Contoh-contoh solusi metode iterasi Picard

Jadi, � 3 = 1 + + 1 2 2 + 1 6 3 . Jika parameter x pada persamaan � 3 diubah menjadi t maka � 3 = 1 + + 1 2 2 + 1 6 3 . Secara umum, solusi MNA tersebut adalah = � = 1 + + 1 2 2 + 1 6 3 + = atau = � = 1 + + 1 2 2 + 1 3 3 + + = . 3.23 Berdasarkan persamaan 3.23, maka dapat disimpulkan bahwa barisan dari fungsi tersebut akan konvergen ke suatu fungsi yang menunjukkan solusi dari masalah nilai awal. Solusi masalah nilai awal dapat pula disebut solusi eksak sesungguhnya. Jadi, barisan fungsi yang diperoleh dari solusi menggunakan metode iterasi Picard tersebut sesuai cocok dengan solusi eksak sesungguhnya maka barisan fungsi akan konvergen.

E. Contoh-contoh solusi metode iterasi Picard

Bagian ini memberikan contoh-contoh masalah nilai awal yang diselesaikan dengan metode iterasi Picard serta langkah-langkah dalam mendapatkan solusi metode iterasi Picard. Referensi utama yang dipakai pada bagian ini adalah dari buku karangan Shepley L. Ross 2004. Contoh 3.1 Gunakan metode iterasi Picard untuk menemukan solusi barisan fungsi � 1 , � 2 , � 3 dari masalah nilai awal berikut = 2 + 2 , 3.24 0 = 1. 3.25 Solusi Langkah pertama adalah memilih fungsi konstan � sebagai pendekatan ke nol. Saat nilai awal y = 1, maka fungsi konstan � memiliki nilai 1 untuk semua x = 0, sehingga � menjadi � = 1 3.26 untuk semua x. Dari persamaan 3.26 dapat dimisalkan untuk semua t = 0, yaitu � = 1. 3.27 Langkah kedua adalah mensubstitusikan persamaan 3.24 ke persamaan 3.15 sehingga menjadi � = 1 + { 2 + [ � −1 ] 2 } , n 1. 3.28 Langkah ketiga adalah menggunakan persamaan 3.28 untuk menghitung = 1, 2, 3 maka diperoleh � 1 berikut ini � 1 = 1 + { 2 + [ � ] 2 } = 1 + 2 + 1 = 1 + [ 1 3 3 + ] = 1 + 1 3 3 + � 1 = 1 + + 1 3 3 , Jadi, � 1 = 1 + + 1 3 3 . Jika parameter x pada persamaan � 1 diubah menjadi t maka � 1 = 1 + + 1 3 3 . Langkah keempat memiliki cara yang sama dengan langkah ketiga yakni menggunakan persamaan 3.28 untuk menghitung � 2 maka diperoleh � 2 = 1 + { 2 + [ � 1 ] 2 } = 1 + [ 2 + 1 + + 3 3 2 ] = 1 + 1 + 2 + 2 + 2 3 3 + 2 4 3 + 6 9 = 1 + [ + 2 + 3 3 + 4 6 + 2 5 15 + 7 63 ] � 2 = 1 + + 2 + 3 3 + 4 6 + 2 5 15 + 7 63 , Jadi, � 2 = 1 + + 2 + 3 3 + 4 6 + 2 5 15 + 7 63 . Jika parameter x pada persamaan � 2 diubah menjadi t maka � 2 = 1 + + 2 + 3 3 + 4 6 + 2 5 15 + 7 63 . Langkah kelima memiliki cara yang sama dengan langkah ketiga dan keempat yakni menggunakan persamaan 3.28 untuk menghitung � 3 maka diperoleh � 3 = 1 + { 2 + [ � 2 ] 2 } = 1 + [ 2 + 1 + + 2 + 3 3 + 4 6 + 2 5 15 + 7 63 2 ] = 1 + [1 + 2 + 4 2 + 10 3 3 + 8 4 3 + 29 5 15 + 47 6 45 + 164 7 315 + 299 8 1260 + 8 9 105 + 184 10 4725 + 11 189 + 4 12 945 + 14 3969 ] = 1 + [ + 2 + 4 3 3 + 5 4 6 + 8 5 15 + 29 6 90 + 47 7 315 + 41 8 630 + 299 9 11.340 + 4 10 525 + 184 11 51.975 + 12 2268 + 4 13 12.285 + 15 59.535 ] = 1 + + 2 + 4 3 3 + 5 4 6 + 8 5 15 + 29 6 90 + 47 7 315 + 41 8 630 + 299 9 11.340 + 4 10 525 + 184 11 51.975 + 12 2268 + 4 13 12.285 + 15 59.535 , Jadi, � 3 = 1 + + 2 + 4 3 3 + 5 4 6 + 8 5 15 + 29 6 90 + 47 7 315 + 41 8 630 + 299 9 11.340 + 4 10 525 + 184 11 51.975 + 12 2268 + 4 13 12.285 + 15 59.535 . Jika parameter x pada persamaan � 3 diubah menjadi t maka � 3 = 1 + + 2 + 4 3 3 + 5 4 6 + 8 5 15 + 29 6 90 + 47 7 315 + 41 8 630 + 299 9 11.340 + 4 10 525 + 184 11 51.975 + 12 2268 + 4 13 12.285 + 15 59.535 . Pada contoh ini, � 1 adalah pendekatan pertama, � 2 adalah pendekatan kedua, � 3 adalah pendekatan ketiga, dan seterusnya sampai � , sehingga berlaku � ∞ = lim →∞ � . Contoh 3.2 Gunakan metode iterasi Picard untuk menemukan solusi barisan fungsi � 1 , � 2 , � 3 dari masalah nilai awal berikut = 3.29 0 = 1 3.30 Solusi Langkah pertama adalah memilih fungsi konstan � sebagai pendekatan ke nol. Saat nilai awal y = 1, maka fungsi konstan � memiliki nilai 1 untuk semua x = 0, sehingga � menjadi � = 1 3.31 untuk semua x. Dari persamaan 3.31 dapat dimisalkan untuk semua t = 0, yaitu � = 1. 3.32 Langkah kedua adalah mensubstitusikan persamaan 3.29 ke persamaan 3.15 sehingga menjadi � = 1 + { [� −1 ]} , n 1. 3.33 Langkah ketiga adalah menggunakan persamaan 3.33 untuk menghitung = 1, 2, 3 maka diperoleh � 1 berikut ini � 1 = 1 + { [� ]} = 1 + . 1 = 1 + = 1 + [ 1 2 2 ] = 1 + 1 2 2 � 1 = 1 + 1 2 2 , Jadi, � 1 = 1 + 1 2 2 . Jika parameter x pada persamaan � 1 diubah menjadi t maka � 1 = 1 + 1 2 2 . Langkah keempat memiliki cara yang sama dengan langkah ketiga yakni menggunakan persamaan 3.33 untuk menghitung � 2 maka diperoleh � 2 = 1 + { [� 1 ]} = 1 + [ 1 + 1 2 2 ] = 1 + + 1 2 3 = 1 + [ 1 2 2 + 1 8 4 ] � 2 = 1 + 1 2 2 + 1 8 4 , Jadi, � 2 = 1 + 1 2 2 + 1 8 4 . Jika parameter x pada persamaan � 2 diubah menjadi t maka � 2 = 1 + 1 2 2 + 1 8 4 . Langkah keempat memiliki cara yang sama dengan langkah ketiga yakni menggunakan persamaan 3.33 untuk menghitung � 3 maka diperoleh � 3 = 1 + { [� 2 ]} = 1 + [ 1 + 1 2 2 + 1 8 4 ] = 1 + + 1 2 3 + 1 8 5 = 1 + [ 1 2 2 + 1 8 4 + 1 48 6 ] � 3 = 1 + 1 2 2 + 1 8 4 + 1 48 6 , Jadi, � 3 = 1 + 1 2 2 + 1 8 4 + 1 48 6 . Jika parameter x pada persamaan � 3 diubah menjadi t maka � 3 = 1 + 1 2 2 + 1 8 4 + 1 48 6 . Pada contoh ini, � 1 adalah pendekatan pertama, � 2 adalah pendekatan kedua, � 3 adalah pendekatan ketiga, dan seterusnya sampai � , sehingga berlaku � ∞ = lim →∞ � . Contoh 3.3 Gunakan metode iterasi Picard untuk menemukan solusi barisan fungsi � 1 , � 2 , � 3 dari masalah nilai awal berikut = 1 + 2 , 3.34 0 = 0. 3.35 Solusi Langkah pertama adalah memilih fungsi konstan � sebagai pendekatan ke nol. Saat nilai awal y = 1, maka fungsi konstan � memiliki nilai 1 untuk semua x = 0, sehingga � menjadi � = 0 3.36 untuk semua x. Dari persamaan 3.36 dapat dimisalkan untuk semua t = 0, yaitu � = 0. 3.37 Langkah kedua adalah mensubstitusikan persamaan 3.34 ke persamaan 3.15 sehingga menjadi � = 0 + {1 + [� −1 ] 2 } , n 1. 3.38 Langkah ketiga adalah menggunakan persamaan 3.38 untuk menghitung = 1, 2, 3 maka diperoleh � 1 berikut ini � 1 = 0 + {1 + [� ] 2 } = 0 + [1 + . 0 ] = 0 + 1 = 0 + [ ] = � 1 = , Jadi, � 1 = . Jika parameter x pada persamaan � 1 diubah menjadi t maka � 1 = . Langkah keempat memiliki cara yang sama dengan langkah ketiga yakni menggunakan persamaan 3.38 untuk menghitung � 2 maka diperoleh � 2 = 0 + {1 + [� 1 ] 2 } = 0 + [1 + 2 ] = 0 + 1 + 3 = 0 + [ + 1 4 4 ] = 0 + + 1 4 4 = + 1 4 4 � 2 = + 1 4 4 , Jadi, � 2 = + 1 4 4 . Jika parameter x pada persamaan � 2 diubah menjadi t maka � 2 = + 1 4 4 . Langkah keempat memiliki cara yang sama dengan langkah ketiga yakni menggunakan persamaan 3.38 untuk menghitung � 3 maka diperoleh � 3 = 0 + {1 + [� 2 ] 2 } = 0 + [1 + + 1 4 4 2 ] = 0 + 1 + 3 + 2 4 6 + 1 16 9 = 0 + [ + 1 4 4 + 2 28 7 + 1 160 10 ] = 0 + + 1 4 4 + 2 28 7 + 1 160 10 � 3 = + 1 4 4 + 2 28 7 + 1 160 10 , Jadi, � 3 = + 1 4 4 + 2 28 7 + 1 160 10 . Jika parameter x pada persamaan � 3 diubah menjadi t maka � 3 = + 1 4 4 + 2 28 7 + 1 160 10 . Pada contoh ini, � 1 adalah pendekatan pertama, � 2 adalah pendekatan kedua, � 3 adalah pendekatan ketiga, dan seterusnya sampai � , sehingga berlaku � ∞ = lim →∞ � .

F. Metode Iterasi Variasional untuk Persamaan Diferensial Biasa