81 Manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan kajian kritis pada
artikel ini adalah 1 bagi peserta kegiatan BERMUTU yang belum memiliki topik PTK, hasil kajian kritis ini dapat membentangkan jalan menuju identifikasi
masalah, 2 bagi mereka yang sedang menulis, hasil kajian kritis ini dapat menjadi sumber pengembangan gagasan dalam pengembangan kajian
pustaka, dan 3 bagi mereka yang telah melaksanakan penelitian dan sedang dalam proses mengembangkan laporan, kajian kritis ini dapat menjadi bahan
perbandingan temuannya.
B. KAJIAN KRITIS
1.
Pengembangan gagasan
Tulisan dalam artikel ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu kondisi bangsa era global, dan character building. Tulisan disajikan dalam sembilan
halaman dengan spasi satu tipe huruf font 12 times new roman. Penulis artikel mengembangkan tulisan ini dengan sejumlah tipe pengembangan gagasan,
Setidaknya ada empat model pengembangan gagasan yang digunakan oleh penulis.
Pola pengembangan
yang digunakannya
adalah definisi,
ilustrasi,perbandingan, perincian, dan analisis. Pola definisi ditemukan pada paragraf ketujuh dan kedua belas, yakni definisi tentang rasa kebangsaan dan
Character Building. Pola ilustrasi ditemukan pada paragraf ketiga, yakni ilustrasi tentang negara yang melakukan dorongan semangat dalam karakter
bangsanya. Dalam hal ini dicontohkan antara lain di Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan sebentar lagi di Vietnam dan kesembilan. Pola analisis ditemukan
pada paragraf 2, 3, 5, 6, 10, 13, yakni salah satu akibat dari semua krisis yang terjadi, yang tentu akan melahirkan ancaman disintegrasi bangsa. Pola ilustrasi
ditemukan pada paragraf kedelapan belas. Paragraf yang variatif yang digunakan Soewandi dalam tulisan ini membuat tulisan ini menjadi menarik.
2.
Fokus Pembahasan
Bagian awal tulisan ini tentang kondisi karakter bangsa dewasa ini. Bangsa Indonesia seperti halnya dengan bangsa-bangsa lain di dunia saat ini
dihadapkan pada berbagai tantangan pembangunan global yang semakin lama tidaklah semakin ringan. Di sisi lain, globalisasi juga membuktikan bahwa
bangsa yang kuat dan tangguh akan sanggup untuk mengubah berbagai
82 tantangan itu menjadi peluang yang menguntungkan.
Selanjutnya, penulis menguraikan banyak kalangan yang melihat perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya di Indonesia sudah sangat
memprihatinkan. Bahkan, kekuatiran itu menjadi semakin nyata ketika menjelajah pada apa yang dialami oleh setiap warga negara, yakni
memudarnya wawasan kebangsaan. Krisis ekonomi yang tidak kunjung henti berdampak pada krisis sosial dan politik, yang pada perkembangannya justru
menyulitkan upaya pemulihan ekonomi. Konflik horizontal dan vertikal yang terjadi dalam kehidupan sosial merupakan salah satu akibat dari semua krisis
yang terjadi, yang tentu akan melahirkan ancaman disintegrasi bangsa. Maka, sekarang ini adalah saat yang tepat untuk melakukan reevaluasi terhadap
proses terbentuknya “nation and character building Selanjutnya disampaikan bahwa di negeri ini cukup banyak ditemukan
sosok yang tidak tulus ikhlas, tidak bersungguh-sungguh, senang yang semu, senang yang basa-basi, yang lebih senang memilih budaya ABS asal bapak
senang, yang semua itu sangat merusak karakter individu dan mempunyai implikasi pada rusaknya karakter bangsa. Dalam koridor kebiasaan, masih
cukup banyak dikembangkan kebiasaan-kebiasaan yang salah, seperti tidak menepati waktu, ingkar janji, saling menyalahkan, dan mengelak tanggung
jawab. Dalam koridor memberi teladan, ternyata dalam kehidupan bermasyarakat kita masih sangat langka adanya teladan. Ketidaksanggupan
sebuah bangsa dalam melakukan pembinaan karakter warga bangsanya berpotensi untuk menghadirkan beragam masalah dalam penyelenggaraan
kehidupan berbangsa. Penulis menambahkan bahwa Karakter bangsa umumnya bersifat
kolektif yaitu akumulasi dari karakter pribadi seluruh warga bangsanya. Komponen utama dari karakter bangsa adalah tata nilai atau values yang
dibangun dan ditumbuhkembangkan oleh para warga bangsanya. Oleh karena itu, keberhasilan atau kegagalan sebuah bangsa menjadi sangat tergantung
pada upaya pembinaan dan pembangunan karakter warga bangsanya.Upaya pembangunan karakter character building akan menjadikan rakyat Indonesia
menjadi kumpulan masyarakat pekerja keras, penuh semangat juang yang tinggi, mampu saling bekerjasama secara produktif dengan sesama warga