, mengorientasikan staf dan pelaksana keperawatan, memberikan arahan dalam pelaksanaan kegiatan sebagai upaya untuk menimbulkan kesadaran dan mengerti akan peran dan fungsinya sebagai staf dan difokuskan pada pemberian pelayanan kemampuan staf dan pelaksanaan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan Arwani Supriyatno, 2006. Supervisi dalam keperawatan bertujuan membantu perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan sehingga supervisi yang dilakukan bersifat pemberian sumber-sumber dukungan untuk memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain itu supervisi dimaksudkan untuk memastikan Universitas Sumatera Utara 33 bahwa perawat dalam memberikan asuhan keperawatan telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh PPNI tahun 2002.

2.1.3. Manfaat Supervisi