bumi dapat dipetakan dalam sebuah zonasi tentang terdapatnya potensi bencana gempa.
Namun yang pasti bahwa pada prinsipnya, apabila pernah terjadi kegempaan besar yang merusak di suatu lokasi atau wilayah baik satu kali maupun beberapa kali,
maka dapat dipastikan bahwa wilayah tersebut rawan terhadap gempa bumi yang paling tidak berkekuatan sama dengan yang pernah terjadi . Artinya wilayah tersebut
harus siap menghadapi kejadian gempa bumi serupa atau lebih besar dimasa yang akan datang, karena setiap kejadian gempa bumi pasti berhubungan dengan adanya
patahan aktif pada atau sekitar wilayah tersebut, dan proses gempa bumi dengan skala magnitudo tertentu mempunyai siklus atau akan selalu berulang dengan kisaran
periode ulang tertentu Natawidjaja, et, all, 1995.
5.2 Persepsi dalam Potensi Bencana Gempa
Dalam hal kesadaran dalam tindakan yang akan dilakukan oleh individu dan rumah tangga pada saat terjadi bencana, berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk mengukur pengetahuan dalam reaksi untuk penyelamatan ketika berada di dalam rumah atau bangunan menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memberikan pilihan jawaban yang salah dalam beberapa pertanyaan. Misalnya, pada pertanyaan tentang tindakan yang dilakukan pada saat gempa terjadi dan sedang
berada dalam ruangan, sebagian besar menjawab kurang tepat yakni hanya 5,1 yang menjawab berlindung ditempat aman seperti di bawah meja, kemudian menjauhi
jendela atau dinding kaca dan benda-benda yang tergantung tidak menjadi pertimbangan dominan untuk mengindari kecelakaan, termasuk untuk melindungi
Universitas Sumatera Utara
kepala menunjukkan persepsi yang kurang yakni hanya 52,5 yang memilih opsi tersebut dalam mengantisipasi kecelakaan, namun sebagian besar pilihan untuk
segera keluar dari gedung dan menuju lapangan terbukan serta berlari ke luar gedung bertingkat sudah benar. Pada tabel 5.2 menggambarkan perihal persepsi tentang
tindakan penyelamatan yang dilakukan pada saat gempa.
Tabel 5.2 Distribusi Frekwensi tentang Tindakan Penyelamatan Pada Saat Gempa
Persepsi Reaksi dan tindakan pada saat gempa terjadi
Ya Tidak
Berlindung di tempat yang aman mis. Bawah meja yang kokoh 5,1
94,9 Melindungi kepala
52,5 47,5
Segera menuju lapangan terbuka 80,8 19,2
Menjauhi benda-benda yang tergantung 30,3
69,7 Menjauhi jendeladinding kaca
35,4 64,6
Meninggalkan ruangan setelah gempa reda 88,9
11,1 Berlari ke luar gedung bertingkat pada saat bencana
80,8 19,2
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2010
Gambar 5.5 Persentase Jawaban untuk Tindakan Penyelamatan Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelian, 2010
5,1 52,5
80,8 30,3
35,4 88,9
80,8
0,0 20,0
40,0 60,0
80,0 100,0
Berlindung di tempat yang aman mis. Bawah meja yang kokoh
Melindungi kepala Segera menuju lapangan terbuka
Menjauhi benda-benda yang tergantung Menjauhi jendeladinding kaca
Meninggalkan ruangan setelah gempa reda Berlari ke luar gedung bertingkat pada saat
bencana
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data tabel 5.2 dan gambar 5.5 di atas, rata-rata dari total jawaban yang benar yaitu dengan memilih jawaban ’’Ya’’ hanya sebesar 53,4 hal
ini menunjukkan bahwa masyarakat yang diwakili responden tergolong dalam kondisi ‘’kurang siap’’ dalam tindakan penyelamatan pada saat gempa terjadi.
5.3 Adaptasi dan Antisipasi Bencana Gempa