73 Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal
dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian maka model regresi hipotesis ketiga tersebut memenuhi asumsi normalitas.
4.3.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Gambar 4.9 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot Hipotesis Ketiga
Berdasarkan Gambar 4.9 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi hipotesis ketiga terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
74
4.3.3.3 Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor, kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan
variabel bebas lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1, dan VIF 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.14 Uji Multikolinieritas Hipotesis Ketiga
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant .281
1.659 .169
.866 Emosional
.149 .091
.126 1.633
.106 .405
2.470 Sosial
.299 .090
.212 3.329
.001 .595
1.681 Performance
-.188 .124
-.118 -1.518
.132 .401
2.496 Harga
-.084 .102
-.056 -.825
.411 .525
1.905 Kepuasan
1.130 .127
.770 8.882
.000 .322
3.109
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan pada Tabel 4.14 di atas diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor untuk variabel bebas lebih kecil dari 10 VIF 10, dan nilai
Tolerance 0,1. Dengan demikian persamaan regresi hipotesis ketiga terbebas dari asumsi multikolinieritas.
75
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Menggunakan Analisis Jalur
4.4.1 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
4.4.1.1 Uji Signifikan Parsial Uji-t Hipotesis Pertama
Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel
4.15 berikut: Tabel 4.15
Uji Signifikan Parsial Uji-t Hipotesis Pertama
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -3.906
2.146 -1.821
.072 Emosional
.478 .113
.405 4.248
.000 Sosial
.416 .120
.295 3.468
.001 Performance
.397 .142
.248 2.796
.006 Harga
-.076 .137
-.051 -.554
.581 a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.15 Uji Parsial terlihat bahwa: 1. Nilai t hitung variabel eksogen dari Emosional sebesar 4,248 dengan nilai
signifikan 0,000 Berarti variabel Eksogen signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan.
2. Nilai t hitung variabel eksogen dari Sosial sebesar 3,468 dengan nilai signifikan 0,001 Berarti variabel Eksogen signifikan terhadap Loyalitas
Pelanggan. 3. Nilai t hitung variabel eksogen dari Performance sebesar 2,796 dengan
nilai signifikan 0,006 Berarti variabel Eksogen signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan.