57
Keperawatan sebagai profesi terdiri atas komponen disiplin dan praktik Gartinah dkk, 1999.
Karakteristik keperawatan sebagai profesi menurut Gillies 2000 yaitu amemiliki ilmu pengetahuan tentang tubuh manusia yang sistemis dan khusus,
b mengembangkan ilmu pengetahuan tentang tubuh manusia secara konstan melalui penelitian, c melaksanakan pendidikan melalui pendidikan tinggi,
dmenerapkan ilmu pengetahuan tentang tubuh manusia dalam pelayanan, eberfungsi secara otonomi dalam merumuskan kebijakan dan pengendalian
praktek profesional, f memberikan pelayanan untuk kesejahteraan masyarakat di atas kepentingan pribadi, berpegang teguh pada tradisi leluhur dan etika profesi
serta g memberikan kesempatan untuk pertumbuhan profesional dan mendokumentasikan proses perawatan
Pelayanan keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sakit
maupun sehat yang mencakup siklus hidup manusia Hidayat, 2004.
2.3.2. Fungsi dan Peran Perawat
Fungsi perawat menurut Aziz 2004, merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi tersebut dapat berubah sesuai dengan
keadaan yang ada. Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan beberapa fungsi diantaranya:
Universitas Sumatera Utara
58
1. Fungsi Independen yaitu: mandiri dan tidak tergantung pada orang lain dimana perawat dalam melaksanakannya dilakukan secara sendiri dengan
keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti: pemahaman kebutuhan fisiologis
pemenuhan kebutuhan oksigen, cairan dan elektrolit, nutrisi, aktivitas dan lain-lain, pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan
kebutuhan cinta, harga diri dan aktualisasi diri. 2. Fungsi Dependen yaitu: dalam melaksanakan kegiatan atas pesan dan instruksi
dari perawat lain ataupun dari dokter. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat kepada perawat
umum atau perawat yang fungsinya sebagai perawat pelaksana, juga dokter melimpahkan ke perawat.
3. Fungsi Interdependen yaitu: dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan lainnya. Fungsi ini dapat
terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada
penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Menurut Nursalam 2011, peran perawat harus berkembang seiring
dengan perkembangan iptek dan tuntutan kebutuhan masyarakat. Sehingga perawat dituntut mampu menjawab dan mengantisipasi terhadap dampak dari
perubahan. Sebagai perawat profesional, maka peran yang diemban adalah CARE yang meliputi:
C = Communication
Universitas Sumatera Utara
59
Ciri khas perawat profesional di masa depan dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat berkomunikasi secara lengkap, adekuat, cepat.
Artinya setiap melakukan komunikasi lisan maupun tulis dengan teman sejawat dan tenaga kesehatan lainnya harus memenuhi ketiga unsur di atas
dengan didukung suatu fakta yang memadai. Profil perawat masa depan yang terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing,
minimal bahasa Inggris. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya persainganpasar bebas pada abad ke-21 ini.
A = Activity Prinsip melakukan aktivitaspemberian asuhan keperawatan harus dapat
bekerja sama dengan teman sejawat dan tenaga kesehatan lainnya, khususnya tim medis sebagai mitra kerja dalam memberikan asuhan
kepada pasien. Aktivitas tersebut harus ditunjang dengan menunjukkan kesungguhan dan sikap empati dan bertanggung jawab terhadap setiap
tugas yang diemban. Hal ini diperlukan pada saat ini dan masa yang akan datang dalam upaya mewujudkan jati diri perawat dan menghilangkan
masa lalu keperawatan yang hanya bekerja seperti robot dan berada pada posisi inferior dari tim kesehatan lainnya.
Yang penting diantisipasi di masa depan adalah ketika memberikan asuhan harus berdasarkan ilmu yang dapattepat diaplikasikan di institusi
tempatnya bekerja. Artinya, ilmu keperawatan yang ada, harus diidentifikasi yang notabene dibuat di luar negeri dengan kondisi budaya,
agama yang berbeda, untuk dapat diterapkan di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
60
R = Review Prinsip utama dalam melaksanakan peran tersebut adalah moral dan etik
keperawatan. Dalam setiap memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat harus selalu berpedoman pada nilai-nilai etik keperawatan dan
standar keperawatan yang ada serta ilmu keperawatan. Hal ini penting guna menghindarkan kesalahan-kesalahan yang dapat berakibat fatal
terhadap konsumen dan eksistensi profesi keperawatan yang sedang mencari identitas diri. Dalam melaksanakan peran profesionalnya, perawat
harus menerapkan prinsip-prinsip etik yang meliputi: 1 Justice: keadilan, 2 Autonomy: asas menghormati autonomi, 3 beneficience asas manfaat
dan non-maleficiency, 4 Veracity: asas kejujuran, 5 confidentiality; asas kerahasiaan. Untuk menghindari kesalahan dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien, maka perlu diterapkan tindakan keperawatan dengan prinsip “CWIPAT”–Check the order, Wash your
hands, Identity the clients, Provide safety and privacy, Assess the problem; and Teach or Tell the clients Nursalam, 2001.
E = Education Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan keperawatan di masa depan,
perawat harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap profesi dengan secara kontinu menambah ilmu melalui pendidikan formalnonformal,
sampai pada suatu keahlian tertentu.
2.3.3. Peran Perawat pada Keperawatan Jiwa