Fenomena Gempa Bumi KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR

2.1. Fenomena Gempa Bumi

Planet bumi mempunyai struktur tertentu, yaitu kerak bumi, lapisan selubung, dan inti bumi yang dapat memicu terjadinya dinamika dari bagian dalam bumi yaitu tektonik dan vulkanik. Dinamika ini memberi dampak pada banyak hal, antara lain pergeseran kerak bumi yang berakibat pembentukan berbagai jenis pegunungan dan cekungan sedimen. Fenomena pergeseran kerak bumi, pertemuan tumbukan lempeng, serta peristiwa vulkanik dapat menyebabkan terjadinya gempa. 2.1.1 Efek gempa bumi Besar kecilnya kerusakan danatau korban akibat bencana Gempa di perkotaan sebenarnya merupakan efek sekundair dari kejadian Gempa bumi. Seperti kita ketahui bahwa kejadian gempa akan memberikan efek langsung dan efek sekunder. Efek langsung kejadian gempa bumi biasanya terjadi pada daerah yang relatif dekat dengan pusat gempa, seperti patahan, lipatan lapisan lempengan bumi, beberapa gempa tidak juga menimbulkan kerusakan di bagian permukaan tanah. Variasi kerusakan akibat bencana gempa bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yakni faktor alam dan faktor buatan perencanaan dan perancangan bangunan danatau kota. Sebagian besar kerusakan akibat gempa bumi lebih banyak disebabkan karena efek sekunder gempa. Efek sekunder terjadi karena adanya gerakan susulan yang Universitas Sumatera Utara dapat mencapai pada wilayah yang lebih luas, yang menyebabkan kerusakan yang relatif besar. Menurut J. Louie 1996, Efek sekundair ini antara lain seismic shaking, landslides, liquefaction, fissuring, settlement, triggering of aftershocks and additional earthquakes. Efek gempa baik langsung maupun sekunder dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik gempa, magnitude, type, lokasi dan kedalaman pusat gempa, kondisi geologi akan mempengaruhi jarak dari pusat gempa, lintasan seismic, tipe lapisan tanah dan kelembapannya, kondisi masyarakat mengantisipasi gempa, kualitas konstruksi, kesiapan masyarakat, serta waktu terjadinya gempa. Dalam peristiwa gempa bumi empat golongan kerusakan utama akibat gempa yaitu: 1. Ground shaking, adalah gerakan tanah akibat gempa yang merupakan unsur utama penyebab keruntuhan struktur. 2. Liquefaction, kehilangan strength pada pasir yang jenuh air akibat pembebanan siklik. Kondisi ini menyebabkan penurunan dan pergerakan lateral dari pondasi. Yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi lokasi yang berpotensi liquefaction dengan menghindari pembangunan diatasnya, atau cara lain membuat fondasi dalam sehingga terhindar dari liquefaction. 3. Bidang patahan fault rupture, Ini pergerakan patahan akibat gempa. Pergerakan dapat vertikal maupun horizontal. Universitas Sumatera Utara 4. Landslide, Sering kali terjadi sebagai akibat dari terjadinya gempa. Perlu dihindari pembangunan di atas lereng atau di kaki dari lereng. 2.1.2 Bencana alam geologi Gempa bumi, terutama gerakan tanah yang kuat adalah contoh dari pembebanan siklik yang tidak beraturan yang meliputi sebuah cakupan yang utuh dari karakteristik dan regangan geser serta karakteristik perilaku tanah dalam region. Konsekwensi pada tanah deposit seperti liquifaksi dan kegagalan lereng, atau penurunan yang besar dalam kaitan dengan lahan densification, dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal pada bangunan didaerah itu. Dengan begitu, didaerah seismic, kebutuhan akan analisis yang rasional dan perkiraan-perkiraan objektif yang memiliki resiko harta dan kehidupan bukan hanya kebutuhan akademis. Proses gempa tektonik secara diagramatis terlihat pada gambar 2.1 menunjukkan pertemuan dua lempengan mengalami subduksi yang menyebakan terjadinya gempa tektonik. Gambar 2.1 Proses Subduksi Akibat Pertemuan Dua Lempeng Sumber: Subarya, dkk, 2006

2.2. Pengertian Resiko Bencana